Apa itu saham beserta penjelasannya

Saham tak selalu bermodal besar. Yuk cari jenis saham yang tepat untuk Anda.

Saham adalah bentuk investasi populer yang ada di masyarakat. Jenis saham di pasar uang pun bermacam-macam. Di mana hal tersebut akhirnya mengakibatkan masyarakat, khususnya pemula, bingung untuk memilihnya

Nah, apabila Anda berencana membeli saham suatu perusahaan dalam waktu dekat, maka ulasan berikut tak boleh dilewatkan. Terdapat penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis saham dan contohnya yang bisa dijadikan pertimbangan atau patokan agar kegiatan investasi Anda terhindar dari kerugian.


Pengertian saham

Sebelum membahas tentang jenis-jenisnya, sobat OCBC NISP wajib memahami apa itu saham. Saham adalah dokumen berharga yang diterbitkan sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan dengan menginvestasikan sejumlah dana. Investasi saham berwujud selembar kertas yang diterbitkan oleh perusahaan.

Biasanya perusahaan yang sehat akan memiliki nilai jual saham yang tinggi sebab keuntungan yang diperoleh juga tinggi. Oleh karena itu, saham menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian investor. Meskipun risiko investasi saham tinggi, tetapi sebanding dengan laba yang diperoleh juga besar.


Jenis-jenis saham menurut para ahli

Dalam pasar uang, ada beragam jenis investasi saham. Jenis jenis saham menurut para ahli terbagi berdasarkan kepemilikan, cara pengalihan, dan kinerja perdagangan. Ini penjelasannya.

  1. Saham berdasarkan kepemilikan terdiri dari dua yaitu saham biasa dan preferen. Berikut jenis jenis saham dan contohnya.

    1. Saham biasa (Common Stocks)
      Saham biasa adalah jenis saham yang mampu melakukan klaim kepemilikan sesuai keuntungan dan kerugian yang didapatkan perusahaan. Tetapi pemegang saham mempunyai kewajiban yang terbatas. Contoh saham biasa yaitu saham waran.

      Apabila perusahaan mengalami kebangkrutan maka pemilik saham biasa hanya akan memperoleh prioritas paling akhir dalam hal pembagian keuntungan perusahaan. Tetapi jumlah kerugian maksimum yang ditanggungnya sesuai besaran dana yang diinvestasikan.

    2. Saham preferen (Preferred Stocks)
      Saham preferen adalah jenis saham gabungan antara saham biasa dan obligasi. Secara keseluruhan mirip seperti saham biasa, perbedaannya hanya pada tingkat suku bunga keuntungan yang diperoleh.

      Suku bunga saham preferen bersifat tetap karena mengandung campuran obligasi. Selain itu, pemilik mempunyai hak tebus yang dapat ditukarkan dengan saham biasa.

      Pada bursa efek Indonesia, saham preferen selalu memiliki kode 4 huruf dan terkadang ada tambahan "P". Contohnya seperti WSBP, MYOR-P, dan ASII.

  2. Jenis saham berdasarkan cara pengalihannya terbagi menjadi dua antara lain:

    1. Saham atas unjuk (Bearer Stocks)
      Saham atas tunjuk adalah saham yang nama kepemilikannya tidak tertulis dalam lembar kertas agar jenis saham ini mudah dipindahtangankan. Tujuan saham ini diperuntukkan jual beli sehingga mudah dipindahtanganka tanpa harus mengurus melalui badan hukum. Bukti kepemilikan berdasarkan siapa yang memegang saham tersebut.

    2. Saham Atas Nama (Registered Stocks)
      Saham atas nama adalah kepemilikan saham terbukti pada nama yang tertulis di surat berharga. Sehingga cara pengalihannya harus melalui prosedur hukum untuk melakukan balik nama saham.

  3. Sementara berdasarkan kinerja perdagangan, saham terbagi menjadi 4 jenis, diantaranya:

    1. Blue Chip Stocks
      Blue Chip Stocks adalah saham yang dikeluarkan oleh perusahaan bereputasi tinggi. Perusahaan yang mengeluarkan saham blue chip biasanya sebagai petinggi di industri tersebut dan mempunyai penghasilan yang stabil serta konsisten dalam membayar bagi hasil. Akibatnya saham jenis ini banyak diincar oleh investor.

    2. Income Stocks
      Income Stocks adalah saham unggulan yang selalu membayar dividen atau laba lebih besar dari rata-rata dividen yang dibayarkan periode sebelumnya. Sehingga saham jenis ini biasanya memiliki pendapatan yang selalu meningkat tiap periode.

    3. Growth Stocks
      Growth Stocks adalah saham dengan pertumbuhan pemasukan perusahaan selalu tinggi, walaupun perusahaan tersebut tidak selalu dari perusahaan petinggi di industri tersebut.

      Saham Growth Stocks dibagi menjadi dua yaitu Well-Known dan Lesser-Known. Well-known merupakan saham growth stock yang berasal dari perusahaan petinggi suatu industri. Sebaliknya, Lesser-Known adalah saham growth-stock dari perusahaan kurang populer.

    4. Speculative Stocks
      Speculative Stocks adalah saham dengan keuntungan tinggi namun tidak dapat memberikan laba secara konsisten. Jenis saham ini cocok bagi investor dengan profil risiko high risk.

    5. Counter Cyclical Stocks
      Counter Cyclical Stocks adalah saham memiliki kondisi paling stabil saat situasi ekonomi bergejolak. Hal ini dikarenakan saham ini tidak akan terpengaruh dengan kondisi ekonomi dan bisnis. Namun keuntungan saham ini bergantung pada perusahaan yang mengeluarkan saham.

  4. Harga saham yang diterbitkan setiap perusahaan tentu berbeda. Secara umum, harga saham terdiri dari empat jenis, meliputi:

    1. Harga Nominal
      Harga nominal adalah harga yang tercantum secara jelas pada lembar saham yang dikeluarkan suatu perusahaan. Besaran harga tersebut harus dibayarkan oleh investor di awal sebagai modal.

    2. Harga Perdana
      Harga perdana adalah harga yang berlaku saat adanya penawaran umum. Walau setiap lembar saham tercantum harga nominal yang telah ditetapkan, namun prakteknya belum tentu sama. Biasanya terjadi tawar menawar.

      Selain itu, perusahaan juga bisa mengeluarkan harga lebih rendah atau sebaliknya. Apabila harga saham perdana lebih besar dibanding harga nominal, maka selisih harga tersebut dinamakan agio.

    3. Harga Pembukaan (Opening Price)
      Harga pembukaan adalah harga saham yang berlaku ketika pasar saham mulai dibuka.

    4. Harga Pasar (Market Price)
      Harga pasar adalah harga saham yang tercantum pada bursa efek saham masa itu. Biasanya harga pada bursa bergantung pada permintaan dan penawaran saat diperdagangkan. Saham dengan harga pasar selalu memiliki nilai yang berubah-ubah.

    5. Harga penutupan (Closing Price)
      Harga penutupan adalah harga terakhir dari penawaran yang ada di bursa efek. Misalkan bursa efek dibuka pada pagi hari dan akan ditutup pada sore hari pukul 17.00 WIB, maka harga yang tertera saat pukul 17.00 WIB adalah harga penutupan.


Nah itulah jenis-jenis saham dan contohnya. Setelah mengetahui jenis saham yang beredar di pasar uang, adakah yang menarik perhatian Anda? Jika ada, yuk mulai bercuan sekarang juga!

Saham adalah surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan perusahaan sekaligus instrumen investasi. Ada beberapa jenis saham yang wajib diketahui sebelum memutuskan investasi, terutama perlu diketahui investor pemula.

Banyak orang mengetahui jenis saham yang ada itu cuma yang siapa aja bisa membeli dan menjualnya melalui aplikasi online trading

Padahal, saham terdiri dari beberapa jenis. Sementara saham yang bisa dibeli dan dijual di aplikasi online trading merupakan salah satu jenisnya saja.

Dalam ulasan seputar investasi saham kali ini, Lifepal mau ajak kamu mengenal lebih jauh jenis-jenis saham dan perbedaannya.

Pembagian jenis-jenis saham

Saham dibagi-bagi ke dalam beberapa jenis. Pembagian saham ini dasarkan pada:

  • Pembagian jenis saham berdasarkan hak tagih atau klaim
  • Pembagian jenis saham berdasarkan cara peralihannya
  • Pembagian jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan

1. Pembagian jenis saham berdasarkan hak tagih atau klaim

Saham-saham yang dikelompokkan berdasarkan pembagian ini meliputi:

  • Saham biasa (common stock)
  • Saham preferen (preferred stock)

2. Pembagian jenis saham berdasarkan cara peralihannya

Saham-saham yang dibagi sesuai dengan cara peralihannya mencakup:

  • Saham atas unjuk (bearer stock)
  • Saham atas nama (registered stock)

3. Pembagian jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan

Jenis-jenis saham yang terbagi berdasarkan kinerja perdagangan meliputi:

  • Blue chip stock
  • Income stock
  • Growth stock
  • Speculative stock
  • Counter Cyclical stock

Jenis-jenis saham

Dari pembagian saham berdasarkan hak tagih atau klaim, cara peralihan, dan kinerja perdagangan, berikut ini jenis-jenis saham dan penjelasannya.

  • Saham biasa (common stock)
  • Saham preferen (preferred stock)
  • Saham atas unjuk (bearer stock)
  • Saham atas nama (registered stock)
  • Blue chip stock
  • Income stock
  • Growth stock
  • Speculative stock
  • Counter Cyclical stock

1. Saham biasa (common stock)

Saham biasa (common stock) adalah jenis saham dengan hak klaim yang didasarkan pada laba atau rugi yang diperoleh perusahaan atau emiten.

Jenis saham ini merupakan jenis yang umum diperdagangkan, baik buat ritel maupun korporat. Keuntungan memiliki saham biasa berupa: 

2. Saham preferen (preferred stock)

Saham preferen (preferred stock) adalah jenis saham yang mendapat bagian hasil tetap dan mendapat prioritas utama dari hasil penjualan aset kalau perusahaan bangkrut.

Karena cirinya tersebut, saham preferen disamakan sebagai hasil penggabungan antara obligasi dan saham biasa.

Saham preferen juga punya ciri-ciri sebagai berikut.

  • Mendapat prioritas lebih dahulu dalam pemberian dividen.
  • Gak punya hak suara.
  • Punya pengaruh di manajemen atas pencalonan pengurus.
  • Punya hak terima pembayaran senilai nominal saham setelah kewajiban dilunasi seandainya perusahaan dibubarkan.

Saham preferen pun terbagi ke beberapa jenis, yaitu:

  • Saham preferen kumulatif (cumulative preferred stock) yang kasih hak ke pemiliknya soal pembagian dividen secara kumulatif dalam persentase atau jumlah tertentu.
  • Saham preferen nonkumulatif (non-cumulative preferred stock) yang mana pemegang sahamnya diberikan prioritas dalam pembagian dividen sampai persentase atau jumlah tertentu.
  • Saham preferen berpartisipasi (participating preferred stock) yang mana pemilik saham mendapat dividen tetap dan dividen tambahan kalau mencapai target yang ditetapkan.

3. Saham atas unjuk (bearer stock)

Saham atas unjuk (bearer stock) adalah saham yang nama pemiliknya gak dituliskan supaya gampang dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.

Dari segi hukum, siapa aja yang memegang saham ini diakui sebagai pemilik dan punya hak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

4. Saham atas nama (registered stock)

Saham atas nama (registered stock) adalah jenis saham yang nama pemiliknya tertulis secara jelas dan peralihannya harus lewat prosedur tertentu.

5. Blue chip stock

Saham blue chip (blue chip stock) adalah jenis saham biasa dengan kapitalisasi pasar ≥ Rp 10 triliun. Umumnya saham blue chip menjadi penggerak dalam indeks industri sejenis, bahkan indeks keseluruhan.

Emiten yang sahamnya tergolong sebagai blue chip biasanya punya pendapatan yang stabil dan selalu dalam membagi-bagikan dividen.

6. Income stock

Income stock adalah jenis saham dengan pembayaran dividen lebih tinggi dibandingkan rata-rata dividen yang dibayarkan tahun sebelumnya.

Nilai dividen yang diberikan bisa tinggi karena kemampuan perusahaan atau emiten dalam menghasilkan laba lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya secara teratur.

7. Growth stock

Growth stock adalah jenis saham dengan pertumbuhan pendapatan yang tinggi dalam lingkup sektor atau industri sejenis.

8. Speculative stock

Speculative stock adalah jenis saham yang mana perusahaan atau emiten meraih penghasilan yang tidak stabil dari tahun ke tahun, tetapi berpeluang memperoleh lebih tinggi di masa mendatang walaupun gak pasti.

9. Counter Cyclical stock

Counter cyclical stock adalah jenis saham yang gak terlalu terdampak keadaan ekonomi makro ataupun bisnis secara umum. 

Ketika kondisi ekonomi makro sedang gak baik, harga saham ini masih tetap tinggi, apalagi kalau emiten masih mampu membagi-bagikan dividen yang besar.

Jenis-jenis saham blue chip

Telah dijelaskan sebelumnya, saham blue chip merupakan saham yang memiliki kapitalisasi pasar ≥ Rp 10 triliun. 

Dalam artikel 30 Perusahaan Terbesar di Indonesia, kapitalisasi pasar adalah nilai keseluruhan dari saham perusahaan yang beredar. 

Perhitungan kapitalisasi pasar menggunakan rumus: harga per lembar saham X seluruh saham yang beredar.

Simpelnya, semakin tinggi kapitalisasi pasar suatu emiten, semakin tinggi nilai jual seluruh saham emiten tersebut.

Berikut ini daftar jenis saham blue chip yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) per Agustus 2020.

Saham

Kapitalisasi pasar

Bank Central Asia, Tbk. (BBCA)Rp771,09 triliun
Bank Rakyat Indonesia, Tbk. (BBRI)Rp409,51 triliun
Unilever Indonesia, Tbk. (UNVR)Rp306,15 triliun
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TLKM)Rp292,23 triliun
Bank Mandiri, Tbk. (BMRI)Rp285,83 triliun
Sinarmas Multiartha, Tbk. (SMMA)Rp109,52 triliun
Astra International, Tbk. (ASII)Rp213,55 triliun
H.M. Sampoerna, Tbk. (HMSP)Rp196,0 triliun
Chandra Asri Petrochemical, Tbk. (TPIA)Rp131,52 triliun
Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. (ICBP)Rp118,66 triliun
Charoen Pokphand Indonesia, Tbk. (CPIN)Rp102,08 triliun
Gudang Garam, Tbk. (GGRM)Rp97,6 triliun
United Tractors, Tbk. (UNTR)Rp84,95 triliun
Bank Negara Indonesia, Tbk. (BBNI)Rp94,64 triliun
Barito Pacific, Tbk. (BRPT)Rp86,85 triliun
Kalbe Farma, Tbk. (KLBF)Rp75,94 triliun
Indofood Sukses Makmur, Tbk. (INDF)Rp61,9 triliun
Semen Indonesia, Tbk. (SMGR)Rp57,83 triliun
Sarana Menara Nusantara, Tbk. (TOWR)Rp55,35 triliun
Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk. (INKP)Rp51,56 triliun
Mayora Indah, Tbk. (MYOR)Rp50,08 triliun
Bank Mega, Tbk. (MEGA)Rp49,09 triliun
Indoritel Makmur Internasional, Tbk. (DNET)Rp49,36 triliun
Bayan Resources, Tbk. (BYAN)Rp44,25 triliun
Merdeka Copper Gold, Tbk. (MDKA)Rp39,53 triliun
Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. (INTP)Rp43,53 triliun
Adaro Energy, Tbk. (ADRO)Rp35,5 triliun
Vale Indonesia, Tbk. (INCO)Rp34,78 triliun
Bank Permata, Tbk. (BNLI)Rp34,63 triliun
Mitra Keluarga Karyasehat, Tbk. (MIKA) Rp32,62 triliun

Karakteristik saham

Tiap-tiap jenis saham memiliki karakteristik. Contohnya aja growth stock. Sekalipun saham ini belum tentu membagikan dividen, growth stock menawarkan performa terbaiknya dari segi harga.

Pertumbuhan penghasilannya mendapat kepercayaan investor sehingga banyak investor yang membeli growth stock. Hasilnya, sentimen positif terhadap growth stock membuat harga per lembarnya naik.

Dengan karakteristik utamanya yang seperti itu, berikut ini karakteristik-karakteristik lainnya dari saham growth stock.

1. Emiten growth stock dikelola tim kerja yang punya kapabilitas dan inovatif

Growth stock diminati karena mampu menghasilkan pendapatan yang besar. Pendapatan yang besar, termasuk laba cuma bisa diraih kalau perusahaan dikelola tim yang punya kapabilitas dan inovatif.

Saham digolongkan sebagai growth stock dengan melihat tim kerja di belakang emiten tersebut dan melihat siapa sosok pemimpin di baliknya. 

Memastikan reputasi sosok-sosok di balik emiten tersebut menjadi salah satu pertimbangan memilih growth stock.

2. Berbisnis di pasar yang kuat dan terus bertumbuh

Pertumbuhan pendapatan emiten growth stock gak terlepas dari pasar di mana emiten tersebut menawarkan produk atau jasanya.

Pasar yang akan atau sedang bertumbuh jelas menjanjikan peningkatan pendapatan dari emiten growth stock.

Pastinya pasar yang sedang bertumbuh nantinya punya pangsa pasar yang potensial. Dengan didukung inovasi dan keunggulan produk perusahaan, besar kemungkinan emiten meraup banyak konsumen sehingga meningkatkan pendapatannya.

3. Punya catatan pertumbuhan pendapatan yang kuat

Untuk memastikan apakah suatu emiten punya karakteristik saham growth stock atau gak, tinjau laporan keuangannya tiap tahun. 

Kemudian bandingkan tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya dan tahun sebelumnya lagi.

Kalau pendapatan emiten tiap tahun atau kuartalnya terus meningkat, ada kemungkinan besar saham emiten tersebut termasuk growth stock.

4. Growth stock gak sama dengan saham overvalued

Growth stock memang menarik. Sampai-sampai harganya terus tinggi, bahkan di luar kewajaran.

Kalau menemukan saham seperti itu, ada baiknya dihindari. Saham tersebut alih-alih growth stock ternyata overvalued stock.

Membeli growth stock bukan berarti kamu harus menghambur-hamburkan uang demi membeli saham yang sebenarnya overvalued.

Belilah saham dengan memerhatikan fundamental emiten. Saham yang tepat untuk dipilih adalah saham yang mencerminkan fundamental emiten itu sendiri.

Pengecekan fundamental saham secara cepat dapa menggunakan rasio Price to Earnings Ratio (PER) dan nilai buku atau Price to Book Value (PBV).

Namun, menggunakan kedua rasio tersebut gak secara otomatis menemukan saham yang tepat ya.

5. Punya pangsa pasar yang besar

Sebagaimana telah dijelaskan pada poin nomor dua, pangsa pasar yang pontesial tentu aja menjadi jaminan penjualan suatu emiten.

Emiten bisa meningkatkan penghasilannya karena pangsa pasar miliknya terus berkembang. Itu berarti jumlah pelanggannya terus bertambah.

Namun, kompetisi di pasar yang sama jangan sampai dikesampingkan sekaling pasar yang dituju terus berkembang. Ingat, emiten dengan orang-orang inovatif dan punya kapabilitas yang mampu merebut pasar.

Itu tadi informasi seputar jenis-jenis saham yang ada di pasar saham. Dengan memahami saham-saham tersebut, kamu terus memperkaya pengetahuan tentang investasi dan menghindari kekeliruan dalam membeli saham.

Kepemilikan saham masih kurang lengkap rasanya kalau gak memiliki asuransi. Kalau saham sebagai pilihan mengembangkan nilai uang, asuransi menjadi pilihan melindungi nilai uang dari risiko-risiko yang merugikan.

Bagi kamu yang sungguh-sungguh paham dan mau melindungi nilai uangmu, Lifepal punya penawaran khusus, dari diskon hingga cicilan 0 persen dengan membeli asuransi promo terbaik

Selain membeli asuransi promo terbaik, jangan lupa ketahui profil risiko investasi mu saat memulai berinvestasi. Dengan mengetahui profil risiko, kamu akan dapat lebih mudah menentukan produk-produk investasi yang cocok untuk kamu jalani.

Kalau masih bingung memilih profil investasi yang sesuai dengan kepribadian dan tujuan investasi kamu, coba ikuti Kuis Profil Resiko Investasi berikut ini: