Tempat tidur yang baik untuk bayi baru lahir

Sebagian ibu baru mungkin pernah kebingungan saat ingin menentukan tempat tidur untukbayi baru lahir. Ada yang memilih untuk menempatkan si kecil di boks bayi, namun tak sedikit juga ibu yang menempatkan bayitidurdi kasur yang sama dengannya. Lantas, mana pilihan yang tepat.

Mengutip Family Education, berikut penjelasan seputar tempat tidurbayiyang mungkin bisa menjadi acuan bagi Anda untuk menentukan tempat tidur yang tepat untuk si kecil.

Yang Perlu Diperhatikan dalam Menentukan Tempat Tidur Bayi

Tempat tidur yang baik untuk bayi baru lahir

Tempat tidur yang baik untuk bayi baru lahir
Perbesar

Ilustrasi bayi baru lahir tidur. Foto: Shutterstock

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi baru lahir tidur di kamar yang sama dengan orang tua, tetapi di kasur yang berbeda. Pasalnya, tidur di kasur yang sama bersama bayi dapat meningkatkan risiko kematian mendadak pada si kecil karena berpotensi tertimpa orang tuanya.

Sebagai alternatifnya, bayi dapat ditidurkan di boks bayi, basinet, atau tempat tidur goyang. Namun, semua pilihan tersebut juga memiliki kelebihan dan kekurangan untuk dipertimbangkan. Sebab tidur di kasur yang sama dengan orang tua disebut bisa lebih memberikan ketenangan dan kehangatan bagi bayi asal dilakukan dengan aman.

Apa yang Perlu Dipertimbangkan dari Boks Bayi?

Tempat tidur yang baik untuk bayi baru lahir

Perbesar

Ilustrasi boks bayi. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan

Menidurkan bayi di dalam boks bayi menjadi opsi yang sering dipilih oleh orang tua. Pasalnya, boks bayi dapat digunakan sampai bayi berusia satu tahun, sehingga lebih hemat biaya.

Namun, pastikan bahwa semua komponen dari boks bayi terpasang dengan benar dan hindari pemakaian kasur yang terlalu empuk untuk bayi karena berisiko mengganggu pernapasannya dan menyebabkan kematian mendadak.

Bayi Baru Lahir Tidur di Basinet, Bolehkah?

Tempat tidur yang baik untuk bayi baru lahir

Perbesar

Ilustrasi basinet bayi. Foto: Jacob Lund/Shutterstock

Basinet memiliki bentuk sama seperti boks bayi, tapi dengan ukuran yang lebih kecil. Beberapa produk basinet memungkinkan salah satu sisi basinetnya diturunkan, sehingga basinet bisa diletakkan sejajar dengan kasur orang tua. Namun, cara tersebut sebaiknya dihindari karena dikhawatirkan bayi akan berguling ke kasur orang tua.

Selain itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan jika bayi baru lahir tidur di basinet yaitu memastikan roda basinet terkunci serta menggunakan kasur yang keras dan seprai yang pas.

Bagaimana dengan Baby Bouncer?

Tempat tidur yang baik untuk bayi baru lahir

Perbesar

Ilustrasi baby bouncer Foto: Shutterstock

Tempat tidur goyang atau baby bouncer menjadi pilihan alternatif untuk tempat tidur bayi. Pasalnya, dengan menggoyang-goyangkan tempat tidurnya, bayi cenderung lebih mudah tenang dan bisa cepat tidur. Namun, tempat tidur goyang disarankan untuk tidak dipakai terlalu lama karena dapat mempengaruhi kualitas tidur bayi.

Jika bayi sudah tertidur, sebaiknya pindahkan ia ke tempat lain yang memungkinkan si kecil untuk tidur telentang dengan aman.

Bayi yang baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Hingga usia satu tahun, bayi menghabiskan sekitar 13-16 jam per hari untuk tidur. Kenyamanan tempat tidur bayi pun menjadi hal yang tidak boleh diabaikan oleh Bunda. Karena tak hanya untuk beristirahat, tidur juga merupakan waktu yang penting untuk pertumbuhan otak, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi memori si Kecil.

Tips Terbaik untuk Memilih Tempat Tidur Bayi

Saat ini ada beragam jenis tempat tidur bayi yang bisa Bunda dapatkan. Beberapa orang tua mungkin lebih nyaman bila bayi tidur di ranjang yang sama dengan mereka. Bila Bunda ingin memberi keleluasaan bagi si Kecil, 1o tips berikut ini bisa diikuti untuk memilih tempat tidur bayi yang terbaik:

1. Pilih Ukuran yang Sesuai

Pilihlah ukuran tempat tidur yang sesuai dengan usia si Kecil. Akan lebih baik lagi jika tinggi tempat tidur bisa disesuaikan dengan usia si Kecil. Hal ini salah satunya bisa dilakukan dengan membuat tempat tidur secara custom.

2. Bahan dan Material yang Aman

Tempat tidur bayi harus terbuat dari bahan yang aman dan tidak beracun. Bahan stainless lebih baik dibandingkan besi. Selain itu, cat tempat tidur bayi juga harus aman karena setiap hari akan berada pada jangkauan si Kecil.

3. Pastikan Kekuatannya

Saat membeli tempat tidur bayi, coba dorong dan goyangkan tempat tidur tersebut dengan perlahan untuk mengecek apakah tempat tidur kokoh dan tidak mudah terguling. Meskipun sedang tertidur, si Kecil biasanya tetap aktif bergerak. Oleh karena itu, memilih tempat tidur untuk bayi haruslah yang kuat dan kokoh.

4. Hindari Pembatas yang Bisa Dibuka

Banyak tempat tidur bayi menawarkan model pagar pembatas yang bisa dibuka atau berupa pintu tarik. Untuk memastikan keamanan si Kecil, hindari memilih tempat tidur yang demikian. Pilihlah tempat tidur bayi yang seluruh sudutnya tertutup untuk mencegah si Kecil terjatuh.

5. Jangan Pilih Terali yang Renggang

Ukur celah pada terali tempat tidur bayi. Hindari tempat tidur dengan terali yang terlalu renggang, karena akan sangat berbahaya untuk aktivitas si Kecil. Jarak antara terali sebaiknya tidak lebih dari 6 cm agar kepala, tangan, atau bagian tubuh si Kecil tidak terjepit.

6. Pilih Terali Pembatas yang Cukup Tinggi

Memilih ketinggian terali yang tepat juga tidak boleh luput dari perhatian Ayah dan Bunda. Bagian atas terali tempat tidur sebaiknya lebih tinggi, minimal 65 cm dari matras. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, matras sebaiknya diturunkan menjadi lebih rendah sehingga si Kecil lebih sulit untuk memanjat keluar dari tempat tidur.

7. Hindari Menggunakan Bumper

Penggunaan bumper atau bantalan pelindung yang dipasang pada terali tempat tidur bayi sebenarnya tidak perlu, bahkan sebaiknya dihindari. Hal tersebut bisa menyebabkan bayi tercekik. Selain itu, balita yang sudah agak besar bisa menggunakan bantalan pelindung tersebut sebagai pijakan untuk melompat keluar tempat tidur.

8. Periksa dengan Teliti

Periksa seluruh bagian tempat tidur dengan teliti. Pastikan tidak ada bagian yang bisa menyebabkan si Kecil terbentur atau bajunya tersangkut di tempat tidur. Pastikan juga tidak ada bagian yang longgar atau mudah terlepas, cat yang mengelupas, atau hal lain yang membuat tempat tidur bayi menjadi tidak aman.

9. Perhatikan Kualitas Kasur

Pilihlah kasur yang berkualitas baik, tahan air, dan tidak terlalu empuk. Kasur tempat tidur bayi yang terlalu empuk bisa menyebabkan Sudden Infant Death Syndrom (SIDS). Selain itu, ukuran kasur harus benar-benar pas dengan ukuran tempat tidur agar tidak ada celah pada setiap sudutnya. Bahan seprai, selimut, bantal, dan guling sebaiknya terbuat dari katun karena dapat menyerap keringat bayi dan akan membuat tidurnya lebih nyaman.

10. Pasang Kelambu Pelindung

Jika tempat tidur sudah dipastikan nyaman, menambah perlindungan lain seperti kelambu juga diperlukan. Kelambu yang digunakan sebagai penutup tempat tidur bayi harus berukuran lebih besar serta lebih panjang dari ukuran tempat tidur bayi. Dengan demikian, si Kecil pun dapat tidur semakin nyenyak karena terhindar dari gigitan nyamuk. 

Selain memilih kualitas terbaik, lokasi tempat tidur bayi juga harus jadi perhatian Bunda. Pastikan tempat tidur si Kecil tidak berada di sebelah jendela atau berdekatan dengan barang-barang yang membahayakan.

Idealnya Bunda juga memilih tempat tidur yang masih baru sehingga setiap bagiannya masih dalam keadaan baik dan belum usang. Keamanan tempat tidur bayi yang baru pun cenderung lebih terjaga dibandingkan bekas pakai. Apabila terpaksa menggunakan tempat tidur bekas, cek seluruh bagian dengan teliti untuk memastikan tempat tidur tersebut masih aman digunakan si Kecil.

Selain tempat tidur, beberapa faktor lain juga mendukung si Kecil tidur dengan nyenyak. Pastikan si Kecil berada dalam keadaan bersih, segar, dan tidak lapar. Pilih juga baju bayi yang nyaman dan terbuat dari bahan lembut.

Terakhir, suasana kamar dan kesehatan si Kecil juga turut menentukan. Kalau si Kecil mengalami masalah kesehatan yang mengganggu tidurnya, segera konsultasikan ke dokter ya, Bun.

Bayi baru lahir sebaiknya tidur dimana?

Bayi sebaiknya tidur di tempat tidurnya sendiri. Pasalnya, membiarkan bayi tidur di tempat tidur yang sama dengan orang tuanya bisa meningkatkan risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS.

Bolehkah bayi 1 bulan tidur di sofa bayi?

Karena penggunaannya yang dikhawatirkan dapat mengganggu saluran pernapasan dan berisiko terjadinya SIDS, sebaiknya sofa bayi tidak digunakan saat bayi tidur pada usia berapapun.

Apakah bayi boleh tidur di kasur empuk?

Anda tidak disarankan untuk memakai kasur terlalu empuk dan bantal terlalu banyak di area tidur bayi. Ini penting karena kasur yang terlalu empuk berisiko membuat bayi “tenggelam” ke dalam kasur. Kasur yang terlalu empuk memungkinkan bayi untuk berguling tengkurap saat tidur dan sulit kembali ke posisi awal.

Bagaimana cara tidur bayi baru lahir?

8 Cara Mengatur Waktu Tidur Bayi yang Baru Lahir.
Jaga rutinitas. ... .
Ajarkan penenangan diri. ... .
Jangan sambil menyusu. ... .
Waktu tidur lebih awal. ... .
Perhatikan waktu menyusu. ... .
Pastikan bayi tidur siang. ... .
Biarkan bayi yang mengatur. ... .
Jangan terlalu banyak berpikir..