Sakit perut bagian atas seperti Ditusuk saat hamil

Sakit perut merupakan gejala yang bisa disebabkan oleh berbagai penyakit, dari yang paling ringan hingga relatif serius. Pada umumnya sakit perut dapat dipicu karena diare, perut kembung, makanan yang terlalu pedas atau asam, dan lain-lain. 

 

Faktor Risiko Sakit Perut

Sakit perut adalah penyakit umum yang bisa dialami siapa saja, tapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko sakit perut:

  • Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein.
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama obat pereda rasa sakit yang dapat menyebabkan masalah pada perut.
  • Merokok.

Baca juga: Ini Alasan Makanan Pedas bisa Buat Sakit Perut

 

Penyebab Sakit Perut

Sakit perut dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Pada diare, sakit perut disebabkan oleh adanya proses infeksi, baik yang disebabkan karena virus, bakteri, parasit, ataupun jamur. Pada sindrom dispepsia, sakit perut dapat disebabkan oleh makanan yang terlalu asam, pedas, atau makanan yang dapat menghasilkan banyak gas seperti brokoli, kol, dan soda. Penyebab sakit perut lainnya juga dapat berupa peradangan usus buntu, batu empedu, perdarahan lambung, serta peradangan pada divertikulum (kantung kecil pada dinding usus besar).

 

Gejala Sakit Perut

Rasa nyeri saat sakit perut pun bisa timbul dengan berbagai macam sensasi, ada yang terasa perih seperti ditusuk, ditekan, diperas, atau ada sensasi penuh yang mengganggu.

Ada beberapa gejala gawat darurat yang perlu dikenali agar penanganan bisa dilakukan lebih awal. Berikut adalah beberapa gejala serius yang perlu penanganan medis:

  • Nyeri perut mendadak dengan skala nyeri yang sangat hebat.
  • Nyeri perut yang disertai demam.
  • Pengidap mengalami muntah atau BAB cair hebat, hingga menyebabkan lemas yang disertai tangan dan kaki yang dingin (terutama pada pasien anak atau orang lanjut usia).
  • Buang air besar berwarna hitam atau bercampur darah, atau muntah darah.

 

Diagnosis Sakit Perut

Diagnosis sakit perut dapat dilakukan dengan wawancara medis dan pemeriksaan fisik untuk melihat adanya gejala lain yang menyertai. Dokter akan menekan dengan lembut berbagai area perut untuk memeriksa adanya pembengkakan. Selain itu, tes pencitraan, seperti MRI, ultrasound, dan sinar X, juga digunakan untuk melihat organ, jaringan, dan struktur lain di perut secara detail.

Tes-tes tersebut bisa membantu mendiagnosis tumor, patah tulang, dan radang. Selain itu, pemeriksaan penunjang lainnya seperti endoskopi dapat dilakukan untuk mendeteksi peradangan dan kelainan pada kerongkongan dan lambung. Kolonoskopi juga dapat dilakukan untuk melihat bagian dalam usus besar dan usus.

Baca juga: Tidak Sama, Ini Bedanya Sakit Perut karena Penyakit Usus Buntu dan Maag

 

Pengobatan Sakit Perut

Sakit perut yang ringan biasanya bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Pengidap bisa menggunakan ramuan herbal yang bisa dibuat sendiri di rumah, misalnya air rebusan jahe. Pengobatan yang akan diberikan dokter juga akan disesuaikan dengan penyebabnya. Contohnya, jika penyebab sakit perut adalah peningkatan asam lambung (sakit maag), maka obat bebas yang bisa kamu gunakan adalah antasida.

Sedangkan sakit perut yang disebabkan oleh infeksi bakteri bisa diatasi dengan antibiotik. Obat-obatan lain juga bisa diberikan pada kasus sakit perut yang disebabkan oleh asam lambung (GERD). Sedangkan obat untuk mengatasi diare, antara lain pengeras feses, anti motilitas usus, dan zinc. Namun, pada beberapa kasus seperti hernia atau usus buntu, diperlukan tindakan operasi untuk mengobati sakit perut.

 

Pencegahan Sakit Perut

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sakit perut, yaitu:

  • Makan secara teratur.
  • Menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang.
  • Olahraga secara rutin.
  • Kurangi konsumsi kopi dan rokok.
  • Hindari makanan yang terlalu pedas, terlalu asam, atau berbau terlalu kuat.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Sakit Perut di Rumah

 

Kapan Harus ke Dokter?

Kamu perlu segera mencari pertolongan medis jika sakit perut yang kamu alami cukup parah dan terkait dengan trauma, seperti kecelakaan atau cedera. Kamu juga perlu segera memeriksakan diri ke dokter jika rasa sakit perut sangat parah dan membuat kamu tidak bisa duduk diam atau perlu meringkuk agar bisa merasa nyaman.

“Nyeri perut bagian bwah saat hamil memang memicu rasa khawatir. Namun, penuhi kebutuhan istirahat dan bergeraklah secara perlahan untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami.”

Sakit perut bagian atas seperti Ditusuk saat hamil

Halodoc, Jakarta – Saat hamil terkadang ada berbagai keluhan kesehatan yang kerap dialami. Bukan hanya mual dan muntah, saat memasuki usia kehamilan trimester kedua atau ketiga, bagian perut bawah juga rentan mengalami nyeri. Kondisi ini normal terjadi karena adanya perubahan pada ukuran perut seiring pertumbuhan bayi dalam kandungan.

Untuk itu, sebaiknya ibu tetap tenang dalam mengatasi kondisi ini. Penting untuk mencari tahu berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri perut bagian bawah saat hamil. Jangan lupa juga untuk melakukan berbagai pencegahan agar kehamilan yang dijalankan bisa berjalan dengan baik.

Pemicu Nyeri Perut Bagian Bawah saat Hamil

Sebagian ibu hamil pasti akan merasakan kondisi khawatir ketika mengalami nyeri perut bagian bawah apalagi jika kehamilan sudah memasuki usia trimester ketiga. Padahal, kondisi ini terbilang normal dialami oleh ibu hamil.

Ada berbagai kondisi yang digunakan untuk menggambarkan rasa nyerinya, seperti kram, sakit, hingga sensasi tajam seperti ditusuk. Rasa sakit juga bisa dirasakan pada salah satu sisi hingga keduanya. 

Durasi nyeri yang dirasakan juga berbeda-beda, mulai dari hitungan detik hingga jam. Bahkan, nyeri perut bagian bawah bisa dirasakan lebih buruk ketika ibu melakukan pergerakan, bersin, batuk, hingga tertawa.

Lalu, apa pemicunya? Perubahan hormon yang dialami selama kehamilan membuat ligamen bundar atau ligamen yang menahan posisi rahim menjadi longgar dan melar. Hal ini terjadi untuk menyesuaikan ukuran rahim akibat pertumbuhan dan perkembangan bayi di dalam rahim.

Saat bayi membesar dalam kandungan, kondisi ini membuat rahim dan ligamen bundar menjadi meregang. Peregangan ini yang membuat ibu kerap merasakan nyeri pada bagian perut bawah saat hamil.

Cara Mengatasi Nyeri Perut Bagian Bawah

Sebaiknya lakukan beberapa cara sederhana agar ibu bisa mengatasi kondisi ini, seperti:

1. Istirahat

Saat ibu tiba-tiba mengalami nyeri perut bagian bawah saat hamil, cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah ini dengan melakukan istirahat. Segera hentikan aktivitas yang dilakukan dan beristirahat. Ibu bisa berbaring atau duduk dalam posisi yang nyaman.

2. Gerak Perlahan

Jangan melakukan pergerakan secara tiba-tiba saat kamu mengalami kondisi ini. Pastikan untuk bergerak secara perlahan. Jika kamu ingin berganti posisi duduk atau berbaring, pastikan untuk melakukan secara hati-hati. Hal ini akan membuat ligamen bundar meregang secara bertahap sehingga meringankan rasa nyeri.

Jika ibu ingin batuk atau bersin, tidak ada salahnya untuk menekuk bagian lutut ke atas dan melenturkan pinggul untuk mengurangi tarikan pada ligamen.

3. Olahraga Rutin

Menjalankan kehamilan bukan berarti kamu harus menghindari berbagai jenis olahraga. Ibu hamil disarankan untuk melakukan olahraga saat kehamilan berjalan sehat untuk mengatasi berbagai keluhan yang bisa dialami, salah satunya nyeri perut bagian bawah.

Itulah beberapa kondisi yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi nyeri perut bagian bawah saat hamil. Namun, segera kunjungi rumah sakit ketika keluhan ini disertai dengan perdarahan, sensasi panas saat buang air kecil, demam, dan pecahnya ketuban. 

Jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar kehamilan bisa berjalan dengan sehat. Ibu juga bisa mengonsumsi berbagai suplemen prenatal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu dan bayi dalam kandungan.

Ibu bisa cek kebutuhan medis yang dibutuhkan menggunakan Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play dan dapatkan kebutuhan medis yang diperlukan.

Kenapa perut ibu hamil terasa seperti ditusuk tusuk?

Konstipasi. Perubahan hormon yang terjadi saat hamil bisa memicu kondisi ini. Kekurangan asupan berserat, jarang olahraga, atau rasa gelisah juga bisa menjadi penyebabnya. Jika bunda mengalami konstipasi, bunda mungkin bisa merasakan sakit perut yang parah, seperti ditusuk-tusuk, terasa tajam, atau kram.

Kenapa perut ibu hamil terasa nyeri bagian atas?

Hormon progesteron bisa memicu refluks asam dan heartburn. Selain itu, rahim yang terus mengembang akan menekan saluran pencernaan dan membuat kondisi ini semakin parah. Saat nyeri refluks asam meluas ke dada dan tenggorokan yang juga memicu heartburn, ibu hamil bisa merasakan nyeri perut bagian atas.

Bahayakah sakit perut bagian atas saat hamil?

Sakit perut bagian atas saat hamil adalah kondisi normal yang terjadi di trimester pertama. Namun, kondisi ini bisa berbahaya bila disebabkan karena masalah medis. "Ada kondisi tidak normal yang dapat menyebabkan sakit perut bagian atas.

Bagaimana cara mengatasi sakit perut bagian atas saat hamil?

Cara Meredakan Nyeri Ulu Hati Saat Hamil.
Makan dengan porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering. ... .
Konsumsi makanan dengan tekstur lunak atau cair. ... .
3. Hindari makanan pemicu naiknya asam lambung. ... .
Perhatikan posisi duduk saat makan. ... .
Gunakan pakaian longgar dan nyaman. ... .
6. Tinggikan posisi kepala saat tidur..