Siapa yang berperan dalam peristiwa pengadilan dan penyaliban Yesus

Siapa yang berperan dalam peristiwa pengadilan dan penyaliban Yesus

Perbesar

Ilustrasi salib Paskah. (Sumber Pixabay/geralt untuk ranah publik)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa kisah dalam Masa Raya Paskah antara lain mencakup adanya dua kriminal yang juga dihukum salib, masing-masing di kiri dan kanan Yesus.

Selama penyaliban juga disebutkan peristiwa ketika seorang prajurit Romawi menusukkan tombak ke sisi tubuh Yesus yang sedang tergantung di kayu salib.

Kemudian, dituliskan juga tentang kuburan Yesus yang dikawal oleh tentara Kekaisaran Romawi pada masa itu.

Namun demikian, seperti disarikan dari Listverse.com pada Jumat (14/4/2017), Alkitab tidak selalu memberikan nama-nama orang yang dikisahkan di dalamnya.

Biasanya hanya dijelaskan latar belakang maupun kejadian yang melibatkan orang-orang itu, tapi bukan nama sesungguhnya.

Beberapa orang yang tidak disebutkan namanya itu memainkan peran penting dalam kisah-kisah Alkitab, sehingga sejumlah penulis Yahudi dan Kristen merasa perlu menyebutkan nama mereka.

Masalahnya, nama-nama yang disodorkan justru ditemukan dalam sumber-sumber lain di luar Alkitab sehingga informasinya dianggap tidak terlalu meyakinkan (apokripa).

Terkait dengan Jumat Agung dan Paskah, berikut ini adalah sosok-sosok yang namanya disebutkan dalam sejumlah sumber di luar Alkitab:

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Dalam peristiwa penyaliban, Injil Matius melaporkan adanya dua perampok yang disalibkan di sisi kanan dan kiri Yesus. Dalam Injil Lukas bahkan dilaporkan pembicaraan antara Yesus dan dua perampok itu.

Seorang perampok yang dikenal sebagai pencuri yang bandel menantang Yesus, "Kalau benar-benar Kristus, bebaskan diri dan juga kami." Tapi, seorang pencuri lainnya sekedar meminta Yesus "untuk mengingat-ingat saya."

Nama-nama sosok itu tidak tertera dalam Alkitab. Tapi, beberapa sumber di luar Alkitab memberikan beberapa versi berbeda tentang nama-nama yang dimaksud.

Suatu teks apokripa yang dikenal sebagai Injil Nikodemus menyebutnya sebagai Gestas dan Dysmas. Sementara itu Injil Latin Kuno menyebutnya Zoatham dan Camma.

Injil Masa Kecil (Gospel of Infancy) berbahasa Arab--yang juga bersifat apokripa--memberikan informasi tambahan tentang kehidupan dua perampok itu.

Ketika Yusuf, Maria,dan Yesus (masih bayi) melarikan diri di padang pasir pada waktu malam, mereka bertemu dengan dua perampok. Perampok yang jahat tidak mau membiarkan rombongan itu pergi.

Sementara itu, perampok yang baik memberikan uang 40 drachma dan ikat pinggangnya sendiri agar rombongan itu boleh pergi. Saat itu, Yesus menerawangkan nasib serta menyebut nama mereka.

"Tiga puluh tahun, Ibu, dan kaum Yahudi akan menyalibkan saya di Yerusalem, dan dua perampok itu akan digantung pada salib bersama dengan saya. Titus (perampok yang baik) di sisi kanan dan Dumachus (perampok yang jahat) di sisi kiri, dan setelah hari itu Titus akan pergi bersama saya ke surga."

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Dalam Injil Yohanes 19, ketika para prajurit Romawi berusaha mematahkan kaki-kaki Yesus yang sedang tergantung di salib, mereka melihat Yesus sudah wafat.

Seorang prajurit menusuk sisi tubuh Yesus, tapi nama prajurit itu tidak disebutkan dalam Alkitab.

Teks apokripa Kisah Pilatus menyebutkan bahwa nama prajurit itu ialah Longinus. Tombak yang dipakainya disebut dengan Tombak Suci.

Yang menarik, tradisi Kristen menyebutkan bahwa Tombak Suci itu ditemukan dalam Perang Salib Pertama di Suriah pada Juni 1098.

Kisah tentang peninggalan itu membingungkan, karena ada banyak peninggalan sekarang ini yang disebut-sebut sebagai Tombak Suci, salah satunya adalah yang disimpan di Basilika Santo Petrus, Roma.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Dalam Injil Matius 27:65, Pilatus setuju menugaskan sekelompok parjurit untuk mengawal makam Yesus guna memastikan tidak ada yang mencuri jasad Yesus. Nama para pengawal itu tidak disebutkan dalam Injil Matius.

Teks apokripa Injil Petrus yang bertarikh hingga Abad ke-2 SM, tidak menyebutkan semua nama prajurit yang bertugas tapi menyebutkan bahwa para pengawal itu berada di bawah seorang centurion Romawi bernama Petronius.

Tulisan dalam “Buku Lebah” memberikan dua versi jumlah pengawal yang menjaga makam Yesus. Dalam bab 44 disebutkan ada 5 pengawal yang namanya adalah Issachar, Gad, Matthias, Barnabas, dan Simon.

Tapi, dalam bab berikutnya, teks Buku Lebah memberikan versi lain, demikian, "Orang-orang lain mengatakan ada 15 orang, 3 centurion, dan terdiri dari para prajurit Romawi dan Yahudi."

Sebagai catatan, kitab Buku Lebah adalah kompilasi teologis bersejarah yang berisi beberapa legenda Alkitabiah. Buku itu ditulis oleh Solomon Akhlat, seorang Uskup beraliran Nestor di Bassora (sekarang Basra), Suriah, pada sekitar 1222. Buku itu tertulis dalam bahasa Siriak. Disebut Buku Lebah karena dianggap mengumpulkan intisari dari kitab-kitab teologis lain.

Lanjutkan Membaca ↓

Siapa yang berperan dalam peristiwa pengadilan dan penyaliban Yesus

Para pemimpin Yahudi mengutus orang-orang dengan membawa pedang dan pentungan ke Taman Getsemani.

Yudas Iskariot ada bersama mereka. Imam kepala telah membayar Yudas untuk menunjukkan kepada orang-orang itu di mana Yesus berada.

Yudas menunjukkan kepada orang-orang itu yang mana Yesus dengan mencium-Nya. Orang-orang itu membawa Yesus pergi. Mereka mencemooh dan memukuli-Nya. Lalu mereka membawa Yesus kepada imam tinggi, Kayafas.

Para pemimpin Yahudi mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Yesus. Mereka mengatakan bahwa Dia telah melanggar hukum dengan mengatakan bahwa Dia adalah Putra Allah. Yesus memberi tahu mereka bahwa Dia adalah Putra Allah. Mereka mengatakan Yesus bersalah dan harus mati.

Para pemimpin Yahudi tidak memiliki wewenang untuk membunuh Yesus. Mereka membawa-Nya kepada Pontius Pilatus, yang dapat menghukum mati Yesus. Para pemimpin Yahudi memberi tahu Pilatus bahwa Yesus telah mengajar orang-orang untuk tidak mematuhi hukum Romawi.

Pilatus menganggap Yesus tidak melakukan apa pun yang salah. Pilatus ingin membebaskan Yesus. Kerumunan orang banyak ingin Yesus disalibkan.

Pilatus masih ingin membebaskan Yesus. Namun para imam dan orang-orang itu terus berteriak bahwa mereka ingin Yesus disalibkan.

Pilatus mencuci tangannya. Dia mengatakan bahwa dia tidak bertanggung jawab atas kematian Yesus. Orang-orang mengatakan bahwa merekalah yang akan bertanggung jawab atas kematian-Nya. Pilatus menyuruh para serdadunya untuk menyalibkan Yesus.

Artikel berikut ini diambil dari bahan yang ditulis oleh Rev. Keith Garner di situs Wesley Mission. Di dalamnya Anda akan mendapatkan serangkaian pesan melalui pengungkapan tokoh-tokoh yang mendominasi kisah Paskah. Kerumunan massa, Pilatus, Yudas, Petrus, Maria, seorang komandan prajurit Romawi, dan Yesus Kristus. Nah, mari kita lihat apa yang bisa kita pelajari dari keadaan tokoh-tokoh ini.

TOKOH-TOKOH DI SEKITAR SALIB

Masing-masing tokoh yang akan disebutkan di bawah ini memainkan peran penting pada saat Kristus akan disalib. Namun kalau kita mau melihat lebih jauh, ternyata tokoh-tokoh tersebut tidak hanya berperan pada saat itu saja, tapi bahkan juga sampai sekarang ini.

Emosi dan karakteristik masing-masing tokoh memberi pengertian tentang apa yang mendorong, mengilhami, dan membuat orang berbuat baik atau jahat.

  • Kekuatan Angka/Jumlah -- Kerumunan massa
  • Politik Kebenaran -- Pilatus
  • Harga dari Materialisme -- Yudas
  • Kepedihan Sebuah Penyangkalan -- Petrus
  • Ucapan Syukur yang Besar atas Pengampunan -- Maria Magdalena
  • Pujian yang Tidak Terduga -- Seorang Komandan Prajurit Romawi
  • Inti dari Paskah -- Yesus Kristus

Kekuatan Angka/Jumlah -- Kerumunan Massa

Kerumunan massa berpengaruh dalam segala zaman dan mereka memainkan peran yang sangat penting saat kita mengamati drama penyaliban Yesus. Bagaimana Anda bisa menonjol dalam kerumunan massa? Bagaimana Anda bisa menghindari ketidakpastian yang begitu mudah menarik tanggapan banyak orang? Sulit dibayangkan ketika kerumunan massa bisa berubah dengan begitu cepat, dari sambutan terhadap Yesus saat Dia memasuki kota sampai menjadi teriakan pilihan untuk pembebasan Barabas daripada Yesus. Sekarang, bagaimanakah kita dipengaruhi oleh kerumunan massa yang meminta perhatian dan kesetiaan kita?

Politik Kebenaran -- Pilatus

Peran yang Pilatus mainkan dalam penyaliban Yesus tidak bisa disangkal. Bagi Pilatus, wewenang berarti kekuasaan untuk melaksanakan kehendaknya -- yang berkebalikan dengan penggunaan kekuasaan yang benar, yang sebenarnya adalah untuk melatih rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap sesama. Pilatus berdiri di tengah politik Paskah dan bertanya bagaimana kita bisa memengaruhi sesama dan menghadapi tantangan yang ada. Siapa yang berkuasa pada peristiwa Minggu Suci: Pilatus atau Yesus? Frasa "menderita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus" dinyatakan di seluruh dunia dalam Pengakuan Iman Kristen dan Gubernur Romawi dari Yudea yang tak dikenal itu, akan selalu diingat.

Harga dari Materialisme -- Yudas

Yudas menjadi terkenal selama beberapa tahun terakhir ini. Orang akan melakukan semua yang mereka bisa untuk membenarkan apa yang sudah dia lakukan. Ada banyak teori mengenai Yudas Iskariot: apakah dia seorang pengikut setia yang nasionalis dan kecewa yang benar-benar mencoba memberikan yang terbaik bagi Yesus? Kita tidak bisa menghindar dari cerita Perjanjian Baru dan satu alasan yang secara terus-menerus melatarbelakangi apa yang dilakukan Yudas -- uang dan materialisme. Saat ini, bagaimanakah kita termotivasi secara material -- dan dalam pengertian apa hal ini mengkhianati mereka yang sungguh-sungguh mengikuti jalan Kristus?

Kepedihan Sebuah Penyangkalan -- Petrus

Tak seorang pun bisa mengingkari peran penting Petrus sebagai pemimpin dari murid-murid Yesus, tapi juga sebagai seseorang yang merasakan sakitnya menyangkali Yesus. Bagaimana kita mengenali penyangkalannya? Apa sajakah godaan yang harus kita hadapi dalam kesetiaan kita terhadap Yesus Kristus? Sudah pernahkah kita berada pada situasi yang Petrus alami, mengingkari Yesus supaya kita bisa mempertahankan posisi, kepopuleran, dan tempat kita di antara sesama? Melalui Petrus, kita melihat seseorang yang tidak hanya tahu seperti apakah menyangkal Yesus, tapi juga seseorang yang kemudian mengakui-Nya, saat Petrus menjadi pemimpin gereja yang pertama.

Ucapan Syukur yang Besar atas Pengampunan -- Maria Magdalena

Ketika tonggak drama Kebangkitan dibuka, tidak ada tanda-tanda penting bahwa orang yang pertama kali bertemu dengan Yesus Kristus sebagai Allah yang telah bangkit adalah seorang wanita -- dan wanita itu adalah Maria Magdalena. Hal ini sangat bertentangan dengan cerita-cerita dongeng, kita mengenal sedikit tentang Maria Magdalena, namun yang kita ketahui adalah bahwa dia merupakan seorang wanita yang mengalami kuasa Allah karena pengampunan yang telah diberikan kepadanya dalam Yesus Kristus. Kita tidak bisa melewati Minggu Paskah tanpa menggali kekuatan pengampunan Kristus. Seperti yang kita lakukan, kita menanyakan perbedaan apa yang dapat dan akan dibuat oleh kekuatan itu?

Pujian yang Tidak Terduga -- Seorang Komandan Prajurit Romawi

Pengakuan yang paling kuat dan tidak terduga pada saat penyaliban berasal dari mulut seorang komandan tentara Romawi. Orang yang sudah melihat penderitaan yang amat sangat ini -- peran yang dia mainkan adalah peran yang penting dalam penyaliban -- mengetahui bahwa yang berada di kayu salib itu bukanlah orang yang harus dimusuhi; bukan pula orang yang sedang membayar harga atas apa yang sudah dilakukannya. Pengakuan terhadap Kristus sering kali terjadi di tempat-tempat yang tidak disangka. Saat ini apakah hal ini benar?

Inti dari Paskah -- Yesus Kristus

Ada banyak orang yang berkumpul di sekitar kayu salib, tapi hanya Seorang di antaranya yang menjadi perhatian dunia. Saat ini, pada hari Paskah, ratusan dari jutaan orang di seluruh dunia akan merayakan kuasa kebangkitan-Nya. Bagaimana kita bisa benar-benar tahu bahwa Dia hidup? Dan jika Dia benar-benar hidup, perbedaan apa yang Dia lakukan untuk kita dan saat ini dapatkah Dia melakukan sesuatu untuk dunia? Karena kita telah mengetahui harapan dan ketakutan mereka yang berada pada peristiwa Minggu Suci pada hari Paskah, kita melihat perbedaannya, yaitu bahwa Allah membawa kemenangan atas Salib. (t/Dian)

Bahan diterjemahkan dari:

e-JEMMi 14/2007

Dipublikasikan di: http://misi.sabda.org/tokoh_tokoh_di_sekitar_salib