Bagaimana sikap semut hitam kepada Beruang karena tidak boleh mengambil air

Bagaimana sikap semut hitam kepada Beruang karena tidak boleh mengambil air

Q10

Ilustrasi Semut-semut hitam yang tinggal di lembah semut.

GridKids.id - Kids, tahukah kamu bahwa air memiliki peranan yang sangat penting untuk kehidupan seluruh makhluk hidup di bumi?

Kali ini kamu diajak untuk mencermati sebuah teks cerita yang bercerita tentang bagaimana seorang makhluk hidup yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan airnya.

Dalam buku tematik kelas 5 SD Tema 8 halaman 9-13, terdapat sebuah teks bacaan berjudul "Semut dan Beruang".

Dalam cerita ini, diceritakan tentang beberapa tokoh hewan seperti Semut Hitam, Beri si Beruang, Kelinci, Tupai, dan Tikus Tanah.

Baca Juga: Hewan-Hewan yang Memiliki Peran untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem, Apa Saja?

Beri beruang yang paling berkuasa di sebuah mata air menyadari bahwa air di sumber mata airnya semakin berkurang menuding bangsa semut lah penyebabnya.

Ia kemudian melarang semut hitam kecil yang ketika itu sedang mengambil air di sumber air tersebut.

Selanjutnya kamu diminta untuk menuliskan urutan peristiwa yang terjadi pada cerita 'Semut dan Beruang' yang sudah kamu cermati sebelumnya.

Urutan peristiwa pada cerita "Semut dan Beruang"

Bagaimana sikap semut hitam kepada Beruang karena tidak boleh mengambil air

margSkogland

Ilustrasi Beri si Beruang yang merasa semut membuat air di sumber mata air berkurang.

1. Beri si Beruang merasa air di mata airnya semakin berkurang dan menuding penyebabnya adalah bangsa semut.

2. Ketika melihat salah satu semut hitam kecil membawa guci mungil berisi air, Beri si Beruang memperingatkan agar bangsa semut enggak lagi mengambil air di mata air itu.

3. Si Semut Hitam berkeras akan tetap mengambil air di sumber mata air itu karena bayi-bayi semut di lembah semut sangat kehausan.

4. Beri Beruang tetap mengancam akan mencakar bangsa semut jika tetap mengambil air di sumber mata air tersebut.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Grizzly, Beruang Cokelat Besar dari Amerika Utara

5. Si semut hitam kecil enggak juga kembali ke sarang, yang ditemukan hanya guci mungilnya saja.

Hal ini membuat kawanannya akhirnya mencari di mana sarang beri si beruang untuk mencari salah satu kawanannya.

6. Di jalan mereka bertemu kelinci yang memperingatkan kalau Beri Beruang sedang marah dan berdiam di sarangnya.

7. Barisan semut tersebut menanyakan arah ke sarang Beri Beruang pada tupai yang ada di atas pohon.

Tupai memperingatkan agar kawanan semut itu enggak datang ke sarang beruang yang sedang marah-marah. Kawanan semut itu tetap berjalan ke arah sarang Beri Beruang.

Baca Juga: Berbeda dengan Bajing, Kenalan dengan Tupai yang Jago Lompat Jauh dan Doyan Makan Kenari, Yuk!

8. Ketika sampai di pohon oak tua, para semut menemukan retakan di tanah dan masuk ke dalamnya untuk menggali lubang.

Ketika itu mereka bertemu dengan tikus tanah yang akhirnya membantu mereka menggali lubang di bawah sarang si Beruang.

Baca Juga: Urutan 5 Kota Terkecil di Dunia, Salah Satunya Jadi Tempat Tinggal Beruang Kutub

9. Suatu kali ketika si Beri Beruang menghentakkan kaki ke lantai sarangnya karena merasa kesal, lantainya jebol dan beruang jatuh ke dalamnya.

Lubang itu lah yang digali oleh para semut dan Tikus Tanah. Beri beruang harus tetap dalam lubang itu sampai penjaga hutan menemukannya terperangkap.

10. Semut-semut tersebut hidup dengan damai di lembah semut. Semut hitam kecil yang sempat menghilang ternyata sempat terpeleset di jalan dan kini sudah kembali ke sarangnya.

Baca Juga: Unik, Ternyata Ini Alasan Semut Berhenti saat Berpapasan dengan Semut Lainnya

Itulah urutan peristiwa yang terjadi pada cerita "Semut dan Beruang" dalam buku tematik kelas 5 SD Tema 8 halaman 9-12.

Dari cerita tersebut kamu bisa mengambil pesan bahwa kerja sama bisa membuat sebuah rencana besar yang terlihat enggak mungkin bisa terwujud.

Semut-semut kecil yang bekerja sama ternyata bisa mengalahkan beruang yang bertubuh jauh lebih besar dari mereka.

----

Ayo kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Beri tidak mau mendengarkan, ia bersikeras melarang semut mengambil air lagi.

Tiba-tiba semut itu menghilang dari tanah.

Beri yang terlanjur marah kemudian pulang ke sarangnya di pohon Oak.

Sedangkan semut yang kehausan di sarang mulai gelisah, karena si semut hitam belum pulang dari mencari air.

Mereka akhirnya menyusul si semut hitam dan hanya menemukan gucinya yang tergeletak di dekat sumber air.

Ketika mereka sampai di tepi sumber air, ada seekor kelinci yang berbisik dari balik semak.

Kelinci melaporkan pada para semut tentang pertengkaran Beri si beruang dan si semut hitam.

Para semut marah dan memutuskan untuk menemui Beri di sarangnya, di pohon Oak.

Di perjalanan, para semut bertemu dengan Tupai. Mereka bertanya apakah arah yang mereka tuju adalah arah yang tepat menuju sarang Beri si beruang.

Tupai mengangguk, namun ia memperingatkan sebaiknya mereka tidak pergi ke sana, karena Beri sangat marah.

Namun, para semut tetap melanjutkan perjalanan.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 5 SD Halaman 56: Tulislah Proses Terjadinya Air Tanah

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3 SD Halaman 14 17 18 19 20 Subtema 1 Pembelajaran 2: Bandeng Presto

Ketika sampai di pohon Oak, para semut masuk ke dalam retakan tanah di depan pohon Oak.

Di dalam tanah, mereka bertemu dengan tikus tanah.

Para semut mengatakan tujuan mereka datang ke pohon Oak adalah untuk membalas perbuatan Beri di beruang.


Page 2

Akhirnya, tikus tanah mengusulkan dirinya untuk membantu para semut menggali lubang.

Para semut dan tikus tanah menggali lubang di dalam pohon Oak selama sepuluh hari.

Suatu hari, Beri pulang ke pohon Oak dan berdiri di lantai sarangnya.

Beri teringat dengan para semut yang suka mengambil air dari sumber airnya.

Ia menjadi marah, mencakar-cakar, dan menghentakkan kaki di lantai.

Tiba-tiba, lantai sarangnya jebol dan membuatnya terjatuh ke dalam lubang yang digali para semut dan tikus tanah.

Beri si beruang berperangkap di dalam lubang tanah yang dalam.

Para semut dan hewan hutan lainnya hidup damai dari ancaman Beri si beruang.

Sedangkan, si semut hitam yang hilang di sumber air tiba-tiba pulang ke sarangnya.

Ia mengatakan dirinya tidak hilang, namun terpeleset di jalan.

*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orangtua untuk memandu proses belajar anak.

Soal di atas sebagian besar berupa pertanyaan terbuka. Artinya, ada beberapa jawaban alternatif lainnya yang tidak terpaku seperti di atas.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Kunci Jawaban

"Semut dan Beruang" adalah salah satu contoh fabel dalam Bahasa Indonesia, yaitu sebuah cerita yang mengisahkan sifat, sikap, atau watak manusia melalui penggambaran para tokoh hewan atau binatang dalam cerita.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan urutan peristiwa pada cerita tersebut. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

URUTAN PERISTIWA

1. Beri si Beruang mengancam semut yang ditemuinya sedang membawa guci untuk mengambil air.

2. Karena tidak dihiraukan, Beri sangat marah dan mencoba mencari semut. Karena tidak ditemukan, ia kembali ke sarangnya.

3. Ketika berbaris menuju mata air, para semut melihat guci Semut Hitam tergeletak di jalan.

4. Kelinci melarang para semut ke mata air, tapi diabaikan dan mereka bergerak ke sarang Beruang.

5. Di tengah jalan, seekor tupai mengingatkan mereka karena beruang sedang marah tapi diabaikan.

6. Para semut tiba di sarang beruang dan menggali lubang di depan pohon oak dibantu seekor tikus tanah.

7. Akibat perangkap tersebut, ketika Beri kembali ke sarangnya di malam hari, ia langsung jatuh ke lubang tersebut.

8. Para semut hidup damai di sarang mereka dan Semut Hitam kembali karena ternyata ia hanya terpeleset.

Sebagai rujukan, berikut kakak sertakan kutipan teks yang dimaksud oleh soal.

Semut dan Beruang

Pada suatu hari, Beri si Beruang melihat ke dalam mata air. Beri mengeluh, “Sepertinya air di mata air ini semakin sedikit saja. Pasti bangsa semut terlalu banyak mengambil air!” Beri lalu menundukkan kepala, melihat ke tanah dengan teliti. Ah, ia melihat seekor semut hitam berjalan membawa guci mungil di pundak.

“Berhenti, semut!” teriaknya. “Aku tak akan membiarkanmu mengambil air di sumber airku lagi. Kamu sudah terlalu banyak mengambil air. Berhenti atau kucakar kau!” ancam Beri Beruang.

Semut hitam kecil itu tidak memperhatikan teriakan Beri. Ia merangkak ke bawah beberapa helai daun kering. Ia terus berjalan menuju sumber mata air. Beri mencakar dan mengendus daun-daun sambil berteriak, “Tak ada gunanya sembunyi! Aku bisa menemukanmu!”

Semut hitam berteriak dari arah belakang Beri, “Kenapa kamu pelit sekali? Bayi-bayi semut di lembah semut sangat kehausan. Air di mata air ini kan masih banyak sekali. Bahkan masih cukup untuk seribu rusa.”

“Dengar kataku!” geram Beri sambil membalik tubuhnya. “Aku tak akan memberikanmu air lagi. Semua semut dilarang mengambil air di sini lagi!” Semut Hitam terdiam sebentar. Lalu katanya, “Apa boleh buat, kalau kau sudah memutuskan begitu! Tapi aku tetap akan mengambil air untuk bayi-bayi semut di lembah!”

Semut dan Beruang

Beri beruang sangat marah. Namun, Semut Hitam sudah menghilang lagi ke bawah daun-daun kering. Beri mencarinya, tetapi ia tidak melihat apa-apa di rumput. Akhirnya ia kembali dengan jengkel ke sarangnya di dekat pohon oak.

Semut-semut yang haus menunggu di lembah semut. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya mereka berbaris menuju mata air. Salah satu semut melihat guci air milik Semut Hitam yang tergeletak di jalan.

“Pasti Semut Hitam mendapat masalah. Lihatlah! Ini gucinya, tapi dia tidak tampak!” Mereka memungut guci itu dan terus berjalan.

Saat itu seekor kelinci mengintip dari balik semak. Kelinci itu mengangkat telinganya dan berbisik, “Jangan pergi ke mata air itu. Pulanglah, kalian dalam bahaya. Beri sedang marah. Ia bilang, air di mata airnya berkurang. Ia akan mencakar semut-semut yang berani mengambil air dari mata airnya!” Akan tetapi semut-semut itu tidak takut. “Mana beruang itu sekarang?” tanya mereka.

“Ia sedang di rumahnya beristirahat,” jawab Kelinci. Semut-semut itu berbaris seperti tali sepatu di rumput. Mereka melihat seekor tupai duduk di pohon dan bertanya, “Apa kami sedang berjalan tepat ke arah sarang beruang?”

“Ya, ya, ini memang jalan ke arah sarangnya,” jawab Tupai. “Tapi sebaiknya kalian balik ke rumah. Beri beruang dari tadi berteriak terus. Katanya, kalau kalian mengambil air dari mata airnya, ia akan mencakar kalian.”

Akan tetapi semut-semut itu tak mau kembali. Mereka terus berbaris seperti tali sepatu di tanah. Hari hampir malam ketika mereka tiba di depan pohon oak tua. Mereka melihat sekeliling, dan menemukan sebuah retakan di tanah. Mereka masuk ke dalamnya, dan mulai menggali sebuah lubang.

“Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menggali?” tanya Tikus Tanah yang merasa terganggu dari tidurnya. “Kami ingin menangkap Beri beruang. Kami sedang membuat jebakan untuknya,” kata para semut.

“Bahaya sekali!” seru Tikus Tanah.

...

Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang fabel:

brainly.co.id/tugas/14328443

Detil jawaban

Kelas: VIII

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Bab 1 - Sastra

Kode kategori: urutan peristiwa, cerita, fabel, semut dan beruang