Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida berlangsung pada bagian yang ditunjukkan angka

Tyas Wening Minggu, 26 April 2020 | 13:43 WIB

Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida berlangsung pada bagian yang ditunjukkan angka

Fungsi alveolus punya peran penting pada pernapasan (pixabay/kalhh)

Bobo.id - Di dalam tubuh, fungsi alveolus sangat penting bagi pernapasan, meski ukuran dari alveolus ini kecil.

Apakah teman-teman tahu apa saja fungsi alveolus yang sangat penting itu?

Yuk, ketahui fungsi alveolus dan bagaimana cara kerja alveolus di tubuh manusia!

Alveolus, Struktur Anatomi Berukuran Kecil di Paru-Paru Manusia

Pada paru-paru kita, terdapat sebuah struktur anatomi yang bernama alveolus, yang dalam bentuk jamak disebut alveoli.

Bukan hanya manusia, alveolus dimiliki oleh semua mamalia.

Baca Juga: Vitamin Larut Air dan Vitamin Larut Lemak, Inilah Perbedaan Keduanya!

Alveoulus merupakan kantung udara kecil yang berongga dan merupakan alat kerja pernapasan.

Letak alveolus ada di ujung saluran pernapasan, yaitu paru-paru. Ukuran alveolus yang sangat kecil menjadikan struktur ini sebagai benda mikroskopis atau harus dilihat menggunakan alat bantu.

Bahkan ukuran alveolus hanya sekitar 200 - 300 mikrometer, nih, teman-teman. Di dalam paru-paru manusia, ada sekitar 300 juta buah alveolus.

Lalu apa fungsi penting dari alveolus pada sistem pernapasan mamalia, ya?


Page 2


Page 3

Proses pertukaran oksigen dan karbondioksida berlangsung pada bagian yang ditunjukkan angka

pixabay/kalhh

Fungsi alveolus punya peran penting pada pernapasan

Bobo.id - Di dalam tubuh, fungsi alveolus sangat penting bagi pernapasan, meski ukuran dari alveolus ini kecil.

Apakah teman-teman tahu apa saja fungsi alveolus yang sangat penting itu?

Yuk, ketahui fungsi alveolus dan bagaimana cara kerja alveolus di tubuh manusia!

Alveolus, Struktur Anatomi Berukuran Kecil di Paru-Paru Manusia

Pada paru-paru kita, terdapat sebuah struktur anatomi yang bernama alveolus, yang dalam bentuk jamak disebut alveoli.

Bukan hanya manusia, alveolus dimiliki oleh semua mamalia.

Baca Juga: Vitamin Larut Air dan Vitamin Larut Lemak, Inilah Perbedaan Keduanya!

Alveoulus merupakan kantung udara kecil yang berongga dan merupakan alat kerja pernapasan.

Letak alveolus ada di ujung saluran pernapasan, yaitu paru-paru. Ukuran alveolus yang sangat kecil menjadikan struktur ini sebagai benda mikroskopis atau harus dilihat menggunakan alat bantu.

Bahkan ukuran alveolus hanya sekitar 200 - 300 mikrometer, nih, teman-teman. Di dalam paru-paru manusia, ada sekitar 300 juta buah alveolus.

Lalu apa fungsi penting dari alveolus pada sistem pernapasan mamalia, ya?

tirto.id - Manusia membutuhkan organ-organ pernapasan untuk bernapas. Organ-organ tersebut bekerja dalam rangkaian sistem pernapasan.

Sistem pernapasan sendiri merupakan kerja tubuh yang membantu manusia menyerap oksigen (O2) agar organ-organ dapat bekerja. Selain itu, sistem pernapasan juga berfungsi untuk membuang karbon dioksida (CO2) dari dalam darah.

Menurut e-book "Ilmu Pengetahuan Alam" yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), ada sejumlah organ yang menyusun sistem pernapasan manusia.

Organ-organ tersebut antara lain hidung, faring (tekak), larang (ruang suara), trakea (tenggorokan), bronkus, dan paru-paru.

Setiap organ-organ pernapasan harus bekerja dengan baik, apabila tidak maka sistem pernapasan akan terganggu. Sehingga penting bagi manusia menjaga kesehatan sistem pernapasannya.

Sejumlah penyakit pernapasan akibat virus dan bakteri sebaiknya diwaspadai. Penyakit-penyakit pernapasan tersebut antara lain flu, tuberkolosis (TBC), faringitis, hingga COVID-19 yang baru-baru ini menjadi pandemi.

Organ-organ pernapasan manusia

Organ-organ tersebut dibagi secara struktural dan fungsional. Dibagi secara struktural artinya berdasarkan posisi dimana organ-organ tersebut terletak, yaitu:

- sistem pernapasan atas, yaitu hidung dan faring;

- sistem pernapasan bawah yaitu laring, trakea, bronkus, dan paru-paru.

Sementara secara fungsional artinya berdasarkan fungsi, baik sebagai zona penghubung maupun zona respirasi. Zona penghubung terdiri atas rongga dan saluran yang terhubung di luar maupun dalam paru-paru.

Sementara zona respirasi terdiri atas jaringan di dalam paru-paru yang befungsi dalam mengatur pertukaran gas. Pembagian secara fungsional antara lain:

- zona penghubung, yaitu hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus;

- zona respirasi, yaitu alveolus.

Setiap organ memiliki fungsinya masing-masing. Berikut fungsi setiap organ dalam sistem pernapasan manusia:

- Hidung untuk menyesuaikan suhu udara yang dihirup dan menyaring udara dari debu, kotoran, virus, dan bakteri.

- Faring untuk jalur masuk udara dan makanan, ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang melakukan reaksi kekebalan tubuh dengan melawan benda asing.

- Laring untuk menghasilkan gelombang suara, mengeluarkan partikel kecil seperti debu, asap, makanan, dan minuman dengan batuk refleks, dan menghubungkan faring dan trakea.

- Trakea untuk menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan dan menghubungkan antara laring dan bronkus.

- Bronkus dan bronkiolus untuk memberikan jalur udara dari trakea ke alveolus.

- Paru-paru untuk mendukung proses pertukaran O2 dan CO2.

- Alveolus untuk menyerap oksigen, melakukan pertukaran gas, dan menyalurkan oksigen agar dapat masuk ke aliran darah. Bentuk jamak dari alveolus adalah alveoli.

Proses pertukaran gas O2 dan CO2 di tubuh manusia

Hal utama yang terjadi dalam sistem pernapasan adalah pertukaran gas. Menurut modul "Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan" proses ini meliputi serangkaian mekanisme.

Pertama oksigen (O2) masuk ke dalam tubuh melalui fase inspirasi. Fase ini ditandai dengan bekontraksinya diafragma dan otot dada yang menyebabkan rongga dada membesar. Udara yang masuk dalam fase ini kemudian melewati serangkaian organ pernapasan hingga alveolus.

Selanjutnya, pada alveolus terjadi difusi O2 ke kapiler paru-paru yang ada didinding alveolus. Di kapiler arteri, oksigen diikat oleh eritrosit yang mengandung hemoglobin. Hal ini menyebabkan oksigen menjadi jenuh. Hemoglobin kemudian mengangkut O2 ke seluruh jaringan dan sel-sel tubuh.

Semakin banyak O2 yang digunakan oleh tubuh, semakin banyak pula karbondioksida (CO2) yang terbentuk. CO2 sendiri merupakan limbah bagi tubuh sehingga perlu dikeluarkan. CO2 dibawa dari sel-sel tubuh ke kapiler vena, baru setelahnya diangkut oleh eritrosit menuju paru-paru.

Di dalam paru-paru, CO2 kembali menuju alveolus untuk mengalami fase ekspirasi, atau melepaskan CO2. Saat fase ini diafragma dan otot dada berelaksasi yang menyebabkan volume dada kembali normal.

Infografik SC Human Respiratory System. tirto.id/Fuad

Baca juga:

  • Sistem Pernapasan: Cara Mengetahui Frekuensi & Volume Pernapasan
  • Sistem Pernapasan: Struktur, Organ, Pengertian Inspirasi-Ekspirasi

Baca juga artikel terkait BIOLOGI atau tulisan menarik lainnya Yonada Nancy
(tirto.id - ynd/adr)


Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yandri Daniel Damaledo
Kontributor: Yonada Nancy

Subscribe for updates Unsubscribe from updates