Jelaskan apa yang dimaksud dengan mosi dalam debat

Ilustrasi debat atau memberikan mosi. Foto: Pixabay

Kemampuan atau skill berbicara di depan umum merupakan salah satu hal yang bisa diasah. Keterampilan yang satu ini telah diajarkan sejak sekolah dasar. Salah satu bentuk kecakapan berbicara di depan umum [public speaking], yakni debat.

Dalam buku Let's Practice Debating oleh Ahmad Jawahir dan Asep Suhendi, debat merupakan adu argumen dari dua kubu yang berseberangan. Di sebuah isu yang bergulir, terdapat pihak pro dan kontra.

Menurut Tarigan dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X SMA/SMK oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, debat merupakan suatu argumen yang ditujukan untuk menentukan baik tidaknya suatu usul tertentu. Sebuah debat juga meliputi proses saling mempertahankan pendapat atau argumentasi masing-masing.

Pihak yang mendukung suatu argumen disebut sebagai pendukung [afirmatif]. Sedangkan pihak lain yang menyangkal disebut dengan penyangkal [negative].

Debat biasanya terjadi di gedung parlemen guna menentukan sebuah kebijakan yang berpihak pada pemerintah maupun berseberangan dengan pemerintah.

Merujuk pada buku Menulis Teks Debat untuk SMA Kelas X oleh Iis Siti Salamah Azzahra, teks debat berkaitan erat dengan teks argumentasi.

Teks debat merupakan kesatuan berbagai argumen dari berbagai sudut pandang, baik pro maupun kontra terhadap topik yang dibahas. Pendapat tersebut kemudian didiskusikan guna mencapai sebuah keputusan.

Dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X SMA/SMK oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, unsur dalam teks debat antara lain:

  1. Tim afirmatif, yaitu tim yang setuju dengan hal yang diperdebatkan [mosi].

  2. Tim oposisi, yaitu tim yang menentang mosi.

  3. Tim netral, yaitu tim yang memberikan dua sisi berupa dukungan maupun sanggahan terhadap mosi.

  4. Moderator, yaitu orang yang memimpin dan membantu jalannya debat.

  5. Notulis atau penulis, yaitu orang yang menulis kesimpulan dari sebuah debat.

Ilustrasi Mosi. Foto: Pixabay

Menurut Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X SMA/SMK oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mosi adalah permasalahan yang sedang diperdebatkan.

Mosi dalam sebuah debat dapat diketahui dari judul atau pendapat yang telah disampaikan oleh pihak-pihak yang berdebat.

Sementara dalam buku Menjadi Pembicara Terampil oleh Sujinah, mosi merupakan pernyataan resmi terhadap sebuah usulan atas pertimbangan atau tindakan sebuah kelompok. Usulan tersebut juga dapat diartikan sebagai kunci jalannya suatu perdebatan.

Menurut Maarif dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X SMA/SMK oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mosi memiliki ciri untuk mempermudah menentukan topik dalam sebuah perdebatan. Berikut ciri-ciri mosi:

  1. Berfokus pada sebuah peristiwa.

  2. Bersifat netral atau tidak memihak.

  3. Terletak pada judul debat.

Menurut Maarif, mosi harus memiliki syarat berupa kesederhanaan, kejelasan, kepadatan, kesatuan, tegas atau afirmatif, jelas atau deklaratif, khusus atau spesifik, bebas dari prasangka, dan tanggung jawab memberi bukti yang memuaskan.

Video yang berhubungan

Menurut KBBI, mosi merupakan keputusan rapat, misalnya parlemen, yang menyatakan pendapat atau keinginan para anggota rapat. 

Ilustrasi debat atau memberikan mosi. Foto: Pixabay

Kemampuan atau skill berbicara di depan umum merupakan salah satu hal yang bisa diasah. Keterampilan yang satu ini telah diajarkan sejak sekolah dasar. Salah satu bentuk kecakapan berbicara di depan umum (public speaking), yakni debat.

Dalam buku Let's Practice Debating oleh Ahmad Jawahir dan Asep Suhendi, debat merupakan adu argumen dari dua kubu yang berseberangan. Di sebuah isu yang bergulir, terdapat pihak pro dan kontra.

Menurut Tarigan dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X SMA/SMK oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, debat merupakan suatu argumen yang ditujukan untuk menentukan baik tidaknya suatu usul tertentu. Sebuah debat juga meliputi proses saling mempertahankan pendapat atau argumentasi masing-masing.

Pihak yang mendukung suatu argumen disebut sebagai pendukung (afirmatif). Sedangkan pihak lain yang menyangkal disebut dengan penyangkal (negative).

Debat biasanya terjadi di gedung parlemen guna menentukan sebuah kebijakan yang berpihak pada pemerintah maupun berseberangan dengan pemerintah.

Merujuk pada buku Menulis Teks Debat untuk SMA Kelas X oleh Iis Siti Salamah Azzahra, teks debat berkaitan erat dengan teks argumentasi.

Teks debat merupakan kesatuan berbagai argumen dari berbagai sudut pandang, baik pro maupun kontra terhadap topik yang dibahas. Pendapat tersebut kemudian didiskusikan guna mencapai sebuah keputusan.

Dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X SMA/SMK oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, unsur dalam teks debat antara lain:

  1. Tim afirmatif, yaitu tim yang setuju dengan hal yang diperdebatkan (mosi).

  2. Tim oposisi, yaitu tim yang menentang mosi.

  3. Tim netral, yaitu tim yang memberikan dua sisi berupa dukungan maupun sanggahan terhadap mosi.

  4. Moderator, yaitu orang yang memimpin dan membantu jalannya debat.

  5. Notulis atau penulis, yaitu orang yang menulis kesimpulan dari sebuah debat.

Ilustrasi Mosi. Foto: Pixabay

Menurut Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X SMA/SMK oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mosi adalah permasalahan yang sedang diperdebatkan.

Mosi dalam sebuah debat dapat diketahui dari judul atau pendapat yang telah disampaikan oleh pihak-pihak yang berdebat.

Sementara dalam buku Menjadi Pembicara Terampil oleh Sujinah, mosi merupakan pernyataan resmi terhadap sebuah usulan atas pertimbangan atau tindakan sebuah kelompok. Usulan tersebut juga dapat diartikan sebagai kunci jalannya suatu perdebatan.

Menurut Maarif dalam Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X SMA/SMK oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mosi memiliki ciri untuk mempermudah menentukan topik dalam sebuah perdebatan. Berikut ciri-ciri mosi:

  1. Berfokus pada sebuah peristiwa.

  2. Bersifat netral atau tidak memihak.

  3. Terletak pada judul debat.

Menurut Maarif, mosi harus memiliki syarat berupa kesederhanaan, kejelasan, kepadatan, kesatuan, tegas atau afirmatif, jelas atau deklaratif, khusus atau spesifik, bebas dari prasangka, dan tanggung jawab memberi bukti yang memuaskan.