Ilustrasi tersebut menunjukkan salah satu kekurangan sistem sentralisasi yaitu

Sentralisasi adalah pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai pengaturan kewenangan. Di Indonesia sistem sentralisasi pernah diterapkan pada zaman kemerdekaan hingga orde baru.

Ilustrasi tersebut menunjukkan salah satu kekurangan sistem sentralisasi yaitu

Grafik sistem sentralisasi dan desentralisasi.

Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah daerah tidak terlalu terbebani pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan atau pendapat, karena seluruh keputusan dan kebijakan dikoordinasi seluruhnya oleh pemerintah pusat.

  • Desentralisasi
 

Artikel bertopik politik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sentralisasi&oldid=19672806"

Ilustrasi tersebut menunjukkan salah satu kekurangan sistem sentralisasi yaitu

Ilustrasi tersebut menunjukkan salah satu kekurangan sistem sentralisasi yaitu
Lihat Foto

KOMPAS.com/Ihsanuddin

Presiden Jokowi memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Bogor, Selasa (11/2/2020).

KOMPAS.com - Sentralisasi salah satu sistem yang juga dipakai oleh suatu negara dalam menjalankan roda pemerintahannya.

Sentralisasi merupakan kebalikan dari sistem desentralisasi yang sistem pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah.

Sentralisasi merupakan sebuah penyerahan kekuasaan dan wewenang pemerintahan secara penuh kepada pemerintah pusat.

Arti sentralisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sentralisasi merupakan penyatuan segala sesuatu ke suatu tempat (daerah dan sebagainya) yang dianggap sebagai pusat, penyentralan, pemusatan.

Dalam buku Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah (2007) karya Hanif Nurcholis, sentralisasai adalah pemusatan semua kewenangan pemerintah (politik dan administrasi) pada pemerintah pusat.

Artinya segala sesuatu dalam negara tersebut diatur langsung dan diurus pemerintah pusat, sedangkan pemerintah daerah tinggal melaksanakannya. 

Baca juga: Desentralisasi: Arti, Kelebihan dan Kelemahannya

Yang dimaksud pemerintah pusat adalah presiden dan para menteri. Jika suatu negara memusatkan semua kewenangan pemerintahannya pada tangan presiden dan para menteri.

Tidak dibagi-bagi kepada pejabatnya di daerah dan atau pada daerah otonom maka disebut sentralisasi.

Kewenangan yang di pusatkan di tangan presiden dan para menteri adalah kewenangan pemerintah, bukan kewenangan legislatif dan yudikatif.

Kewenangan pemerintahan sendiri ada dua, yakni kewenangan politik dan kewenangan administrasi.

Ilustrasi tersebut menunjukkan salah satu kekurangan sistem sentralisasi yaitu

Ilustrasi tersebut menunjukkan salah satu kekurangan sistem sentralisasi yaitu
Lihat Foto

freepik.com/rawpixel.com

Etika profesi adalah memiliki 4 hal yang merupakan prinsip-prinsip etika profesi adalah otonomi, integritas moral, keadilan, dan tanggung jawab.

KOMPAS.com - Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dalam sistem negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pendelegasian wewenang dalam desentralisasi berlangsung antara lembaga-lembaga otonom di pusat dengan lembaga-lembaga otonom di daerah.

Desentralisasi memberikan ruang terhadap penyerahan wewenang atau urusan dari pemerintah daerah tingkat atas kepada daerah tingkat di bawahnya.

Kelebihan Desentralisasi

David Osborne dan Ted Gabler memaparkan kelebihan dari asas desentralisasi, yaitu:

  1. Desentralisasi jauh lebih fleksibel daripada pemusatan kekuasaan. Lewat desentralisasi respon terhadap kebutuhan masyarakat jauh lebih cepat.
  2. Desentralisasi meningkatkan efektivitas birokrasi. Lebih jauh bahkan meberikan keuntungan yang besar bagi organisasi partisipatif.
  3. Desentralisasi meningkatkan inovasi. Khususnya bagi pemerimtah daerah yang diberi wewenang terutama dalam hal pelayanan publik.
  4. Desentralisasi menghasilkan etos kerja yang lebih tinggi, memperkuat komitmen, dan meningkatkan produktivitas.

Di samping itu, Josef Riwu Kaho juga menyebutkan kelebihan dari asas desentralisasi, yakni:

  1. Mengurangi beban kerja pemerintah pusat.
  2. Responsif dalam menghadapi masalah yang mendesak dan membutuhkan tindakan cepat.
  3. Memangkas alur birokrasi sehingga setiap keputusan dapat segera dilaksanakan.
  4. Desentralisasi memudahkan penyesuaian diri terhadap kebutuhan dan keperluan khusus suatu daerah.
  5. Penyesuaian di daerah tertentu bisa menjadi seperti laboratorium dalam hal-hal yang berhubungan dengan pemerintahan. Sehingga di kemudian hari dapat bermanfaat bagi negara.
  6. Mengurangi potensi kesewenang-wenangan dari pemerintah pusat.
  7. Daerah memiliki kewenanangan dalam pengambilan keputusan yang lebih besar.
  8. Desentralisasi memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik karena lebih dekat dan lebih mengerti karakter masyarakat yang dilayaninya.

Desentralisasi seperti dua mata pisau. Kelebihan dalam asas desentralisasi membuat asas ini menjadi tampak sempurna.

Akan tetapi, tidak terbantahkan pula bahwa desenralisasi menjadi peluang akan munculnya penyelahgunaan wewenang.

Baca juga: Pengertian Desentralisasi, Bagian, dan Tujuannya

Berikut kekurangan penerapan desentralisasi:

  1. Membuat struktur pemerintahan menjadi semakin kompleks sehingga memperumit koordinasi.
  2. Keseimbangan antara beragam kepentingan lebih mudah terganggu.
  3. Berpeluang memunculkan sifat kedaerahan atau kecintaan berlebih terhadap daerah sendiri.
  4. Koordinasi yang menjadi semakin sulit membuat perundingan menjadi bertele-tele sehingga pengambilan keputusan semakin lama.
  5. Desentralisasi membutuhkan biaya yang lebih banyak dan sulit mendapatkan keseragaman.

Contoh Penerapan Desentralisasi di Indonesia

Salah satu program pemerintah yang kental akan asas desentralisasi adalah Desa Wisata. Di Indonesia, setiap daerah memiliki potensi-potensi khusus yang berbeda.

Bagi sejumlah wilayah yang secara geografis berada di pesisir pantai, desentralisasi memudahkan pengelolaan pantai atau perairan untuk dapat dikembangkan potensi wisatanya.