Mengapa kita perlu menjaga persatuan dan kesatuan nkri

Mengapa kita perlu menjaga persatuan dan kesatuan nkri
Dr. Didik Mukrianto, SH, MH

Dengan Memperkuat Ketahanan Keluarga, Kebersamaan, Kesolidan, serta Kerukunan

Radartuban.jawapos.com -Anggota MPR RI Dr. Didik Mukrianto, SH., MH kembali mengajak masyarakat di daerah pemilihannya Jatim IX untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta memaknai Bhinneka Tunggal Ika demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal ini diungkapkan di hadapan masyarakat yang hadir dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bojonegoro, Jumat (29/7).

Didik mengungkapkan bahwa  Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk. Itu ditandai dengan banyaknya etnis, suku, agama, budaya di dalamnya. Sebagai bangsa yang majemuk, kata dia, Indonesia perlu penguatan dalam penghayatan dan pengamalan Pancasila.  Juga memunculkan pemahaman terhadap hal-hal yang keliru dan sempit. Seperti pemahaman agama yang selalu menganggap kelompoknya yang paling benar.

Di sisi lain, lanjut ketua umum Karang Taruna Nasional ini, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat multikultural. Yakni, masyarakat yang memiliki latar belakang budaya (cultural background) beragam.

Didik menegaskan, keragaman tersebut direkatkan dengan Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, bangsa yang berbeda-beda, tetapi tetap satu kata. Satu berarti utuh dan tak terpecah. Walaupun bangsa Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan bahasa, tetapi kita memiliki satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.

”Kita juga memiliki satu tujuan, yakni menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi mewujudkan masyarakat sejahtera serta keutuhan NKRI tetap terjaga,” kata ketua umum PB PRUI itu.

Didik mengatakan, untuk menjaga kesatuan NKRI, dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara, kita  berpedoman pada nilai-nilai dan norma-norma yang terdapat dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Baca Juga :  Rencana Penutupan Jembatan Glendeng Mengambang

Dalam kesempatan tersebut, anggota Komisi Hukum DPR ini juga berpesan kepada masyarakat agar memperkuat ketahanan keluarga dengan kebersamaan, kesolidan, dan kerukunan. Dimulai dari ketahanan keluarga inilah, lanjut Didik, Indonesia yang memiliki kekayaan dan keberagaman bangsa yang meliputi banyak suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan budaya, tetapi tetap satu, yakni bangsa Indonesia

Didik mengemukakan, sebagai masyarakat yang menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai pedoman hidup, kita harus menekan ego jika bertemu dengan orang yang berbeda pendapat.  Tak kalah pentingnya, kita juga harus toleran dengan semua perbedaan di lingkungan kita. ”Jika semua itu kita lakukan, maka terwujudlah masyarakat yang tenteram, sejahtera, dan bahagia,” pungkasnya. (zak/ds)

Dengan Memperkuat Ketahanan Keluarga, Kebersamaan, Kesolidan, serta Kerukunan

Radartuban.jawapos.com -Anggota MPR RI Dr. Didik Mukrianto, SH., MH kembali mengajak masyarakat di daerah pemilihannya Jatim IX untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta memaknai Bhinneka Tunggal Ika demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal ini diungkapkan di hadapan masyarakat yang hadir dalam kegiatan sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Bojonegoro, Jumat (29/7).

Didik mengungkapkan bahwa  Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk. Itu ditandai dengan banyaknya etnis, suku, agama, budaya di dalamnya. Sebagai bangsa yang majemuk, kata dia, Indonesia perlu penguatan dalam penghayatan dan pengamalan Pancasila.  Juga memunculkan pemahaman terhadap hal-hal yang keliru dan sempit. Seperti pemahaman agama yang selalu menganggap kelompoknya yang paling benar.

Baca Juga :  Berharap Empat Pilar MPR RI Masuk Kurikulum Sekolah

Di sisi lain, lanjut ketua umum Karang Taruna Nasional ini, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat multikultural. Yakni, masyarakat yang memiliki latar belakang budaya (cultural background) beragam.

Didik menegaskan, keragaman tersebut direkatkan dengan Bhinneka Tunggal Ika. Artinya, bangsa yang berbeda-beda, tetapi tetap satu kata. Satu berarti utuh dan tak terpecah. Walaupun bangsa Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan bahasa, tetapi kita memiliki satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.

”Kita juga memiliki satu tujuan, yakni menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi mewujudkan masyarakat sejahtera serta keutuhan NKRI tetap terjaga,” kata ketua umum PB PRUI itu.

Didik mengatakan, untuk menjaga kesatuan NKRI, dalam bermasyarakat berbangsa dan bernegara, kita  berpedoman pada nilai-nilai dan norma-norma yang terdapat dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam kesempatan tersebut, anggota Komisi Hukum DPR ini juga berpesan kepada masyarakat agar memperkuat ketahanan keluarga dengan kebersamaan, kesolidan, dan kerukunan. Dimulai dari ketahanan keluarga inilah, lanjut Didik, Indonesia yang memiliki kekayaan dan keberagaman bangsa yang meliputi banyak suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan budaya, tetapi tetap satu, yakni bangsa Indonesia

Didik mengemukakan, sebagai masyarakat yang menjadikan Pancasila dan UUD 1945 sebagai pedoman hidup, kita harus menekan ego jika bertemu dengan orang yang berbeda pendapat.  Tak kalah pentingnya, kita juga harus toleran dengan semua perbedaan di lingkungan kita. ”Jika semua itu kita lakukan, maka terwujudlah masyarakat yang tenteram, sejahtera, dan bahagia,” pungkasnya. (zak/ds)

Solo: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali secara khusus berpesan kepada para pelajar di seluruh pelosok tanah air untuk untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Menurut Menpora Amali hanya dengan merawat persatuan dan kesatuan dalam keanegaragaman dan latar belakang bangsa, maka eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat dipertahankan.

Mengapa kita perlu menjaga persatuan dan kesatuan nkri
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali secara khusus berpesan kepada para pelajar di seluruh pelosok tanah air untuk untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Menurut Menpora Amali hanya dengan merawat persatuan dan kesatuan dalam keanegaragaman dan latar belakang bangsa, maka eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat dipertahankan. (foto:rayki/kemenpora.go.id)

Solo: Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali secara khusus berpesan kepada para pelajar di seluruh pelosok tanah air untuk untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Menurut Menpora Amali hanya dengan merawat persatuan dan kesatuan dalam keanegaragaman dan latar belakang bangsa, maka eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dapat dipertahankan.

"Pesan saya pada acara penutupan puncak FPN 2022 ini, jagalah persatuan kesatuan dikalangan pelajar, generasi muda dan seluruh rakyat Indonesia. Karena hanya dengan kesatuan kita bisa tetap mempertahankan eksistensi NKRI," tegas Menpora Amali pada penutupan Festival Pelajar Nusantara 2022 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Senin (31/10).

Menurut Menpora Amali, Bangsa Indonesia yang terbangun dari berbagai latar belakang. Jika tidak jaga, tidak rawat maka kebhinekaan itu akan terancam dan akan menjadi bahaya bagi NKRI.

"Untuk itu saya meminta kepada para pelajar hindari perilaku yang mengarah pada terpecahnya persatauan dan kesatuan kita sebagai anak bangsa," tegas Menpora Amali kembali.

Di zaman kekinian dan erat kaitannya dengan bersosial media, Menpora Amali tak lupa mengingatkan pentingnya bersosial media dengan bijak dan cerdas, dengan tidak menyebarkan berita-berita hoaks dan tidak jelas asal usulnya.

"Hindari menyebarkan berita yang tidak jelas sumbernya, yang juga akan memicu keterbelahan dan juga menjadi pemicu perkelahian diantara pelajar. Ujungnya akan mengancam persatuan sesama anak bangsa," tutur Menpora Amali mengingatkan.

Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia  (LPP RRI) I Hendrasmo mengungkapkan bahwa kegiatan FPN 2022 merupakan panggilan negara yang wajib dilaksanakan. Yakni, dalam rangka turut mencerdaskan kehidupan bangsa. 

"Arti penting dari FPN 2022 ini adalah wujud dan tugas serta peran RRI untuk turut mencerdaskan kehidupan bangsa, menunjukkan jiwa kebangsaan serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa ditengah dinamika nasional dan global yang penuh tantangan," ujarnya.

"Kepada adik-adik pelajar pada momentum HSP tahun ini kita gunakan belajar dari sejarah, bahwa perjuangan bangsa ini untuk berhasil menyatukan diri, tidak dicapai dalam waktu singkat, melainkan melalui perjuangan berabad-abad. Persatuan dan kesatuan harus secara terus menurus diperjuangkan bukan sekedar diwarisi," pesannya. (ben)