Bagaimanakah cara mendapatkan artikulasi yang baik saat bernyanyi

TEKNIK VOCAL adalah : Cara memproduksi suara yang baik dan benar, sehingga suara yang keluar terdengar jelas, indah, merdu, dan nyaring. Berikut cara melakukan melakukan teknik vocal dengan benar:

1. Intonasi Suatu lagu harus dinyanyikan atau dimainkan dengan intonasi yang tepat, yakni dengan pitch yang tepat. Bunyi nada yang tepat akan menghasilkan suara jernih serta enak didengar. Untuk membentuk intonasi yang baik diperlukan pendengaran yang baik untuk membantu menghasilkan nada yang jernih dan pitch kontrol pernapasan, terutama untuk dapat mencapai nada tinggi dan nada rendah secara optimal rasa musikal agar penyanyi dapat mengikuti tempo, gerak, irama, serta menembak nada dengan baik. Untuk mendapatkan intonasi yang baik, cobalah nyanyikan latihan nada-nada berikut ini. Teknik latihannya sebagai berikut. a. Lakukan bahan latihan dengan tempo lambat, kemudian secara bertahap meningkat kecepatannya. b. Lakukan latihan dengan teknik humming (bergumam). c. Pergunakan syairyope (tanpa makna) untuk sekedar melatih vokalisasi. d. Iringi latihan dengan alat musik harmonis, seperti gitar, piano, organ, atau pianika, untuk melatih pendengaran dan pitch. 2. Artikulasi Artikulasi berarti kejelasan nada dan kata-kata. Artikulasi merupakan teknik memproduksi suara yang baik dan mengucapkannya dengan jelas, nyaring, dan merdu. Apabila kita terbiasa berbicara dengan jelas, artikulasi dalam bernyanyi juga akan lebih jelas. Syair lagu harus diucapkan dengan lafal jelas dan suara terbentuk. Pembentukan lafal syair dipengaruhi oleh alat-alat ucap: rongga hidung, langit-langit, lidah, bibir, dan gigi. Adapun pembentukan suara dipengaruhi oleh paru-paru, sekat rongga badan, faring (batang tenggorokan), rongga mulut, rongga hidung, dan pita suara. Sumber suara manusia terdapat pada pita suara yang berbentuk selaput tipis, lentur, dan melintang pada pangkal tenggorokan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mendapatkan artikulasi yang baik adalah berikut. a. Sikap badan Sikap badan yang benar akan dapat membantu udara sebagai pendorong utama terciptanya suara manusia. Sikap badan yang baik dalam bernyanyi adalah: 1) duduk atau berdiri dengan sikap badan selalu tegak, bahu agak ditarik ke belakang; 2) badan dalam keadaan tidaktegang (rileks); 3) jika berdiri, kaki sedikit direntangkan dengan kepala sedikit diangkat. b. Posisi mulut Bentuk dan posisi organ-organ mulut sewaktu memproduksi suara sebaiknya 1) mulut dibuka selebar tiga jari secara vertikal, 2) gigi seri atas tertutup setengah bagian oleh bibir atas, 3) bibir bawah menekan gigi seri bawah, 4) aliran udara diarahkan ke langit-langit keras, 5) lidah jangan terlalu ditarik ke belakang untuk menghindari suara kerongkongan, 6) bibir jangan melebar agar tidak bersuara sember, 7) turunkan rahang serendah mungkin dalam membuka mulut. 3. Pernapasan Pernapasan dalam bernyanyi ada tiga macam, yaitu pernapasan dada, pernapasan perut, dan pernapasan diafragma. Dalam pernapasan dada, bagian tubuh yang mengembang adalah dada. Pernapasan ini jarang dipergunakan seseorang dalam bernyanyi, karena cepat kehabisan napas dan mudah capai. Pernapasan dada sangat cocokapabila digunakan untuk menghasilkan nada-nada rendah. Jika yang dilakukan adalah pernapasan perut, bagian yang mengembang adalah bagian perut. Biasanya pernapasan ini secara refleks dipergunakan orang pada saat tidur. Suara yang dihasilkan dari pernapasan perut sangat keras, sehingga kurang baik dipergunakan dalam bernyanyi. Jenis pernapasan yang paling cocok digunakan dalam bernyanyi adalah pernapasan diafragma. Pernapasan ini memungkinkan kita menghasilkan suara mumi dengan napas yang panjang. Pernapasan diafragma juga dapat memperkecil ketegangan pada dada, bahu, dan leher, sehingga dapat mengurangi risiko cedera. Cara bernapas yang baik saat bernyanyi adalah berikut. a. Waktu menarik napas, bahu jangan terangkat dan badan jangan mengejang. b. Udara masuk disalurkan ke perut yang menggembung dan disimpan dalam diafragma. c. Usahakan udara keluar rata dan sehemat mungkin melalui mulut, Jangan tersendat-sendat. d. Tarik napas pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang memiliki frase. e. Apabila napas tidak kuat/kurang panjang, lakukaniah teknik mencuri napas (cepat tanpa terdengar jelas), sehingga tidak merusak frase lagu. 4. Pembawaan

Penyanyi yang baik hendaknya dapat membawakan lagu sesuai dengan isi dan jiwa yang ingin ditampilkan penciptanya. la hendaknya dapat meleburkan perasaannya ke dalam lagu. Penyanyi harus dapat membuat penikmat dan pengamat seni terjangkiti perasaan yang dimaksud dan terpesona. Keberhasilan seorang penyanyi dalarrj mengungkapkan isi suatu lagu tergantung pada ketepatan interpretasi atau penafsiran tentang maksud dan tujuan yang melatarbelakangi penciptaan lagu tersebut.

Bagaimanakah cara mendapatkan artikulasi yang baik saat bernyanyi

Apakah Anda pernah mengalami frustasi dalam menyampaikan presentasi ?

Anda mengira bahwa Anda telah menyampaikan pesan presentasi Anda dengan baik, tetapi respon dari audiens Anda tidak sesuai dengan pesan yang Anda sampaikan.

Sebagai contoh, ketika Anda mengatakan pada audiens, “Saya merasa semangat berada disini”, akan tetapi dalam menyampaikannya nada suara Anda terdengar datar dan tidak bersemangat,  maka audiens Anda tidak akan mempercayai kata-kata Anda. Mereka lebih percaya pada interpretasi dari intonasi suara Anda yang terkesan datar dan tidak bersemangat.

Intonasi suara yang Anda keluarkan dapat membuat kesuksesan atau kegagalan presentasi Anda. Tidak peduli seberapa baik pesan presentasi yang telah Anda siapkan, hal itu tidak menjamin bahwa pesan Anda akan didengar. Untuk memikat audiens dan mempertahankan minat mereka, maka Anda juga perlu menyampaikannya dengan baik.

Saat itulah intonasi suara Anda ikut bermain. Tanpa keraguan, perannya sangat penting dalam menyampaikan pesan Anda. Intonasi suara yang Anda gunakan akan sangat berperan dalam penyampaian presentasi Anda, karena itu akan mencerminkan kepribadian Anda, kepercayaan diri dan minat Anda terhadap subjek tersebut.

Laporan yang dikeluarkan oleh Universitas Minnesota (2016) yang berjudul “Communication in the Real World” menyebutkan bahwa penyampaian vokal (vocal delivery) mencakup komponen penyampaian ucapan yang berhubungan dengan suara Anda. Ini termasuk cepat/lambat (rate), keras/lemah (volume), tinggi/rendah (pitch), artikulasi (articulation), pengucapan (pronunciation), dan kefasihan (fluency) dari suara Anda.

Penyampaian vokal ini yang ditunjukkan dengan intonasi suara merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan saat Anda menyampaikan presentasi. Ada dua alasan utama yang mendasarinya.

Pertama, penyampaian vokal dapat membantu Anda untuk melibatkan dan menarik perhatian audiens Anda (speaking for engagement) dengan memperhatikan variasi dalam cepat/lambat (rate), keras/lemah (volume) dan tinggi/rendah (pitch) suara. Kedua, penyampaian vokal membantu memastikan bahwa ide-ide Anda dikomunikasikan dengan jelas (speaking for clarity) dengan memperhatikan unsur artikulasi, pengucapatan dan kefasihan.

Jadi, bagaimana mengoptimalkan intonasi suara Anda untuk menyampaikan presentasi yang menonjol ?

Untuk menjadikannya sebagai senjata yang ampuh, berikut ini ada 4 tips untuk mengoptimalkan intonasi suara Anda dengan kekuatan dan otoritas.

Tip Optimalisasi Suara # 1 : Hangatkan Suara Anda

Saat melakukan presentasi, menampilkan diri yang terbaik sangat penting agar Anda dapat terhubung dengan audiens Anda. Itu termasuk menguasai nada suara Anda yang perlu terdengar berwibawa dan mudah didekati. “Nada suara” tersebut adalah komponen penting untuk membangun kehadiran pribadi Anda sebagai presenter.

Karena itu, sebelum Anda naik ke atas panggung untuk menyampaikan presentasi, Anda perlu melakukan pemanasan. Ada banyak cara untuk melakukannya termasuk melatih artikulasi dan pernapasan Anda. Berikut tiga latihan cepat dan sederhana yang bisa Anda coba :

  • Tarik napas dalam beberapa kali. Tarik napas perlahan selama 4 hitungan, tahan 2 hitungan, lalu buang napas perlahan selama 4 hitungan. Lakukan minimal 6 putaran.
  • Menguap beberapa kali. “Latihan” dasar ini akan melepaskan ketegangan di rahang, tenggorokan, dan pita suara Anda.
  • Lakukan tongue twister. Tongue twister adalah serangkaian kata atau kalimat yang memiliki bentuk dan pengucapan yang hampir sama. Biasanya, tongue twister bisa berisi kata-kata bermakna yang berbeda, tetapi susunan hurufnya nyaris sama. Anda dapat mengatakan : “I slit a sheet.  A sheet I slit.  And, on that slitted sheet, I sit”.  Tidak hanya akan membantu pemanasan, tetapi tongue twister juga akan mengkondisikan suara Anda untuk mengartikulasikannya dengan lebih baik.

Menghabiskan waktu 2 menit untuk latihan sederhana ini sudah cukup untuk menyiapkan Anda atau setidaknya suara Anda untuk presentasi yang sukses.

Tip Optimalisasi Suara # 2 : Bicaralah Dengan Percaya Diri dan Jelas

Jika Anda ingin didengar dan dipahami, maka rasa malu perlu dihindari dalam melakukan presentasi. Jika Anda menggunakan mikrofon, maka selalu letakkan di posisi yang memungkinkan terjadinya peningkatan volume suara.

Presenter cenderung merendahkan suaranya untuk menghindari distorsi dari suara mikrofon, tetapi kesalahan umum ini memberikan dampak pada ucapan Anda yang membuat Anda terdengar ragu-ragu. Pastikan semuanya mengarah kepada upaya untuk membuat nada suara Anda yang kuat dan percaya diri.

Untuk menghindari Anda terlihat tidak yakin atau gugup, maka berlatih, berlatih dan berlatihlah. Semakin baik persiapan Anda, semakin percaya diri yang akan Anda rasakan, tampilkan, dan suarakan.

Persiapan yang baik juga akan membantu menjernihkan ucapan Anda dari filler words seperti Eeee atau Ehmm. Kata-kata itu digunakan biasanya sebagai pengisi kekosongan. Biasanya presenter masih berpikir akan kata-kata apa yang berikutnya hendak mereka sampaikan, sehingga mereka mengisinya dengan Eeee atau Ehmm.

Hal itu bisa sangat merusak saat Anda menyampaikan ide atau rekomendasi, karena dapat merusak keyakinan dalam suara Anda. Karena itu, persiapan yang cermat di awal adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan, sehingga Anda sudah menguasai pesan utama dari presentasi Anda di dalam benak Anda yang dapat bermanfaat untuk menghindari kekacauan kosakata yang ingin Anda sampaikan.

Tip Optimalisasi Suara # 3 : Variasikan Kecepatan Bicara dan Gunakan Jeda

Kontras sangat penting untuk dampak keseluruhan dari sebuah presentasi. Tidak ada yang lebih buruk dari presenter yang menatap catatan mereka atau berbicara seperti robot. Anda perlu menghidupkan presentasi Anda agar audiens Anda mau mendengarkannya. Jika Anda hadir dengan suara yang monoton, maka Anda secara pasti akan menghilangkan minat mereka.

Anda jangan berbicara terlalu cepat, karena hal itu akan membuat Anda terlihat gugup dan sulit untuk diikuti. Sebaliknya, jika Anda berbicara terlalu lambat, maka Anda akan tampak ragu-ragu dan membuat audiens bosan.

Anda perlu menemukan keseimbangan yang tepat. Cara termudah untuk melakukan ini adalah memperlakukan presentasi Anda seperti percakapan, bukan pertunjukan. Jika Anda dapat melakukan ini, maka segala sesuatunya akan berjalan dengan sendirinya tanpa Anda memikirkannya.

Adakalanya Anda berbicara lebih lambat untuk memberikan penekanan pada sebuah kata atau kalimat. Di sisi lain, adakalanya Anda perlu berbicara lebih cepat untuk menunjukkan semangat dan jiwa dinamis.

Ingatlah bahwa jeda bisa menjadi cara yang bagus untuk menarik perhatian kepada aspek yang penting dari presentasi Anda. Misalnya, diam sejenak sebelum menyampaikan poin penting. Dengan cara ini, maka efek dramatik akan tercipta dan sekaligus akan membuat informasi yang disampaikan menjadi pesan yang kuat dan mudah diingat. Selain itu, jeda juga memberi audiens Anda waktu untuk merenungkan dan mencerna apa yang Anda sampaikan yang sangat penting untuk mempertahankan keterlibatan mereka.

Tip Optimalisasi Suara # 4 : Variasikan Tinggi/Rendah (Pitch) dan Keras/Lemah (Volume) Suara

Mirip seperti hal di atas, tinggi/rendah dan keras/renda suara dapat memberikan kontras yang sangat penting untuk membuat audiens Anda tetap terlibat. Sangat penting bahwa bagian tertentu dari presentasi Anda diberi penekanan khusus dengan tinggi/rendah dan keras/rendah suara. Hal itu akan membantu Anda meyakinkan audiens bahwa Anda peduli dan tahu tentang apa yang Anda sajikan.

Dalam presentasi, kuncinya adalah jangan berpresentasi dengan pitch yang monoton yang menggunakan nada yang sama dari awal sampai akhir. Misalnya, dalam cerita yang anda sampaikan bahwa Anda sedang prihatin, maka perlihatkan itu dengan pitch yang rendah (cenderung ngebass, berat dan dalam). Ketika Anda sedang gembira, perlihatkanlah juga dengan pitch yang tinggi (halus, indah dan manis).

Selain itu, Anda juga kadang perlu berbicara dengan volume suara yang lebih keras untuk menunjukkan sesuatu yang penting. Anda juga perlu berbicara lebih keras untuk memastikan bahwa audiens Anda bisa mendengar suara Anda. Suara yang keras juga Anda perlukan untuk menunjukkan bahwa Anda antusias dalam presentasi Anda. Ingat bahwa antusias itu menular. Jika Anda terdengar kurang antusias dalam menyampaikan presentasi, maka Anda tidak dapat berharap audiens Anda akan antusias untuk mendengarkan presentasi Anda.

Selain suara yang keras, Anda juga perlu memvariasikan suara Anda dengan suara yang lemah. Misalnya, ketika suasana yang lebih syahdu dibutuhkan, maka Anda perlu berbicara sedikit lebih pelan.

Demikianlah, 4 tips mengoptimalkan intonasi suara Anda untuk meyakinkan audiens presentasi Anda.

Pertama, hangatkan suara Anda

Kedua, bicaralah dengan percaya diri dan jelas

Ketiga, variasikan kecepatan bicara dan gunakan jeda

Keempat, variasikan tinggi/rendah (pitch) dan keras/lemah (volume) suara

Intonasi suara ketika presentasi sangat penting untuk diperhatikan. Sinkronkan antara kata-kata yang Anda sampaikan dengan intonasi suara Anda. Berlatih untuk mengoptimalkan intonasi suara Anda sebelum presentasi merupakan pekerjaan rumah yang perlu Anda lakukan. Cobalah untuk tetap alami dan terlibat dengan audiens Anda. Intonasi suara Anda secara alami perlu bervariasi bergantung pada apa yang Anda akan katakan dan seberapa pentingnya hal itu.

Sharing knowledge for a better presentation/communication.
Erry Ricardo Nurzal