Mual saat hamil berapa lama

Ilustrasi ibu hamil mual Foto: Shutterstock

Sebagian besar wanita mengalami mual saat hamil. Rasa mual bisa menyerang kapan saja, pagi, siang atau bahkan malam hari. Meski tak nyaman dan bisa mengganggu aktivitas Anda, kondisi ini adalah hal yang normal terjadi, sehingga ibu hamil tak perlu cemas berlebihan.

Mengutip Baby Center, wanita hamil biasanya mulai merasakan mual pada minggu kelima atau keenam kehamilan. Meski begitu, ada beberapa ibu hamil yang bisa merasakannya lebih awal.

Para ahli menduga mual terjadi akibat tubuh memproduksi hormon human chorionic gonadotropin (HCG) serta meningkatnya kadar hormon estrogen. Ya, kadar kedua hormon tersebut yang tinggi saat kehamilan dikaitkan dengan rasa mual berlebih dan keinginan ingin muntah.

Lantas, kapan ibu hamil tidak merasakan mual lagi?

Tenang, Moms, mual saat hamil hanya bersifat sementara. Setelah melewati trimester pertama, sebagian besar ibu hamil merasakan mualnya berkurang. Ya, memasuki trimester kedua, tubuh ibu hamil sudah bisa beradaptasi dengan perubahan hormon di tubuhnya, sehingga rasa mual pun perlahan menghilang.

Tapi, tak semua ibu hamil punya kondisi yang sama, Moms. Ada juga ibu hamil yang masih merasakan mual bahkan sampai trimester ketiga kehamilan.

"(Rasa mual) di trimester kedua (disebabkan) oleh produksi asam lambung yang berlebihan, sedangkan pada trimester ketiga karena desakan pada lambung. Terakhir, melahirkan karena tekanan pada rektum atau kantung kotoran,” jelas dr. Karno Suprapto Sp.OG, dokter spesialis kandungan di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta kepada kumparanMOM, Kamis (4/4).

Meski mual saat hamil adalah kondisi yang wajar terjadi, Anda tetap perlu memperhatikan kondisi mual Anda, Moms. Bila mual saat hamil disertai dengan muntah-muntah yang parah, mungkin saja Anda mengalami hyperemesis gravidarum, yaitu mual disertai muntah yang berlebihan selama kehamilan.

Penderita hypreremis gravidarum biasanya akan mengalami dehidrasi, penurunan berat badan, tekanan darah rendah, dan ketosis akibat kekurangan glukosa. Oleh karena itu, penting untuk segera konsultasikan diri ke dokter jika kondisi tersebut terjadi pada Anda.

------------------------------------

Masih ada artikel-artikel seputar rasa mual selama hamil yang kumparanMOM siapkan untuk Anda. Agar betul-betul paham, yuk baca habis semuanya!

Masa kehamilan identik dengan gejala mual dan muntah. Disebut morning sickness karena pada sebagian wanita hamil, gejala ini paling parah menyerang pada pagi hari dan kemudian mereda seiring dengan berjalannya hari.

Penyebab Morning Sickness

Morning sickness dapat timbul karena adanya berbagai perubahan dalam tubuh selama hamil, yaitu:

  • Meningkatnya sejumlah hormon secara drastis pada awal kehamilan seperti estrogen dan Human Chorionic Gonadotrophin (hcG), yaitu hormon yang diproduksi plasenta selama masa kehamilan dalam tubuh Ibu. Intensitas mual dan muntah cenderung meningkat seiring dengan melonjaknya kadar hCG. Wanita hamil yang memiliki kadar hCG lebih tinggi, misalnya ketika mengandung anak kembar, juga cenderung mengalami intensitas morning sickness yang lebih tinggi.
  • Indera penciuman menjadi lebih sensitif. Makanan-makanan tertentu yang memiliki aroma kuat dapat tercium dari jarak cukup jauh dan bisa langsung membuat Ibu merasa mual.
  • Kondisi emosional Ibu juga bisa memperparah morning sickness, misalnya jika sedang stres.

Did you know?

"Hindari makanan dengan aroma tajam untuk menghindari mual. Juga makanlah dengan porsi kecil namun sering, dan memperbanyak konsumsi buah dan sayur"

dr. Jimmy Panji, SpOG

Lamanya Morning Sickness

Morning sickness umumnya terjadi pada trimester pertama kehamilan. Ada wanita hamil yang mual-mual dan diikuti dengan muntah, namun ada juga yang hanya merasa mual. Rasa mual biasanya muncul saat kehamilan memasuki minggu ke-6, tetapi bisa juga timbul lebih awal pada minggu ke-4.

Ada ibu hamil yang terbebas dari gejala mual-mual dan muntah setelah melewati 14 minggu. Ada pula yang butuh waktu sekitar sebulan untuk terbebas dari morning sickness, meski mungkin nanti akan muncul-hilang selama masa kehamilan. Bahkan ada juga ibu hamil yang terus menerus mengalami mual dan muntah sepanjang kehamilan sampai persalinan.

Akibat Morning Sickness

Walaupun morning sickness dianggap sebagai gejala yang normal, tapi bukan berarti Ibu bisa menyepelekannya. Mual-mual dan muntah akan menimbulkan kelelahan dan menurunkan kondisi fisik, yang tentu saja tidak baik bagi kehamilan Ibu.

Bila intensitas morning sickness tergolong ringan hingga sedang, maka tidak akan berpengaruh buruk pada kesehatan janin. Sedangkan gejala mual-mual dan muntah yang berlangsung terus menerus dengan intensitas tinggi, ada kemungkinan menimbulkan risiko yang lebih tinggi pada kesehatan janin. Untuk lebih memastikan, berkonsultasilah dengan dokter.

Baca Juga: Obat anti Mual saat Hamil, Perlukah?

Tips menghalau rasa mual

• Terapkan metode 'makan sedikit tapi sering' sepanjang hari sehingga perut Ibu tidak pernah dalam keadaan kosong. Bisa berupa makanan yang tergolong karbohidrat, makanan yang mengandung protein tinggi, dan cemilan. Jangan lupa untuk minum yang banyak, baik air putih atau jus, di sela-sela makan.

• Hindari makanan-makanan dengan aroma yang kuat, yang dapat membuat Ibu merasa mual. Sebaiknya makanlah makanan yang memiliki suhu ruang atau dingin, karena makanan yang baru matang dan masih panas cenderung mengeluarkan aroma yang kuat.

• Hindari makanan berkadar lemak tinggi karena butuh waktu lebih lama bagi sistem pencernaan untuk mencernanya. Makanan-makanan yang digoreng, pedas, dan asam juga tidak disarankan karena dapat mengganggu sistem pencernaan.

• Waspadai pula pemicu mual di luar makanan, seperti ruangan yang pengap dan mengeluarkan bau kurang sedap, bau parfum yang menyengat, atau menaiki mobil.

• Ketika bangun tidur, jangan langsung turun dari tempat tidur. Duduklah dulu di tempat tidur selama beberapa menit. Untuk alternatif, saat bangun tidur, minumlah air putih dan makan biskuit yang telah Ibu letakkan di samping tempat tidur pada malam sebelumnya. Kemudian beristirahatlah selama 20-30 menit sebelum turun dari tempat tidur. Mengemil cracker di malam hari juga dapat membantu bila Ibu terbangun dengan mual-mual pada tengah malam.

• Rasa mual akan bertambah parah jika Ibu merasa lelah dan stres. Jadi, luangkan waktu untuk bersantai dan tidur. Lakukanlah kegiatan yang menyenangkan seperti menonton film atau berkumpul dengan teman-teman untuk mengalihkan Ibu dari rasa mual.
Kurangi risiko gangguan di masa kehamilan dengan aktivitas fisik yang sesuai bagi Ibu hamil, juga mengonsumsi makanan yang tepat bagi ibu hamil. Dapatkan nutrisi terbaik bagi Ibu hamil, di sini.

Kapan puncak mual muntah Saat Hamil?

Puncak mual muntah dapat berbeda untuk setiap Ibu hamil, tetapi umumnya terjadi pada sekitar minggu ke-9. Ketika mual muntah saat hamil berlangsung di luar trimester pertama, Ibu mungkin lebih sensitif terhadap efek perubahan hormonal selama kehamilan.

Rasa mual saat hamil itu seperti apa?

Mual adalah perasaan tidak nyaman seperti dorongan yang kuat pada perut bagian atas disertai keinginan untuk muntah. Mual bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu atau akibat mengonsumsi makanan tertentu.

Apakah mual saat hamil terjadi setiap hari?

Mual saat hamil disebut juga morning sickness. Namun, berbeda dengan namanya, keluhan ini tidak hanya muncul pada pagi hari, tetapi juga pada siang maupun malam hari. Bahkan, sebagian ibu hamil dapat mengalaminya sepanjang hari. Rasa mual biasanya terjadi pada awal masa kehamilan, yaitu dari usia kehamilan 1–9 minggu.

Apakah hamil 1 minggu sudah merasakan mual?

Mual dan muntah pada kehamilan di minggu pertama dikenal juga sebagai morning sickness. Meskipun dikenal sebagai morning sickness, mual dan muntah dapat terjadi kapan saja. Morning sickness umumnya terjadi di minggu pertama hingga minggu ke 9.