Apa yang kamu ketahui tentang informasi akuntansi penuh dan berikan contohnya

Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi EMISI, FE UMSIDA Vol 2 No 1 Tahun 2009______Sigit Hermawan Informasi akuntansi manajemen sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga yakni informasi akuntansi penuh full accounting information, informasi akuntansi diferensial Differential Accounting Information, dan informasi akuntansi pertanggungjawaban Responbility Accounting Information Wibisono, 2005.

1. Informasi Akuntansi Penuh

Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk: pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual dalam cost type contract. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk: penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.

2. Informasi Akuntansi Diferensial

Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain.Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial differential costs, yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut dengan pendapatan diferensial differential revenue , dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial differential assets .

3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, danatau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi EMISI, FE UMSIDA Vol 2 No 1 Tahun 2009______Sigit Hermawan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing. Berikut disajikan tipe informasi akuntansi manajemen dan manfaatnya. Tabel 2. Tipe Informasi Akuntansi Manajemen dan Manfaatnya Tipe Informasi Akuntansi Aktiva, Pendapatan, dan atau Biaya Manfaat Informasi Masa Lalu Informasi Masa Yang Akan Datang Informasi Akuntansi Penuh Full accounting information  Pelaporan informasi keuangan  Analisis kemampuan  menghasilkan laba  Jawaban atas pertanyaan: “Berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu ?”  Penentuan harga jual dalam cost type contract  Penyusunan program  Penentuan harga jual normal  Penentuan harga transfer  Penentuan harga jual dalam perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah Informasi akuntansi diferensial Differential accounting information Tidak Ada  Pengambilan keputusan pemilihan alternatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang Informasi akuntansi pertanggungjawaban Responbility accounting information  Penilaian kinerja manajer  Pemotivasian manajer  Penyusunan anggaran Sumber : Wibisono, 2005. Peran akuntansi manajemen dalam mendukung sistem informasi perusahaan ditunjukkan oleh penelitian Armono 2002, dengan responden para manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer produksi dan manajer riset dan Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi EMISI, FE UMSIDA Vol 2 No 1 Tahun 2009______Sigit Hermawan pengembangan di beberapa perusahaan besar yang berkantor pusat di Jakarta. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa intensitas peran akuntansi manajemen dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pelayanan sistem informasi perusahaan PENDEKATAN KONTINJENSI DAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN Pendekatan yang banyak digunakan untuk menganalisis dan mendesain sistem akuntansi manajemen adalah pendekatan kontinjensi. Pendekatan ini didasarkan pada promis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen yang secara universal dapat digunakan dalam berbagai lingkungan atau organisasi Otley, 1980; Emmanuel et al, 1990. Hal tersebut dikarenakan sistem akuntansi manajemen yang diterapkan pada setiap organisasi juga tergantung pada faktor situasional baik yang ada di luar dan di dalam perusahaan. Pendekatan ini juga berasumsi bahwa sistem akuntansi manajemen yang diadopsi digunakan untuk membantu manajer dalam mencapai tujuan perusahaan. Jika manajer tepat dalam menggunakan sistem akuntansi manajemen tersebut maka dapat meningkatkan keputusan yang diambil dan kemudian mencapai tujuan organisasi Haldma dan Laats, 2002. Berikut disajikan kerangka kerja teoritikal pendekatan kontinjensi dalam gambar 1. Gambar 1 Kerangka Kerja Teoritikal Pendekatan Kontinjensi Haldma dan Laats, 2002 External Factors  Business Environment  Accounting Environment Internal Factors  Organisational Aspect  Technology  Strategy Management Accounting Practices  Cost Management  Budgeting  Control, etc Effectiveness of performance measurement and evaluation Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi EMISI, FE UMSIDA Vol 2 No 1 Tahun 2009______Sigit Hermawan Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui bahwa faktor kontinjensi dibagi dua yakni eksternal faktor dan internal faktor. Faktor eksternal seperti business environment dan accounting environment akan mempengaruhi internal factors seperti organisational aspect, technology, dan strategy. Selain itu factor ekstenal juga mempengaruhi management accounting practices . Sebagai contoh pesaingan yang tajam akan membawa dampak pada pilihan strategi, struktur organisasi, dan juga aplikasi yang tepat pada manajemen biaya dan pengendalian. Faktor internal seperti organisational aspect, technology, dan strategy akan berpengaruh pada management accounting pratices dan efektifitas pengukuran kinerja dan evaluasi. Dan kemudian umpan balik dari efektifitas pengukuran kinerja dan evaluasi akan berdampak pada management accounting practices . Pendekatan kontinjensi dalam sistem akuntansi menjadi sesuatu yang signifikan. Berdasarkan survei bahwa model mungkin tidak efisien dan tidak cukup sehingga dikembangkan model kontinjensi sebagai suatu perspektif Mardiyah, 2003. Penggunaan rerangka kontinjensi untuk menganalisis SAM dikembangkan mulai tahun 1960-an tetapi tidak ada preferen dalam akuntansi sampai dengan tahun 1970-an. Selama lima tahun terakhir publikasi literatur didominasi oleh keperilakuan dan aspek organisasi dalam akuntansi manajemen. Pendekatan kontinjensi untuk akuntansi manajemen berdasarkan premis yang tidak universal, tetapi tergantung pada sirkumnya atau dengan kata lain pendekatan kontinjensi harus mengidentifikasi aspek khusus dalam sistem akuntansi yang dihubungkan dengan sirkum dan matching-nya. Meskipun pendekatan kontinjensi relatif baru tetapi manajemen akuntansi sudah mengakui adanya hubungan antara organisasi dengan faktor keperilakuan, seperti yang dikemukakan oleh Horngren’s 1972 yaitu efek desain SAM dan desain struktur organisasi. Demikian pula dengan Dermer 1977 dalam Mardiyah 2003 secara eksplisit mengadopsi rerangka pendekatan kontinjensi yang menekankan pada perencanaan dan sistem kontrol secara spesifik. Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi EMISI, FE UMSIDA Vol 2 No 1 Tahun 2009______Sigit Hermawan HUBUNGAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KINERJA Telah banyak penelitian tentang sistem akuntansi manajemen. Penelitian- penelitian tersebut berusaha menggunakan pendekatan kontinjensi untuk menguji hubungan antara variabel-variabel kontekstual teknologi informasi, strategi, dan ketidakpastian terhadap sistem akuntansi manajemen dan kinerja, seperti Abernethy dan Guthrie 1996, Chenhall dan Morris 1996 serta Abernethy dan Bouwens 2000. Kesimpulan hasil penelitian tersebut adalah bahwa organisasi perlu mempertimbangkan variabel-variabel kontekstual tersebut agar informasi dari sistem akuntansi manajemen yang dihasilkan menjadi efektif. Secara tradisional, informasi akuntansi manajemen didominasi oleh informasi finansial, tetapi dalam perkembangannya juga menyediakan informasi non finansial. Dengan demikian SAM menyajikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan. Selain itu SAM juga akan membawa pengaruh pada kinerja manajerial. Berikut disajikan hasil-hasil penelitian tentang perilaku informasi akuntansi manajemen kaitannya dengan pengambilan keputusan dan kinerja manajerial.

1. Sistem Akuntansi Manajemen dan Respon Lingkungan Persaingan

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan sistem informasi akuntansi.  ketika seorang mahasiswa membeli buku kuliah, membayar SPP/biaya kuliah, membayar biaya kost/kontrakan, membeli keperluan sehari-hari maka tanpa disadari sudah melakukan transaksi akuntansi. Tukang bakso membeli bahan-bahan baku untuk membuat bakso, membayar gaji pekerja/karyawan yang membantu, menjual ke pelanggan/konsumen tanpa disadari sudah melakukan transaksi akuntansi.  Ibu belanja ke pasar untuk keperluan hidup sehari-hari seperti membeli makanan, minuman dan lain sebagainya tanpa disadari ibu telah melakukan transaksi akuntansi.

Mahasiswa pada saat membayar SPP menerima bukti pembayaran SPP, menerima kwitansi kost/kontrakan, pada saat membeli bahan baku tukang bakso menerima faktur/bon, pada saat melakukan pembayaran ibu menerima faktur/invoice. Dapat dikatakan bahwa mahasiswa, tukang bakso, ibu telah menerima informasi akuntansi (kwitansi pembayaran SPP, faktur/bon pembayaran bahan baku tukang bakso, faktur dan invoice yang diterima ibu merupakan informasi akuntansi).

Sistem informasi yang menghasilkan informasi seperti diatas disebut sistem informasi akuntansi (SIA). Menurut Azhar Susanto (2012) sistem informasi akuntansi adalah kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.

Hal senada dikemukan oleh para pakar sebagai berikut :

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2006: 6) adalah sebagai suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat dan memproses data untuk menghasilkan informasi guna pengambil keputusan (an accounting information system is a system that collects, records, stores, and process data to produce information for decision maker). Selanjutnya Gelinas (2012: 6) mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen. Berikutnya Hall (2011: 7) menjelaskan sistem informasi akuntansi adalah subsistem proses transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang secara langsung mempengaruhi proses transaksi keuangan. (accounting information system is subsystems process financial transaction and non financial transaction that directly effect the processing of financial transaction). 

Bagranoff (2010:5-8) bahwa an accounting information system is a collection of data and processing procedures that created needed information for its users. Scott (2001: 385) sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang berkenaan dengan transaksi keuangan,yaitu transaksi yang diukur dalam bentuk uang, dengan menggunakan kerangka kerja yang sangat terstruktur yang mencakup beberapa subsistem. Selanjutnya menurut Bagranoff et al (2012: 8) sistem informasi adalah kumpulan data dan prosedur pengolahan yang menciptakan informasi yang diperlukan bagi penggunanya.

“ an accounting information system is a collection of data and processing procedures that creates needed information for its users. AIS as a set of components that collect accounting data, store it for future uses, and process it for end users”.

Adapun menurut Bodnar dan Hopwood (2010: 1 ) menjelaskan pengertian sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya kedalam informasi:

“ an accounting information system (AIS) is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into information. This information is communicated to a wide variety of decision makers. AIS perform this information whether they are essentially manual systems or thoroughly computerized”.   

Hal senada dikemukakan oleh Weygant et al., (2010: 199) yang mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem yang mengumpulkan dan memproses data transaksi untuk menghasilkan informasi. Whitten and Bentley (2007: 7) information system is an arrangement of people, data, processes, interface, networks, and technology that interact to support and improve both day to day operations in business (sometimes called data processing) as well as support the problem solving and decision making needs of management.

Berikutnya Jones dan Rama (2006: 5) menjelaskan sistem informasi akuntansi adalah merupakan suatu subsistem dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan manajemen yang diperoleh dalam kegiatan rutin dari transaksi akuntansi (accounting information systems is a subsystem of an MIS that provides accounting and financial information, as well as other information obtained in the routine processing of accounting transactions).

 Gelinas (2012: 14) mengatakan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen. Selanjutnya Laudon & Laudon (2012: 15) menjelaskan bahwa an information system can be defined technically as a set of interrelated components that collect (or retrieve) process, store and distribute information to support decision making and control in an organization. In addition to supporting decision making, coordination and control, information systems may also help help managers and workers analyze problems, visualize complex subjects and create new products.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah integrasi dari sub-sub sistem yang mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan bisnis bagi pengguna (Azhar Susanto, 2008 : 72;  Wilkinsonet al, 2010, Romney & Steinbart, 2012 : 6).

MY