Kitman merupakan sifat mustahil bagi para rasul yang artinya

Adalah mustahil para rasul punya sifat KITMAN. Adapun arti dari Kitman adalah MENYEMBUNYIKAN. Kitman ini merupakan sifat mustahil para rasul yang merupakan kebalikan dari sifat wajib para rasul yakni TABLIGH. Arti dari tabligh adalah MENYAMPAIKAN.

Pembahasan

Rasul utusan Allah SWT adalah manusia-manusia pilihan yang pada diri mereka melakat akhlak yang mulia dan terpuji. Selain itu pada diri para rasul ini juga melekat sejumlah sifat yang wajib, artinya mustahil tidak ada. Sifat-sifat wajib para rasul ini antara lain sebagai berikut:

  1. SIDDIQ, artinya benar atau jujur. Lawan dari siddiq ini adalah kidzib yang artinya dusta atau bohong. Seorang rasul sudah pasti jujur dan mustahil berdusta.
  2. AMANAH, artinya adalah dapat dipercaya. Lawan dari amanah adalah khianat. Rasul Allah SWT sudah tentu amanah dan mustahil mereka bersifat khianat.
  3. TABLIGH, artinya adalah menyampaikan. Lawan dari tabligh adalah kitman yang artinya menyembunyikan. Perbedaan nabi dan rasul ada pada kewajiban para rasul menyampaikan wahyu dari Allah SWT. Dengan demikian sudah pasti mereka bersifat tabligh dan mustahil sifatnya menyembunyikan.
  4. FATHANAH, artinya adalah cerdas, pintar dan sebagainya. Lawan dari fathanah adalah Jahlun atau bisa pula Baladah. Jahlun dan baladah ini artinya adalah bodoh.

Jakarta -

Kitman artinya adalah menyembunyikan, suatu sifat mustahil bagi rasul sebagai utusan Allah SWT. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firmanNya di surat Al an'am ayat 50

قُل لَّآ أَقُولُ لَكُمْ عِندِى خَزَآئِنُ ٱللَّهِ وَلَآ أَعْلَمُ ٱلْغَيْبَ وَلَآ أَقُولُ لَكُمْ إِنِّى مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰٓ إِلَىَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلْأَعْمَىٰ وَٱلْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ

Arab latin: Qul lā aqụlu lakum 'indī khazā`inullāhi wa lā a'lamul-gaiba wa lā aqụlu lakum innī malak, in attabi'u illā mā yụḥā ilayy, qul hal yastawil-a'mā wal-baṣīr, a fa lā tatafakkarụn

Artinya: Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"

Dikutip dari buku Belajar Aqidah Akhlak: Sebuah Ulasan Ringkas Tentang Asas Tauhid Dan Akhlak Islamiyah karya Muhammad Asroruddin Al Jumhur, tidak punya sifat kitman memungkinkan rasul menyampaikan semua wahyu Allah SWT. Tidak ada ajaran yang disembunyikan dengan alasan pribadi atau kepentingan lain.

Berbagai kisah nabi dan rasul membuktikan seorang utusan Allah SWT tidak mungkin mengamalkan arti kitman. Sebaliknya mereka memiliki sifat tabligh yang artinya menyampaikan semua wahyu dan ajaran Allah SWT.

Bukti seorang rasul tidak punya sifat mustahil kitman

1. Nabi Ibrahim AS

Dia tetap menyampaikan wahyu Allah SWT tanpa ada yang disembunyikan atau dikurangi, meski mendapat tantangan dari sang ayah. Gangguan juga selalu diberikan lingkungan dan Raja Namrud hingga dia dibakar.

2. Nabi Musa AS

Sang nabi harus bekerja keras menyampaikan wahyu pada umatnya, meski sebagian besar memilih abai. Dia ditentang Raja Fir'aun yang saat itu sangat berkuasa hingga menganggap dirinya Tuhan.

3. Nabi Muhammad SAW

Junjungan umat Islam ini harus menghadapi berbagai cobaan sejak masih usia belia. Dikenal memiliki sifat bisa dipercaya tak menjadikan tugasnya mudah. Sang nabi harus menghadapi tantangan dari mereka yang masih punya ikatan keluarga, misal Abu Jahal dan Abu Lahab.

Tugas rasul adalah menyampaikan wahyu Allah SWT pada seluruh hambaNya di dunia. Seluruh ajaran disampaikan meski tidak mudah dan sederhana. Misalnya Isra Mi'raj yang hingga kini masih mengundang pertanyaan.

Selain memang memiliki sifat mulia hingga tak mungkin mengamalkan arti kitman, Allah SWT menolong para utusan dalam menyelesaikan tugasnya. Salah satunya melalui mukjizat sebagai bukti kebesaran Allah sWT, yang hanya bisa terlaksana dengan izinNya.

Dengan mengetahui arti kitman, semoga keyakinan dan pengetahuan kita terkait Islam makin baik. Sama halnya dengan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Simak Video "Jual Parsel Buah-buahan, Pedagang Lumajang Raih Untung 10 Kali Lipat"


[Gambas:Video 20detik]
(row/erd)

JAKARTA, iNews.id - Sifat mustahil bagi Rasul adalah sifat yang tidak mungkin ada pada diri rasul. Sebab, Rasul adalah manusia pilihan Allah yang diberi tugas untuk menyampaikan risalah-risalah-Nya untuk mengajak umat manusia beriman kepada Allah SWT.

Sifat mustahil bagi rasul ini ada empat yakni kidzib (berbohong), khianah (berkhianat), Kitman (menyembunyikan sesuatu), dan baladah (bodoh). 

BACA JUGA:
4 Sifat Wajib bagi Rasul dan Artinya yang Perlu Dicontoh Muslim

Berikut empat sifat mustahil bagi rasul yang perlu diketahui:

1. Kidzib

Al-Kidzib berarti berdusta. Mustahil bagi rasul untuk bohong atau dusta. Semua perkataan dan juga perbuatan rasul tidak pernah dusta atau bohong.

Hal ini ditegaskan an-Najm: 2-4, berikut ini:

مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَىٰ . وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ . إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ

Artinya: “Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu (al-Qur’ān) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’an) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. an-Najm: 2-4)

2. Khianah

Khianah, berarti mustahil rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan atau disampaikan kepadanya pasti dilaksanakan. Hal ini telah disebutkan dalam surat al-An’am ayat 106:

اتَّبِعْ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ

Artinya: “Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (QS. al-An’am: 106).

Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Sifat Mustahil bagi Rasul Khianah Kitman

Bagikan Artikel:




Ilustrasi menyampaikan pesan. Foto: Shutter Stock

Nabi dan Rasul adalah manusia pilihan Allah yang diberikan amanah untuk menyampaikan wahyu kepada umat-Nya. Wahyu tersebut menjadi pedoman bagi kaum Muslimin agar selalu berada pada jalan yang benar.

Nabi dan Rasul diciptakan sama seperti manusia biasa. Akan tetapi, mereka dianugerahi kelebihan berupa sifat terpuji yang bisa diteladani oleh umat Muslim. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah Surat al-Ahzab ayat 21 berikut yang artinya:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.”

Sebagai utusan Allah, Rasul wajib bersifat tabligh yang artinya menyampaikan. Rasul ditugaskan untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia sehingga mustahil baginya bersifat kitman. Apa arti kitman dan bagaimana contoh perbuatannya? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

Arti Kitman Sebagai Sifat Mustahil Rasul

Mengutip buku Takdir dan Mukjizat Manusia Tertampan: Yusuf Alaihi Salam oleh Sulistiyowati Khoiru, kitman artinya menyembunyikan. Sebagai utusan Allah, mustahil Rasul menyembunyikan pengetahuan dan kebenaran yang diberikan kepada mereka. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al-An’am ayat 50.

Ilustrasi menyampaikan pesan, Foto: Shutter Stock

قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۚ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الْأَعْمَىٰ وَالْبَصِيرُ ۚ أَفَلَا تَتَفَكَّرُونَ

"Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan (nya)."

Dari ayat tersebut, telah jelas bahwa seorang Rasul sudah pasti memiliki sifat tabligh dan mustahil bersifat kitman. Dalam buku Menjadi Mukmin Kualitas Unggul karya Dr. Nurul H. Maarif, disebutkan bahwa Imam ar-Razi pernah menukil riwayat dari Aisyah yang menyatakan, siapa pun yang menyangka bahwa Muhammad SAW telah menyembunyikan sebagian wahyu yang diterimanya, maka sesungguhnya itu adalah sebesar-besar kebohongan pada Allah SWT (azham al- firyah ala Allah).

Sebab dalam syariah, Rasulullah SAW tidak mungkin menyembunyikan apapun yang diketahui olehnya, baik itu berupa wahyu maupun risalah kenabian. Karena ia ditugaskan untuk menyampaikan apapun yang dipahaminya kepada umat manusia.

Ilustrasi menyampaikan pesan. Foto: Shutterstock

Lebih lanjut, ar-Razi menjelaskan kitman adalah tidak menjelaskan sesuatu yang sangat dibutuhkan. Menurutnya, kitman yang paling berat adalah menyembunyikan nilai-nilai ajaran yang telah diturunkan oleh Allah SWT berupa al-bayyinat dan al-huda, karena inilah yang paling dibutuhkan dalam konteks agama. Barangsiapa berbuat demikian maka ia akan mendapat laknat Allah SWT,

Oleh karena itu, hendaknya seorang Muslim meneladani sifat tabligh sebagai sifat wajib bagi Rasul. Dianjurkan baginya menyampaikan kebenaran kepada orang lain. Terkait dengan ini, beliau bersabda"

"Sampaikanlah dariku, walau hanya satu ayat." (HR. Bukhari).

Begitu pentingnya tugas untuk menyampaikan kebenaran itu, sehingga Nabi Muhammad SAW memberikan pernyataan untuk menyampaikan suatu kebenaran, meskipun hanya sedikit (satu ayat). Jika di antara umat manusia sudah terbangun sikap saling menyampaikan kebenaran serta mengingatkan dalam kebaikan, maka tentramlah kehidupan dunia ini.

Mengutip buku Pendidikan Karakter FAST dan Implementasinya di Sekolah oleh Eni Setyowati, meneladani sifat tabligh dilakukan untuk menjaga kehidupan umat Muslim supaya senantiasa diliputi hal positif. Selain itu, dengan memiliki sifat tabligh, nilai-nilai ajaran Allah SWT pun selalu terjaga dalam ingatan dan perilaku nyata mereka.