1 faktor apa saja yang mendukung perkembangan potensi kreativitas anak sebutkan dan jelaskan

1 faktor apa saja yang mendukung perkembangan potensi kreativitas anak sebutkan dan jelaskan

Setiap anak mempunyai tingkat kreativitas dengan derajat dan bidang yang berbeda-beda. Ada yang puas dengan tingkat kreativitas sekedarnya sehingga tidak terlalu antusias berpacu mengembangkan diri dan tidak sedikit pula mereka yang terus mengasah kreativitas dan mencari visi batinya hingga pada gilirannya membuat orang tercengang-kagum akan proses pengembangan kreativitasnya. Secara garis besar factor pengembangan kreativitas itu ada dua, yakni faktor internal dan faktor eksternal.

.

Gen mempunyai pengaruh terhadap kreativitas anak. Setiap anak mempunyai kode genetika yang diwariskan oleh orangtua. Selain menghasilkan kesamaan fisik yang jelas—tinggi dan berat badan, warna mata, warna kulit—kode genetik itu juga bisa menghasilkan ciri-ciri psikologis seperti kecerdasan, kreativitas, kepribadian dan kecenderungan social. Sejauh mana faktor genetika ini mempengaruhi anak, terutama kreativitasnya, para ahli genetika cukup beragam dalam memberikan pendapat; ada yang mengatakan hanya 20 %, ada yang 40 % dan ada pula yang mengatakan 50 % sedangkan selebihnya adalah pengaruh lingkungan sekitar. Faktor genetika tak bisa berdiri sendiri dalam proses pengembangan kreativitas anak. Kreativitas manusia tak seperti keping puzzle yang terpisah-pisah, tetapi lebih bersifat layaknya kue dengan berbagai bahan yang saling berintraksi satu sama lain.

Gender

Jenis kelamin berpengaruh terhadap kreativitas. Anak laki-laki yang cenderung dibesarkan dengan perlakukan yang lebih mandiri dan bebas dari anak perempuan tentu berbeda dengan anak perempuan yang mendapat perlakuan yang kurang memberikan ruang eksplorasi lebih bebas. Anak laki-laki yang cenderung didik untuk mandiri, didesak untuk untuk bisa mengambil resiko dan didorong oleh orangtua untuk lebih menunjukkan inisiatif dan orsinalitasnya akan menjadi lebih kreatif dengan perlakukan orang tua pada anak perempuan dengan batasan-batasan yang tak serperti anak laki-laki. Gender sebagai jenis kelamin social mempunyai pengaruh besar pada kreativitas anak.

Kesehatan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan kreativitas anak. Sehat dan aktifnya indra pada anak-anak berpengaruh pada perilaku dan suasana hati. Bahkan setiap indra bagi manusia merupakan suatu lingkungan mikro yang mempengaruhi pikiran, perasaan, produktivitas dan kapasitas kreativitas Banyak penelitian menyebutkan kesehatan yang buruk dan kondisi hidup tidak sehat menjadi penyebab rendahnya prestasi anak dan kualitas hidupnya.

Penelitian di AS menyebutkan bahwa anak yang mempunyai kadar timbal dalam darah yang tinggi cenderung beresiko memiliki IQ rendah, susah berkonsentrasi, ketidakmampuan membaca dan menulis, hiperaktif dan masalah-masalah prilaku lainnya. Anak-anak yang kurang gizi juga akan berbeda tingka kreativitasnya dengan mereka yang mendapat asupan gizi cukup. Bayi yang tidak mendapatkan air susu ibu mempunyai risiko terjangkit pneumonia—Pneumonia adalah penyakit radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri.

Maka pola asuh menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan anak, seperti memberikan kecukupan ASI ekslusif selama 2 tahun, serta mengatur pola makan yang dikonsumsi agar tidak berlebihan. Organisasi Kesehatan Dunia di awal abad ke-20 melaporkan bahwa para ilmuwan menemukan makanan sempurna untuk bayi, yakni air susu ibu. Menyusui bayi ternyata tidak hanya memberi dampak psikologis pada ibunya, tetapi juga akan memberikan efek medis, yakni kekebalan tubuh bayi. Air susu Ibu ternyata mengandung anti bodi yang membuat anak bisa lebih tahan terhadap ragam penyakit.

Minat bakat

Minat adalah kecenderungan terhadap sesuatu secara lebih tetap. Ada dorongan kuat dalam diri anak untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Minat menjadi sumber motivasi yang kuat. Anak yang berminat terhadap sesuatu biasanya akan berusaha lebih keras dibanding anak yang kurang berminat. Bakat adalah sifat dasar, kepandaian yang dibawa sejak lahir, seperti bakat menyanyi, menulis, serta bakat kesenian.

Menurut Jennifer Hamady saat kita melakukan sesuatu dengan senang, bersemangat, tanpa terpaksa, kita bisa mengetahui bakat atau potensi alami yang kita punya. Bakat itu butuh digali, diasah, dan diaktualisasikan. Maka bakat minat berkelindan saling mengisi dalam proses perkembangan kreativitas anak. Anak yang berminat dan berbakat mempunyai ciri-ciri; mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari, ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati, ada rasa ketertarikan pada sesuatutu aktivitas yang diminati, selalu menunjukkan perkembangan dari waktu ke waktu.

Ada sebuah kisah yang bercerita ihwal seorang anak bernama Ishaan Nandkishore Awasthi. Dia adalah seorang anak berusia delapan tahun yang sanagat membeci sekolah. sekolah baginya tak lebih dari penjara. Setiap menerima pelajaran dirasakan sulit baginya dan ia terus-menerus gagal ujian. Para guru dan teman sekelasny amenjadikan anak itu sebagai bahan ejekan. Ishan dianggap sebagai soso yang lugu dan idiot.

Tapi pada sisi yang lain ada dunia yang sangat disenangi oleh Ishan dan itu tidak banyak diketahui oleh orang tua dan guru. Ishaan memunyai dunia yang penuh keajaiban yaitu negeri ajaib penuh dengan warna dan binatang animasi. Seni adalah bakat dan potensi Ishan yang belum teraktualisasikan dan tidak ada yang ingin mengerti, baik guruatau pun orang tuanya.

Latar belakang keluarga Ishan termasuk dalam orang yang sibuk. Ayahnya, Nandkishore Awasthi, adalah seorang eksekutif sibuk yang sukses dan mengharapkan yang terbaik dari anak-anaknya. Ibunya, Maya Awasthi, adalah seorang ibu rumah tangga yang frustrasi oleh ketidakmampuannya untuk membantu Ishaan karena selalu melakukan sesuatu yang diluar nalarnya. Pada saat yang bersamaan, Kakak Ishaan’s Yohaan menjadi pelajar yang sanagt sukses. Dengan pelbagai peringatan dan metode orang tua yang tidak ingin mengerti, akhirnya Ishan dianggap sebagai anak yang harus dikirim ke asrama untuk belajar bersama.

Ketika di Asrama Ishan mendapatkan guru yang bisa mengerti bakat dan potensi Ishan. Dia adalah Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan) yang ditunjuk sebagai guru seni. Guru yang hanya sebagai penggati itu sungguh berbeda dengan guru-gur yang lain. Ram lebih fleksibel dalam mengajar dan memberikan anak kebebasan untuk berekspresi esua dengan keinginannya. Kelas ketika Ram mengajar berubah menjadi tempat yang menyenagkan bagi anak-anak.

Ram berusaha untuk memahami Ishaan serta masalah-masalah yang embuatnya beda dari yang lain. Dia membuat orang tua dan guru Ishaan lainnya menyadari bahwa Ishaan bukan anak yang abnormal, tetapi anak yang sangat khusus dengan bakat yan unik dan bebeda dengan kebanyakan siswa yang lainnya. Ram berusaha dengan pelan tapi pasti untuk memberikan yang terbaik buat Ishan. Dengan kesabaran dan perawatan Ram berhasil dalam mendorong lagi tingkat kepercayaan Ishaan yang sebeumnya pudar. Dia membantu Ishaan dalam mengatasi masalah pelajarannya dan kembali menemukan kepercayaan yang hilang menjadi lebih peraya diri untuk mengaktualisasikan bakat dan minatnya.

Ishan pun akhirnya menjadi siswa berprestasi dengan menjadi juar alomba lukis. Hasil kreatifitasnya itu juga masuk kategori terbaik dan akan menjadi cover buku pajaran yang akan disebarkan di pelbagai daerah. Ishan menjadi sosok jeniys yang unik dan mampu menjadikan dirinya berprestasi.

Itulah kisah yang terdapat dalam film Taare Zameen Par, Everi Child Is Spesial. Pelajaran penting dari Aamir Khan (sutradara) adalah ihwal keunikan tiap aak dan itu embutuhkan cara-cara yang khusus untuk mengembangkan potensinya. Setiap anak merupakan pahlawan selain itu membantu kita melihat seorang anak dalam diri kita sendiri. Di dunia ini, tidak ada manusia yang sempurna tak peduli apa posisi dia dalam masyarakat, setiap anak dengan kemampuan mereka adalah unik dan butuh orang yang memahami mereka. Tugas guru dan orang tua adalah mengerti mereka bagaimana cara mengaktualisasikan bakat dan minatnya.

Motivasi

Motivasi adalah dorongan internal dan eksternal anak yang diindikasikan dengan adanya hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan. Motivasi itu adalah sesuatu yang membuat anak bertindak. Kreativitas anak akan mampu berkembang dengan baik apabila ada motivasi yang kuat, baik secara internal yang berkaitan visi batin anak atau pun secara ekternal. Kreativitas anak itu bisa berkembang dengan maksimal apabila ada serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi tertentu yang memberikan arah pada tercapainya mimpi-mimpinya.

Gaya belajar

Setiap anak mempunyai gaya belajar yang unik. Kalau kita mampu memahami bagaimana gaya belajar anak-anak kita, maka akan lebih mudah dalam proses pengembangan kreativitas. Ada begitu banyak pendekatan gaya belajar untuk anak; ada pendekatan gaya belajar berdasarkan preferensi kognitif dikembangkan oleh Dr. Anthony Gregorc. Gregorc yang mengklasifikasikan gaya belajar menurut kemampuan mental menjadi 4 kategori, yaitu: gaya belajar konkret-sekuensial, gaya belajar abstrak-sekuensial, gaya belajar konkret acak, dan gaya belajar abstrak acak. Ada pendekatan gaya belajar berdasarkan profil kecerdasan dikembangkan oleh Howard Gardner. Ada pendekatan— yang cukup kita kenal dan serigkali digunakan— belajar berdasarkan preferensi sensori yang membagi gaya belajar menjadi tiga, yakni: visual (penglihatan), auditorial (pendengaran), da kinestetik (gerakan).

Anak yang mempunyai gaya belaar auditorial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, berbicara pada diri sendiri saat kerja, menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan ketika membaca buku, selalu membaca dengan keras, merasa kesulitan dalam menulis tetapi mempunyai kecanggihan dalam berbicara, berbicara dengan memakai pola yang unik, suka berbicara, suka berdiskusi, mudah terganggu oleh keributan dan kebisingan, suka berbicara dengan panjang lebar, dan lebih suka musik. Anak yang mempnyai ciri-ciri seperti itu biasaya mempunyai gaya belajar auditorial.

Ciri-ciri gaya belajar visual adalah sebagai berikut: anak lebih suka berbicara dengan cepat, orannya sangat teliti dan detail, lebih bisa mengingat sesuatu yang dilihat dari pada yang didengar, orangnya tidak mudah terganggu oleh keributan, orangnya suka membaca dengan cepat, gigih dan sangat tekun, orangnya tidak suka dibacakan, sering lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain, biasa menjawab pertanyaan dengan sangat singkat, orang ini juga kana merasa kesulitan dalam memilih kata-kata serta suka mencoret-coret tanpa bisa dimemgerti. Itulah ciri-ciri anak yang mempunyai gaya belajar visual.

Ciri utama dari anak yang mempunyai gaya belajar kinestik adalah sebagai berikut: anak akan berbicara dengan nada yang lambat, sangat responsif terhadap perhatian fisik, selalu menyentuh seseorang untuk mendapatkan perhatian, orang ini lebih suka bergerak, anak lebih suka menghafal dengan dengan cara berjalan sambil melihat, selalu menggunakan isyarat tubuh, tidak bisa duduk dengan waktu yang cukup lama, selalu ingin menyibukkan diri serta mempunyai kemapuan menulis yang jelek. Itulah ciri dari anak yang memunyai gaya belajar kinestik.

Kepribadian

Faktor kepribadian yang mempengaruhi kreativitas antara lain meliputi dorongan ingin tahu, harga diri dan kepercayaan diri, sifat mandiri, sifat asertif, dan keberanian mengambil resiko. Kreativitas bisa berkembang dengan maksimal lewat latihan-latihan pengembangan non kognitif seperti sikap berani mencoba sesuatu yang baru, penambahan motivasi untuk berkreasi, dan sifat berani menanggung resiko serta pengembangan kepercayaan diri dan harga diri.

Faktor Eksternal Pengembangan Kreativitas

Pola asuh anak

Orang yang paling utama adalah kedua orang tua, kalau tidak adalah kerabat dekatnya. Orang yang paling berhak terhadap pengasuhan ini adalah orang yang paling dekat kekarabatannya. Pengasuhan ini menjadi sangat penting karena pada usia dini anak harus dipenuhi dengan kasih sayang, perasaan mesra dan hangat serta penuh dengan kegembiraan. Maka pengasuhan yang paling utama adalah kedua orangtunya, terutama ibu. Masa-masa itu adalah masa-masa krusial, segala sesuatu yang dilihat dan dirasakan anak akan membekas. Pengasuhan itu sangat penting bagi anak agar segenap potensi yang ada pada anak di usia dini mampu dikembangkan dengan baik.

Ada tiga macam pola asuh bagi anak.
Pertama, pola asuh authoritarian. Pola asuh ini memposisikan orang tua sebagai orang yang paling berkuasa. Anak seakan tidak mempunyai ruang gerak yang bebas untuk mengeksplorasi segala kemampuannya. Orang tua akan cenderung memberikan perintah secara dogmatis tanpa memberikan penjelasan terhadap anak dibalik semua perintah dan laranngannya. Orang tu menjadi pengontrol utama yang selalu memberika hukuman pada anak apala anak tidak berbuat seperti yang dinginkan orang tua. Itulah poa asuh authoritarian.

Kedua, pola pengasuhan permissive. Ini kebalikan dari pola asuh yang pertama. Orang tua akan membiarkan anaknya untuk melakukan apa saja dengan tanpa pengontrolan dan pengawasan. Orang tua sakan mengabaikan tanggung jawab dirinya untuk memberikan perhatian dan kepedulian terhadap anak. Dan orang tua tidak mempunyai target-target untuk memberikan yang terbaik bagi masa depan anakya.

Ketiga, pengasuhan demokratis. Pola pengasuhan ini bagi sebagian orang tua dianggap sebagai yang terbaik. Orang tua memberikan teladan dan memberikan inpirasi bagi anak-anaknya. Orang tua memberikan kebebasan bagi anak tapi dengan batas kewajaran. Kalau orang tua sudah melihat anaknya menggunakan kebebasan melampaui kewajaran, maka orang tua menegurnya dengan bahasa dan tindakan yang penuh kasih sayang. Orang tua juga sangat akrab bersama anaknya tanpa harus kehilangan perannya sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap kebaikan anak-anak.

Trilogi Pendidikan

Konsep trilogi pendidikan—lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat—sangat berperan besar dalam proses perkembangan kreativitas anak. Dari studi terhadap orang-orang yang kreatif—mulai dari penulis, seniman, arsitek dan orang kreatif lainnya—pada umumnya proses kreativitas mereka sudah mulai berkembang sejak dalam keluarga. Lingkungan keluarga cukup berperan besar dalam pengembangan kreativitas. Ada beberapa ciri keluarga orang kreatif; menghargai anak sebagai pribadi, memberikan contoh yang baik, menaruh perhatian pada pengembangan bakat, mempunyai patokan etis yang jelas. Kurang khawatir terhadap anak, keluarga kerapkali berpindah, selalu memberikan pilihan pada anak dan selalu memberi tantangan pada anak, membolehkan anak mengambil keputusan sendiri, menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan anak.

Pendidikan sekolah merupakan lanjutan dari pendidikan keluarga. Lingkungan sekolah yang baik bagi perkembangan kreativitas anak prasekolah adalah bebas dan menyenangkan.anak-anak datang tidak merasa terbebani, tidak membius pemikiran yang orsinil, serta mampu meningkatkan kemandirian dan rasa percaya diri anak. Proses pembelajaran di sekolah dilakukan dengan dengan percobaan (eksperimen), pemahaman, latihan hingga penghayatan. Guru berperan sebagai fasilitator, katalisator dan inpirasi bagi tumbuh kembang kreativitas anak. Guru diharapkan mampu merangsang kreativitas anak itu muncul dan memupukya hingga teru s berkembang dan menjulang tinggi.

Lingkungan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan mempunyai andil yang besar terhadap perkembangan kreativitas anak. Kondisi sosio kultural disekitar anak berpengaruh terhadap perkembangan kreativitas. Sejatah kebudayaan telah menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tertentu lebih banyak tampil orang-orang yang unggul seperti seniman, ilmuwan atau tokoh-tokoh dalam bidang lain. Seperti zaman kebudayaan Yunani, zaman Renaisance atau Sriwijaya dan Majapahit di Indonesia. Tampilnya berbagai tokoh unggulan dalam kurun waktu tertentu agaknya proses kreativitas lebih dihargai dan diutamakan. menurut Silvano Arieti dinamakan dengan kebudayaan creativogenic, yakni kebudayaan yang menunjang, memupuk dan memungkinkan perkembangan kreativitas.

Kebudayaan yang menunjang pengembangan kreativitas warga negara mempunyai karakteristik; tersedianya sarana dan prasarana kebudayaan, keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan, penekanan pada becoming, tidak semata-mata pada being, kesempatana bebas terhadap media kebudayaan, menghargai dan dapat memadukan rangsangan dari kebudayaan lain, toleransi dan minat terhadap pandangan yang berbeda, adanya insentif, penghargaan dan penguatan.

Media

Media adalah komponen komunikasi yang berfungsi sebagai perantara atau pembawa pesan dari pengirim ke penerima. Media adalah semua bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian informasi. Dalam proses pembelajaran, baik itu di kelas atau pun ketika berada di rumah, media bisa menjadi pendorong tumbuhnya kreativitas anak. Anak-anak bisa melakukan permainan dengan meggunakan media, sehingga orangtua atau guru tidak hanya berdongeng atau bercerita yang akan membuat suasana menjadi hambar. Pemilihan media yang tepat untuk alat permainan bisa membangkitkan kreativitas anak. Hal ini bisa bearsal dari lingkungan alam sekitar atau alat-alat permainan modern yang aman bagi anak.

Display Lingkungan

Display merupakan bagian dari lingkungan yang perlu memberi rangsanagan pada perkembangan kreativitas anak. Display lingkungan yang baik harus mampu menunjukkan tata letak yang kreatif. Tata letak ini didasarkan bahwa apa yang terbaik bagi anak yang terbaik ditentukan oleh anak dan guru. Tata letak ini menekankan pada kebebasan dan kreatifitas pengguna ditingkatkan (tidak dibatasi) oleh lingkungan yang dibangun. Beberapa kelompok anak dapat mengerjakan tugas yang diberikan saat itu. Anak juga bisa fleksibel.

Display lingkungan yang kreatif juga harus memperhatikan warna. Warna mempunyai pengaruh terhadap otak. Jika manusia dirancang untuk berbicara dengan alam, bukankan akan masuk akal bahwa warna alam akan menjadi warna yang paling menenangkan bagi otak. Ada beberapa warna yang bisa menenagkan; biru (seperti langit), hijau (seperti rumput) dan coklat (seperti tanah dan pasir).

Penerangan. Cahaya yang terbaik bagi otak anak bersifat alami, seperti sinar matahari atau vahaya alami lainnya. sebuah penelitian menunjukkan; Ada tempat-tempat di dunia yang memiliki masa 6 bulan diliputi cahaya dan 6 bulan diliputi kegelapan. Selama enam bulan dalam kegelapan itu ada insiden-insiden depresi, alkoholisme, serta bunuh diri yang meningkat. Ada bahan kimia dalam tubuh yang memerlukan matahari untuk memproduksinya secara alami yang penting bagi kesejahteraan mentaldan fisik kita. Cahaya lampu di malam hari, cahaya lilin, dan cahaya yang memikat dari perapian juga memiliki kemampuan untuk menenagkan dan menciptakan kondisi yang positif di dalam otak kita.

Aroma mempunyai pengaruh terhadap terciptanya lingkungan yang kondusif. Aroma yang menenangkan termasuk lavender, vanilla, kayu putih, dan chamomile—meskipun ada sebagia orang yang alergi. Aroma itu cendrung membuat rileks otak dan membuat kondisi nyaman. Aroma-aroma yang berenergi tinggi, termasuk jeruk, kayu manis, bisa menyebabkan otak menjadi lebih waspada. Dalam sebuah penelitian, pasien dengan cedera otak menampilkan kewaspadaan yang sama dengan pasien yang sehat saat di tes dengan aroma peppermint yang disemprotkan dari selang

Sumber Bacaan: John. W. Santrock, Adolescence, (2008), Jakarta, Erlangga. Dananjaya, Media pembelajaran aktif (2011), Bandung, Nuansa DavidCampbell, Mengembangkan kreativitas, (1996), Yogyakarta, Kanisius. Jordan E. Ayan, Bengkel Kreativitas, (2002), Bandung, Kaifa Julius Chandra, Kreativitas, (1994), Yogyakarta, Kanisius Utami Munandar, Kreativitas dan keterbakatan, Strategi mewujudkan Potensi kreatif dan bakat, (2002), Jakarta, Gramedia

sumber gambar: vistabunda.com