Hukum ketetapan perintah kehendak pemberitahuan dan penciptaan adalah pengertian qada secara

Pengertian Qadha secara bahasa memiliki beberapa arti yaitu : hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan penciptaan. Sedangkan menurut istilah yang dimaksud Qadha adalah ketetapan dan ketentuan Allah sejak zaman azali sesuai dengan irodah-Nya, tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang belum diketahui dan belum diterima oleh Allah SWT. Sedangkan pengertian Qadar secara bahasa adalah kepastian, peraturan, dan ukuran. Sedangkan menurut istilah Qadar adalah perwujudan dari ketentuan atau ketetapan (Qadha) Allah dan telah diterima serta telah berlaku bagi makhluk-Nya dalam kadar dan bentuk tertentu sesuai dengan irodah-Nya. Perbedaannya adalah Qadha merupakan ketentuan Allah yang manusia belum mengetahui, sedangkan Qadar merupakan ketentuan Allah setelah terjadi peristiwa atau setelah ada ikhtiar. Sebagai manusia tidak boleh duduk manis, berpangku tangan serta menerima apa yang telah ditetapkan. Akan tetapi manusia harus berusaha untuk mencapainya. Karena Allah tidak akan mengubah nasib seseorang atau suatu kaum, kecuali manusia atau suatu kaum itu sendiri yang mau mengubahnya. Kehendak manusia selalu menginginkan yang sebaik-baiknya, sedangkan ketentuan Allah ada yang baik dan ada yang buruk. Allah hanya akan memberi kepada manusia yang baik-baik saja dengan syarat manusia mau berusaha. Usaha itu disebut ikhtiar, ikhtiar itu ada dua macam :

  1. Ikhtiar dalam perbuatan
  2. Ikhtiar dalam berdoa
Sedangkan beriman kepada Qadha dan Qadar adalah percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa segala yang terjadi di dunia ini sesuai kehendak Allah dan sesuai dengan aturan yang diciptakan-Nya. Dalam memahami pengertian Qadha dan Qadar harus dilandasi dengan iman dan ilmu yang benar karena jika tidak maka kita akan terperangkap pada pemahaman yang salah. Misalnya kita beranggapan bahwa nasib baik dan buruk seseorang telah ditentukan oleh Allah secara pasti sehingga manusia hanya sebagai pelaksana tanpa memiliki sedikit pun peran dalam menentukan nasibnya. Oleh sebab itu kita perlu memahaminya secara baik dan benar sesuai dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Adanya Qadha dan Qadar Allah yang berlaku bagi manusia sebagai bukti dari kekuasaan Allah, agar manusia bertambah kuat aqidahnya dan kesadarannya untuk selalu taat dan tunduk kepada Allah. Segala sesuatu yang terdapat di alam semesta ini seperti kaya dan miskin, hidup dan mati, rizki, jodoh, dan lain sebagainya adalah berjalan sesuai dengan ketentuan Allah. Dia-lah yang mengatur segala sesuatu dengan ketentuan-ketentuan yang tidak dapat diketahui orang sebelum kejadian itu terwujud. Beriman kepada Qadha dan Qadar hukumnya wajib dan termasuk rukun iman yang ke enam. Qadha dan Qadar yang berlaku bagi manusia ini sebagai bukti dari kekuasaan Allah. Firman Allah :

إِنَّا كُلَّ شَىۡءٍ خَلَقۡنَـٰهُ بِقَدَرٍ۬ (٤٩)


Artinya : "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (49)" (QS. Al-Qomar:49)

وَخَلَقَ ڪُلَّ شَىۡءٍ۬ فَقَدَّرَهُ ۥ تَقۡدِيرً۬ا (٢)


Artinya : "dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya" (QS. Al-Furqon:2) Menyakini takdir berarti percaya juga bahwa Allah itu memiliki sunnah (hukum) dalam menentukan segala sesuatu bagi makhluk-Nya. Sunnatullah adalah bentuk suatu kejadian yang  melalui tahap tertentu. Misalnya seorang yang meninggal melalui proses sakit terlebih dahulu. Namun karena Allah Maha Kuasa maka melalui takdir-Nya seorang dapat meninggal tanpa melalui sakit terlebih dahulu. Banyak orang menamakan sunnatullah itu sebagi hukum alam. Manusia harus rela terhadap ketentuan Allah. Maksudnya yaitu menerima bahwa apa yang diberikan Allah kepadanya, diterima dengan rasa senang dan lapang dada tidak merasa kecewa dan putus asa. Segala yang terjadi pada dirinya semata-mata atas ketentuan Allah.

Rela terhadap ketentuan Allah adalah wajib hukumya dan merupakan tanda adanya iman pada diri seseorang. Allah adalah dzat yang Maha Kuasa menentukan apa yang bakal terjadi pada manusia di dunia ini, baik itu ketentuan yang baik maupun yang buruk bagi manusia adalah semata-mata ketentuan Allah.


Page 2

  • , aktif

Merdeka.com - Qada dan Qadar merupakan dua kata yang memiliki perbedaan sangat jelas. Qada dan Qadar merupakan rukun iman dalam agama Islam yang wajib kita imani. Maka dari itu, beriman kepada Qada dan Qadar yang benar adalah mengimani dengan cara sepenuh hati akan adanya takdir Allah SWT.

Takdir tersebut menjadi bukti akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Sehingga segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditetapkan terlebih dahulu oleh Allah SWT. Takdir tersebut berlaku pada semua makhluk ciptaan-Nya.

Perbedaan dari Qada dan Qadar sebenarnya dapat dilihat dari pengertiannya baik menurut istilah ataupun menurut bahasa, meskipun keduanya sama-sama mengacu kepada takdir Allah SWT. Untuk mengetahui secara rinci, berikut kami telah rangkum 4 perbedaan Qada dan Qadar yang dilansir dari Yuksinau.id

2 dari 7 halaman

Sebelum kita mengetahui tentang perbedaan Qada dan Qadar, ada baiknya juga kita mengetahui terlebih dahulu pengertian keduanya. Berikut kami telah rangkum pengertian dari Qada dan Qadar.

1. Qada
Qada menurut istilah dapat diartikan sebagai ketetapan Allah SWT sejak zaman azali (dalam kandungan) tentang semua hal yang berhubungan dengan makhluk ciptaan-Nya. Sedangkan Qada yang diartikan menurut bahasa adalah suatu ketetapan, hukum, perintah, penciptaan, pemberitahuan, dan kehendak.

Qada akan mencakup semua hal baik ataupun buruk, hidup dan mati, serta masih banyak lagi. Qada itu ada setelah Qadar.

Qada masih dapat diubah dengan adanya usaha, ikhtiar, bertawakal dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan hasil yang diinginkan oleh seseorang. Sesuai yang tercantum dalam kitab suci Allah SWT bahwasanya tidak ada yang dapat merubah nasib suatu kaum kecuali mereka yang mengubahnya sendiri. Jadi dapat disimpulkan bahwa qada itu adalah ketetapan yang sudah terjadi (keputusan).

2. Qadar
Qadar menurut istilah dapat diartikan sebagai sebuah perwujudan dari ketetapan Allah (qada) tentang semua yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang sudah ada sejak zaman azali (dalam kandungan).

Qadar menurut bahasa dapat diartikan sebagai suatu kepastian, dan praturan serta ukuran. Qadar akan mencakup takdir yang sudah terjadi, sudah terjadi, dan yang akan terjadi selanjutnya di kemudian hari.

Berbeda dengan qada, qadar sudah tidak dapat diubah lagi bagaimanapun caranya. Karena qadar telah tertulis di Lauhul Mahfuz sejak zaman azali (dalam kandungan) seperti ajal, jodoh, dan yang lainnya.

Tidak ada satu pun makhluk yang dapat mengetahui apa yang telah Allah tetapkan di Lauhul Mahfuz sehingga itu sudah tidak dapat diubah lagi. Jadi dapat disimpulkan bahwa Qadar merupakan sebuah ketetepan Allah yang belum terjadi.

3 dari 7 halaman

Hukum ketetapan perintah kehendak pemberitahuan dan penciptaan adalah pengertian qada secara
©Shutterstock

Secara garis besar, perbedaan Qada dan Qadar dapat dibedakan ke dalam 4 garis besar, yaitu pengertian, ketetapannya, contoh dan ayat Alquran yang membahas tentang qada dan qadar.

4 dari 7 halaman

Perbedaan qada dan qadar akan dapat dilihat dari kedua pengertian dari kedua kata tersebut. Menurut istilah, Qada merupakan ketetapan Allah sejak zaman azali (dalam kandungan) tentang semua hal yang berhubungan dengan makhluk ciptaan-Nya. Sedangkan qadar adalah sebuah perwujudan dari ketetapan Allah (qada) tentang semua yang berkenaan dengan makhluk-Nya yang sudah ada sejak zaman azali (dalam kandungan).

Sedangkan qada menurut bahasa dapat diartikan sebagai ketetapan, hukum, perintah, penciptaan, pemberitahuan, dan kehendak. Lalu qadar menurut bahasa adalah suatu kepastian, dan peraturan serta ukuran.

5 dari 7 halaman

Perbedaan qada dan qadar akan dapat dilihat dari ketetapannya. Allah SWT telah menetapkan bahwa apabila qadar merupakan takdir yang masih dapat diubah oleh umatnya dengan cara berikhtiar, berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencapai keinginannya.  Apabila Qadar merupakan sebuah ketetapan dari Allah SWT yang memang tidak dapat diubah.

6 dari 7 halaman

Perbedaan dari Qada dan Qadar juga dapat dilihat dari kedua contohnya dalam kehidupan manusia. Contoh dari Qada adalah jika seseorang menginginkan rezeki yang banyak dan berlimpah serta berkah maka ia harus berusaha dengan sungguh-sungguh ditambah berdoa, ikhtar, dan tawakkal untuk mengubah nasibnya sehingga ia bisa mendapatkan apa yang dia mau. Lalu orang yang bodoh akan menjadi pandai jika ia mau belajar dengan sungguh – sungguh disertai dengan doa.

Sedangkan apabila Qadar contoh yang paling jelas adalah ajal manusia. Seseorang tidak akan mengetahui kapan ia akan meninggal dunia dan itu merupakan ketetapan Allah SWT yang sudah tidak dapat diubah lagi bagaimanapun caranya. Karena sudah tertulis di Lauhuh Mahfuz yang tidak ada siapapun yang mengetahui kecuali Allah SWT. Lalu menetapkan jenis kelamin dan hari kiamat.

7 dari 7 halaman

Perbedaan qada dan qadar juga dapat dilihat dari ayat-ayat Alquran yang membahas keduanya. Qada telah dijelaskan dalam ayat-ayat Alquran antara lain :

  • QS. Al – Isra’ : 23 tentang perintah.
  • QS. Ali Imron : 47 tentang kehendak.
  • QS. Fussilat : 12 tentang menjadikan dan mewujudkan.
  • QS. An – Nisa’ : 65 tentang keputusan atau hukum.

Sedangkan apabila Qadar telah dijelaskan di dalam ayat Alquran yaitu sebagai berikut :

  • QS. Fussilat : 10 tentang mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas – batasnya.
  • QS. Al – Mursalat : 23 tentang kepastian dan ketentuan.
  • QS. Ar – Ra’du : 17 tentang ukuran.
  • QS. Al – Baqarah : 236 tentang kemampuan dan kekuasaan.