Apa yang dimaksud bahwa Allah tidak akan merubah suatu kaum?

Jawaban:

Segala puji bagi Allah pemilik anugerah dan kenikmatan, keutamaan dan kemuliaan, kekuatan yang tidak seorang pun bisa mengalahkan, dan kebesaran yang tidak seorang pun bisa jadi bisa. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita sebaik-baik manusia, dan penutup para Rasul yang agung, juga keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang mulia, yang menerapkan sistem Islam, dan sungguh-sungguh berkomitmen terhadap hukum-hukumnya. Ya Allah, jadikan kami bersama mereka, kumpulkan kami dengan kelompok mereka, dan teguhkan kami hingga kami bertemu-Mu pada hari di mana kaki-kaki berjalan dengan cepat pada hari kiamat.

Wahai orang-orang yang beriman :

Assalāmu 'alaikum wa rahmatullāh wa barakātuh , selanjutnya: Kami akan bersama dengan kalian melanjutkan serial halqoh, kitab kami “ Bulūghul Marām Min Kitāb Nizāmil Islām ”. Di halqoh keenam ini, temanya adalah “ Sesungguhnya Allah Tidak Akan Mengubah Keadaan Suatu Kaum, Sebelum Kaum Itu Mengubah Apa Yang Ada Pada Diri Mereka ”. Dalam halqoh keenam ini kami akan merenungi apa yang terdapat pada halaman keempat kitab “ Nizāmul Islām ” karya seorang ulama, pemikir dan politikus Islam, Syeikh Taqiyuddin an-Nabhani. Beliau rahimahullah Berkata: Tingkah laku Manusia Selalu berkaitan ERat DENGAN mafāhīmyang dimilikinya. Dengan demikian, menunggu kita mengubah-nya terlebih dahulu menjadi luhur, maka tidak ada jalan lain kecuali harus mengubah mafhūm terlebih dahulu. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:

] إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ [

“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka ” ( TQS. Ar-Ra'd [13]: 11 ).

Dengan berharap ampunan kepada Allah, juga maghfiroh , ridha dan surga-Nya: Sesungguhnya Allah SWT memiliki sunnah terkait perubahan yang harus diimplementasikan oleh setiap Muslim, setiap organisasi yang menggemakan kebangkitan umat, dan setiap kelompok yang berjuang untuk mengubah realitas yang rusak yang mengikuti kaum Muslim dan menyelimuti kehidupan umat Islam, bahkan seluruh dunia, akibat tidak adanya negara Khilafah Rasyidah, dan adanya dominasi negara-negara kafir kapitalisme. Maka untuk mencapai sunnah (jalan atau cara) Allah dalam hal perubahan, mari kita bersama-sama menengok penafsiran (penjelasan) dari firman Allah SWT:

] إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم وإذا أراد الله بقوم سوءا فلا مرد له وما لهم من دونه من وال [

“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka. Dan Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ”( TQS. Ar-Ra'd [13]: 11 ).

Kita harus menjelaskan ayat ini dengan penjelasan yang mendalam, bahkan cemerlang hingga tercerahkan, di mana kita akan mencurahkan dan memfokuskan pada huruf-huruf dan kata-kata, agar kita dapat mengungkap dan menemukan makna-makna yang tepat yang tersimpan di dalamnya. Ayat itu mengatakan: “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah ”. Dan ayat itu juga mengatakan: “ Sebelum mereka mengubah ”. Artinya, ada dua perubahan: perubahan ilahi , yaitu perubahan dari salah satu sunnah (jalan atau cara) Allah SWT; dan perubahan insani , yaitu perubahan yang terjadi dari manusia. Kami mencatat bahwa masing-masing dari dua perubahan ini oleh Allah diikuti dengan kata “ mā”Yang merupakan kata penghubung dengan arti“ alladzi ”yang menyatakan umum. Kami juga mencatat bahwa setiap perubahan itu terkait erat dengan huruf jar “ ba ” setelah kata “ mā ”. Sebagaimana firman-Nya:

] إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ [

“ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum.”

Dan firman-Nya:

] حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ [

“ Sebelum kaum itu sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka . ”

Apakah arti dari huruf jar “ ba ” yang dimaksud pada firman Allah SWT “ biqaum [in] ” itu sama dengan arti dari huruf jar “ ba ” yang dimaksud pada firman Allah SWT “ bianfusihim ”? Jika kita telah sampai pada pemahaman yang tepat dan mendalam tentang arti huruf jar “ ba ” di dua tempat tersebut, maka dengan demikian, kita telah memahami sunnah (jalan atau cara) dalam hal perubahan.

Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, adalah meyakini dengan Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para rosulnya. Berikut ini yang merupakan salah s … atu perilaku beriman kepada kitab-kitab Allah SWT ditunjukan oleh perilaku..a. Memperdalam semua kitab-kitab yang telah diturunkan oleh Allah SWT untuk dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.b. Melaksanakan ajaran kitab taurat karena kitab yang diturunkan kepada nabi Musa juga berasal dari Allah SWT.c. Mengingkari akan adanya kitab selain Alquran karena tidak ada kewajiban untuk melaksanakan ajaran kitab-kitab tersebut.d. Hanya melaksanakan ajaran Alquran sedangkan kitab yang lain hanya meyakini keberadaannya saja.Terima kasih yang udah mau jawab <3​

sebutkan kerajaan islam di jawa​

plis jangan ngasal harus beri penjelasan nyaa​

hukum bacaan Al An'am ayat 121​

jawab jangan ngasal beri penjelasan nya yg detail​

jwab jangan ngasal beri penjelasan nya yg detail​

Sebutkan keutamaan yang diperoleh ketika melaksanakan salat tarawih! JAWAB :MOHON DI BANTU NJIH​

Tolong jawab ya kak!!JANGAN NGASAL!!JGN PAKE BAHASA ALIEN (gjuytuiiuyy)tolong bantu semua soalnya ya kak!​

Nabi Muhammad SAW Wassalam bersabda bahwa ada salah satu perbuatan tercela yang dapat memakan pahala amal kebaikan seperti api memakan kayu bakar Jel … askan perbuatan tersebut sesuai pemahamanmu ! { HOTS } ​

Apa program yang maju dalam kepemimpinan Utsman bin Affan?​

Alquran. Sumber: Malik Shibly-Unsplash.com

Alquran merupakan kitab suci yang berisi tentang firman-firman Allah SWT dan Allah pula yang menjaganya. Muhammad Ali as-Shabuni dalam buku Abdul Hamid “Pengantar Studi Al-Qur’an” (2016: 27) menjelaskan bahwa Alquran merupakan kitab suci yang terpelihara keasliannya dan Allah SWT sendiri yang menjamin pemeliharaannya, serta tidak membebankan hal itu kepada seorang pun. Hal ini tercantum dalam Surat Al Hijr ayat 9 yang berbunyi,

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ - ٩

Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya”.

MasyaAllah. Oleh sebab itu, Alquran menjadi kitab suci yang terjaga keasliannya. Alquran menjadi pedoman yang tak termakan oleh zaman. Alquran berisikan banyak peringatan, janji Allah, bahkan ilmu pengetahuan. Salah satunya tentang penjelasan tentang tumbuh kembang janin dalam Surat Al Mu’minun ayat 14, yakni

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَۗ فَتَبَارَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَۗ - ١٤

Artinya: “Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik”.

Bagaimana manusia mengetahui penciptaan manusia itu sendiri? Tentunya, Alquran sudah ada jauh sebelum penelitian tentang janin itu dilakukan oleh manusia. Maha Suci Allah atas segala firman-Nya. Masih ingin tahu lagi dengan keajaiban firman Allah?

Keajaiban lainnya adalah Allah Yang Maha Pengasih, memberikan kita motivasi untuk terus berusaha. Salah satu motivasi tersebut tercantum dalam Surat Ar Ra’d ayat 11, yaitu

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ - ١١

Artinya: “Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

Wallahu a’lam bish-shawab. Itu adalah firman Allah maka tak ada keraguan atas hal itu. Apabila Anda sedang dilanda kesulitan, Allah akan selalu setia untuk mendengarkan. Apabila Anda sedang dilanda kesukaran Allah akan mudahkan kesukaran itu untuk Anda lewati.

Namun, ingatlah bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Semoga Allah SWT membantu kita untuk berubah menjadi pribadi dan hamba-Nya yang lebih baik lagi. Aamiin aamiin aamiin. (AA)