Laporan Wartawan Tribun Medan/Array A Argus TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Alasan ekonomi membuat siapa saja rela melakukan apapun. Bahkan, sejumlah wanita muda nekat menjual diri demi memenuhi kebutuhan hidup mewah. Bisnis esek-esek pun menjadi salah satu cara mendapatkan uang dengan cara mudah. Transaksinya, kerap dilakukan di hotel-hotel yang ada di tengah kota. Dari hasil pengungkapan Unit Pidum Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan, ada empat hotel yang dijadikan tempat transaksi bisnis esek-esek. Menurut Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Febriansyah, empat hotel itu yakni Hotel Grand Sakura Jl HM Yamin, Hotel Emerald Garden Jl KL Yos Sudarso, Hotel Pardede Jl Juanda, dan Hotel Danau Toba Jl Imam Bonjol. Dari empat hotel ini, petugas yang dipimpin Kanit Pidum, AKP Rafles Marpaung dan Panit Pidum, Iptu Herison Manullang mengamankan empat orang tersangka. "Mereka yang kami amankan masing-masing SS, GKS, PH dan H. Dari keempatnya, kami menyita uang tunai jutaan rupiah," kata Febriansyah, Rabu (10/10/2017) sore. Perwira berpangkat dua melati emas di pundak ini mengatakan, pihaknya juga menyita dua unit handphone, dua unit iPhone dan sejumlah alat kontrasepsi. Handphone yang disita ini digunakan para pelaku untuk berkomunikasi dengan calon pemesan pekerja seks komersial. Merdeka.com - Pemerintah dan polisi di Kota Medan sudah mewanti-wanti agar lokasi hiburan malam, yang sering dihubungkan dengan dunia prostitusi, tidak beroperasi selama Ramadan. Tempat-tempat itu memang tutup, tapi bisnis esek-esek tetap jalan. Terbukti Jumat (27/7) petang, tim gabungan Muspida Medan Petisah mengamankan belasan perempuan muda dari sejumlah salon dan spa di Jalan Orion dan Jalan Biduk, Medan Petisah. Mereka diamankan karena salon-salon itu ditengarai juga menyediakan jasa 'plus-plus'. Di kawasan yang berada tak jauh dari Jalan Nibung Raya, Medan, (kawasan prostitusi legendaris di Medan yang kini menjadi kawasan showroom mobil) ini memang berdiri banyak salon, spa dan karaoke. Dalam praktiknya, sebagian di antara salon-salon itu juga menyediakan spa dan tempat karaoke yang menyediakan jasa pemuas nafsu. Saat razia berlangsung, Jumat (27/7), sebagian salon ini tengah buka. Sebagian lagi ditutup sebelum tim gabungan tiba. Namun, Camat Medan Petisah M Yunus membantah razia sudah bocor. "Hanya koordinasi tadi lamban sehingga membuat beberapa pemilik usaha sempat menutup salonnya," katanya kepada wartawan. Setelah dirazia, salon-salon ini kembali buka seperti biasa. Sebagian memilih langkah aman dengan menutup sebagian pintu usahanya. Namun, mobil dan sepeda motor tetap terparkir di depannya. Wilayah itu baru sepi sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah salon-salon ini tutup, bukan berarti tidak ada lagi potensi prostitusi. Menjelang tengah malam, bergerak sedikit ke kawasan Jalan Gajah Mada Medan, terdapat sejumlah titik yang menjadi tempat mangkal para penjaja seks. Dimulai dari kawasan sekitar perkuburan Kristen di perempatan Jalan Gajah Mada dengan Jalan Iskandar Muda, Medan. Tak seperti di masa lalu, trotoar di sana kini tampak terang benderang. Perkuburannya pun sudah dipagar rapi. Tidak terlihat para waria mangkal di sana. Tapi bukan berarti mereka tidak ada, melainkan pindah ke seberang jalan. Di simpang jalan, seberang perkuburan Kristen Jalan Gajah Mada, masih terlihat seorang waria berdiri tepat di samping tanda forbidden. Wajahnya tampak samar, karena lokasi itu gelap. Bergerak sedikit ke barat, ada Taman Gajah Mada dan Jalan KH Wahid Hasyim. Kawasan ini menjadi wilayah kekuasaan para wanita tuna susila. Pantauan merdeka.com, sejumlah perempuan, umumnya mengenakan busana ketat, juga rok mini, memajang diri di sepanjang trotoar di kawasan itu. Di bawah cahaya lampu jalan yang remang, mereka melempar senyum pada semua pengguna jalan yang melintas. Di satu waktu, tampak seorang pria penumpang becak bermotor berbincang dengan seorang di antara mereka. Para wanita malam yang mangkal di kawasan ini tak sendiri. Mereka ditemani pria pengendara sepeda motor atau pengemudi becak bermotor. Jika ada kata sepakat, biasanya mereka akan diantar atau dijemput ke hotel melati di sekitar kawasan itu. Tapi konon kabarnya, tetap ada di antara mereka yang mau dibawa pergi pengendara asal proses nego harga berhasil. Keberadaan para penjaja seks ini hanya contoh kecil dari kenyataan yang ada di Kota Medan pada Ramadan kali ini. Masih banyak tempat lain dan hotel berbintang yang dibenarkan membuka fasilitas tempat hiburan malam berbau syahwat. Transaksi esek-esek tetap bisa berlangsung di sana. Yang jelas, prostitusi memang tak akan pernah mengenal kata libur.
Medan - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta pusat jajanan Merdeka Walk dibongkar agar Lapangan Merdeka Medan kembali seperti semula. Sebelumnya pertapakan Merdeka Walk itu tempat mangkal PSK, waria dan sopir taksi gelap.Anggota DPRD Medan Hendra DS menyatakan salah satu alasan pembuatan Merdeka Walk tahun 2005 itu, pada masa Wali Kota Abdillah, justru untuk menata Medan. Agar areal di sekitar Lapangan Merdeka itu tidak menjadi kawasan yang membuat buruk citra kota."Lapangan Merdeka itu kewenangannya kan Pemkot Medan. Zaman Wali Kota Abdillah itu di-BOT-kan ke investor, alasannya karena waktu itu kondisi Lapangan Merdeka kumuh. Siang hari jadi mangkal taksi gelap dan malamnya jadi tempat PSK dan waria menjajakan diri," kata Hendra di DPRD Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis, Kamis (21/11/2019). Dengan adanya perjanjian BOT (build operate transfer), atau bangun-guna-serah dengan investor, maka disarankan Hendra, jika mau dikembalikan seperti sebelumnya, hendaknya menunggu selesai BOT-nya. Sebaiknya duduk bersama dengan investornya mencari solusi."Kan nggak bisa kita langsung main usir. Merdeka Walk itu sekarang sudah familiar juga bagi wisatawan mancanegara dan juga warga Medan," ujar Hendra.Setuju dengan pendapat Gubernur Edy, Wakil Ketua DPRD Medan Rajuddin Sagala menyatakan, Lapangan Merdeka sepatutnya dijadikan kawasan hijau di inti kota."Mengingat ruang terbuka hijau yang memiliki taman kota sudah hampir punah di Medan."Sebaiknya dijadikan sebagai alun-alun yang asri, dan tempat berwisata warga kota," kata Sagala.Jika disepakati untuk pindah, kata Sagala, Pemerintah Kota Medan bisa mencarikan alternatif tempat lain, yang tidak kalah strategis. Seperti di kawasan Jalan Hindu, atau di kawasan Capital sampai sudut Delipark Podomoro Jalan Putri Hijau.Anggota DPRD Medan dari Fraksi Nasdem Habib Sinuraya juga setuju pengembalian fungsi Lapangan Merdeka. Namun diingatkan, pentingnya dilakukan kajian dan penelitian terlebih dahulu, dan dibuat grand desain-nya."Mau dibuat seperti apa Lapangan Merdeka itu selanjutnya. Misalnya Lapangan Merdeka dijadikan taman wisata sejarah, bisa dijadikan taman tempat olahraga, taman wisata untuk bermain keluarga," katanya.Jangan pula, kata Sinuraya, setelah satu atau dua bulan, dibangun lagi, atau cuma ganti nama saja. Nanti malah makin banyak pedagang kaki lima dan jadi tidak bagus kawasan itu. Tonton juga Prostitusi di Apartemen Depok, Muncikari Jual PSK Via Medsos : [Gambas:Video 20detik] (rul/tor)
Fakta, Fakta Unik Edit
Inilah Tempat Lokalisasi PSK di Medan Paling Terkenal - Kota Medan merupakan ibu kota dari Propinsi Sumatera Utara. Medan juga termasuk salah satu kota terbesar ke tiga di Indonesia. Selain memiliki banyak tempat wisata yang indah ternyata Kota Medan juga memiliki makanan yang terkenal ke seluruh Indonesia salah satu adalah Bika Ambon.
Mayoritas masyarakat di kota Medan sebagian besar merupakan pekerja Pabrik dan juga pekerja Kantoran. Warga medan atau lebih dikenal lagi dengan orang medan terkenal dengan bicaranya yang cetus atau blak-blakan, maka tak heran jika warga kota lain mengganggap bahwa orang medan itu kasar, padahal anggapan itu salah besar, orang medan hanya bicara nya saja yang kasar, tapi hatinya lembut. Kerukunan antar umat beragama di medan dari dahulu hingga saat ini sangat terjaga dengan baik, masyarakat disana juga tidak memilih-milih dalam pertemanan baik itu islam, hindu, budha atau agama lainnya, karena mereka mengganggap tidak ada orang islam, orang kristen, orang hindu, orang budha melainkan kita semua orang medan yang besar di negara Indonesia. Perlu di akui untuk mencari pekerjaan di kota Medan sangat mudah, yang penting adanya niat dari pencari kerja tersebut, mulai dari kerja di toko, di swalayan, mall, pabrik dan lain-lain.
Kehidupan malam di kota medan saat ini cukup keras, yang mana faktor penyebaran Narkoba yang terlalu cepat membuat muda - mudi medan semakin terbiasa dengan suara dentuman Musik yang menggema di diskotik ternama di kota medan. Selain itu semua ternyata ada fakta unik yang cukup mengherankan dari kota medan, salah satunya merupakan tempat lokalisasi PSK, bukan hanya di kota medan, di kota-kota lainnya juga memiliki tempat khusus yang menyediakan para PSK yang menjadi incaran para laki-laki hidung belang. Untuk urusan bawah perut laki-laki memang susah untuk di berantas, hilang sementara dan kemudian akan mucul lag lokasi baru yang akan selalu dicari dan di singgahi oleh laki-laki yang membutuhkan jasa PSK tersebut. Berikut ini merupakan Tempat Lokalisasi PSK di Medan yang terkenal. Masyarakat di kota medan khususnya yang telah Dewasa sudah tidak asing lagi jika mendengar kata Bandar Baru, mereka sudah paham bahwa bandar baru itu merupakan tempat tongkorongan para psk yang menjajahkan tubuhnya. Teletak di dekat lokasi wisata Berastagi yang berada di puncak gunung dengan cuacanya yang sejuk, maka tak heran jika di daerah tersebut dibangun tempat lokalisasi yang selalu menjadi persinggahan laki-laki yang ingin menuju puncak Berastagi. Para PSK di bandar baru masih sangat muda, biasanya didatangkan langsung dari pulau jawa, tarif psk disana rata - rata mencapai ratusan ribu tergantung dengan perjanjian sebelumnya. Cara kita memilih Psk di Bandar baru juga di bilang cukup unik, kita akan disuruh menunggu di rumah yang telah tersedia, selanjutnya nanti para ANJELO atau juga disebut Antar Jemput Lonte akan datang membawa psk sesuai dengan pesanan anda, apabila tidak sesuai maka kita bisa menolaknya dan di ganti dengan yang lain sampai menemukan PSK yang cocok Terletak di Pusat Kota Medan, Nibung raya merupakan lokasi yang ada di daerah Medan Petisah. Bila kita melihat siang hari maka kita tidak akan menyangka bahwa tempat tersebut merupakan lokalisai PSK, karena pandangan yang kita lihat hanya showroom yang di penuhin dengan mobil bekas yang siap di jual kembali. Memang begitulah modus pemilik lokalisasi tersebut, pada siang hari di lantai dasar hanya lah sebuah Showroom Mobil Bekas dan saat malam hari tiba di lantai atas bangunan tersebut anda akan kaget karena di penuhin dengan wanita psk penjajah seks yang siap di bawa ke kamar yang telah disediakan bersama pria yang telah memilihnya untuk menuju kenikmatan. PSK disana itu terdiri dari yang muda hingga yang tua, untuk tarif PSK Medan itu sendiri tergantung dari umur psk tersebut, sudah pasti yang muda lebih mahal ketimbang yang sudah tua. Bagi anda pria dewasa yang ingin berkunjung ke Medan, tidak ada salahnya mengunjungi tempat lokalisasi tersebut, tapi ingat dosa ya sob. Itu saja dari saya, sekian dan terima kasih. |