Apakah herpes di bibir bisa sembuh

Setelah infeksi pertama, virus akan tinggal dan menetap di bawah sel-sel saraf tanpa bereplikasi atau memperbanyak diri.

Infeksi virus penyebab herpes labialis bisa aktif kapan saja, terutama saat Anda mengalami kondisi sebagai berikut:

Cara penularan herpes oral

Virus herpes simpleks sendiri terdiri dari 2 jenis, yakni virus herpes simpleks-1 (HSV-1) dan virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2).

Virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2) merupakan penyebab utama herpes genital yang hanya dapat ditularkan melalui kontak seksual, seperti penetrasi vagina.

Sebaliknya, virus penyebab herpes labialis atau HSV-1 dapat ditularkan melalui kontak dekat atau sentuhan pada bagian kulit yang terluka.

Namun, banyak juga yang tertular dari pengidap herpes oral yang tidak memiliki luka di kulit alias tidak bergejala.

Menurut American Academy of Dermatology, seseorang bisa tertular herpes labialis dari orang yang terinfeksi melalui:

  • Berciuman
  • Menyentuh kulit seperti mencubit pipi
  • Menggunakan peralatan secara bergantian

Pada kasus yang langka, transmisi virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) juga bisa berlangsung dari ibu ke bayi pada saat melahirkan normal.

Risiko penularan akan semakin besar ketika pengidap herpes mengalami gejala luka herpes.

Komplikasi herpes labialis

Komplikasi serius akibat herpes labialis (oral) sebenarnya jarang terjadi. Herpes di mulut atau bibir dapat menyebar ke beberapa bagian tubuh lain, seperti:

  • Mata (herpes mata). Saat menginfeksi tubuh, virus HSV-1 bisa menyebabkan luka dan gangguan penglihatan pada mata.
  • Jari. Komplikasi ini terjadi saat anak-anak dengan herpes di mulut sering menggigit jari-jarinya.
  • Bagian kulit lain. Komplikasi herpes oral bisa menyebarkan ke bagian kulit pada orang yang memiliki eksim atau dermatitis atopik. Kondisi ini membutuhkan pertolongan medis darurat.

Sebagian besar kasus komplikasi lebih sering dialami oleh bayi yang belum dan baru lahir atau orang dengan gangguan sistem imun, termasuk yang terinfeksi HIV atau memiliki kanker.

Faktor risiko herpes di mulut

Setiap orang bisa terjangkit penyakit herpes di bibir atau mulut (oral) ini.

Pasalnya, banyak orang dewasa yang terinfeksi tetapi tidak menyadari bahwa mereka bisa menularkan penyakit ini pada orang lain.

Namun, beberapa orang memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi, terutama saat imunitasnya sedang lemah.

Berbagai faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko herpes labialis adalah sebagai berikut:

  • Memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Mengalami infeksi HIV.
  • Memiliki kanker dan menjalani pengobatan kemoterapi.
  • Melakukan hubungan seksual yang tidak aman atau tanpa kondom.
  • Menjalani pengobatan untuk transplantasi organ.

Meski memiliki beberapa faktor risiko di atas, bukan berarti Anda pasti akan terkena penyakit herpes labialis ini.

Supaya lebih jelas, sebaiknya lakukan pemeriksaan penyakit kelamin untuk memastikan kondisi kesehatan Anda.

Diagnosis herpes oral

Dokter dapat mendiagnosis herpes labialis dengan mengamati luka melepuh di sekitar bibir dan mulut Anda.

Selain itu, dokter juga mungkin perlu melakukan tes lain untuk memastikan diagnosis herpes oral ini.

Salah satunya pemeriksaan yang mungkin dilakukan dokter yakni mengambil sampel jaringan pada luka herpes lalu diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Kemungkinan, pengujian yang dilakukan untuk mendeteksi penyebab penyakit menular seksual meliputi:

  • Kultur untuk mengembangbiakan virus pada sampel.
  • Pemeriksaan DNA virus.
  • Tes untuk memeriksa Tzanck untuk virus herpes simpleks.

Pengobatan herpes labialis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Jika dari hasil pemeriksaan Anda diketahui terinfeksi herpes oral, dokter akan memberikan pengobatan.

Meski begitu, gejala herpes di mulut sebenarnya dapat mereda tanpa pengobatan dalam kurun waktu 1-2 minggu.

Walaupun tidak bisa menghilangkan virus, pengobatan bisa membantu mempersingkat lama waktu kemunculan gejala sekaligus mengurangi keparahan bila infeksi kembali kambuh.

Selama pengobatan, dokter dapat memberikan resep obat antivirus yang membantu mengurangi rasa sakit dan gatal serta menghilangkan luka herpes di bibir.

Obat herpes yang digunakan untuk herpes oral biasanya tersedia dalam bentuk tablet, infus, atau obat oles (krim dan salep).

Obat antivirus dalam bentuk salep bisa mengurangi rasa gatal dan perih sekaligus menenangkan kulit yang mengalami gejala.

Selain itu, obat pil atau infus juga bisa diberikan untuk mempersingkat masa infeksi sehingga gejala cepat hilang.

Jenis-jenis antivirus yang diandalkan sebagai obat herpes labialis adalah:

Obat di atas dinilai cukup efektif untuk mengobatai herpes labialis, terlebih jika Anda mematuhi aturan konsumsi dengan benar seperti yang dianjurkan oleh dokter.

Obat-obatan umum seperti pelembab atau lip balm sama sekali tidak ampuh untuk menyembuhkan herpes di bibir atau oral.

Anda juga dapat menggunakan obat pereda nyeri seperti aspirin, acetaminophen, atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan mengatasi demam selama infeksi berlangsung.

Selain untuk kesembuhan, menjalani pengobatan herpes labialis juga dapat menurunkan risiko penularan pada orang-orang sehat di sekitar Anda.

Cara mencegah penularan herpes oral

Berikut gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mencegah dan mengatasi herpes di bibir:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat, terutama setelah dari toilet.
  • Menjaga kulit tetap bersih dan bagian yang melepuh di bibir tetap kering.
  • Hindari mencukur area kulit dan bibir yang terinfeksi.
  • Hindari menggunakan alat-alat kebersihan pribadi bersama dengan orang lain.
  • Segera hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit jika Anda mengalami sakit kepala parah, sesak napas, sakit mata ringan maupun parah yang membuat Anda merasa tidak nyaman.
  • Makan makanan bernutrisi dan usahakan tidur serta olahraga yang cukup.
  • Hindari terkena sinar matahari langsung dalam waktu lama.
  • Hubungi dokter jika penyakit kambuh lebih dari 4-6 kali per tahun, termasuk saat gejala semakin parah, mengalami demam, dan kencing nanah.

Anda juga dianjurkan untuk menghindari stres fisik dan mental. Sebaliknya, coba kenali cara mengatasi dan mencegah stres.

Ini karena stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan penyakit infeksi mudah kambuh.

Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik sesuai kondisi Anda.

Kenapa herpes tumbuh di bibir?

Penyebab Herpes Bibir Mencium orang lain, termasuk anak dan bayi. Menyentuh luka lepuh di area mulut penderita, kemudian tidak sengaja menyentuh bibir diri sendiri. Berbagi alat makan, lipstik, atau alat cukur, dengan penderita.

Berapa lama sembuh dari herpes di bibir?

Waktu sembuh penderita herpes tergantung pada kesehatan tubuh, jenis penyakit, dan tingkat keparahan yang penderita herpes. Lama waktu penyembuhan pada penderita herpes yang tidak diobati adalah 1-6 minggu.

Herpes di bibir Apakah Berbahaya?

Virus herpes dapat menginfeksi area mulut dan genital. Herpes bukanlah sebuah penyakit yang berbahaya, namun memiliki dampak cukup besar pada kesehatan dan psikososial penderita.

Apakah bekas herpes di bibir bisa hilang?

Bekas luka herpes biasanya baru hilang atau memudar dalam waktu beberapa minggu. Apabila bekas lukanya cukup dalam atau memicu jaringan parut, bekas ini biasanya tidak benar-benar pudar.