Berdasarkan jumlah elektron yang mengisi suatu orbital, diagram orbital dapat dikelompokkan menjadi orbital penuh, orbital setengah penuh, dan orbital tidak penuh. Show
Jumlah elektron dalam orbital penuh dan orbital setengah penuh dapat kita lihat pada tabel berikut:
Ingat! Kesetabilan diagram orbital dipengaruhi oleh sifat orbitalnya. Orbital penuh dan setengah penuh lebih setabil daripada orbital tidak penuh. Atom – atom yang memiliki orbital tidak penuh akan berusaha mencapai kesetabilannya dengan cara mengubah susunan elektronnya menjadi penuh atau setengah penuh (tergantung lebih dekat dengan orbital penuh atau setengah penuh). Hal tersebut mengakibatkan beberapa konfigurasi elektron suatu atom tidak mengikuti aturan Aufbau. Seperti pada tabel berikut ini, beberapa konfigurasi elektron yang tidak mengikuti aturan Aufbau.
Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa konfigurasi elektron yang belum stabil karena terdapat orbital d yang tidak penuh atau setengah penuh. Kemudian pada konfigurasi elektron yang stabil dapat kita lihat orbital s menjadi setengah penuh dan orbital d ada yang penuh dan ada yang setengah penuh. Setarakan reaksi redoks berikut ini : P4 --> PH3 + H2PO2^- (suasana basa) 18. Perhatikan reaksi berikut! Mn²+ (aq) | Mn (s) O₂ (g), H₂O (I) OH- Potensial dari reaksi: Mn (s) + O₂(g) + H₂O (1)→ Mn(OH)₂ (aq adalah .... a. +1,6 … jelaskan hubungan nomor atom nomor massa dan isotop berkaitan dengan partikel dasar penyusunnya Data tabel E° sel dalam volt. 2. Setarakan reaksi redoks berikut dengan menggunakan metode bilangan oksidasi! a.) MnO (aq) + C₂O2(aq) → Mn²+ (aq) + CO₂(g) .....mohon bantuannya kak … 18. Perhatikan gambar berikut! 3 4 palyptic 5 0 10 Hasil pengukuran yang diperoleh adalah ... cm. jelaskan dan setarakan persamaan reaksi Cu(s)+O2(g) dengan cara penulisannya Jika E° Ag = +0,80 volt dan E° Cu = +0,34 volt, maka pernyataan berikut yang benar adalah diketahui reaksi A: + 2B - AB2 dari hasil percobaan akhirnya dapat ditentukan rumus laju reaksi v: k[A]² [B]¹. mula-mula, 0,2 M A dan 0,6 M B direaksi … Lakukan perhitungan matematis menggunakan persamaan berikut dengan menganggap termometer yang Anda buat X dan termometer Celsius adalah Y. Bandingkan … Hai Sobat Pintar! Kalian masih ingat nggak sih, sama materi konfigurasi elektron? Ini materi kelas 10 MIA loh, masa iya udah nggak inget ? Bagaimana dengan diagram orbital, Sobat? Apakah kalian masih kenal dengan mereka? Yuk, kita cek pemahaman kalian tentang mereka! Pengertian Konfigurasi ElektronSumber: chem.co.id Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam tingkat energi di sekitar inti atom. Menurutteori atom,keberadaan elektron menempati beberapa tingkat dari kulit pertama yang terdekat dengan inti atom, yaitu kulit K, hingga kulit ketujuh Q, yang memiliki letak paling jauh dari inti atom. Oleh karena itulah, konfigurasi elektron disempurnakan dengan model mekanika kuantum yang menggunakan empat jenis subkulit untuk menggambarkan orbital elektron dalam suatu atom, tergambar dalam gambar diatas sebagai gambar struktur atom berdasarkan teori mekanika kuantum. Untuk membuat konfigurasi elektron dengan teori mekanika kuantum, ada satu gambar yang harus kalian pahami dulu sebelum membuat konfigurasi elektron berdasarkan orbital atom. Coba perhatikan gambar di bawah ini. Sumber: maretong.com Gambar di atas adalah urutan tingkat energi kulit dan subkulit suatu atom. Ada 4 subkulit yaitu s, p, d, dan f. Angka sebelum subkulit menunjukkan kulit. Subkulit 1s punya tingkat energi paling rendah, lalu naik ke subkulit 2s, 2p, 3s, 3p, sampai terakhir yang paling tinggi 8s. Pastinya, elektron yang bisa mengisi subkulit tertentu juga terbatas. Setiap subkulit memiliki kapasitas maksimal yang berbeda-beda untuk dapat menampung elektron. 1. Subkulit s menampung maksimal 2 elektron. Cara penulisan orbital dengan jumlah elektronnya adalah dengan menuliskan nomor kulit diikuti orbital, kemudian jumlah elektron yang terdapat dalam orbital tersebut (indeks diatas). Contoh soal Konfigurasi ElektronTentukan konfigurasi elektron dari 20Ca! Aturan Penuh/Setengah PenuhAturan penuh dan setengah penuh pada konfigurasi elektron menyatakan bahwa suatu elektron dapat berpindah ke orbital lain untuk mencapai susunan yang lebih stabil. Aturan penuh/setengah penuh ini diterapkan untuk konfigurasi elektron yang memiliki akhir, yaitu pada subkulit d. Sebagai contoh yaitu pada atom Cu yang memiliki konfigurasi akhir pada orbital 3d. Kita menggambarkan konfigurasi atom Cu tanpa aturan penuh/setengah penuh dengan konfigurasi berikut: Cu : 1s22s22p63s23p64s23d9 Namun dengan aturan setengah penuh, orbital 3d cenderung mengambil elektron dari 4s untuk mencapai total 10 elektron. Cu : 1s22s22p63s23p64s13d10 Diagram OrbitalOrbital adalah bagian dari subkulit atom, sebagai daerah yang paling mungkin ditempati elektron. Sedangkan diagram orbital adalah deskripsi gambaran dari elektron yang menempati orbital-orbital atom. Dalam penyusunan diagram orbital, sebuah elektron disimbolkan dengan anak panah menghadap ke atas atau menghadap ke bawah. Anak panah yang menghadap ke atas biasanya melambangkan elektron dengan spin +½, sedangkan anak panah yang menghadap ke bawah melambangkan elektron dengan spin -½. Untuk menandai distribusi orbital dalam atom, anak panah ini diletakkan pada garis horizontal. Orbital akan dilambangkan dengan dengan kotak. Orbital s = 1 kotak, orbital p = 3 kotak, orbital d = 5 kotak, dan orbital f = 7 kotak. Sumber: mediabelajaronline.blogspot.com Ada dua aturan yang perlu diperhatikan dalam menyusun diagram orbital, yaituAsas Larangan PaulidanAturan Hund. Asas Larangan PauliMenurut Asas Larangan Pauli, “tidak boleh ada dua elektron dalam suatu atom yang memiliki keempat bilangan kuantum yang sama. Orbital yang sama akan memiliki bilangan kuantumn,l, danmyang sama. Yang membedakannya hanya bilangan kuantum spin (s).” Sumber: kompas.com Hal ini berarti bahwa setiap orbital maksimum berisi dua elektron dengan arah spin yang berlawanan. Misalnya suatu atom memiliki 2 elektron yang menghuni orbital 1s, maka diagram orbital yang benar menurut Larangan Pauli ditunjukkan oleh gambar c. Aturan HundMenurut Aturan Hund, “orbital-orbital dengan energi yang sama, masing-masing diisi terlebih dahulu oleh satu elektron dengan arah (spin) yang sama, kemudian elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah (spin) berlawanan, atau dengan kata lain, dalam subkulit yang sama, masing-masing orbital terisi satu elektron dengan arah panah yang sama, kemudian elektron yang tersisa diisikan sebagai elektron pasangannya dengan arah panah yang berlawanan”. Untuk memahami pernyataan di atas, mari kita perhatikan contoh diagram elektron berikut ini. Sumber: mediabelajaronline.blogspot.com Bila kita perhatikan diagram orbital unsur S pada konfigurasi 3p4, tiga elektron ditempatkan terlebih dahulu dengan gambar tanda panah ke atas, kemudian 1 elektron yang tersisa digambarkan dengan tanda panah ke bawah. Hal ini dilakukan mengikuti aturan Hund. Sobat Pintar jangan lupa download aplikasi Aku Pintar di Play Store atau App Store, ya! Ada fitur Belajar Pintar yang bakal nemenin Sobat belajar di rumah. Simak juga artikel-artikel lainnya, yaa!
Writer: Muhammad Fahmi Ridlo |