Jelaskan yang dimaksud dengan istilah konsinyasi dalam wira usaha pengolahan makanan khas daerah

Penjualan Konsinyasi– Tidak punya modal besar untuk membuka bisnis namun kamu memiliki banyak teman pengusaha? kamu bisa manfaatkan mereka. Bukan rahasia lagi kalo mau mulai berbisnis tidak perlu membutuhkan modal besar. Jika ada peluang yang tepat dan koneksi yang banyak, kamu bisa saja membuka bisnis hari ini juga. Bagaimana cara membuka usaha tanpa menggunakan modal?

Apabila kamu telaah, ada beberapa metode sistem penjualan yang bisa digunakan misalnya reseller ataupun juga dropshipper. Namun dalam beberapa tahun terakhir, metode konsinyasi juga mulai populer dikenal dan berhasil menjadi primadona. Bagaimana tidak, kamu bisa berjualan produk-produk terkemuka tanpa harus memiliki modal besar. Yuk, kenalan lebih jauh dengan sistem penjualan konsinyasi.

Apa itu Penjualan Konsinyasi

Konsinyasi adalah sebuah sistem penjualan yang berbasis persetujuan antara pemilik produk dengan pihak kedua. Dengan kata lain, pihak kedua akan menjadi orang yang menjual produk dari pihak pertama dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Nantinya, besaran keuntungan yang didapatkan akan berdasarkan dari ketetapan, bisa itu bagi hasil atau menambahkan harga produk.

Maksudnya, sistem penjualan konsinyasi memiliki beberapa cara untuk memberikan keuntungan bagi pihak kedua. Sebab, mereka bisa saja mendapatkan penghasilan dari pihak pertama sekian persen namun mereka juga bisa mendapatkan keuntungan tambahan apabila mampu menjadi produk dengan harga yang lebih tinggi. Bisnis konsinyasi memang sudah cukup menjamur di Indonesia, terlebih lagi barang mahal.

Contohnya, pihak A kesulitan menjual produknya dan memilih untuk mencari pihak B dengan ketentuan menjual dengan keuntungan sekitar 10%. Jadi, apabila sebuah produk dijual dengan harga pasaran Rp. 100 ribu, maka pihak B akan mendapatkan untung sekitar Rp. 10 ribu. Namun, keuntungan bisa bertambah apabila mereka mampu menjual di atas harga pasaran yang ditentukan pihak A.

Baca Juga: Keuntungan Konsinyasi Bagi Pelaku UMKM

Beda Konsinyasi dan Dropshipping

Melihat cara kerja bisnis konsinyasi memang sebenarnya sangat mirip dengan sistem dropshipping yang cukup populer di Indonesia. Namun, apa yang membedakan kedua jenis sistem penjualan tersebut dan kenapa konsinyasi dianggap lebih menguntungkan dan aman bagi mereka yang baru ingin memulai usaha?

Dropshipping berbeda dibandingkan dengan konsinyasi. Sebab, sistem penjualan tersebut tidak memperbolehkan kamu untuk melakukan stok produk di rumah. Jadi, kamu hanya boleh melakukan penjualan dengan cara meminta produk gambar dari pihak pertama. Nanti, jika ada penjualan, kamu akan mendapatkan bagian atau komisi sesuai dengan perjanjian. Sudah paham?

Misalnya, kamu bekerjasama dengan sebuah toko baju di Bandung dan ingin menjadi dropshipper mereka. Prosesnya adalah pihak pertama akan memberikan kamu katalog baju mereka agar kamu bisa menjualnya melalui sosial media. Kamu bisa memajang baju dari pihak pertama dan meneruskan pembelian dari pelanggan ke pihak pertama. Setiap periodenya, kamu akan mendapatkan komisi tergantung berapa banyak baju yang terjual.

Sistem penjualan dropshipping tentunya sangat tidak menguntungkan bagi kamu sebagai pihak kedua. Sebab, kamu tidak bisa terlibat langsung dalam pembayaran sehingga kamu tidak bisa mendapatkan komisi tambahan. Sebaliknya, penjualan konsinyasi membebaskan kamu untuk menentukan harga produk. Lagi pula, kamu juga memegang produk dari pihak pertama.

Baca Juga: 5 Taktik Promosi Penjualan yang Terbukti Meningkatkan Profit Hingga 99%

Pros dan Cons Penjualan Konsinyasi

Dengan mendapatkan komisi atau keuntungan yang besar, apakah itu bisa dikatakan menguntungkan ikut dalam bisnis konsinyasi? jawabannya tidak. Sebab, kamu, sebagai pihak kedua, harus menjaga produk tersebut di gudang sendiri. Apabila terdapat kerusakan secara sengaja, kamu harus menggantikannya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh kedua pihak yang bersangkutan.

Namun di sisi lain, iming-iming mendapatkan keuntungan besar dalam menjalankan bisnis konsinyasi memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab, banyak ecommerce besar di dunia, salah satunya Ebay, juga melayani fitur konsinyasi yang bisa dinikmati para penggunanya di seluruh dunia. Apakah kamu siap terjun langsung ke dalam dunia bisnis dalam sistem penjualan konsinyasi?

Jika kamu sudah yakni ingin menggunakan metode penjualan ini, apakah kamu sudah menyiapkan segalanya, termasuk software pengelolaan stok? Jika belum, kamu bisa menggunakan Paper.id. Kenapa? karena bukan hanya bisa mengatur stok secara otomatis tetapi juga membuat Laporan Keuangan hingga membuat Invoice secara digital. Klik disini untuk daftar gratis sekarang juga.

(Visited 10.445 times, 1 visits today)

Dalam bisnis perdagangan saat ini sistem konsinyasi sudah menjadi suatu hal yang biasa dilakukan bahkan menjadi pola bisnis tersendiri. Dalam Artikel kali ini akan dibahas mengenai pengertian sistem konsinyasi, serta keuntungan dan kerugian dalam menjalankannya.

Sistem konsinyasi mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri yang bisa Anda analisa dan pertimbangkan dengan baik untuk bisnis Anda.

Apa itu Sistem Konsinyasi?

Sistem konsinyasi adalah suatu bentuk kerjasama penjualan antara pemilik barang (disebut sebagai konsinyor) dengan penyalur atau pemilik toko (disebut sebagai konsinyi) dalam menjual produk konsinyor. Bentuk kerjasamanya adalah konsiyor menitipkan produk untuk dijual kepada konsinyi melalui jalur penjualan yang dimiliki oleh konsinyi dan konsinyi akan membayar kepada konsinyor untuk produk-produk yang terjual dan biasanya detail tentang kerjasama tersebut dituangkan dalam suatu perjanjian tertulis.


Keuntungan Sistem Konsinyasi

Keuntungan Sistem Konsinyasi yang bisa didapati oleh Konsinyor antara lain :

1. Sistem Konsinyasi Bisa Hemat Biaya Pemasaran

Konsinyor tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran karena pemasaran dilakukan oleh konsinyi yang sudah mempunyai pengalaman yang efektif dalam memasarkan produk sehingga biaya tersebut bisa dialokasikan ke biaya produksi.

2. Hemat Biaya Pelayanan

Karena penjualan dilakukan oleh konsinyi maka konsinyor tidak perlu mengeluarkan biaya pelayanan sebab tidak perlu menambah karyawan yang berhubungan dengan penjualan tersebut.

3. Bisa lebih fokus dalam meningkatkan kualitas produk

Konsinyor bisa lebih fokus untuk meningkatkan kualitas produk atau untuk riset dan pengembangan produk-produk baru serta mengoptimalkan sistem produksi.

Keuntungan Sistem Konsinyasi untuk Konsinyi

1. Mendapatkan profit tanpa mengeluarkan modal

Seorang konsinyi hanya menjual produk maka tidak ada modal yang dikeluarkan untuk memproduksi atau membeli tetapi apabila terjual konsinyi menikmati profitnya.

2. Resiko kerugian sangat kecil

Kerugian yang akan diderita oleh konsinyi sangat kecil yaitu hanya tidak mendapatkan komisi jika produk tidak terjual atau kadaluarsa.

3. Bisa memajangkanproduk yang beragam tanpa modal

Konsinyi bisa memajangkan banyak produk dan berbagai jenis tanpa harus mengeluarkan modal sehingga ini menjadi keuntungan sendiri dalam menjual produk yang bervariasi karena konsumen pasti berbeda-beda selera dalam membeli jenis produk.


Kerugian Sistem Konsinyasi

Selain keuntungan tentu saja juga ada kerugian yang tidak bisa dihindari dalam sistem konsinyasi. Kerugian lebih dominan akan dialami oleh konsinyor sebagai pihak yang memproduksi produk konsinyasi. Kerugian yang bisa dialami oleh konsinyor yaitu :

1. Resiko kerugian (modal produk dan biaya produksi)

Karena produk dititip ditempat konsinyi maka apabila diai tidak berhasil menjual produk seperti yang diharapkan atau ditargetkan maka resiko kerugian (modal produk dan biaya produksi) juga produk kadaluarsa akan ditanggung oleh konsiyor.

2. Strategi pemasaran yang tidak tepat

Strategi pemasaran ditentukan oleh konsinyi yang meliputi promosi, cara penjualan dll dan kosinyor tidak terlibat dalam hal tersebut sehingga apabila konsinyi salah dalam melakukan strategi pemasaran maka resiko resiko kuantiti produk tidak terjual ditanggung oleh konsiyor.

3. Uang penjualan produk tidak diterima langsung

Uang dari hasil penjualan produk biasanya dibayarkan oleh konsinyi kepada konsinyor pada periode tertentu yang sudah disepakati sehingga ini juga merupakan kerugian secara tidak langsung untuk konsinyor karena produknya yang sudah terjual tapi uangnya tidak langsung didapat pada saat itu juga.

Kerugian yang akan dialami oleh konsinyi adalah bahwa produk yang dititipkan ditempatnya memiliki resiko hilang atau rusak oleh karyawannya sehingga dia wajib melakukan pemeriksaan terhadap fisik barang dan melakukan stok opname secara rutin.

Untuk dapat melakukan stok opname secara rutin sebaiknya konsinyor maupun konsinyi memiliki pencatatan persediaan produk (inventory) yang baik dan rapi agar stok opname mudah dilakukan. Saat ini dengan kemajuan teknologi yang pesat banyak aplikasi pembukuan online yang bisa mempermudah untuk mencatat persediaan produk bahkan akan langsung tercatat dalam pembukuan keuangan, salah satu aplikasi yang terbaik adalah Harmony.

Selain bisa bisa menyediakan laporan persediaan produk, Harmony juga mempunyai 20 lebih laporan keuangan real time yang bisa membantu para konsinyor dan konsinyi dalam menganalisa, memeriksa dan mengembangkan bisnis mereka. Harmony merupakan software akuntansi praktis dan mudah, yang merupakan pilihan utama bagi ribuan pemilik bisnis yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap walau tanpa memiliki background sebagai akuntan. Coba GRATIS selama 30 hari Software Harmony disini.

Demikian penjelasan tentang sistem konsinyasi serta keuntungan dan kerugiannya semoga bermanfaat bagi Anda yang membutuhkan.