Tuliskan dan jelaskan tujuan denyut nadi sebelum latihan dan sesudah latihan

lengkapi struktur lumut berikut !!!​

Variabel yang merupakan respons dari variabel yang diubah adalah... a. Variabel manipulasi b. variabel bebas c. Variabel terikat d. variabel kontrol e … . variabel biasa​

plis ada yang bisa nggak gambar nya :a. jagungb. koralc. pinus​

Hipotesis dalam suatu penelitian dapat disebut sebagai... a. pertanyaan b. dugaan sementara c. masalah d. data e. fakta​

tolong lah abang abang sekalian​

2. Contoh tumbuhan dengan ciri-ciri tersebut adalah ​

jelaskan apakah yang dinamakan paku​

Jelaskan apakah yang dinamakan papan kayu​

bantu jawab dong kak dik : h: 1,5m s:6m jika beban yg akan di naikan ke atas 12.000 N berapa Gaya dit:Hitunglah gaya​

Tuliskan pengertian endoskeleton pada seekor kerbau​

Mengetahui denyut nadi normal saat olahraga membantu menentukan jenis aktivitas

Mengukur detak jantung saat olahraga dapat dilakukan dengan mudah tanpa alat

Suara.com - Dokter spesialis olahraga, dr. Zaini K Saragih, SpKO mengungkapkan dua hal penting saat seseorang memutuskan untuk berolahraga. Pertama, penting mengecek denyut jantung sebelum melakukan olahraga intensitas sedang atau tinggi.

Hal tersebut ia utarakan dalam acara konferensi pers menyambut Hari Olahraga Nasional yang jatuh pada Senin, 9 September 2019, mendatang.

"Sebelum olahraga, coba cek denyut jantung. Harus di bawah 100 bpm (beats per minute). Kalau di atas itu, harus duduk dulu tunggu beberapa menit," kata Zaini di Jakarta, Rabu, (4/9/2019).

Ia melanjutkan, bila sampai beberapa menit denyut jantung masih di atas 100 bpm, seseorang harus ke rumah sakit dan mencari tahu apa penyebabnya. Jika dipaksakan olahraga, jantung akan mengalami kelelahan dan berbahaya bagi tubuh.

Baca Juga: Tanda Tangan Absen Mirip Denyut Jantung Ini Bikin Ngakak

"Apa lagi jika sudah berusia di atas 40 tahun," tambahnya.

Hal penting kedua adalah olahraga intensitas sedang dan berat hanya boleh dilakukan orang dengan indeks massa tubuh di bawah 30.

Kata Zaini, orang dengan massa tubuh di atas 30 akan kesulitan menopang massa tubuhnya sendiri lewat beberapa gerakan. "Gerakan dalam lari itu seperti melompat, dengan begitu kaki akan menahan empat kali lebih berat badan," kata Zaini lagi.

Maka dari itu, olahraga yang disarankan tidak memiliki gerakan melompat atau melayang, misalnya, jalan cepat.

Dalam rangka menyambut Hari Olahraga Nasional sendiri, Kementerian Kesehatan melalui program Germas memgimbau masyarakat melakukan 30 menit olahraga setiap hari.

Baca Juga: Studi: Cokelat Bisa Kurangi Risiko Denyut Jantung Tak Teratur

Dari sudut pandang kesehatan, manfaat rutin melakukan olahraga di antaranya adalah meningkatkan kebugaran jantung, paru, kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan, dan memperbaiki komposisi tubuh.

Tuliskan dan jelaskan tujuan denyut nadi sebelum latihan dan sesudah latihan

Tuliskan dan jelaskan tujuan denyut nadi sebelum latihan dan sesudah latihan
Lihat Foto

DaniloAndjus

Ilustrasi pria mengecek denyut nadi

KOMPAS.com - Jumlah denyut nadi antara satu orang dengan orang lainnya bisa berbeda-beda.

Hal itu sangat bergantung pada aktivitas fisik yang sedang dikerjakan maupun kondisi kesehatan masing-masing dari mereka.

Namun bisa dipahami, jumlah denyut nadi normal pada orang dewasa, yakni rata-rata mencapai 60-90 kali per menit.

Baca juga: 4 Jenis Olahraga untuk Atasi Perut Buncit, Menurut Saran Dokter

Saat olahraga, detak jantung tersebut biasanya akan menjadi lebih cepat.

Dalam kondisi itu, siapa saja dianjurkan untuk rajin menghitung denyut nadi.

Hal tersebut berguna untuk mengetahui efektifitas olahraga bagi kesehatan jantung, termasuk juga batas aman agar seseorang terhindar dari kondisi berbahaya seperti serangan jantung.

Rumus menghitung denyut nadi maksimal

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Michael Triangto, Sp.KO, membagikan cara menghitung jumlah denyut nadi maksimal bagi seseorang yang bukan profesional saat melakukan aktivitas fisik.

Rumusnya, yakni 220 dikurangi usia dalam tahun, kemudian hasilnya dikalikan 80 persen. 

Sebagai contoh, seseorang yang masih berusia 20 tahun dianjurkan untuk tidak melakukan olahraga berat yang bisa memicu denyut nadi melebihi angka 160 kali per menit.

160 kali per menit merupakan hasil penghitungan dari 220 dikurangi 20 tahun dan hasilnya dikalikan 80 persen.

Sementara, agar olahraga tersebut bermanfaat bagi kesehatan jantung, hasil penghitungan 220 dikurangi usia dalam tahun, yakni harus melebihi 50 persen.

Misalnya, mereka yang berusia 20 tahun disarankan melakukan olahraga yang dapat memicu denyut jantung hingga 100 kali per menit. 

Baca juga: Bepe Pensiun, Dokter Ingatkan Bahaya Obesitas dan Gangguan Jantung

Angka itu dikasilkan dari penghitungan 220 dikurangi 20 tahun dan hasilnya dikalikan 50 persen.

"Jadi penting untuk menghitung denyut nadi selama berolahraga agar tidak keblabasan," kata Dokter Michael saat diwawancara Kompas.com, Rabu (19/2/2020).

Sementara bagi para profesional atau yang mengejar prestasi, menurut dia, hasil penghitungan 220 dikurangi usia dalam tahun boleh saja dikalikan 70 - 100 persen. Hal itu dikarenakan otot jantung mereka cenderung sudah terlatih.

Bak pisau bermata dua

Dokter Michael, menyampaikan olahraga memang bak pisau bermata dua. Maksudnya, olahraga bisa menyehatkan dan bisa juga mematikan.

Jika dilakukan dengan benar sesuai aturan maupun rekomendasi dokter, olahraga diyakini dapat menyehatkan tubuh bagi siapa saja yang melakukannya.

Baca juga: Kenali 11 Tanda Seseorang Mungkin Akan Meninggal Dunia

Namun, jika salah sedikit saja dalam melakukannya, bisa juga olahraga berubah membahayakan kehidupan.

"Jantung itu central, bisa menentukan hidup mati seseorang. Jadi wajar saja jika denyut jantung jadi ukuran sehat," jelas pemilik Slim + Health Sports Therapy di Kebon Jeruk, Jakarta Barat itu. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kamis, 12 Jul 2012 08:28 WIB

- detikHealth

Jakarta - Denyut nadi bisa menjadi tanda dalam menilai fungsi tubuh. Untuk itu seseorang disarankan melakukan pengecekan denyut nadi setelah berolahraga, ini untuk mengetahui seberapa cepat pemulihan tubuh.Dalam melakukan pengecekan denyut nadi maka seseorang bisa meletakkan jari di pergelangan tangan atau sisi leher dan menghitung denyutnya selama 30 detik. Hasil yang didapatkan dikali 2 sehingga didapatkan jumlah denyutnya dalam satu menit.

Setelah selesai melakukan olahraga, seseorang disarankan untuk memeriksa tanda-tanda vital tubuh termasuk denyut nadi, tunggu sekitar 1 menit setelah olahraga untuk mendapatkan hasil yang akurat, seperti dikutip dari Livestrong, Kamis (12/7/2012).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun perhitungan denyut nadi ini juga harus diulang setelah seseorang beristirahat selama 5-10 menit. Hal ini untuk menunjukkan seberapa cepat tubuh pulih dari kondisi setelah berolahraga.Jika hasil dari tanda vital menunjukkan angka yang sama seperti ketika Anda menghitungnya dalam kondisi istirahat seperti biasa, maka tubuh pulih dengan cepat setelah berolahraga.Denyut nadi saat pagi hari juga dikenal sebagai tingkat jantung istirahat. American Heart Association menuturkan bahwa denyut nadi sebelum turun dari tempat tidur setelah tidur di malam hari rata-rata 60-80 kali per menit.Orang yang secara fisik sehat cenderung memiliki denyut nadi yang lebih rendah saat beristirahat dibanding dengan orang yang secara fisik tidak sehat seperti terlalu gemuk atau kurus.Selain menunjukkan seberapa cepat tubuh pulih, denyut nadi juga bisa menunjukkan tanda kesehatan termasuk fungsi jantung, adanya infeksi serta tingkat kebugaran secara keseluruhan.Meski begitu detak ini dipengaruhi oleh kondisi saat olahraga dan istirahat, usia, obat yang diresepkan serta posisi tubuh. (ver/ir)

Baca Juga