dr. Puti Dwi Ginanti Show Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ruang lingkup ergonomik sangat luas aspeknya, antara lain meliputi :
Aplikasi/penerapan Ergonomi :
– Laki-laki dewasa – Wanita dewasa – Laki-laki (16-18 th) – Wanita (16-18 th) 2. Organisasi kerja : Pekerjaan harus di atur dengan berbagai cara : – Alat bantu mekanik diperlukan kapanpun – Frekuensi pergerakan diminimalisasi – Jarak mengangkat beban dikurangi – Dalam membawa beban perlu diingat bidangnya tidak licin dan mengangkat tidak terlalu tinggi. – Prinsip ergonomi yang relevan bisa diterapkan. 3. Metode mengangkat beban : Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetik dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip : – Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung – Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum berat badan. Metoda ini termasuk 5 faktor dasar :
– Pemeriksaan sebelum bekerja untuk menyesuaikan dengan beban kerjanya – Pemeriksaan berkala untuk memastikan pekerja sesuai dengan pekerjaannya dan mendeteksi bila ada kelainan – Nasehat harus diberikan tentang hygiene dan kesehatan, khususnya pada wanita muda dan yang sudah berumur. Manfaat ergonomi Manfaat ergonomi di tempat kerja baik berupa gerakan berulang, posisi kerja yang tidak nyaman, mengangkat beban berat lambat laun akan menimbulkan keluhan nyeri otot (myalgia), nyeri punggung (low back pain) bahkan cedera atau kecacatan pada system otot dan rangka. Sistem kerja yang kurang baik terkait dengan bidang ergonomi, dapat menyebabkan ketidakefisienan dalam produksi dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan dan ketidaknyamanan pada pekerja serta dapat menyebabkan kerugian secara ekonomis untuk perusahaan. Gangguan kesehatan akibat pajanan ergonomi di tempat kerja dapat berupa :
Penerapan ergonomi di tempat kerja dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi proses bekerja dan tempat bekerja. Manfaat ergonomi dapat memberikan manfaat bagi kesehatan dan keselamatan pekerja serta dapat memberikan manfaat lain termasuk :
Di tempat kerja yang telah dirancang dengan baik, tentunya pekerja dapat meningkatkan produksi lebih banyak dengan usaha yang minimal dan penekanan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja. Manfaat ergonomi dapat dicapai melalui :
Referensi :
Setelah mengetahui bahwa bukan mengangkat beban berat saja yang menyebabkan terkena hernia, Anda butuh tahu apa saja hal-hal yang dapat menghindari terkena peyakit ini. Di bawah ini merupakan cara mudah untuk mencegah penyakit hernia. 1. Bawa barang berat dengan cara tepatAgar mengangkat beban berat tidak sampai menyebabkan Anda mengalami hernia, Anda harus mengetahui cara mengangkat barang yang benar. Ketika harus mengangkat barang berat, turunkan badan untuk berlutut dan kemudian angkat barang tersebut sembari berdiri perlahan. Jangan membungkuk setengah badan (seperti posisi rukuk) untuk meraih barang yang ada di lantai. Dengan cara yang benar, perut Anda tidak akan kebagian tekanan besar karena tekanan akan dipusatkan di kedua kaki Anda. Jika barang terlalu berat, jangan paksakan untuk membawanya. Anda bisa menyeret atau menggesernya. Lebih baik meminta bantuan angkat bersama orang lain agar bebannya tidak terlalu berat. 2. Berhenti merokokRokok membuat Anda gampang batuk-batuk. Batuk kronis akan terus menekan dinding perut yang lama-lama memicu terjadinya turun berok. 3. Jaga asupan cairan tubuhJangan sepelekan kebiasaan minum air putih. Cukup minum air putih dapat mencegah Anda terkena sembelit yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami turun berok. 4. Jaga berat badan tubuh tetap idealAnda sebaiknya menjaga berat badan tubuh tetap ideal. Jika Anda kelebihan berat badan atau mengalami obesitas, maka dinding perut Anda akan terus menerus meregang dan melemah akibat tekanan dari lemak ekstra yang Anda miliki.
Apakah Anda masih sering melakukan kebiasaan mengangkat beban atau benda-benda dengan bobot yang berat? Jika ya, maka Anda perlu berhati-hati, karena berbagai penyakit akibat mengangkat beban berat bisa menghantui Anda. Mengangkat beban yang terlalu berat bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan. Ini bukan hal yang sepele, sehingga Anda tidak sebaiknya mengabaikannya. Untuk lebih lengkapnya, berikut beberapa penyakit akibat mengangkat beban berat yang bisa Anda waspadai: Sakit punggung Terlalu sering mengangkat atau membawa beban berat, bisa menyebabkan timbulnya rasa sakit punggung. Seiring bertambahnya usia, kekuatan punggung kita akan berkurang, tak hanya itu, kepadatan dari tulang punggung juga akan menurun, karena faktor usia yang terus bertambah. Terlalu sering mengangkat beban berat, bisa menyebabkan terjadinya peregangan pada area tulang belakang lumbal. Tekanan di tulang belakang yang berasal dari beban berat ini bisa menjalar hingga ligamen dan otot, sehingga memperburuk kondisi tubuh yang sudah sakit di bagian punggung. Saraf kejepit Penyakit akibat mengangkat beban berat selanjutnya adalah saraf kejepit. Tekanan yang berlebihan pada saraf, dari jaringan yang ada di sekelilingnya, dapat menyebabkan timbulnya penyakit saraf kejepit ini. Bila usai mengangkat beban berat Anda mengalami sejumlah gejala seperti tubuh melemah, sering kesemutan dan kebas pada bagian tubuh tertentu, dan juga timbul rasa nyeri, ini bisa menjadi tanda-tanda Anda mengalami saraf kejepit. Saat kondisi saraf kejepit sudah menjadi kian parah, maka pasien kemungkinan harus menjalani prosedur operasi, untuk mengatasi masalah saraf kejepit. Hernia Hernia atau turun berok juga merupakan beberapa jenis penyakit akibat mengangkat beban berat. Tekanan dari beban berat menyebabkan timbulnya robekan pada bagian bawah dinding perut, sehingga membentuk lubang pada area tersebut. Selain akibat mengangkat beban berat terlalu sering, hernia juga bisa terjadi akibat mengalami batuk berat dalam waktu yang lama. Proses persalinan pun bisa menjadi salah satu penyebab hernia. Skoliosis Skoliosis juga bisa terjadi akibat terlalu sering mengangkat beban berat. Tulang belakang bisa terasa begitu sakit, dan rasa sakitnya berpotensi menyebar hingga ke tangan, kaki, dan pinggul. Jika kebiasaan mengangkat beban berat membuat Anda merasakan kebas pada bagian kaki dan nyeri pada tulang belakang hingga kaki dan pinggul, maka segera periksakan kondisi Anda, sebelum kondisi skoliosis menjadi semakin serius. Preeklampsia Bagi wanita hamil bahaya mengangkat beban yang terlalu berat bisa berujung pada terjadinya preeklampsia. Kondisi preeklampsia biasanya ditandai dengan kondisi proteinuria, atau kadar protein yang sangat tinggi dalam tubuh, juga hipertensi atau tekanan darah tinggi pada saat kehamilan. Risiko preeklampsia jauh lebih tinggi pada wanita yang berada di awal masa kehamilannya dan memiliki kebiasaan mengangkat beban berat, bahkan di atas 10 kilogram. Selain itu, preeklampsia juga lebih umum terjadi pada wanita yang baru pertama kali hamil. (Foto: urdesignmag.com) |