Sumber: Kementrian Agama Republik Indonesia
Al-Qur’an adalah kitab suci umat islam yang berisi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan. Di dalamnya terkandung 114 surat, salah satunya adalah surat Al Kafirun. Surat Al Kafirun terdiri dari enam ayat dan merupakan urutan surat yang ke-109 di dalam Al-Qur’an. Kata “Al Kafirun” berarti orang-orang kafir. Surat Al Kafirun termasuk golongan surat makkiyah, karena diturunkan oleh Allah Swt. ketika Nabi Muhammad saw. tinggal di Kota Mekah atau sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah. Bacaan Surat Al KafirunBersumber dari Qur’an Kementerian Agama, berikut bacaan surat Al Kafirun beserta artinya. قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ - ١ Qul yaa ayyuhal kaafiruun 1. Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir!” لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ - ٢ Laa a'budu maa ta' buduun 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ - ٣ Wa laa antum 'aabiduuna maa a' bud 3. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ - ٤ Wa laa ana 'aabidum maa 'abattum 4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ - ٥ Wa laa antum 'aabiduuna maa a' bud 5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ ࣖ - ٦ Lakum diinukum wa liya diin 6. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku. Kandungan Surat Al KafirunMenurut publikasi Kementerian Agama dalam buku "Al-Qur'an Hadis", turunnya surat Al Kafirun memiliki latar belakang ajakan kaum musyrikin Quraisy yang dipimpin Walid Ibnu Mughirah, Al-‘Ash bin Wa’il, Al-Aswad Ibnu Muththalib, dan Umayyah bin Khalaf untuk menghalangi dakwah Rasulullah saw. dengan bujukan hingga penyiksaan dan intimidasi. Pada akhirnya, kaum musyrikin Quraisy mengajak Rasulullah saw. untuk berkompromi dan menyembah Tuhan mereka selama satu tahun. Sebagai gantinya, kaum Quraisy akan menyembah Allah Swt. dengan tuntunan Rasulullah saw. Baca JugaMereka berkata, “Hai Muhammad! Mari kita bersama-sama menyembah apa yang kami sembah, dan kami akan menyembah apa yang engkau sembah, dan kita akan bersekutu (bekerja sama) dalam segala hal, dan engkaulah yang memimpin kami.” Atas peristiwa tersebut, Allah Swt. menurunkan surat Al Kafirun kepada Rasulullah saw. sebagai respon dari ajakan kaum musyrikin Quraisy. Isi surat Al Kafirun menjelaskan bahwa Rasulullah saw. dengan tegas menolak dan mengatakan, "Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah." Rasulullah juga mengatakan bahwa kaum musyrikin Quraisy tidak akan ikhlas dan sepenuh hati menyembah Allah sebagaimana yang mereka janjikan. Pada ayat terakhir, Rasulullah saw. menunjukan sikap bahwa ibadah dapat dilaksanakan sesuai ajaran dan tuntunan agama. Surat Al Kafirun merupakan ajaran sikap toleransi dalam agama islam. Pada ayat terakhir dijelaskan, agama islam menjunjung tinggi sikap toleransi dan kebebasan dalam memeluk suatu agama. Baca JugaSuparno Achmad dalam “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas VI SD” menyimpulkan kandungan dari surah Al Kafirun sebagai berikut:
Penerapan Surat Al Kafirun dalam Kehidupan Sehari-hariSurat Al Kafirun mengajarkan sikap toleransi dan keteguhan dalam memeluk agama. Dalam kehidupan sehari-hari, Suparno Achmad menjelaskan penerapan surat Al Kafirun sebagai berikut.
Baca JugaPancasila sebagai pandangan hidup mengandung nilai-nilai yang dapat dijadikan teladan untuk menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa." menegaskan bahwa bangsa Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Hal tersebut serupa dengan ajaran agama islam dalam surat Al Kafirun yang menyatakan toleransi dalam memeluk agama masing-masing seperti yang terkandung dalam ayat terakhir, yaitu, “Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” Lebih lanjut, Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur pokok ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945. Dalam UUD 1945 Pasal 29 Ayat (2) dijelaskan, “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduknya untuk memeluk agama.” Dengan demikian, hubungan surat Al Kafirun dan Pancasila adalah sikap toleransi dalam memeluk agama dan beribadah. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah aspek kehidupan yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Baca JugaOleh sebab itu, sebagai bangsa Indonesia, kita harus mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. sujud syukur sebaiknya dilakukan dengan menutup Sebutkan perilaku jujur yang kamu lakukan selama satu minggu terakhir Kakak, tolong jawab secepatnya ya kak, boleh serch internet/google, jgn report kecuali yg ngasal apa tulisan Bahasa Arab nya (apa cita cita mu di masa depan) serta artinya Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut! (1) Muawiyah harus menjamin keselamatan seluruh keluarganya. (2) Muawiyah harus menjaga nama baik Khalifah A … Jakarta - Surat Al Kafirun ayat 1-6 diturunkan di kota Mekah setelah surat Al Ma'un. Artinya, menurut buku Anwarul Qur'an Tafsir, Terjemah, Inggris, Arab, Latin oleh Dr Basharat Ahmad, surat ini diturunkan di Kota Mekah. Dalam susunan mushaf Al Quran, surat Al Kafirun merupakan urutan surat ke-109. Dinamakan Al Kafirun karena dalam surat ini, Allah SWT menyampaikan kepada kaum kafir bahwa perbuatan jahat mereka akan mendapat pembalasan dariNya. Sebaliknya, Nabi Muhammad SAW dan kaumnya diminta untuk memetik pelajaran atas perbuatan mereka. Bacaan lengkap surat Al Kafirun ayat 1-6 serta latin dan artinya adalah, 1. قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ Bacaan latin: qul yā ayyuhal-kāfirụn Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!" 2. لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ Bacaan latin: lā a'budu mā ta'budụn Artinya: "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah". 3. وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ Bacaan latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud Artinya: "dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah" 4. وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ Bacaan latin: wa lā ana 'ābidum mā 'abattum Artinya: "dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah" 5. وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ Bacaan latin: wa lā antum 'ābidụna mā a'bud Artinya: "dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah." 6. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ Bacaan latin: lakum dīnukum wa liya dīn Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku." Melansir dari tafsir Al Quran Kementerian Agama (Kemenag), isi kandungan lengkap surat Al Kafirun ayat 1-6 dapat dirangkum menjadi tiga poin bahasan utama di dalamnya. Berikut poin-poin inti dari surat ini,
Setelah memahami isi kandungan dan bacaannya, ada baiknya juga diketahui keutamaan dari membaca surat Al Kafirun dalam kehidupan sehari-hari. Menurut ulama Syeikh Ibn Baz, keutamaan membaca surat Al Kafirun sebanyak empat kali setara dengan pahala khatam Al Quran. Selain itu, sumber hadits menyebut bahwa Rasulullah SAW seringkali membaca surat Al Kafirun ketika mengerjakan sholat sunnah. Ibnu Umar bersabda, "قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ" تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ , وَ "قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ" تَعْدِلُ رُبْعَ الْقُرْآنِ , وَكَانَ يَقْرَأُ بِهِمَا فِي رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ Artinya: "Qul huwallahu ahad menyamai sepertiga Al Quran dan Qul yaa ayuhal kaafiruun menyamai seperempat Al Quran. Beliau (Rasulullah SAW) membaca kedua surat itu dalam dua rakaat fajar." (HR Thabrani dan Abu Ya'la). Jadi, yuk kita sama-sama rutinkan baca surat Al Kafirun ayat 1-6, detikers. Simak Video "Innalillahi, Ustazah di Tebet Meninggal Saat Baca Al-Quran" [Gambas:Video 20detik] (rah/row) |