Frekuensi BAB bayi 1 bulan susu formula

Dok mau tanya. . Anak saya 6 bulan lebih 1 mgg. . Sebelumnya minum sufor bmt . Saat ink sudah minum yg lanjutan yaitu chil mil. . Yg saya tanyakan .. kenapa setelah beralih ke susu lanjutan pul nya jadi sering. .sehari 6 kali itupun waktunya selana 5 hari ini selalu dijam jam yang sama. Apakah normal atau diare?

pria, 1 Tahun01 Okt 2017, 06:39 WIB


Dijawab oleh:

dr. Alvin Nursalim, SpPD

Terima kasih sudah bertanya mengenai frekuensi BAB anak yang sering menggunakan fitur tanya dokter.

Warna, bentuk dan frekuensi tinja/feses bayi yang berbeda-beda seringkali menyebabkan kekhawatiran orang tua. Namun, jenis feses yang berbeda tersebut erat kaitannya dengan susu yang dikonsumsi. Sebelum berasumsi anak Anda memiliki gangguan pencernaan, ada baiknya Anda mengetahui informasi tentang feses berikut ini.

Jika bayi Anda mengkonsumsi ASI eksklusif, feses yang keluar akan didominasi warna kuning/golden feces, dan warna tersebut normal. Feses umumnya tidak berbentuk, bisa seperti pasta/krem, berbiji (seeded), dan bisa juga seperti mencret/cair. Dalam payudaranya, ibu memiliki ASI depan (foremilik) dan ASI belakang(hindmilk). Saat bayi menyusu, ia akan selalu menghisap ASI depan lebih dulu. Bagian ini mempunyai lebih banyak kandungan gula dan laktosa tapi rendah lemak. Sifatnya yang mudah dan cepat diserap membuat bayi sering lapar kembali. Sedangkan, ASI belakang (hindmilk) akan terisap kalau foremilk yang keluar lebih dulu sudah habis. Hindmilk mengandung banyak lemak. Warna kuning timbul dari proses pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan empedu.

Jika bayi hanya mendapat foremilk yang mengandung sedikit lemak dan banyak gula, kadang-kadang terjadi perubahan pada proses pencernaan yang akhirnya membuat feses bayi berwarna hijau. Bahkan sering juga dari situ terbentuk gas yang terlalu banyak (kentut melulu), sehingga bayi merasa tak nyaman (kolik).

Sedangkan bila yang diminum susu formula, atau ASI dicampur susu formula, warna feses akan menjadi lebih gelap, seperti kuning tua, agak cokelat, cokelat tua, kuning kecoklatan atau cokelat kehijauan. Feses pada bayi yang mengkonsumsi susu formula berbentuk padat, bergumpal-gumpal atau agak liat danmerongkol/bulat.

Anda tidak perlu khawatir selama bayi Anda tetap tampak sehat, berat badan tetap bertambah, perut tidak kembung dan bayi Anda tidak rewel. Seperti yang sudah kami jelaskan sebelumnya, memang wajar terjadi perubahan dalam frekuensi BAB bayi dengan semakin bertambahnya usia bayi, hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh produk yang masuk ke dalam tubuh dapat terserap oleh sistem pencernaan bayi. Tidak ada batas waktu yang dapat dijadikan patokan waktu yang normal bagi bayi untuk BAB. Frekuensi buang air besar pada bayi bervariasi, dapat 4 - 10 kali sehari atau sebaliknya, sekali dalam 3 - 7 hari. Jadi frekuensi BAB anak Ibu yang 5-7 kali sehari sebenarnya masih tergolong normal asalkan tidak disertai keluhan-keluhan seperti bayi menjadi lebih rewel, perut kembung dan teraba keras, sering muntah, berat badan tidak naik, dan tidak adanya ampas pada feses, dll.

BAB meningkat setelah minum susu formula adalah wajar terjadi asalkan BAB anak Anda tidak berupa air, berbau busuk, dan mengandung darah. Pada anak Anda, terdapat kecurigaan mungkin terjadinya intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa merupakan keadaan kurangnya enzim laktase yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna laktosa (gula susu) yang terkandung di dalam susu. Laktosa yang tidak terproses tersebut akan bertahan di dalam usus dan mengalami fermentasi, sehingga usus terasa tidak nyaman, termasuk sakit perut, kembung, sering buang angin dan diare. NL33 memang susu formula dengan kandungan rendah laktosa. Namun perlu diperhatikan juga faktor lain seperti pembuatan susu formula apakah terlalu pekat sebelumnya, juga perlu dipertimbangkan perkembangan usia yang memang disertai dengan perubahan frekuensi BAB.

Kami sarankan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter spesialis anak untuk penentuan jenis susu formula yang tepat.

AKURAT.CO, Frekuensi buang air besar bayi baru lahir dapat mengungkapkan informasi penting tentang kesehatan mereka secara keseluruhan. Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), frekuensi buang air besar yang normal tergantung usia. 

Selama 24 jam pertama, bayi setidaknya harus BAB satu kali karena gula dari ASI yang dikonsumsinya bertindak sebagai pencahar untuk mendorong meconium keluar. Pada hari ketiga, kotoran ini menjadi tinja yang lebih ringan, cair, dan lebih mudah dibersihkan.

Bayi yang baru lahir sampai usia seminggu bisa BAB hingga 12 kali. Bahkan tak jarang bayi yang diberi ASI akan BAB setiap selesai disusui. Ini disebabkan refleks gastrokolika masih kuat. Adapun gastrokolika ialah refleks tubuh yang meningkatkan pergerakan usus besar yang timbul sehingga bayi buang air besar segera setelah disusui.

baca juga:
  • Bayi Selalu Menangis Saat Tidak Digendong, Ini Cara Mengatasinya
  • Mengenal Tandem Nursing, Menyusui Bayi dan Balita Sekaligus
  • Bunda Wajib Tahu, Ini Deretan Makanan Terbaik Saat Bayi Diare

Sementara menurut Parents, selama 12 minggu pertama, Si Kecil mungkin BAB berkisar antara satu hingga delapan kali dalam sehari, dengan rata-rata empat kali bab setiap harinya.

"Beberapa bayi buang air besar setelah setiap kali menyusui dan beberapa setiap tiga hari. Semuanya normal," kata dokter anak Tanya Remer Altmann, dikutip AKURAT.CO pada Minggu, (10/10/2021). 

Pada usia tiga hingga enam minggu, beberapa bayi yang diberi ASI mulai jarang buang air besar. Beberapa bayi ASI sering kali tidak BAB bahkan hingga 7-10 hari. Pada usia ini, fungsi saluran cerna bayi berangsur berkembang, refleks gastrokolika mulai mengendur.

Ketersedian enzim laktase untuk mencerna gula susu (laktosa) mulai mencukupi sehingga ASI mulai dicerna dengan baik sehingga tidak ada limbah padat untuk dikeluarkan dari sistem pencernaan. Dalam kondisi ini, BAB yang jarang bukan merupakan tanda sembelit.

Sementara bayi yang sudah berusia empat bulan dan belum mendapatkan MPASI umumnya akan BAB dua kali sehari. Namun, BAB tiga kali sehari masih dianggap normal bila Si Kecil tampak nyaman, berat badan terus bertambah, dan menyusui secara teratur.

“Tidak apa-apa jika bayi hanya BAB tiga hari sekali, selama fesesnya tetap lunak, berat badannya bertambah, dan ia tidak sakit perut atau kembung," kata Bryan Vartabedian, M.D., ahli gastroenterologi anak di Houston.

Berbeda dengan ASI, frekuensi BAB bayi yang diberi susu formula (sufor) biasanya tidak berubah selama beberapa bulan awal usia mereka. Bayi yang diberi susu formula cenderung buang air besar setidaknya satu kali sehari, tetapi bisa juga lebih sering.

Bayi susu formula juga cenderung memiliki BAB lebih keras. Jika Si Kecil yang minum susu formula tidak buang air besar selama dua hari atau lebih, maka kemungkinan besar dia mengalami sembelit. Jangan ragu untuk langsung berkonsultasi dengan dokter.

Frekuensi BAB Si Kecil akan berkurang seiring perkembangan usianya. Setelah bayi mendapatkan MPASI, feses bayi akan berubah, baik dari segi tekstur maupun warna. Frekuensi BAB-nya berkurang, namun menjadi lebih teratur, baik bayi ASI maupun susu formula. Namun, bayi ASI tidak selalu konsisten.

Setelah berusia tiga tahun, biasanya buang air besar anak sudah sama seperti orang dewasa, satu kali sehari. Pada anak normal, buang air besar minimal sekali tiap tiga hari, dan sesering-seringnya tiga kali sehari, asalkan tekstur fesesnya normal, tidak encer atau tidak keras.[]

Berapa kali BAB bayi 1 bulan minum susu formula?

Bayi yang diberi susu formula Bayi baru lahir yang diberi susu formula normalnya memiliki frekuensi BAB 1–4 kali sehari. Namun, setelah satu bulan, frekuensinya bisa menurun menjadi 2 hari sekali. Konsistensi feses bayi yang diberi susu formula akan lebih lengket dan padat menyerupai selai kacang.

Normalkah bayi sufor BAB 6 kali sehari?

Bayi yang minum sufor, biasanya bisa 3-5 kali sehari BAB. Bayi yang sudah memiliki makanan pendamping ASI (MPASI), bisa saja BAB melambat atau memiliki frekuensi BAB yang lebih sedikit.

Apakah bayi sufor harus BAB tiap hari?

Healthy Children bahkan menyebutkan bahwa bayi yang diberi susu formula biasanya BAB setidaknya sekali sehari, tetapi bisa saja tidak BAB selama 1 sampai 2 hari. Jadi, Moms tidak perlu khawatir lagi jika beberapa hari ke depan Si Kecil masih kembali ke frekuensi BAB dengan tekstur yang tergolong normal.

Pup baby yg tidak serasi dengan susu formula seperti apa?

Ciri-ciri Pup Bayi Tidak Cocok Susu Formula Berwarna hijau atau gelap kehitaman. Terdapat lendir. Teksturnya keras. Kadang disertai darah.