Makanan dan minuman pemicu epilepsi kambuh

Minnesota - Bocah usia 4 tahun mengalami kejang-kejang selama 100 hari karena penyakit epilepsi. Semua obat-obatan yang diberikan tidak mampu meredam kejang-kejangnya. Namun berkat konsumsi makanan tinggi lemak, epilepsi pun sembuh.

Kejadian itu terjadi pada tahun lalu, ketika Max Irvine, bocah asal Minnesota AS terus mengalami kejang-kejang selama 100 hari. Ketika dibawa ke laboratorium epilepsi Mayo Clinic dan dilakukan sejumlah tes, tidak menunjukkan penjelasan medis yang jelas mengenai kejang-kejang non stop tersebut.

Padahal pada anak yang mengalami epilepsi, obat-obatan bisa mengurangi gejala kejang-kejang hingga 75 persen. Namun itu tidak berlaku bagi Max.

"Saat itu Max sampai ke titik di mana ia tidak bisa berjalan atau berbicara bahkan hampir tidak bisa makan," kata si ayah Troy Irvine seperti dilansir dari WCCO, Kamis (21/1/2010).

Dr Elaine Wirrell, ahli saraf pediatrik di Mayo Clinic memutuskan untuk mengubah secara drastis pengobatan terhadap Max. Bocah tersebut dijauhi sama sekali dari obat-obatan.

Dalam terapinya, Dr Wirrell menlakukan diet rendah karbohidrat dan lemak sangat tinggi terhadap Max. Doktor melakukan ini karena merujuk penelitian bahwa lemak sangat tinggi bisa menstabilkan sel-sel otak dan mengubah neurotransmitter.

Makanan Max terdiri dari mentega dan daging. Max juga mengonsumsi minyak Canola sebagai minuman. Setelah melakukan diet lemak tinggi itu orangtuanya mengaku begitu takjub karena diet tersebut bekerja.

"Yang saya ingat saya selalu menangis dan berpikir bagaimana bisa saya memberikan anak saya makanan yang begitu banyak lemaknya," kata Kristine Irvine, ibunda Max.

Dokter Wirrell sendiri mengaku terus memonitor kolesterol Max. Tetapi untungnya Max tidak mengalami masalah kolesterol atau masalah penyakit lemak.

Hingga saat ini Max pernah tidak pernah mengonsumsi obat-obatan dan bocah itu pun tidak pernah lagi mengalami kejang-kejang. (ir/ir)

Makanan penyebab epilepsi ada baiknya untuk dihindari. Hal ini bertujuan untuk meredakan kejang, sehingga gejala epilepsi dapat berkurang.

Epilepsi merupakan kondisi umum yang bisa meningkatkan risiko bagi kesehatan penderitanya hingga dua kali lipat. Bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, sekitar dua kali lipat lebih tinggi kemungkinannya untuk mengembangkan epilepsi onset lambat.

Baca juga: Gejala Penyakit Epilepsi, Kejang Berulang dan Hilangnya Kesadaran

Risiko yang mungkin saja terjadi dapat lebih tinggi jika tidak mengonsumsi obat untuk mengontrol tekanan darah. Dengan kata lain, hipertensi menjadi faktor utama yang berhubungan dengan epilepsi.

Epilepsi juga menjadi kondisi umum yang dapat mempengaruhi otak dan menyebabkan kejang. Kejang ini, seperti ledakan secara tiba-tiba yang menimbulkan aktivitas listrik di otak dan dapat mempengaruhi cara kerjanya.

Setiap penderitanya memiliki kejang-kejang yang berbeda dengan cara yang berbeda pula. Hal ini dipengaruhi oleh bagian otak mana yang terpengaruh.

5 Makanan Penyebab Epilepsi

Beberapa kejang yang terjadi pada penderitanya akan mengakibatkan guncangan fisik sementara. Akibat lainnya, bisa berupa kehilangan kesadaran atau mengalami sensasi aneh.

Umumnya, kejang tidak akan berlangsung lama, tetapi hanya beberapa menit atau detik saja.

Ada sembilan jenis kejang seperti kejang parsial sederhana, kejang parsial kompleks, kejang tonik klonik, absen, kejang mioklonik, kejang klonik, kejang tonik, dan terakhir kejang atonik.

Baca juga: Pemicu Kejang Epilepsi Ini Perlu Anda Ketahui!

Selain itu ada beberapa penyebabnya, mulai dari kondisi tubuh yang sangat lelah hingga faktor makanan. Berbicara tentang makanan penyebab epilepsi ini, tentunya membuat sebagian besar orang semakin bersikap waspada.

Apalagi makanan-makanan tersebut bisa kita jumpai dengan sangat mudah. Untuk itulah, berikut ini beberapa makanan yang menjadi penyebabnya.

1. Makanan yang Memiliki Kandungan MSG

MSG atau Monosodium Glutamat, merupakan salah satu jenis penyedap dan pengawet yang biasa digunakan pada berbagai makanan.

Mengonsumsi makanan dengan kandungan MSG secara berlebihan bisa mengubah saraf. Selain itu dapat menyebabkan kambuhnya gejala epilepsi.

2. Makanan yang Mengandung Pemanis Buatan

Makanan penyebab epilepsi lainnya yakni makanan dengan kandungan pemanis buatan. Pemanis buatan yang terkandung dalam makanan ini dapat menimbulkan gejala pemicu terjadinya epilepsi menjadi kambuh.

Maka dari itu, bagi penderita epilepsi ada baiknya untuk menghindari jenis makanan ini. Contoh makanan ini antara lain seperti selai, permen, soda, makanan kaleng, jeli, puding siap saji, dan makanan lainnya.

3. Makanan yang Mengandung Kafein

Baik makanan maupun minuman yang memiliki kandungan kafein juga dapat meningkatkan risiko epilepsi untuk kambuh. Kandungan kafein ini dapat meningkatkan risiko kejang pada beberapa penderita epilepsi.

Baca juga: Makanan Penyebab Radang Empedu yang Perlu Dihindari, Catat!

Contoh makanan dan minuman yang mengandung kafein ini seperti kopi, teh, minuman soda, hingga minuman berenergi.

4. Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi

Tak hanya penderita epilepsi, kenyataannya makanan dengan kandungan lemak tinggi tidak baik untuk kita konsumsi secara terus menerus.

Sebagai salah satu makanan penyebab epilepsi, tentunya harus penderita hindari untuk mencegahnya agar tidak kambuh.

Ada baiknya untuk menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh seperti makanan cepat saji serta makanan kemasan (biskuit, kue kering, dan makanan ringan). Selain itu, makanan beku juga ada baiknya untuk kita batasi konsumsinya.

5. Buah Delima dan Jeruk Bali

Ternyata, buah delima dan jeruk bali juga dapat memicu kambuhnya penyakit epilepsi. Pasalnya, kedua buah tersebut memiliki kandungan midazolam, diazepam, dan carbamazepine yang dapat menjadi faktor utamanya.

Maka dari itulah, sebaiknya seseorang yang memiliki riwayat epilepsi menghindari buah delima maupun jeruk bali.

Diet Aneh yang Dapat Membantu Meringankan Epilepsi

Selain menghindari makanan penyebab epilepsi, pada diet aneh yang bisa penderitanya lakukan untuk meringankan gejala penyakit tersebut.

Saat pagi hari, kita bisa mengonsumsi satu kaleng ikan tuna, dua buah alpukat, dan salad. Untuk makan siangnya bisa mengonsumsi ayam dengan lebih banyak, salad, dan beberapa kacang brazil.

Kemudian saat malam harinya bisa mengonsumsi fillet makarel asap, brokoli, satu kaleng ikan tuna, dan alpukat. Meskipun diet ini cukup mengejutkan, tetapi bisa membantu dalam meringankan epilepsi.

Tak kalah penting untuk menghindari makanan maupun minuman yang mengandung alkohol. Selain itu, jangan lupa untuk menghilangkan makanan penyebab epilepsi dari daftar menu harian. (R10/HR-Online)

Epilepsi tidak boleh makan apa?

Asupan yang mengandung kafein seperti kopi, teh, soda, cokelat, atau minuman berenergi sebaiknya juga dibatasu. Menurut Epilepsy Society, mengonsumsi kafein bisa merangsang sistem saraf pusat dan rentan menyebabkan kejang gejala epilepsi kambuh.

Apa yang menyebabkan epilepsi kumat?

Penyebab dari kondisi ini belum diketahui secara jelas, namun dinilai terkait dengan riwayat kelahiran prematur, infeksi otak, gangguan nutrisi, dan riwayat keluarga dengan keluhan serupa. Mengenai pertanyaan Anda, epilepsi memang bisa kambuh ketika seseorang tidur.

Bagaimana caranya agar penyakit epilepsi tidak kambuh lagi?

Namun, ada upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari kejang kambuh setiap saat, antara lain:.
Mengonsumsi obat-obatan sesuai resep dokter..
Mencukupi waktu tidur dan istirahat..
Banyak minum air putih..
Makan teratur..
Berolahraga secara rutin..
Mengelola stres dengan baik..
Membatasi konsumsi minuman beralkohol..