Apa tujuan utama dari berpuasa dibulan suci ramadhan

Sebutkan perilaku jujur yang kamu lakukan selama satu minggu terakhir

Kakak, tolong jawab secepatnya ya kak, boleh serch internet/google, jgn report kecuali yg ngasal

apa tulisan Bahasa Arab nya (apa cita cita mu di masa depan) serta artinya​

Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut! (1) Muawiyah harus menjamin keselamatan seluruh keluarganya. (2) Muawiyah harus menjaga nama baik Khalifah A … li bin Abu Thalib. (3) Setelah Muawiyah meninggalkan jabatan, kepemimpinan harus diserahkan kepada kaum muslimin secara bermusyawarah. (4) Harus ada pembagian jabatan yang adil dengan keluarga Ali bin Abi Thalib. (5) Muawiyah harus memberikan kekuasaannya kepada keluarga Ali bin Abi Thalib setelah lima tahun menjabat. Pernyataan di atas yang termasuk syarat yang diajukan Hasan bin Ali sebelum menyerahkan kekuasaannya kepada pemerintahan Muawiyah ditunjukkan oleh nomor .... a. (1), (2), dan (3)b. (2), (3), dan (4)c. (3), (4), dan (5)d. (2) dan (5)KAKKK TOLONG JAWAB BESOK KUMPULLL​

1. Perhatikan potongan ayat berikut . . . إن الصلوة كانت على المؤمنين كتبا موقوتا * النساء : 103 * Dalam ayat tersebut terdapat kewajiban yang harus d … ilaksanakan setiap muslim, yaitu . . . . A. perintah Allah Swt. untuk berzikir setiap saat, setiap waktu tak kenal lelah agar mendapat perlindungan-Nya B. perintah Allah Swt. untuk bersuci dahulu sebelum melaksanakan salat agar ibadahnya diterima oleh Allah Swt. C. perintah Allah Swt. untuk menunaikan salat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan​

TUJUAN PUASA

Oleh: Taufikurrahman

Ibadah puasa telah lama dikenal oleh umat manusia, sebagaimana  dijelaskan oleh Allah dalam surat al-Baqarah ayat 183;

يا ايّهَا الذين امنوا كُتِبَ عَلَيكُمُ  الصِيَامُ كما كُتِبَ على الذ ينَ من قَبْلِكُمْ لعلكُمْ تَتّقُونَ 

Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwaibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Ayat di atas menjelaskan bahwa puasa  telah diperintahkan kepada umat terdahulu sebelum umat Nabi Muhammad Saw. yang merupakan kelanjutan dari ajaran para nabi Islam sebelum Nabi Muhammad Saw. Ada yang berpendapat bahwa diungkapkannya puasa itu telah dikerjakan oleh ummat-umat terdahulu memberikan motivasi kepada kita bahwa puasa tidak berat dan mudah dilaksanakan.

Ibadah puasa merupakan sarana pelatihan ruhaniah bagi orang beriman agar dapat melepaskan diri dari belenggu menyembah kepada selain Allah dan mampu menemukan harkat kemanusiaan sebagai makhluk Allah yang terbaik.

Pada ujung ayat surat al-Baqarah 183 disebutkan tujuan ibadah puasa agar setiap orang yang mengerjakannya memperoleh derajat ketakwaan, yaitu yang dapat mewujudkan kesadaran diri bahwa Allah selalu bersama kita, mengawasi dan melihat semua perbuatan kita. Karena itu puasa yang dikerjakan memberikan pelatihan akan sikap arif, yaitu jujur pada diri sendiri, karena merasakan selalu diawasi oleh Allah. Meski berada di tempat sepi tak ada seorangpun yang melihat, berbagai makanan yang sudah tersedia, kondisi perut lapar dan haus tidak akan menyantap makanan dan minuman tersebut.

Kondisi seperti di atas, bila dibawa kepada dunia kepemimpinan akan melahirkan integritas pemimpin sejati. Karena seorang pemimpin akan tetap bekerja meskipun tidak ada yang melihatnya. Kita semua adalah pemimpin, dan semua pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinannya. Pemimpin yang terendah adalah pemimpin di dalam keluarga.

Karena itu selama bulan Ramadan ini kita berlomba untuk berlatih berbuat baik sebanyak-banyaknya sejak dari bangun tidur sampai tidur kembali dengan membicarakan hal-hal yang positif dan menjauhi hal-hal yang bersifat negatif dan membuang jauh sifat kebencian.dan buruk sangka. Firman Allah;

يا ايها الذين امنوا اجتنبوا كثيرا من الظن ان بعد الظن اثم ولا تجسسوا ولايغتب بعضكم بغضا                                                                                                      

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. (Al-Hujurat 12).

Ibadah puasa sebagaimana dijelaskan pada surat Al-Baqarah ayat 183, bertujuan mencapai derajat takwa, yakni lahirnya kesadaran diri bahwa Allah selalu hadir bersama kita, mengawasi dan melihat semua perbuatan kita. Dan kondisi seperti itu pula membuat kita merasa dekat dengan Allah.  Hal ini karena bulan ramadan selalu dianjurkan untuk mengisi dengan zikir, qiyamul lain dan I’tikaf.

Pada bulan Ramadan inilah kita mempunyai kesempatan untuk merasa diawasi oleh Allah. Ada yang memberikan perumpamaan, di bulan Ramadan ini kita seperti orang yang sedang akting di panggung dan di hadapan kita ada seorang sutradara yang tengah memperhatikan gerak gerik kita. Panggung itu adalah kehidupan kita lalui selama 24 jam dari bangun tidur di pagi hari, kemudian kita bekerja, kekantor hingga kita kembali lagi ke rumah Semua prilaku kita selama 24 jam itu dilihat dengan jelas oleh Allah..

Dengan memperbanyak amalan di bulan Ramadan, akan lahirlah kesadaran manusia akan kehadiran zat yang Maha Tinggi.

 Samarinda, 2 Ramadan 1443 H.

Download File PDF

Salah satu rukum Islam adalah menjalankan puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan salah satu perintah Allah SWT yang telah tertuang dalam Al qur’an.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: ” Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Q. S. Al Baqarah :183)

Adapun tujuan berpuasa di bulan Ramadhan adalah sebagai berikut :

1. Menjalankan perintah Allah

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q. S. Al Baqarah :186)

2. Menjadi lebih bersyukur

Dengan berpuasa,  maka seseorang akan merasakan bagaimana rasanya menjadi orang yang tidak memiliki makanan untuk dimakan sehingga ia akan jauh lebih bersyukur.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.

Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.”

Baca juga:

3. Melatih pengendalian diri

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ (مَرَّتَيْنِ)، وَالَّذِيْ نَفْسِي بِيَدِهِ، لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ، يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي، اَلصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا.”

“Puasa itu adalah perisai. Oleh karena itu, jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah dia berkata-kata kotor dan tidak juga berlaku bodoh. Jika ada orang yang memerangi atau mencacinya, maka hendaklah dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’ (sebanyak dua kali). Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah Ta’ala daripada aroma minyak kesturi, di mana dia meninggalkan makanan, minuman, dan nafsu syahwatnya karena Aku (Allah). Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan pahala karenanya dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.”

4. Memohon ampunan

Dari Hudzaifah Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلاَةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ.”

“Kesalahan seseorang terhadap keluarga, harta dan tetangganya akan dihapuskan oleh shalat, puasa dan shadaqah.”

5. Memohon surga Allah

dari Sahl Radhiyallahu anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَاباً يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ: أَيْنَ الصَّائِمُوْنَ؟ فَيَقُوْمُوْنَ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ، فَإِذَا دَخَلُوْا أُغْلِقُ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ.”

‘Sesungguhnya di Surga itu terdapat satu pintu yang diberi nama ar-Rayyan. Dari pintu itu orang-orang yang berpuasa akan masuk pada hari Kiamat kelak. Tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu itu selain mereka. Ditanyakan, ‘Mana orang-orang yang berpuasa?’

Lalu mereka pun berdiri. Tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu itu selain mereka. Jika mereka sudah masuk, maka pintu itu akan ditutup sehingga tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut.’”

Baca juga:

6. Membentuk akhlak mulia

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

“Puasa memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam menjaga anggota tubuh yang bersifat lahiriah dan juga kekuatan bathin serta melindunginya dari faktor-faktor pencemaran yang merusak. Jika faktor-faktor pencemaran tersebut telah menguasai dirinya, maka ia akan rusak.

Dengan demikian, puasa akan menjaga kejernihan hati dan kesehatan anggota badan sekaligus akan mengembalikan segala sesuatu yang telah berhasil dirampas oleh nafsu syahwat. Puasa merupakan pembantu yang paling besar dalam merealisasikan ketakwaan…”

7. Menjaga kesehatan

Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz telah mengatakan,

“…manfaat puasa juga dapat membersihkan tubuh dari pencemaran yang buruk dan memberikan kesehatan serta kekuatan. Hal tersebut telah diakui oleh banyak dokter. Bahkan mereka telah banyak mengobati pasien mereka dengan menggunakan puasa ini.”

8. Menjaga diri dari api neraka

Sabda Rasulullah SAW :

الصّيِامُ جُنَّةٌ مِنَ النَّارِ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ اْلقِتَالِ

“Puasa itu perisai/penangkal dari api neraka seperti perisai bagi salah seorang kalian dari perang” (HR. Ahmad)

9. Pahala langsung dari Allah

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jallah berfirman, ‘Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.” (HR. Muslim)

10. Mengharap syafaat di akhirat

Sabda Rasulullah SAW  :

الصِّيَامُ وَ الْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُوْلُ الصِّيَامُ : أَيْ رَبِّ، مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَ الشَّهْوَةَ فَشَفِّعْنِيْ فِيْهِ. وَ يَقُوْلُ الْقُرْآنُ: مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِيْ فِيْهِ فَيَشْفَعَانِ

“Puasa dan Al Qur’an memberi syafaat kepada hamba Allah pada hari kiamat. Puasa berkata : “Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya makan minum dan syahwatnya pada siang hari, maka perkenankanlah aku memberi syafaat baginya”. Dan Al Qur’an pun berkata: “ Aku telah menghalanginya tidur pada malam, maka perkenankanlah aku memberi syafaat baginya.”(HR. Ahmad)

Baca juga:

11.Melatih keikhlasan 

Rasulullah SAW bersabda,

“Setiap amal manusia adalah untuknya kecuali Puasa, sesungguhnya (puasa) itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya “ (HR Ahmad dan Muslim)

12. Melatih untuk istiqomah 

Dari Aisyah ra, ia berkata:

Adalah Nabi SAW ketika masuk sepuluh hari yang terakhir (Romadhon), menghidupkan malam, membangunkan istrinya, dan mengikat sarungnya (ungkapan kesungguhan dan kesiapan dalam beribadah) (HR. Bukhari & Muslim) 

13. Mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya 

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Semua amalan bani adam akan dilipatgandakan, satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kali lipat hingga 700 kali lipatnya, Allah ta’ala berfirman, ‘Kecuali puasa sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan aku yang akan membalasnya, ia meninggalkan syahwat dan makannya karena aku, maka Aku yang akan membalasnya.’

Dan bagi orang yang berpuasa mempunyai dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya. Benar-benar mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum daripada harumnya misk.” (HR. Muslim)

Demikian penjelasan terkait apa saja tujuan berpuasa di bulan ramadan dan dalilnya. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn