Penyebab hepatitis b dan cara pencegahannya

Pada waktu yang lalu, muncul pemberitaan mengenai penyakit hepatitis akut misterius yang menghinggap pada anak-anak dan menyebabkan kematian di Alabama, Amerika Serikat. Hal ini cukup menjadi perhatian dunia karena kasus ini dapat dibilang baru dan dikhawatirkan menjadi penyakit yang dapat menular serta mengakibatkan pada kematian kepada pengidapnya.

Pengertian dan Gejala

Hepatitis merupakan peradangan yang terjadi pada organ liver (hati). Sebagai catatan umum, penyakit ini disebabkan oleh berbagai macam hal. Mulai dari infeksi virus, penyakit autoimun, konsumsi alkohol dan obat-obatan yang berlebihan. Gejala yang ditimbulkan juga beragam, berikut ini adalah beberapa gejala yang ditimbulkan kepada pengidapnya:

  1. Mual dan muntah
  2. Demam
  3. Mudah untuk lelah
  4. Nyeri perut pada bagian hati
  5. Nyeri sendi
  6. Mendapati penyakit kuning (jaundice)
  7. Penurunan berat badan & kehilangan berat badan
  8. Urine berwarna gelap

Jenis Hepatitis

Penyakit ini yang disebabkan oleh infeksi virus memiliki beberapa virus berbeda yang menyebabkan jenis-nya yang berbeda.

Hepatitis A

Penyakit ini disebabkan oleh virus HAV yang terkontaminasi pada makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Hepatitis B

Penyakit yang disebabkan oleh virus HBV yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan transfusi darah.

Hepatitis C

Penyakit yang disebabkan oleh virus HCV yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan kontaminasi dari jarum suntik yang tidak steril.

Selain 3 jenis ini, masih terdapat Hepatitis C (HCV) dan Hepatitis D (HDV) yang dapat menular melalui jarum suntik dan kontaminasi makanan, serta lingkungan dengan sanitasi buruk. Selanjutnya penyakit ini juga dapat disebabkan oleh penyakit autoimun. Jenis ini dikarenakan autoimun yang menyerang organ liver menyebabkan peradangan, contohnya penyakit lupus yang dapat menyerang liver.

Selanjutnya, konsumsi alkohol dan obat-obatan yang berlebihan. Hati dapat menjadi radang ketika harus bekerja untuk mengolah bahan kimia yang melebihi dosis. Bahkan, dapat berakibat lebih buruk seperti gagal hati dan sirosis hati.

Baca juga: Virus Hepatitis B, Sang Pembunuh Secara Perlahan

Pemeriksaan Hati (Liver)

Ketika Sahabat mendapati beberapa gejala di atas, sudah seharusnya untuk segera berkonsultasi pada Dokter atau datangi fasilitas kesehatan terkait untuk dapatkan penanganan yang tepat.

Pemeriksaan SGPT, dapat dilakukan untuk mengetahui kerja dari fungsi liver. SGPT atau Serum Glutamic Pyruvic Transaminase adalah enzim yang memiliki fungsi untuk mencerna protein pada tubuh. Jika kadar dari enzim ini tinggi, maka akan menimbulkan berbagai penyakit pada hati. Selain ini, pemeriksaan HBsAg, pemeriksaan antibodi anti-HBc, dan anti-HBs juga dapat dilakukan untuk mendiagnosa dan menganalisa fungsi hati.

Baca juga: SGPT, Pemeriksaan Untuk Ketahui Gangguan Pada Fungsi Hati (Liver)

Pencegahan

Untuk pencegahan, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Secara pola, menjaga hidup sehat adalah utama untuk mencegah dari berbagai penyakit termasuk hepatitis. Berikut ini merupakan beberapa cara untuk mencegah terkena dan tertular dari penyakit ini.

Tahukah Sahabat Pintar, di setiap tanggal 4 Juli hingga 12 Juli, Indonesia memperingati Pekan Peduli Hepatitis B? Ya, peringatan ini menjadi pengingat bahwa penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan yang wajib diketahui masyarakat.

Orang yang mengidap penyakit ini dapat menularkan virusnya ke orang lain tanpa sadar bahwa mereka sedang terinfeksi. Pasalnya, gejala hepatitis B juga kerap tidak muncul saat baru terinfeksi Karena itu, infeksi ini juga kerap disebut dengan silent disease.

Yuk Sahabat Pintar, mengenal lebih jauh mengenai penyakit ini, cara penularan, hingga pencegahannya dengan menyimak ulasan berikut.

Apa itu Hepatitis B?

Hati atau liver adalah organ penting bagi tubuh. Utamanya, organ hati berperan menghancurkan racun dari dalam darah hingga membantu proses mencerna makanan.

Jika organ hati mengalami peradangan, fungsinya terganggu, atau bahkan rusak karena infeksi virus, kondisi kesehatan tubuh Sahabat Pintar akan menurun.

Hepatitis B Virus (HBV) adalah patogen yang menjadi penyebab hepatitis B. Virus tersebut dapat menyebabkan peradangan, kerusakan pada organ hati, kanker hati, hingga kematian.

Terdapat dua jenis kondisi dan penyebab hepatitis B menjadi kronis atau akut, berikut penjelasannya:

  • Akut. Infeksi akut terjadi ketika tubuh pertama kali terkena penyakit ini. Umumnya, orang yang mengalami infeksi akut dapat pulih atau membaik dengan sendirinya berkat sistem imun yang kuat.
  • Kronis. Jika tubuh dan sistem imun tidak dapat mengatasi infeksi dengan sendirinya dalam waktu enam bulan, tubuh dapat mengalami hepatitis B kronis dan membutuhkan pengobatan lebih lanjut.

Apa Saja Gejala Hepatitis B yang Harus Diwaspadai?

Sekitar 1-3 bulan setelah terinfeksi, umumnya tubuh tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun, jka infeksi berlangsung lebih dari 6 bulan, gejala hepatitis B, di antaranya:

  • Suhu badan tinggi atau demam.
  • Kelelahan.
  • Sakit di perut bagian atas.
  • Muncul bercak pada kulit yang dapat disertai dengan sensasi gatal.
  • Warna kulit dan bagian putih mata berubah menjadi kekuningan (jaundice).
  • Urine berwarna keruh.
  • Mual dan muntah.
  • Kehilangan nafsu makan.

Bagaimana Cara Penularannya?

Sahabat Pintar perlu tahu, penularan hepatitis B terjadi lewat kontak dengan cairan tubuh penderitanya.

Cairan tubuh tersebut, berupa air liur, cairan ketuban, cairan vagina, semen (cairan sperma), dan lainnya. Berikut sejumlah cara penularan hepatitis B yang perlu diketahui:

1. Dari Ibu ke Janin

Dilansir, dari laman resmi Universitas Padjadjaran, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unpad, Prof. Dr. Dwi Prasetyo, dr., Sp.A(K), M.Kes., menjelaskan salah satu kemungkinan tingginya penularan hepatitis B di Indonesia terjadi dari ibu ke bayi.

Ibu dengan HBsAg positif (protein yang terdapat di permukaan HBV) kemungkinan menularkan infeksi ini ke anak dengan risiko sekitar 85-90 persen.

Kendati terapi pengobatan hepatitis sudah tersedia, pemberian vaksin pada bayi juga sudah mencapai persentase 90 persen, kasus penyakit menular ini masih tetap tinggi.

Maka itu, dilansir dari Sehat Negeriku Kemkes, pada 2022 lalu pemerintah memprioritaskan memutus rantai penularan HBV dari ibu ke anak. Hal ini dilakukan dengan melakukan upaya pencegahan sedini mungkin pada ibu hamil.

Prof. Dwi menjelaskan, penularan dari ibu ke bayi harus segera dicegah. Caranya, bayi yang lahir dari ibu yang terdiagnosis HBsAg positif harus diberikan vaksin pasif kurang lebih 12 jam setelah lahir.

2. Hubungan Seksual

Hepatitis B adalah penyakit yang dapat menular jika Sahabat Pintar berhubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi.

Virus dapat menular dan masuk ke dalam tubuh lewat darah, air liur, air mani atau semen, atau cairan vagina.

3. Melalui Jarum Suntik

HBV dapat menyebar melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah pasien hepatitis B. Misalnya, lewat transfusi darah yang tidak diskrining dengan baik atau berbagi perlengkapan obat lewat infus juga berisiko tinggi terinfeksi HBV.

Petugas kesehatan atau profesi apa pun yang bersentuhan dengan darah manusia turut berisiko tertular HBV

Tidak hanya itu, saling berbagi peralatan seperti gunting kuku, alat cukur, jarum tattoo atau jarum tindik juga meningkatkan seseorang terinfeksi penyakit.

Perlu diingat bahwa hepatitis B tidak akan menular melalui sejumlah aktivitas seperti berjabat tangan atau berbicara dengan penderita. Cegah penyakit ini dengan melakukan vaksinasi di klinik atau fasilitas kesehatan terdekat.

Apa penyebab dari penyakit hepatitis B?

Hubungan seksual tanpa pengaman (kondom) dengan orang yang terinfeksi hepatitis B. Melalui jarum suntik, alat cukur, gunting kuku, alat tattoo, alat tindik, dan alat pribadi lainnya yang terinfeksi darah penderita hepatitis B.

Apa yang menyebabkan terjadinya hepatitis B dan bagaimana cara mencegahnya?

Hepatitis B Media yang umum diketahui sebagai penyebab penyebaran adalah melalui jarum suntik dan hubungan seksual. Sama seperti hepatitis A, vaksin adalah cara terbaik yang dapat Anda lakukan untuk mencegah datangnya virus hepatitis B. Vaksin dapat mulai diberikan sejak anak-anak, dan berlanjut hingga usia dewasa.

Bagaimana cara pencegahan pada penyakit hepatitis?

Berikut ini adalah beberapa tips terhindar dari hepatitis akut, yang dapat kita lakukan bersama, diantaranya adalah sebagai berikut: Menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas. Memastikan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan matang dan bersih.

Apa penyebab dari penyakit hepatitis?

Hepatitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi virus, kebiasaan minum alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu. Jenisnya terbagi dua berdasarkan sifatnya, yaitu akut dan kronis.