Cara Membuat Histogram dari tabel distribusi frekuensi

Saat ini menyelesaikan masalah matematika dapat dilakukan dengan beragam bantuan aplikasi matematika yang ada. Jika zaman dulu alat bantu hanya sekedar kalkulator sebagai alat bantu hitung, saat ini beragam aplikasi dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah matematika atau soal matematika. Aplikasi matematika ada yang bersifat instan hasilnya dan ada juga yang masih memerlukan beberapa proses berpikir untuk menemukan jawaban-nya.

Sepertinya masing-masing mempunyai nilai lebih dan juga nilai kurang, sehingga tidak serta merta kita dapat mengatakan bahwa aplikasi satu dengan lainnya lebih unggul. Nilai lebih dari sebuah aplikasi matematika dapat kita manfaatkan sebagai media belajar atau menyelesaikan masalah atau soal matematika, sehingga tujuan dari belajar matematika dapat tercapai.

GeoGebra dengan beragam fasilitas mempunyai keunggulan dan juga kelemahan, keunggulannya dapat kita manfaatkan untuk membantu belajar matematika secara langsung serta kelemahannya dapat juga kita jadikan sarana untuk belajar menyelesaikan masalah dengan sebuah keterbatasan fasilitas.

Seperti halnya dalam statistika, untuk membuat Histogram, Tabel Distribusi Frekuensi, dan Poligon Frekuensi dapat dilakukan dengan mudah. Namun sebelum melanjutkan membaca tulisan ini, ada baiknya membaca tulisan terkait dengan hal ini:

Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi, Histogram, dan Poligon Frekuensi Menggunakan GeoGebra

Menggunakan GeoGebra untuk Pembuatan Histogram

Histogram

Tulisan ini merupakan seri tulisan tentang histogram, sehingga membaca tulisan-tulisan diatas juga diperlukan. Tulisan ini merupakan update tulisan terdahulu dan sebagai bahan literasi bersama untuk belajar matematika menggunakan bantuan GeoGebra.


Pada tulisan ini, kita akan menggunakan konsep penyusunan tabel distribusi frekuensi layaknya kita susun secara manual. Adapun langkah yang perlu diingat adalah terkait langkah-langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

  1. Tentukan range (rentang atau jangkauan)

    Range = nilai maksimum – nilai minimum

  2. Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Jangan terlalu banyak/sedikit, berkisar antara 5 dan 20, tergantung dari banyak dan sebaran datanya.

    Aturan Sturges:

    Banyak kelas = 1 + 3.3 log n, dimana n = banyaknya data

  3. Tentukan panjang/lebar kelas interval (p)

    Panjang kelas (p) = [rentang]/[banyak kelas]

  4. Tentukan nilai ujung bawah kelas interval pertama

Namun yang membedakan adalah dalam penggunaannya, jika secara manual langkah-langkah tersebut dilakukan diawal namun ketika menggunakan bantuan GeoGebra langkah tersebut dilakukan setelah data dientery ke GeoGebra serta telah dilakukan analisisnya. Sebenarnya tanpa langkah-langkah manual tersebut sudah cukup dengan analisis GeoGebra tabel distribusi frekuensi, histogram dan poligon frekuensi terbentuk secara default menurut algoritma dari GeoGebra.


Namun demikian, mungkin saja dalam membaca tabel distribusi frekuensi, histogram dan poligon frekuensi yang terbentuk secara default agak kesulitan karena tabel biasanya ada yang ditampilkan dalam bentuk desimal pada setiap kelasnya, sehingga masih dimungkinkan kita untuk mengubahnya untuk disesuaikan dengan keperluan lain.


Berikut langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat tabel distribusi frekuensi, histogram dan poligon frekuensi menggunakan GeoGebra:

Cara membuathistogram bisa dilakukan melalui beberapa langkah. Dalam ilmu Statistik, Histogram adalah grafis yang menunjukkan distribusidatasecaravisual.

Grafik histogram juga menjelaskan seberapa sering nilai yang berbeda terjadi di dalam suatu kumpulandata. Adapun kegunaan Histogram ialah untuk memberikan informasi mengenai variasi dalam suatu proses dan membantu manajemen untuk membuat keputusan.

Cara Membuat Histogram dari tabel distribusi frekuensi

Cara Membuat Histogram dari tabel distribusi frekuensi
Perbesar

Ilustrasi cara membuat histogram. Foto: Unsplash

Dikutip dari laman Sambimatika dan rumusrumus.com, berikut ini adalah beberapa cara membuat histogram yang perlu diketahui.

Mengumpulkan data pengukuran

Data untuk membuat Histogram menggunakan berbentuk Numerik. Sebagai contoh, Aji ingin mengumpulkan data pengukuran untuk panjangnya kaki komponen A dengan nilai terbesar adalah 3.2 dan nilai terkecil 2.6.

Menentukan range atau nilai interval

Sebelum menentukan Range, ketahui dulu nilai terbesar dan nilai terkecil dari seluruh data pengukuran. Adapun cara untuk menghitung nilai interval (R) ialah sebagai berikut:

R = Xmaks – Xmins atau Range = Nilai terbesar – Nilai terkecil

Berdasarkan contoh di atas, maka:

Menentukan banyaknya kelas interval

Cara Membuat Histogram dari tabel distribusi frekuensi

Perbesar

Contoh kelas interval. Dok: Istimewa

Sebagai panduan, ada tabel yang menentukan interval kelas berdasarkan jumlah unit sampel dalam metrik. Untuk contoh kasus di atas, banyaknya sampel data pengukuran adalah 50 data. Dengan begitu banyaknya kelas interval adalah 7 buah (menurut tabel adalah 6 sampai 10).

Menentukan lebar kelas interval, batas kelas, dan nilai tengah kelas

  • Menentukan lebar kelas interval

Yang menentukan lebar setiap kelas Interval adalah pembagian interval di langkah 2 dan jumlah interval kelas pada langkah 3. Kasus yang sama untuk menghitung lebar kelas interval adalah:

Lebar = Range / Kelas Interval

  • Menentukan batas setiap kelas interval

Cara menentukan batas setiap kelas Interval ialah menggunakan rumus berikut:

Nilai terendah – ½ x unit pengukuran

Menentukan batas bawah kelas pertama: 2.6 – ½ x 0.1= 2.55

Lalu batas bawah kelas pertama + lebar kelas interval: 2.55 + 0.1 = 2.65

Batas bawah kedua adalah batas atas kelas pertama, yakni 2.65

Batas atas kedua adalah batas bawah kedua + lebar kelas interval: 2.65 + 0.1 = 2.75

  • Menentukan nilai tengah setiap kelas interval

Nilai tengah kelas pertama adalah batas atas + batas bawah kelas Pertama / 2 = 2.55 + 2.65 / 2 = 2.6

Menentukan frekuensi dari setiap kelas interval

Untuk memudahkan kamu dalam berhitung, gunakan pengelompokan perhitungan lima untuk mengetahui satu per satu jumlah frekuensi yang jatuh ke kelas interval secara berturut-turut.

Cara Membuat Histogram dalam Grafik

Berikut cara membuat grafik histogram dengan praktis:

Buat garis horizontal menggunakan skala berdasarkan unit pengukuran data.

Kemudian buat garis vertikal menggunakan skala frekuensi.

Setelah itu buat grafik batang dengan tinggi menyesuaikan frekuensi setiap kelas interval. Bila terdapat batasan spesifikasi yang sudah ditentukan, tarik garis vertikal sesuai spesifikasi tersebut.

Grafik histogram selesai dibuat.

Itu dia informasi seputar cara membuat histogram dari awal sampai akhir. Cara di atas merupakan cara manual, tetapi kamu bisa membuatnya dengan software khusus statistik yang saat ini tersedia di pasaran.

Langkah

Cara Membuat Histogram.
Mengumpulkan data pengukuran..
Menentukan range atau nilai interval..
Menentukan banyaknya kelas interval..
Menentukan lebar kelas interval, batas kelas, dan nilai tengah kelas..
Menentukan frekuensi dari setiap kelas interval..
Membuat Grafik Histogram..

Langkah

Langkah-langkah dalam membuat histogram dan poligon frekuensi dari tabel distribusi frekuensi di atas adalah sebagai berikut..
Membuat sumbu datar dan sumbu tegak yang saling berpotongan. ... .
Menyajikan frekuensi pada tabel ke dalam bentuk diagram. ... .
Membuat poligon frekuensi..

Langkah

Dalam menyusun sebuah distribusi frekuensi dilakukan beberapa langkah, yaitu:.
Mengurutkan data. ... .
Menentukan range atau jangkauan dari data tersebut. ... .
Menentukan jumlah kelas. ... .
Menentukan panjang interval kelas. ... .
Menentukan tepi bawah dan tepi atas kelas. ... .
Menentukan frekuensi dari setiap kelas..

Bagaimana cara menyajikan data dalam bentuk histogram?

Langkah-langkah Menyajikan Data Dalam Bentuk Histogram.
Menyajikan data acak dalam tabel data kelompok..
Menentukan batas bawah dan batas atas setiap kelas..
Membuat bidang tempat menyajikan data dalam bentuk histogram, sudah memuat batas atas dan batas atas untuk setiap kelas..