Tuliskan pengalaman saudara dalam mengajarkan seni music dan gerak pada anak didik saudara

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pembelajaran musik di SD tidak berdiri sendiri. Pembelajaran musik di SD masuk dalam mata pelajaran Seni Budaya dan ketrampilan (SBK). Belajar musik bukanlah hal yang membosankan. Melainkan suatu hal yang menyenangkan.selain itu sebenarnya musik mempunyai peranan yang penting dalam diri anak-anak, khususnya anak jenjenang sekolah dasar.

Mengapa anak sekolah dasar perlu mengetahui pembelajaran musik??

Setiap anak berhak mendapatkan latihan kepekaan musik, bukan karena untuk menjadikan mereka seorang pemusik, tetapi karena musik dapat melatih kepekaan mereka terhadap seni pada umumnya serta meningkatkan kepercayaan terhadap lingkungannya. Musik terutama musik yang bernada teratur sangat memengaruhi perkembangan IQ (Intelligent Quotient) dan EQ (Emotional Quotiont) seorang anak. Belajar musik sama aja membelajarkan anak untuk disiplin, karena musik adalah ilmu yang disiplin yang berawal dari irama-iramanya

Anak yang telah mengenal musik sejak dini memiliki kepekaan yang jauh lebih besar ketimbang anak yang mengenal musik di atas 10 tahun. Bukan hanya itu, mengenal musik sejak dini pada anak juga dapat membantu anak menjadi diri pribadi mandiri, memperbaiki control motoris, meningkatkan kemampuan bahasa dan berbicara, sekaligus mengontrol emosional dan perkembangan social anak. Musik juga baik untuk kesehatan otak. Musik bisa dijadikan terapi bagi anak. Bermusik berarti berekspresi. Dengan bermusik seorang anak bisa terbantu dalam mengontrol emosinya. Sehingga bila si anak marah, ia bisa menyalurkan emosinya dengan musik.

Nah, oleh kerena itulah mengapa di sekolah dasar perlu adanya musik. Secara tidak langsung musik membantu dalam pembentukan pribadi anak dan membantu mendidik anak menjadi pribadi yang baik.

Bagaimana pembelajaran musik yang tepat di sekolah dasar??

Berdasarkan hasil pengamatan yang saya lakukan, pembelajaran musik di SD masih perlu adanya pembenahan. Banyak yang menganggap bahwa “musik hanya menyanyi-menyanyi biasa, setelah itu dianggap selesai”. Tanpa berdasar pada ilmu musik yang disesuaikan dengan perkembangan otak/kognitif anak. Sekalipun mengajarkan sesuai dengan ilmu musik yang tercantum dalam silabus, mereka memberikan teori-teori musik dengan penyampaian tingkat tinggi bisa dikatakan “masih glondongan, belum dikelola”. Anak seolah-olah hanya dicekoki teori musik yang rumit yang mereka sendiri pun tidak tahu apa dan bagaimana cara menerapkan ilmu itu. Contoh, anak diberikan nilai not, nada alterasi, tangga nada beberapa tonalitas, akordengan pembelajaran glondongan tadi, dan mereka menghapalnya seperti mereka menghapal rumus matematika atau perlajaran yang lain tanpa tahu apa sebenarnya yang mereka hapalkan itu.

Sebenarnya materi-materi itu bisa dikemas dengan rapi yang disesuaikan dengan perkembangan kognitif anak. Bagaimana cara mengemasnya? Nah itulah tugas guru dalam perencanaan pembelajaran. Pembelajaran itu dapat tercipta dengan baik jika guru mau kreatif dan selalu mau mencoba melakukan metode-metode pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran.

Sebagai contoh, untuk anak kelas rendah, bisa dimulai dengan aural,menulis, baru membaca. Aural berarti musik diperdengarkan kemudian diikuti oleh siswa secara lisan. Misalnya Siswa menyanyi sesuai contoh guru, kemudian melakukan gerakan tangan yang menunjukkan tinggi rendah nada. Setelah kegiatan serupa dianggap memadai baru dilanjutkan dengan kegiatan menulis yakni mengkonstruksikan pengalaman bernyanyi dan bergerak dalam tulisan/simbol notasi. Kegiatan selanjutnya yakni membaca notasi, dilakukan sebagai penguatan untuk menyadari keterkaitan antara pengalaman bermusik dan pengetahuan notasi.Dari model pembelajaran tersebut bisa dilihat bahwa pembelajaran musik dimulai dengan aural, menulis atau membaca dilakukan jika tahap aural ini sudah memadai.

Untuk pembelajaran musik di sekolah dasar, bekal guru yang harus ada adalah kemampuan mengetahui dasar bermusik, guru tersebut juga harus bisa bermain alat musik. tapi saya menyadari, tidak semua guru bisa bermain alat musik yang bisa mengiringi anak dalam menyanyi. Berdasarkan perkembangan teknologi yang semakin pesat ini, sebenarnya semua ini bisa disiasati. Teknologi tersebut bisa membantu meringankan tugas guru.

Contoh, hendak mengajarkan irama. Cara penyampaiannya tidak harus dicekoki teori-teori irama dengan kata-kata yang menuntut siswa harus hafal, melainkan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Contoh perkembangan teknologi yang sekarang sangat marak adalah HP.Saya pernah mempraktikkannya, yaitu: HP yang sudah memenuhi file MP3, disalurkan ke sound menggunakan kabel. Yang diisi dengan midi-midi lagu nasional, lagu anak-anak, dan lain sebagainya. Musik tersebut nanti yang membantu kita dalam pembelajaran musik yang berguna untuk mengiringi. Nanti dalam pembelajarannya guru melakukan gerakan yang sesuai dengan irama. Secara tidak langsung gerakan itu harus mengandung ekspresi sesuai irama dan lagu itu. Penekanan materi harus ada pada saat guru memberikan contoh gerakan yang sesuai irama. Setelah itu, anak diminta untuk membuat sendiri gerakan sesuai irama dengan lagu yang berbeda.

Penyampaian materi irama terjadi secara tersirat tapi menyenangkan. Selain itu anak dilatih untuk mengembangkan kreatifitasnya dan daya imajinasinya. Setelah paham bagaimana penerapan irama dalam musik maka anak yang dibantu oleh bimbingan guru akan bisa menerik kesimpulan tentang pengertian irama.ini hanya sebagai contoh, masih banyak trik-trik yang ada.

Materi musik yang lain sebenarnya juga bisa dikemas dengan lebih baik. Hal itu tergantung kreatifitas guru yang akan mengajarkannya. Pembelajaran musik untuk anak sekolah dasar jangan selalu disodori teori-teori, melainkan harus diaplikasikan dengan menggunakan perkembangan yang ada.

Sekarang saatnya anda berkreasi menciptakan pembelajaran musik yang kreatif dan menyenangkan. Hindari kebosanan anak untuk belajar musik. ciptakan Jangan selalu anak dicekoki teori, TAPI GURUNYA KREATIF DONG!!!!!

Oleh : Eliza Ayu Wardani

Belajar musik bagi anak usia dini sangat penting untuk proses pendidikan dan pembelajaran. Sehingga, dapat membantu anak untuk lebih peka lagi terhadap nada serta meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia interaksi sosial serta pendidikannya.

Tuliskan pengalaman saudara dalam mengajarkan seni music dan gerak pada anak didik saudara
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, musik memiliki pengaruh yang besar dan manfaat untuk pertumbuhan anak dan perkembangan awal otak anak-anak. Studi menunjukkan musik telah membantu saraf anak-anak menghubungkan dan meningkatkan keterampilan anak dalam belajar saat mereka tumbuh dewasa. Musik juga dapat membantu anak untuk belajar bicara lebih dini. Banyak artikel dan tips tentang cara mendidik anak yang baik, salah satunya melalui musik. Ini adalah hal yang mudah karena kita bisa menemukan musik di mana saja. Musik juga bisa didapatkan dari berbagai benda seperti botol bekas, piring dan sendok, atau peralatan masak. Segala benda yang dipukul dengan irama teratur bisa menciptakan nada indah untuk didengar sebagai stimulasi musik untuk anak.

Kita sebagai orang dewasa mendengarkan musik untuk menghibur dan menyenangkan hati, untuk memperbaiki mood yang buruk, dan untuk memberikan suasana yang ceria. Namun, apa manfaat musik untuk si Kecil?

A. Musik mengembangkan kecerdasan emosional anak Pelatihan musik mempertajam kemampuan seseorang untuk mengenali emosi dalam suara. Hal ini juga membantu anak mengembangkan fleksibilitas yang lebih besar dalam menanggapi orang dan situasi. B. Musik menghasilkan pembaca yang lebih baik Dapatkah musik meningkatkan kemampuan membaca anak? Menurut penelitian, pelatihan musik secara langsung terkait dengan kemampuan verbal. Area di otak diaktifkan dengan musik juga mempertajam kemampuan seorang anak untuk memproses peristiwa saraf di depan mata, suara dan pidato. Pelatihan musik lebih awal dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan membaca dan kemampuan verbal. C. Musik membantu perkembangan otak

Studi menunjukkan bahwa musik memiliki kekuatan untuk mengembangkan otak. Musik juga melatih daerah di otak yang terlibat dengan fokus dan perhatian. Mendengarkan musik, terutama jeda antara gerakan, mengaktifkan kemampuan otak untuk perhatian dan antisipasi.

Berikut ada beberapa cara musik mempengaruhi memori dan proses belajar : a. Mengurangi stress, Musik klasik membantu dalam relaksasi otak, sehingga mengurangi stres. b. Meningkatkan produktivitas, Mendengarkan musik saat melakukan tugas tertentu membantu konsentrasi lebih baik, sehingga menyelesaikan tugas tanpa kesalahan. c. Membantu dalam menciptakan energy, Mendengarkan beberapa lagu cepat memberikan Anda energi tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. d. Meningkatkan konsentrasi, Musik membantu dalam meningkatkan rentang perhatian kita yang diperlukan oleh kita untuk menyimpan informasi dalam memori kita. e. Meningkatkan memori, Efek musik pada otak kita sangat menarik. Beberapa jenis musik, seperti Mozart mengaktifkan kedua bagian otak – kiri dan kanan. Tindakan simultan ditemukan untuk memaksimalkan pembelajaran dan penyimpanan informasi.

f. Sebuah obat untuk depresi, Anak-anak melewati fase ini dari anak usia dini dan karena itu musik menjadi anugerah untuk menyembuhkan depresi. Depresi dapat menyebabkan nilai yang buruk yang dapat dicegah melalui musik.

D. Manfaat stimulasi musik untuk anak
Memperdengarkan musik sedini mungkin tidak ada salahnya, bahkan ketika si Kecil masih dalam kandungan. Musik yang tepat akan menstimulus gerak janin, memberikan ketenangan dan meredam kegelisahan. Jangan salah, Mam! Janin juga bisa merasakan gelisah jika kita sedang gelisah atau berada di tempat yang riuh, dan musik akan membantu menenangkannya.

E. Stimulasi musik untuk anak
Dalam tumbuh kembangnya dapat memberikan banyak manfaat. Selain mensitumulasu kemampuan bahasa dan literasi si Kecil, musik juga dapat mendukung kepintaran, sosial dan emosi, serta motorik kasar si Kecil. Musik akan menyelaraskan gerak tubuh dan kerja otak. Si Kecil bisa belajar kosakata baru melalui lirik di sebuah lagu atau anak akan belajar berbagai gerakan ketika sedang menari dengan iringan musik. Hal ini bisa menjadi latihan untuk motorik kasarnya.

F. Stimulasi musik untuk anak sebagai sarana sosialisasi Di kelompok bermain, PAUD atau TK, salah satu sarana mengajarkan tentang sosialisasi tanpa paksaan adalah dengan stimulasi musik untuk anak. Melalui lagu yang dinyanyikan bersama, si Kecil akan belajar bekerja sama dengan temannya membentuk irama. Begitu pula ketika si Kecil sedang menari atau bermain musik dalam kelompok, ia akan belajar teamwork. Mereka belajar bekerja sama menghasilkan karya musik yang bagus.

Musik yang dimainkan atau diperdengarkan bersama akan membuat si Kecil belajar lebih kreatif, mudah berkompromi, melatih konsentrasi, berbagi, dan bekerja sama. Hal-hal ini akan sangat berguna ketika si Kecil memasuki usia sekolah atau terjun di masyarakat yang lebih luas.

G. Stimulasi musik untuk anak sesuai tahapan usianya Musik adalah sarana untuk anak berekspresi, mengemukakan emosi melalui lagu dan tarian. Pada usia di bawah 1 tahun, mungkin si Kecil belum bisa bernyanyi Mam, tapi bukan berarti ia tak memahami musik. Si Kecil akan merespons dengan menggoyangkan tangan, anggukan kepala, atau ikut bernyanyi meski suara yang dikeluarkan belum jelas.

Pada usia batita, tak jarang si Kecil akan menggumamkan sambil bermain. Saat usia si Kecil lebih besar, ia sudah mulai bisa untuk memainkan instrumen musik atau bernyanyi. Setiap anak akan merespons musik yang diperdengarkan, meski hal ini bergantung pada tahapan usia.

a. Musik untuk bayi Bayi lebih dulu mengenali irama dibandingkan ketika mereka mengenali kata-kata. Tak ada salahnya memperkenalkan 1-2 kata sederhana kepada si Kecil pada usia ini melalui musik, Mam. Pilih lagu anak dengan lirik sederhana yang bisa dinyanyikan sambil memandikan, bermain, atau menyuapinya. Tak ada salahnya memberikan stimulasi musik untuk anak dengan irama lembut ketika menidurkan. Hal ini akan memberikan ketenangan sehingga otak si Kecil beristirahat dengan optimal. b. Musik untuk usia batita Pada usia ini, si Kecil sangat gemar menari mengikuti irama. Coba perdengarkan musik dengan irama ceria agar si Kecil tertarik menari mengikuti iramanya. Pada usia ini, si Kecil juga sudah mengenali lebih banyak kosakata. Ia dapat mengenali lirik lagu dengan lebih baik dan tak jarang menggantinya dengan kata lain untuk membuatnya lebih lucu. c. Musik untuk anak usia balita Pada usia ini, si Kecil sudah mulai mengenal instruksi. Mereka juga mengenal musik sebagai suatu irama yang utuh berbentuk lagu atau nyanyian. Tidak hanya mendengarkan, coba lakukan stimulasi musik untuk anak dengan libatkannya dengan aktivitas mengikuti lirik lagu. Mam bisa menggunakan alat peraga berupa mainan, binatang atau anggota badan mereka seperti dalam lagu, “kepala pundak lutut kaki”. Musik juga bisa digunakan sebagai alat pencair ketika anak-anak ini berkumpul pertama kali sehingga mereka bisa lebih akrab satu sama lain. d. Musik untuk anak usia sekolah Pada usia ini, si Kecil mulai belajar menghitung dan membaca. Kedua hal ini akan lebih mudah dipelajari dengan media musik. Melalui lagu-lagu dengan lirik berupa angka atau abjad, si Kecil akan belajar menghitung dan membaca dengan lebih menyenangkan. Saat usia ini, si Kecil juga sudah bisa dikatakan siap jika ingin belajar tentang instrumen musik, jadi tak ada salahnya menawarkan les musik kepada si Kecil.

Tidak ada salahnya memberikan stimulasi musik untuk anak sejak dini. Dengan musik, si Kecil bisa menjadi lebih tenang dan lebih bersuka cita. Si Kecil akan memperoleh banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya.


Page 2

Oleh : Eliza Ayu Wardani

Belajar musik bagi anak usia dini sangat penting untuk proses pendidikan dan pembelajaran. Sehingga, dapat membantu anak untuk lebih peka lagi terhadap nada serta meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia interaksi sosial serta pendidikannya.

Tuliskan pengalaman saudara dalam mengajarkan seni music dan gerak pada anak didik saudara
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, musik memiliki pengaruh yang besar dan manfaat untuk pertumbuhan anak dan perkembangan awal otak anak-anak. Studi menunjukkan musik telah membantu saraf anak-anak menghubungkan dan meningkatkan keterampilan anak dalam belajar saat mereka tumbuh dewasa. Musik juga dapat membantu anak untuk belajar bicara lebih dini. Banyak artikel dan tips tentang cara mendidik anak yang baik, salah satunya melalui musik. Ini adalah hal yang mudah karena kita bisa menemukan musik di mana saja. Musik juga bisa didapatkan dari berbagai benda seperti botol bekas, piring dan sendok, atau peralatan masak. Segala benda yang dipukul dengan irama teratur bisa menciptakan nada indah untuk didengar sebagai stimulasi musik untuk anak.

Kita sebagai orang dewasa mendengarkan musik untuk menghibur dan menyenangkan hati, untuk memperbaiki mood yang buruk, dan untuk memberikan suasana yang ceria. Namun, apa manfaat musik untuk si Kecil?

A. Musik mengembangkan kecerdasan emosional anak Pelatihan musik mempertajam kemampuan seseorang untuk mengenali emosi dalam suara. Hal ini juga membantu anak mengembangkan fleksibilitas yang lebih besar dalam menanggapi orang dan situasi. B. Musik menghasilkan pembaca yang lebih baik Dapatkah musik meningkatkan kemampuan membaca anak? Menurut penelitian, pelatihan musik secara langsung terkait dengan kemampuan verbal. Area di otak diaktifkan dengan musik juga mempertajam kemampuan seorang anak untuk memproses peristiwa saraf di depan mata, suara dan pidato. Pelatihan musik lebih awal dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan membaca dan kemampuan verbal. C. Musik membantu perkembangan otak

Studi menunjukkan bahwa musik memiliki kekuatan untuk mengembangkan otak. Musik juga melatih daerah di otak yang terlibat dengan fokus dan perhatian. Mendengarkan musik, terutama jeda antara gerakan, mengaktifkan kemampuan otak untuk perhatian dan antisipasi.

Berikut ada beberapa cara musik mempengaruhi memori dan proses belajar : a. Mengurangi stress, Musik klasik membantu dalam relaksasi otak, sehingga mengurangi stres. b. Meningkatkan produktivitas, Mendengarkan musik saat melakukan tugas tertentu membantu konsentrasi lebih baik, sehingga menyelesaikan tugas tanpa kesalahan. c. Membantu dalam menciptakan energy, Mendengarkan beberapa lagu cepat memberikan Anda energi tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. d. Meningkatkan konsentrasi, Musik membantu dalam meningkatkan rentang perhatian kita yang diperlukan oleh kita untuk menyimpan informasi dalam memori kita. e. Meningkatkan memori, Efek musik pada otak kita sangat menarik. Beberapa jenis musik, seperti Mozart mengaktifkan kedua bagian otak – kiri dan kanan. Tindakan simultan ditemukan untuk memaksimalkan pembelajaran dan penyimpanan informasi.

f. Sebuah obat untuk depresi, Anak-anak melewati fase ini dari anak usia dini dan karena itu musik menjadi anugerah untuk menyembuhkan depresi. Depresi dapat menyebabkan nilai yang buruk yang dapat dicegah melalui musik.

D. Manfaat stimulasi musik untuk anak
Memperdengarkan musik sedini mungkin tidak ada salahnya, bahkan ketika si Kecil masih dalam kandungan. Musik yang tepat akan menstimulus gerak janin, memberikan ketenangan dan meredam kegelisahan. Jangan salah, Mam! Janin juga bisa merasakan gelisah jika kita sedang gelisah atau berada di tempat yang riuh, dan musik akan membantu menenangkannya.

E. Stimulasi musik untuk anak
Dalam tumbuh kembangnya dapat memberikan banyak manfaat. Selain mensitumulasu kemampuan bahasa dan literasi si Kecil, musik juga dapat mendukung kepintaran, sosial dan emosi, serta motorik kasar si Kecil. Musik akan menyelaraskan gerak tubuh dan kerja otak. Si Kecil bisa belajar kosakata baru melalui lirik di sebuah lagu atau anak akan belajar berbagai gerakan ketika sedang menari dengan iringan musik. Hal ini bisa menjadi latihan untuk motorik kasarnya.

F. Stimulasi musik untuk anak sebagai sarana sosialisasi Di kelompok bermain, PAUD atau TK, salah satu sarana mengajarkan tentang sosialisasi tanpa paksaan adalah dengan stimulasi musik untuk anak. Melalui lagu yang dinyanyikan bersama, si Kecil akan belajar bekerja sama dengan temannya membentuk irama. Begitu pula ketika si Kecil sedang menari atau bermain musik dalam kelompok, ia akan belajar teamwork. Mereka belajar bekerja sama menghasilkan karya musik yang bagus.

Musik yang dimainkan atau diperdengarkan bersama akan membuat si Kecil belajar lebih kreatif, mudah berkompromi, melatih konsentrasi, berbagi, dan bekerja sama. Hal-hal ini akan sangat berguna ketika si Kecil memasuki usia sekolah atau terjun di masyarakat yang lebih luas.

G. Stimulasi musik untuk anak sesuai tahapan usianya Musik adalah sarana untuk anak berekspresi, mengemukakan emosi melalui lagu dan tarian. Pada usia di bawah 1 tahun, mungkin si Kecil belum bisa bernyanyi Mam, tapi bukan berarti ia tak memahami musik. Si Kecil akan merespons dengan menggoyangkan tangan, anggukan kepala, atau ikut bernyanyi meski suara yang dikeluarkan belum jelas.

Pada usia batita, tak jarang si Kecil akan menggumamkan sambil bermain. Saat usia si Kecil lebih besar, ia sudah mulai bisa untuk memainkan instrumen musik atau bernyanyi. Setiap anak akan merespons musik yang diperdengarkan, meski hal ini bergantung pada tahapan usia.

a. Musik untuk bayi Bayi lebih dulu mengenali irama dibandingkan ketika mereka mengenali kata-kata. Tak ada salahnya memperkenalkan 1-2 kata sederhana kepada si Kecil pada usia ini melalui musik, Mam. Pilih lagu anak dengan lirik sederhana yang bisa dinyanyikan sambil memandikan, bermain, atau menyuapinya. Tak ada salahnya memberikan stimulasi musik untuk anak dengan irama lembut ketika menidurkan. Hal ini akan memberikan ketenangan sehingga otak si Kecil beristirahat dengan optimal. b. Musik untuk usia batita Pada usia ini, si Kecil sangat gemar menari mengikuti irama. Coba perdengarkan musik dengan irama ceria agar si Kecil tertarik menari mengikuti iramanya. Pada usia ini, si Kecil juga sudah mengenali lebih banyak kosakata. Ia dapat mengenali lirik lagu dengan lebih baik dan tak jarang menggantinya dengan kata lain untuk membuatnya lebih lucu. c. Musik untuk anak usia balita Pada usia ini, si Kecil sudah mulai mengenal instruksi. Mereka juga mengenal musik sebagai suatu irama yang utuh berbentuk lagu atau nyanyian. Tidak hanya mendengarkan, coba lakukan stimulasi musik untuk anak dengan libatkannya dengan aktivitas mengikuti lirik lagu. Mam bisa menggunakan alat peraga berupa mainan, binatang atau anggota badan mereka seperti dalam lagu, “kepala pundak lutut kaki”. Musik juga bisa digunakan sebagai alat pencair ketika anak-anak ini berkumpul pertama kali sehingga mereka bisa lebih akrab satu sama lain. d. Musik untuk anak usia sekolah Pada usia ini, si Kecil mulai belajar menghitung dan membaca. Kedua hal ini akan lebih mudah dipelajari dengan media musik. Melalui lagu-lagu dengan lirik berupa angka atau abjad, si Kecil akan belajar menghitung dan membaca dengan lebih menyenangkan. Saat usia ini, si Kecil juga sudah bisa dikatakan siap jika ingin belajar tentang instrumen musik, jadi tak ada salahnya menawarkan les musik kepada si Kecil.

Tidak ada salahnya memberikan stimulasi musik untuk anak sejak dini. Dengan musik, si Kecil bisa menjadi lebih tenang dan lebih bersuka cita. Si Kecil akan memperoleh banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya.


Page 3

Oleh : Eliza Ayu Wardani

Belajar musik bagi anak usia dini sangat penting untuk proses pendidikan dan pembelajaran. Sehingga, dapat membantu anak untuk lebih peka lagi terhadap nada serta meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia interaksi sosial serta pendidikannya.

Tuliskan pengalaman saudara dalam mengajarkan seni music dan gerak pada anak didik saudara
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, musik memiliki pengaruh yang besar dan manfaat untuk pertumbuhan anak dan perkembangan awal otak anak-anak. Studi menunjukkan musik telah membantu saraf anak-anak menghubungkan dan meningkatkan keterampilan anak dalam belajar saat mereka tumbuh dewasa. Musik juga dapat membantu anak untuk belajar bicara lebih dini. Banyak artikel dan tips tentang cara mendidik anak yang baik, salah satunya melalui musik. Ini adalah hal yang mudah karena kita bisa menemukan musik di mana saja. Musik juga bisa didapatkan dari berbagai benda seperti botol bekas, piring dan sendok, atau peralatan masak. Segala benda yang dipukul dengan irama teratur bisa menciptakan nada indah untuk didengar sebagai stimulasi musik untuk anak.

Kita sebagai orang dewasa mendengarkan musik untuk menghibur dan menyenangkan hati, untuk memperbaiki mood yang buruk, dan untuk memberikan suasana yang ceria. Namun, apa manfaat musik untuk si Kecil?

A. Musik mengembangkan kecerdasan emosional anak Pelatihan musik mempertajam kemampuan seseorang untuk mengenali emosi dalam suara. Hal ini juga membantu anak mengembangkan fleksibilitas yang lebih besar dalam menanggapi orang dan situasi. B. Musik menghasilkan pembaca yang lebih baik Dapatkah musik meningkatkan kemampuan membaca anak? Menurut penelitian, pelatihan musik secara langsung terkait dengan kemampuan verbal. Area di otak diaktifkan dengan musik juga mempertajam kemampuan seorang anak untuk memproses peristiwa saraf di depan mata, suara dan pidato. Pelatihan musik lebih awal dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan membaca dan kemampuan verbal. C. Musik membantu perkembangan otak

Studi menunjukkan bahwa musik memiliki kekuatan untuk mengembangkan otak. Musik juga melatih daerah di otak yang terlibat dengan fokus dan perhatian. Mendengarkan musik, terutama jeda antara gerakan, mengaktifkan kemampuan otak untuk perhatian dan antisipasi.

Berikut ada beberapa cara musik mempengaruhi memori dan proses belajar : a. Mengurangi stress, Musik klasik membantu dalam relaksasi otak, sehingga mengurangi stres. b. Meningkatkan produktivitas, Mendengarkan musik saat melakukan tugas tertentu membantu konsentrasi lebih baik, sehingga menyelesaikan tugas tanpa kesalahan. c. Membantu dalam menciptakan energy, Mendengarkan beberapa lagu cepat memberikan Anda energi tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. d. Meningkatkan konsentrasi, Musik membantu dalam meningkatkan rentang perhatian kita yang diperlukan oleh kita untuk menyimpan informasi dalam memori kita. e. Meningkatkan memori, Efek musik pada otak kita sangat menarik. Beberapa jenis musik, seperti Mozart mengaktifkan kedua bagian otak – kiri dan kanan. Tindakan simultan ditemukan untuk memaksimalkan pembelajaran dan penyimpanan informasi.

f. Sebuah obat untuk depresi, Anak-anak melewati fase ini dari anak usia dini dan karena itu musik menjadi anugerah untuk menyembuhkan depresi. Depresi dapat menyebabkan nilai yang buruk yang dapat dicegah melalui musik.

D. Manfaat stimulasi musik untuk anak
Memperdengarkan musik sedini mungkin tidak ada salahnya, bahkan ketika si Kecil masih dalam kandungan. Musik yang tepat akan menstimulus gerak janin, memberikan ketenangan dan meredam kegelisahan. Jangan salah, Mam! Janin juga bisa merasakan gelisah jika kita sedang gelisah atau berada di tempat yang riuh, dan musik akan membantu menenangkannya.

E. Stimulasi musik untuk anak
Dalam tumbuh kembangnya dapat memberikan banyak manfaat. Selain mensitumulasu kemampuan bahasa dan literasi si Kecil, musik juga dapat mendukung kepintaran, sosial dan emosi, serta motorik kasar si Kecil. Musik akan menyelaraskan gerak tubuh dan kerja otak. Si Kecil bisa belajar kosakata baru melalui lirik di sebuah lagu atau anak akan belajar berbagai gerakan ketika sedang menari dengan iringan musik. Hal ini bisa menjadi latihan untuk motorik kasarnya.

F. Stimulasi musik untuk anak sebagai sarana sosialisasi Di kelompok bermain, PAUD atau TK, salah satu sarana mengajarkan tentang sosialisasi tanpa paksaan adalah dengan stimulasi musik untuk anak. Melalui lagu yang dinyanyikan bersama, si Kecil akan belajar bekerja sama dengan temannya membentuk irama. Begitu pula ketika si Kecil sedang menari atau bermain musik dalam kelompok, ia akan belajar teamwork. Mereka belajar bekerja sama menghasilkan karya musik yang bagus.

Musik yang dimainkan atau diperdengarkan bersama akan membuat si Kecil belajar lebih kreatif, mudah berkompromi, melatih konsentrasi, berbagi, dan bekerja sama. Hal-hal ini akan sangat berguna ketika si Kecil memasuki usia sekolah atau terjun di masyarakat yang lebih luas.

G. Stimulasi musik untuk anak sesuai tahapan usianya Musik adalah sarana untuk anak berekspresi, mengemukakan emosi melalui lagu dan tarian. Pada usia di bawah 1 tahun, mungkin si Kecil belum bisa bernyanyi Mam, tapi bukan berarti ia tak memahami musik. Si Kecil akan merespons dengan menggoyangkan tangan, anggukan kepala, atau ikut bernyanyi meski suara yang dikeluarkan belum jelas.

Pada usia batita, tak jarang si Kecil akan menggumamkan sambil bermain. Saat usia si Kecil lebih besar, ia sudah mulai bisa untuk memainkan instrumen musik atau bernyanyi. Setiap anak akan merespons musik yang diperdengarkan, meski hal ini bergantung pada tahapan usia.

a. Musik untuk bayi Bayi lebih dulu mengenali irama dibandingkan ketika mereka mengenali kata-kata. Tak ada salahnya memperkenalkan 1-2 kata sederhana kepada si Kecil pada usia ini melalui musik, Mam. Pilih lagu anak dengan lirik sederhana yang bisa dinyanyikan sambil memandikan, bermain, atau menyuapinya. Tak ada salahnya memberikan stimulasi musik untuk anak dengan irama lembut ketika menidurkan. Hal ini akan memberikan ketenangan sehingga otak si Kecil beristirahat dengan optimal. b. Musik untuk usia batita Pada usia ini, si Kecil sangat gemar menari mengikuti irama. Coba perdengarkan musik dengan irama ceria agar si Kecil tertarik menari mengikuti iramanya. Pada usia ini, si Kecil juga sudah mengenali lebih banyak kosakata. Ia dapat mengenali lirik lagu dengan lebih baik dan tak jarang menggantinya dengan kata lain untuk membuatnya lebih lucu. c. Musik untuk anak usia balita Pada usia ini, si Kecil sudah mulai mengenal instruksi. Mereka juga mengenal musik sebagai suatu irama yang utuh berbentuk lagu atau nyanyian. Tidak hanya mendengarkan, coba lakukan stimulasi musik untuk anak dengan libatkannya dengan aktivitas mengikuti lirik lagu. Mam bisa menggunakan alat peraga berupa mainan, binatang atau anggota badan mereka seperti dalam lagu, “kepala pundak lutut kaki”. Musik juga bisa digunakan sebagai alat pencair ketika anak-anak ini berkumpul pertama kali sehingga mereka bisa lebih akrab satu sama lain. d. Musik untuk anak usia sekolah Pada usia ini, si Kecil mulai belajar menghitung dan membaca. Kedua hal ini akan lebih mudah dipelajari dengan media musik. Melalui lagu-lagu dengan lirik berupa angka atau abjad, si Kecil akan belajar menghitung dan membaca dengan lebih menyenangkan. Saat usia ini, si Kecil juga sudah bisa dikatakan siap jika ingin belajar tentang instrumen musik, jadi tak ada salahnya menawarkan les musik kepada si Kecil.

Tidak ada salahnya memberikan stimulasi musik untuk anak sejak dini. Dengan musik, si Kecil bisa menjadi lebih tenang dan lebih bersuka cita. Si Kecil akan memperoleh banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya.


Page 4

Oleh : Eliza Ayu Wardani

Belajar musik bagi anak usia dini sangat penting untuk proses pendidikan dan pembelajaran. Sehingga, dapat membantu anak untuk lebih peka lagi terhadap nada serta meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia interaksi sosial serta pendidikannya.

Tuliskan pengalaman saudara dalam mengajarkan seni music dan gerak pada anak didik saudara
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, musik memiliki pengaruh yang besar dan manfaat untuk pertumbuhan anak dan perkembangan awal otak anak-anak. Studi menunjukkan musik telah membantu saraf anak-anak menghubungkan dan meningkatkan keterampilan anak dalam belajar saat mereka tumbuh dewasa. Musik juga dapat membantu anak untuk belajar bicara lebih dini. Banyak artikel dan tips tentang cara mendidik anak yang baik, salah satunya melalui musik. Ini adalah hal yang mudah karena kita bisa menemukan musik di mana saja. Musik juga bisa didapatkan dari berbagai benda seperti botol bekas, piring dan sendok, atau peralatan masak. Segala benda yang dipukul dengan irama teratur bisa menciptakan nada indah untuk didengar sebagai stimulasi musik untuk anak.

Kita sebagai orang dewasa mendengarkan musik untuk menghibur dan menyenangkan hati, untuk memperbaiki mood yang buruk, dan untuk memberikan suasana yang ceria. Namun, apa manfaat musik untuk si Kecil?

A. Musik mengembangkan kecerdasan emosional anak Pelatihan musik mempertajam kemampuan seseorang untuk mengenali emosi dalam suara. Hal ini juga membantu anak mengembangkan fleksibilitas yang lebih besar dalam menanggapi orang dan situasi. B. Musik menghasilkan pembaca yang lebih baik Dapatkah musik meningkatkan kemampuan membaca anak? Menurut penelitian, pelatihan musik secara langsung terkait dengan kemampuan verbal. Area di otak diaktifkan dengan musik juga mempertajam kemampuan seorang anak untuk memproses peristiwa saraf di depan mata, suara dan pidato. Pelatihan musik lebih awal dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan membaca dan kemampuan verbal. C. Musik membantu perkembangan otak

Studi menunjukkan bahwa musik memiliki kekuatan untuk mengembangkan otak. Musik juga melatih daerah di otak yang terlibat dengan fokus dan perhatian. Mendengarkan musik, terutama jeda antara gerakan, mengaktifkan kemampuan otak untuk perhatian dan antisipasi.

Berikut ada beberapa cara musik mempengaruhi memori dan proses belajar : a. Mengurangi stress, Musik klasik membantu dalam relaksasi otak, sehingga mengurangi stres. b. Meningkatkan produktivitas, Mendengarkan musik saat melakukan tugas tertentu membantu konsentrasi lebih baik, sehingga menyelesaikan tugas tanpa kesalahan. c. Membantu dalam menciptakan energy, Mendengarkan beberapa lagu cepat memberikan Anda energi tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. d. Meningkatkan konsentrasi, Musik membantu dalam meningkatkan rentang perhatian kita yang diperlukan oleh kita untuk menyimpan informasi dalam memori kita. e. Meningkatkan memori, Efek musik pada otak kita sangat menarik. Beberapa jenis musik, seperti Mozart mengaktifkan kedua bagian otak – kiri dan kanan. Tindakan simultan ditemukan untuk memaksimalkan pembelajaran dan penyimpanan informasi.

f. Sebuah obat untuk depresi, Anak-anak melewati fase ini dari anak usia dini dan karena itu musik menjadi anugerah untuk menyembuhkan depresi. Depresi dapat menyebabkan nilai yang buruk yang dapat dicegah melalui musik.

D. Manfaat stimulasi musik untuk anak
Memperdengarkan musik sedini mungkin tidak ada salahnya, bahkan ketika si Kecil masih dalam kandungan. Musik yang tepat akan menstimulus gerak janin, memberikan ketenangan dan meredam kegelisahan. Jangan salah, Mam! Janin juga bisa merasakan gelisah jika kita sedang gelisah atau berada di tempat yang riuh, dan musik akan membantu menenangkannya.

E. Stimulasi musik untuk anak
Dalam tumbuh kembangnya dapat memberikan banyak manfaat. Selain mensitumulasu kemampuan bahasa dan literasi si Kecil, musik juga dapat mendukung kepintaran, sosial dan emosi, serta motorik kasar si Kecil. Musik akan menyelaraskan gerak tubuh dan kerja otak. Si Kecil bisa belajar kosakata baru melalui lirik di sebuah lagu atau anak akan belajar berbagai gerakan ketika sedang menari dengan iringan musik. Hal ini bisa menjadi latihan untuk motorik kasarnya.

F. Stimulasi musik untuk anak sebagai sarana sosialisasi Di kelompok bermain, PAUD atau TK, salah satu sarana mengajarkan tentang sosialisasi tanpa paksaan adalah dengan stimulasi musik untuk anak. Melalui lagu yang dinyanyikan bersama, si Kecil akan belajar bekerja sama dengan temannya membentuk irama. Begitu pula ketika si Kecil sedang menari atau bermain musik dalam kelompok, ia akan belajar teamwork. Mereka belajar bekerja sama menghasilkan karya musik yang bagus.

Musik yang dimainkan atau diperdengarkan bersama akan membuat si Kecil belajar lebih kreatif, mudah berkompromi, melatih konsentrasi, berbagi, dan bekerja sama. Hal-hal ini akan sangat berguna ketika si Kecil memasuki usia sekolah atau terjun di masyarakat yang lebih luas.

G. Stimulasi musik untuk anak sesuai tahapan usianya Musik adalah sarana untuk anak berekspresi, mengemukakan emosi melalui lagu dan tarian. Pada usia di bawah 1 tahun, mungkin si Kecil belum bisa bernyanyi Mam, tapi bukan berarti ia tak memahami musik. Si Kecil akan merespons dengan menggoyangkan tangan, anggukan kepala, atau ikut bernyanyi meski suara yang dikeluarkan belum jelas.

Pada usia batita, tak jarang si Kecil akan menggumamkan sambil bermain. Saat usia si Kecil lebih besar, ia sudah mulai bisa untuk memainkan instrumen musik atau bernyanyi. Setiap anak akan merespons musik yang diperdengarkan, meski hal ini bergantung pada tahapan usia.

a. Musik untuk bayi Bayi lebih dulu mengenali irama dibandingkan ketika mereka mengenali kata-kata. Tak ada salahnya memperkenalkan 1-2 kata sederhana kepada si Kecil pada usia ini melalui musik, Mam. Pilih lagu anak dengan lirik sederhana yang bisa dinyanyikan sambil memandikan, bermain, atau menyuapinya. Tak ada salahnya memberikan stimulasi musik untuk anak dengan irama lembut ketika menidurkan. Hal ini akan memberikan ketenangan sehingga otak si Kecil beristirahat dengan optimal. b. Musik untuk usia batita Pada usia ini, si Kecil sangat gemar menari mengikuti irama. Coba perdengarkan musik dengan irama ceria agar si Kecil tertarik menari mengikuti iramanya. Pada usia ini, si Kecil juga sudah mengenali lebih banyak kosakata. Ia dapat mengenali lirik lagu dengan lebih baik dan tak jarang menggantinya dengan kata lain untuk membuatnya lebih lucu. c. Musik untuk anak usia balita Pada usia ini, si Kecil sudah mulai mengenal instruksi. Mereka juga mengenal musik sebagai suatu irama yang utuh berbentuk lagu atau nyanyian. Tidak hanya mendengarkan, coba lakukan stimulasi musik untuk anak dengan libatkannya dengan aktivitas mengikuti lirik lagu. Mam bisa menggunakan alat peraga berupa mainan, binatang atau anggota badan mereka seperti dalam lagu, “kepala pundak lutut kaki”. Musik juga bisa digunakan sebagai alat pencair ketika anak-anak ini berkumpul pertama kali sehingga mereka bisa lebih akrab satu sama lain. d. Musik untuk anak usia sekolah Pada usia ini, si Kecil mulai belajar menghitung dan membaca. Kedua hal ini akan lebih mudah dipelajari dengan media musik. Melalui lagu-lagu dengan lirik berupa angka atau abjad, si Kecil akan belajar menghitung dan membaca dengan lebih menyenangkan. Saat usia ini, si Kecil juga sudah bisa dikatakan siap jika ingin belajar tentang instrumen musik, jadi tak ada salahnya menawarkan les musik kepada si Kecil.

Tidak ada salahnya memberikan stimulasi musik untuk anak sejak dini. Dengan musik, si Kecil bisa menjadi lebih tenang dan lebih bersuka cita. Si Kecil akan memperoleh banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya.


Page 5

Oleh : Eliza Ayu Wardani

Belajar musik bagi anak usia dini sangat penting untuk proses pendidikan dan pembelajaran. Sehingga, dapat membantu anak untuk lebih peka lagi terhadap nada serta meningkatkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia interaksi sosial serta pendidikannya.

Tuliskan pengalaman saudara dalam mengajarkan seni music dan gerak pada anak didik saudara
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, musik memiliki pengaruh yang besar dan manfaat untuk pertumbuhan anak dan perkembangan awal otak anak-anak. Studi menunjukkan musik telah membantu saraf anak-anak menghubungkan dan meningkatkan keterampilan anak dalam belajar saat mereka tumbuh dewasa. Musik juga dapat membantu anak untuk belajar bicara lebih dini. Banyak artikel dan tips tentang cara mendidik anak yang baik, salah satunya melalui musik. Ini adalah hal yang mudah karena kita bisa menemukan musik di mana saja. Musik juga bisa didapatkan dari berbagai benda seperti botol bekas, piring dan sendok, atau peralatan masak. Segala benda yang dipukul dengan irama teratur bisa menciptakan nada indah untuk didengar sebagai stimulasi musik untuk anak.

Kita sebagai orang dewasa mendengarkan musik untuk menghibur dan menyenangkan hati, untuk memperbaiki mood yang buruk, dan untuk memberikan suasana yang ceria. Namun, apa manfaat musik untuk si Kecil?

A. Musik mengembangkan kecerdasan emosional anak Pelatihan musik mempertajam kemampuan seseorang untuk mengenali emosi dalam suara. Hal ini juga membantu anak mengembangkan fleksibilitas yang lebih besar dalam menanggapi orang dan situasi. B. Musik menghasilkan pembaca yang lebih baik Dapatkah musik meningkatkan kemampuan membaca anak? Menurut penelitian, pelatihan musik secara langsung terkait dengan kemampuan verbal. Area di otak diaktifkan dengan musik juga mempertajam kemampuan seorang anak untuk memproses peristiwa saraf di depan mata, suara dan pidato. Pelatihan musik lebih awal dapat membantu anak-anak mengembangkan kemampuan membaca dan kemampuan verbal. C. Musik membantu perkembangan otak

Studi menunjukkan bahwa musik memiliki kekuatan untuk mengembangkan otak. Musik juga melatih daerah di otak yang terlibat dengan fokus dan perhatian. Mendengarkan musik, terutama jeda antara gerakan, mengaktifkan kemampuan otak untuk perhatian dan antisipasi.

Berikut ada beberapa cara musik mempengaruhi memori dan proses belajar : a. Mengurangi stress, Musik klasik membantu dalam relaksasi otak, sehingga mengurangi stres. b. Meningkatkan produktivitas, Mendengarkan musik saat melakukan tugas tertentu membantu konsentrasi lebih baik, sehingga menyelesaikan tugas tanpa kesalahan. c. Membantu dalam menciptakan energy, Mendengarkan beberapa lagu cepat memberikan Anda energi tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. d. Meningkatkan konsentrasi, Musik membantu dalam meningkatkan rentang perhatian kita yang diperlukan oleh kita untuk menyimpan informasi dalam memori kita. e. Meningkatkan memori, Efek musik pada otak kita sangat menarik. Beberapa jenis musik, seperti Mozart mengaktifkan kedua bagian otak – kiri dan kanan. Tindakan simultan ditemukan untuk memaksimalkan pembelajaran dan penyimpanan informasi.

f. Sebuah obat untuk depresi, Anak-anak melewati fase ini dari anak usia dini dan karena itu musik menjadi anugerah untuk menyembuhkan depresi. Depresi dapat menyebabkan nilai yang buruk yang dapat dicegah melalui musik.

D. Manfaat stimulasi musik untuk anak
Memperdengarkan musik sedini mungkin tidak ada salahnya, bahkan ketika si Kecil masih dalam kandungan. Musik yang tepat akan menstimulus gerak janin, memberikan ketenangan dan meredam kegelisahan. Jangan salah, Mam! Janin juga bisa merasakan gelisah jika kita sedang gelisah atau berada di tempat yang riuh, dan musik akan membantu menenangkannya.

E. Stimulasi musik untuk anak
Dalam tumbuh kembangnya dapat memberikan banyak manfaat. Selain mensitumulasu kemampuan bahasa dan literasi si Kecil, musik juga dapat mendukung kepintaran, sosial dan emosi, serta motorik kasar si Kecil. Musik akan menyelaraskan gerak tubuh dan kerja otak. Si Kecil bisa belajar kosakata baru melalui lirik di sebuah lagu atau anak akan belajar berbagai gerakan ketika sedang menari dengan iringan musik. Hal ini bisa menjadi latihan untuk motorik kasarnya.

F. Stimulasi musik untuk anak sebagai sarana sosialisasi Di kelompok bermain, PAUD atau TK, salah satu sarana mengajarkan tentang sosialisasi tanpa paksaan adalah dengan stimulasi musik untuk anak. Melalui lagu yang dinyanyikan bersama, si Kecil akan belajar bekerja sama dengan temannya membentuk irama. Begitu pula ketika si Kecil sedang menari atau bermain musik dalam kelompok, ia akan belajar teamwork. Mereka belajar bekerja sama menghasilkan karya musik yang bagus.

Musik yang dimainkan atau diperdengarkan bersama akan membuat si Kecil belajar lebih kreatif, mudah berkompromi, melatih konsentrasi, berbagi, dan bekerja sama. Hal-hal ini akan sangat berguna ketika si Kecil memasuki usia sekolah atau terjun di masyarakat yang lebih luas.

G. Stimulasi musik untuk anak sesuai tahapan usianya Musik adalah sarana untuk anak berekspresi, mengemukakan emosi melalui lagu dan tarian. Pada usia di bawah 1 tahun, mungkin si Kecil belum bisa bernyanyi Mam, tapi bukan berarti ia tak memahami musik. Si Kecil akan merespons dengan menggoyangkan tangan, anggukan kepala, atau ikut bernyanyi meski suara yang dikeluarkan belum jelas.

Pada usia batita, tak jarang si Kecil akan menggumamkan sambil bermain. Saat usia si Kecil lebih besar, ia sudah mulai bisa untuk memainkan instrumen musik atau bernyanyi. Setiap anak akan merespons musik yang diperdengarkan, meski hal ini bergantung pada tahapan usia.

a. Musik untuk bayi Bayi lebih dulu mengenali irama dibandingkan ketika mereka mengenali kata-kata. Tak ada salahnya memperkenalkan 1-2 kata sederhana kepada si Kecil pada usia ini melalui musik, Mam. Pilih lagu anak dengan lirik sederhana yang bisa dinyanyikan sambil memandikan, bermain, atau menyuapinya. Tak ada salahnya memberikan stimulasi musik untuk anak dengan irama lembut ketika menidurkan. Hal ini akan memberikan ketenangan sehingga otak si Kecil beristirahat dengan optimal. b. Musik untuk usia batita Pada usia ini, si Kecil sangat gemar menari mengikuti irama. Coba perdengarkan musik dengan irama ceria agar si Kecil tertarik menari mengikuti iramanya. Pada usia ini, si Kecil juga sudah mengenali lebih banyak kosakata. Ia dapat mengenali lirik lagu dengan lebih baik dan tak jarang menggantinya dengan kata lain untuk membuatnya lebih lucu. c. Musik untuk anak usia balita Pada usia ini, si Kecil sudah mulai mengenal instruksi. Mereka juga mengenal musik sebagai suatu irama yang utuh berbentuk lagu atau nyanyian. Tidak hanya mendengarkan, coba lakukan stimulasi musik untuk anak dengan libatkannya dengan aktivitas mengikuti lirik lagu. Mam bisa menggunakan alat peraga berupa mainan, binatang atau anggota badan mereka seperti dalam lagu, “kepala pundak lutut kaki”. Musik juga bisa digunakan sebagai alat pencair ketika anak-anak ini berkumpul pertama kali sehingga mereka bisa lebih akrab satu sama lain. d. Musik untuk anak usia sekolah Pada usia ini, si Kecil mulai belajar menghitung dan membaca. Kedua hal ini akan lebih mudah dipelajari dengan media musik. Melalui lagu-lagu dengan lirik berupa angka atau abjad, si Kecil akan belajar menghitung dan membaca dengan lebih menyenangkan. Saat usia ini, si Kecil juga sudah bisa dikatakan siap jika ingin belajar tentang instrumen musik, jadi tak ada salahnya menawarkan les musik kepada si Kecil.

Tidak ada salahnya memberikan stimulasi musik untuk anak sejak dini. Dengan musik, si Kecil bisa menjadi lebih tenang dan lebih bersuka cita. Si Kecil akan memperoleh banyak manfaat untuk tumbuh kembangnya.