Tekanan darah 120 100 Apakah Normal?

KOMPAS.com - Berbeda dengan angka yang tertera di termometer pengukur suhu tubuh yang mudah kita mengerti apakah menunjukkan demam atau tidak, alat pengukur tekanan darah menghasilkan angka-angka yang tak semua orang awam pahami.

Ketika kita mengukur tekanan darah, hasilnya adalah angka sistolik dan diastolik. Misalnya saja pada tekanan darah 120/70, angka pertama disebut sistolik dan yang kedua diastolik. Kedua angka tersebut sangat penting bagi jantung.

Sistolik menunjukkan seberapa kuat jantung Anda memompa untuk mendorong darah melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh.

Sementara diastolik menunjukkan sisa tekanan yang ada di pada arteri antara dua denyut jantung ketika otot jantung rileks dan mengisi darah. Selama waktu ini tekanan darah turun.

Normalnya, dalam sehari-hari tekanan darah berubah-ubah. Tekanan darah meningkat saat beraktivitas dan menurun saat istirahat.

Tekanan darah yang normal adalah sekitar kurang dari 120/80. sementara itu tekanan darah di atas itu dianggap terlalu tinggi, dan tekanan darah 90/60 dianggap rendah.

Secara umum tekanan darah rendah bukan dianggap masalah kesehatan, kecuali menimbulkan gejala tertentu, misalnya pusing, lemas, atau pingsan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kerap diabaikan oleh banyak orang, tekanan darah tinggi yang dibiarkan menahun dapat merusak organ tubuh. Menjaga tekanan darah tetap stabil merupakan pilihan utama.

Tekanan darah memiliki peranan penting bagi tubuh manusia. Ketidaknormalan pada tekanan darah dapat mengganggu bahkan merusak kinerja organ tubuh. Setiap orang memang memiliki tingkat tekanan darah normal yang berbeda. Dan dalam satu hari, tekanan darah dapat berubah. Tetapi, menurut kesepakatan ahli-ahli hipertensi, yang disebut tekanan darah normal adalah tidak melebihi 130/90. Angka pertama dikenal dengan sistolik (atas/saat jantung berkontraksi) sedangkan angka kedua disebut diastolik (bawah/saat jantung berelaksasi).

Ada banyak faktor yang memengaruhi tekanan darah, seperti aktivitas, stres, asupan (bahan makanan yang dapat memicu tekanan darah tinggi, termasuk kopi), serta penyakit. Meski pada suatu pemeriksaan angka yang didapat melebihi 130/90, seringkali tidak memberi gejala apapun. Kewaspadaan perlu ditingkatkan ketika angka tersebut bertahan, atau malah semakin tinggi, pada pemeriksaan berikutnya (di hari berbeda).

Pembunuh diam-diam
Tidak hanya di Indonesia, di negara lain pun banyak yang seringkali abai terhadap tekanan darah. Pemeriksaan ke dokter baru dilakukan setelah mengalami suatu gangguan. Itupun, tidak jarang, ketika obat yang diberi habis dan tidak lagi mengalami suatu gejala atau gangguan, orang tersebut tidak kembali memeriksakan tekanan darahnya.

Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan penyakit kronis. Seorang pengidap hipertensi hanya bisa mengendalikan tekanan darahnya, tanpa pernah bisa menghilangkan statusnya sebagai pengidap hipertensi. Pengendalian tersebut bisa dilakukan dengan bantuan obat atau dengan menjalani pola hidup sehat.

Dan lagi, hanya kira-kira 30 persen penderita hipertensi yang mengalami gejala tertentu, seperti tengkuk terasa pegal dan sakit kepala. Selebihnya, baru tersadar ketika sudah terjadi komplikasi.

Hipertensi yang dibiarkan bertahun-tahun dapat merusak organ tubuh, semisal ginjal, jantung, mata, bahkan stroke (tergantung kondisi masing-masing penderita).

Penyebab hipertensi
Meski faktor genetik (keturunan) turut meningkatkan risiko seseorang menderita hipertensi, tapi faktor gaya hiduplah yang belakangan ini lebih mendominasi. Dengan perkembangan teknologi, berbagai hal bisa didapat dengan mudah tanpa perlu melakukan banyak aktivitas. Selain itu, konsumsi makanan yang berkalori tinggi, banyak mengandung garam serta mengandung bahan pengawet juga meningkatkan faktor risiko hipertensi.

Untuk terhindar dari hipertensi, ada tiga hal yang bisa dilakukan.

  1. Perhatikan asupan. Makanan tinggi garam bukan sekadar yang terasa asin. Processed- food juga mengandung garam yang tinggi.
  2. Rajin berolahraga. Olahraga teratur (dilakukan setidaknya non-stop 30 menit/hari, 5 kali/minggu) dapat membantu menurunkan tekanan darah.
  3. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran (kecuali ada kondisi yang tidak memungkinkan mengonsumsi buah dan sayuran)

Pemeriksaan mandiri
Alat pemeriksaan tekanan darah dapat ditemukan dengan mudah di pasaran. Penggunaan alat-alat seperti ini memang baik, meski tidak dapat menggantikan fungsi pemeriksaan ke dokter. Selain karena tingkat akurasinya yang tidak mencapai 100 persen, alat-alat yang dijual di pasaran pun cenderung ringkih. Pemeriksaan tekanan darah yang direkomendasikan adalah yang dengan alat air raksa (tensimeter). Selain itu, jika memang ingin menggunakan alat-alat yang dijual di pasaran, ada baiknya terlebih dulu dicocokkan tingkat akurasinya dengan tensimeter.

Yang penting diingat: modernitas memang memudahkan kehidupan manusia, tapi jangan sampai terlena yang berujung pada kemalasan.

Untuk memantau tekanan darah Anda secara mandiri, periksalah tekanan darah Anda setiap pagi hari. Ketika nilai sistolik tekanan darah Anda lebih dari 140 mmHg dan menetap di hari-hari berikutnya (minimal dua hari berbeda dan tekanan darah tetap tinggi), segera konsultasikan dengan dokter Anda.

dr. Lydia Dorothea Simatupang, Sp.PD-KGH, FINASIM

Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi
RS Pondok Indah - Puri Indah

Tekanan darah 120 100 Apakah tinggi?

Normalnya, tekanan darah sistolik adalah 90-120, sedangkan tekanan darah diastolik normalnya 60-80. Tekanan darah tinggiapabila di atas 130/80 dan dikatakan tekanan darah rendah jika kurang dari 90/60. Apabila saat ini tekanan darah dikatakan 120/110, tekanan diastolik dikatakan tinggi sedangkan sistolik normal, hal ...

130 100 Apakah normal tekanan darah?

Dan dalam satu hari, tekanan darah dapat berubah. Tetapi, menurut kesepakatan ahli-ahli hipertensi, yang disebut tekanan darah normal adalah tidak melebihi 130/90. Angka pertama dikenal dengan sistolik (atas/saat jantung berkontraksi) sedangkan angka kedua disebut diastolik (bawah/saat jantung berelaksasi).

Tensi 120 apakah normal?

Meski tekanan darah secara alami meningkat seiring pertambahan usia, tekanan darah normal untuk semua remaja, dewasa, dan orang dewasa yang lebih tua adalah di bawah 120/80 mmHg. Rinciannya adalah sebagai berikut: Angka pertama (120 mmHg) adalah tekanan darah sistolik.

Apakah bahaya jika diastolik tinggi?

Seseorang yang memiliki tekanan darah prahipertensi dapat memiliki risiko hipertensi. Hipertensi stage 1,Tekanan darah sistolik 140–159 mmHg atau tekanan darah diastolik 90–99 mmHg, dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh.