Berikut ini yang bukan merupakan jenis gelombang berdasarkan gerakan butiran-butiran air laut yaitu

Jawaban benar pada soal ini adalah A. 

Berikut adalah penjelasannya. 

Gelombang osilasi berbentuk butir-butir air laut yang berputar membentuk gerakan seperti lingkaran atau elips, sehingga terlihat puncak dan lembah gelombang. Saat gelombang memasuki wilayah pantai, gelombang osilasi mengalami penurunan kecepatan, sehingga panjang gelombang menjadi lebih kecil, sedangkan tinggi gelombang semakin bertambah. Akhirnya terbentuklah pecahan gelombang [breaking waves]. 

Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah A. 

0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat [0 suara]

7 tayangan1 halaman

Gelombang laut [image by Kicknews.today], 
Macam-Macam Gelombang Berdasarkan Gerakan Butiran-Butiran Air Lautnya ~ Apa yang biasa teman-teman lihat jika berkunjung ke pantai? Biasanya kita melihat air laut yang bergerak-gerak menuju ke pantai. Gerakan air laut dipermukaan air yang kita lihat tersebut disebut dengan gelombang laut. Gelombang laut dapat didefinisikan sebagai suatu proses turun naiknya molekul-molekul air laut, membentuk puncak, dan lembah. Secara umum, gerak gelombang laut terbentuk karena adanya pengaruh angin Berdasarkan gerakan butiran-butiran air laut, gelombang dapat dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut ini.

  1. Gelombang Osilasi
  2. Gelombang osilasi berbentuk butir-butir air laut yang berputar membentuk gerakan seperti lingkaran atau ellips, sehingga terlihat puncak dan lembah gelombang. Pada saat gelombang memasuki wilayah pantai, gelombang osilasi mengalami penurunan kecepatan, panjang gelombang menjadi lebih kecil, sedangkan tinggi gelombang bertambah. Akhirnya terbentuklah pecahan gelombang [breaking waves].
  3. Gelombang Translasi
  4. Setelah terjadi pecahan gelombang, butir-butir air laut tidak lagi berputar turun naik membentuk puncak dan lembah gelombang melainkan bergerak ke arah pantai. Gerakan air ke arah pantai ini dinamakan gelombang translasi.
  5. Swash
  6. Swash adalah kelanjutan dari gelombang translasi, yaitu berupa desakan massa air laut ke daratan pada saat memasuki wilayah pantai.
  7. Back Swash
  8. Back swash adalah proses kembalinya massa swash dari pantai ke wilayah laut.
  9. Aktivitas Endogenik
  10. Aktivitas endogenik terjadi di dasar laut berupa kegiatan gunungapi atau gempa tektonik dapat menyebabkan terjadinya gelombang pasang secara tiba-tiba dengan tinggi gelombang jauh lebih besar dibandingkan dalam keadaan normal. Gelombang pasang air laut semacam ini dinamakan Tsunami. Kedahsyatan tsunami dapat dilihat dari panjang gelombangnya yang dapat mencapai 200 kilometer dengan tinggi gelombang sekitar 30 meter dan kecepatan rambat gelombang sekitar 800 km/jam.

Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa terdapat empat macam gelombang laut berdasarkan gerakan dari butiran-butiran air lautnya yaitu Gelombang Osilasi, Gelombang Translasi, Swash, Back Swash, dan Aktivitas Endogenik.

Air laut adalah massa zat yang mudah bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhi gerakan air laut, seperti adanya angin, perbedaan kerapatan air, dan perbedaan kadar garam. Gerakan air laut terdiri atas gelombang, arus, dan pasang surut.

Gelombang merupakan bentuk gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Seseorang yang sama sekali tidak mengerti ilmu kelautan pun dapat dengan mudah menunjukkan gelombang laut. Namun jika ditanya apakah gelombang laut itu? Bagaimana proses terjadinya? Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gelombang laut? Tentunya pertanyaan-pertanyaan tersebut memerlukan jawaban yang lebih mendalam.

Gelombang laut dapat didefinisikan sebagai suatu proses turun naiknya molekul-molekul air laut, membentuk puncak, dan lembah. Secara umum, gerak gelombang laut terbentuk karena adanya pengaruh angin, terutama berhubungan dengan hal-hal berikut.

1] Kecepatan angin, semakin kencang angin bertiup semakin besar gelombang laut yang ditimbulkannya. Selain itu, kecepatan angin juga berpengaruh terhadap panjang gelombang dan cepat rambat gelombang.

2] Lamanya angin bertiup, semakin lama angin bertiup gelombang semakin besar.

3] Fetch, yaitu daerah yang terkena pengaruh gerakan angin. Semakin luas fetch, gelombang yang terbentuk memiliki panjang gelombang lebih besar.

Berdasarkan posisi atau letak gelombang terhadap fetch nya, kita mengenal dua jenis gelombang, yaitu sea waves dan swell.

  • Sea waves adalah gelombang laut yang berada di daerah pengaruh angin atau gelombang yang letaknya di dalam fetch.

  • Swell adalah gelombang laut di luar pengaruh fetch.

4] Perbedaan kerapatan air laut dan udara. Sebagaimana prinsip terjadinya gelombang yang dikemukakan oleh Helmholtz yang berbunyi jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatan atau densitasnya saling bersentuhan atau bergesekan satu sama lain, pada bidang sentuhnya akan terbentuk gelombang. Menurut prinsip ini, gelombang laut dapat terjadi akibat bersentuhannya molekul air laut dan molekul udara yang berbeda tingkat kerapatannya.

5] Kedalaman laut. Adanya perubahan kedalaman dasar laut secara tiba-tiba dari dalam menjadi dangkal ke arah pantai mengakibatkan bagian bawah gelombang tertahan oleh dinding dasar laut. Benturan gelombang laut dengan dinding dasar laut ini mengakibatkan terbentuknya gerak ombak membalik yang menimbulkan pecahan gelombang yang dikenal dengan istilah Breaking Waves atau Breakers.

Berdasarkan gerakan butiran-butiran air laut, gelombang dapat dibedakan menjadi empat, yaitu sebagai berikut ini.

Gelombang osilasi berbentuk butir-butir air laut yang berputar membentuk gerakan seperti lingkaran atau ellips, sehingga terlihat puncak dan lembah gelombang. Pada saat gelombang memasuki wilayah pantai, gelombang osilasi mengalami penurunan kecepatan, panjang gelombang menjadi lebih kecil, sedangkan tinggi gelombang bertambah. Akhirnya terbentuklah pecahan gelombang [breaking waves].

Setelah terjadi pecahan gelombang, butir-butir air laut tidak lagi berputar turun naik membentuk puncak dan lembah gelombang melainkan bergerak ke arah pantai. Gerakan air ke arah pantai ini dinamakan gelombang translasi.

Swash adalah kelanjutan dari gelombang translasi, yaitu berupa desakan massa air laut ke daratan pada saat memasuki wilayah pantai.

Back swash adalah proses kembalinya massa swash dari pantai ke wilayah laut.

Aktivitas endogenik terjadi di dasar laut berupa kegiatan gunungapi atau gempa tektonik dapat menyebabkan terjadinya gelombang pasang secara tiba-tiba dengan tinggi gelombang jauh lebih besar dibandingkan dalam keadaan normal. Gelombang pasang air laut semacam ini dinamakan Tsunami. Kedahsyatan tsunami dapat dilihat dari panjang gelombangnya yang dapat mencapai 200 kilometer dengan tinggi gelombang sekitar 30 meter dan kecepatan rambat gelombang sekitar 800 km/jam

Arus laut adalah gerakan massa air laut dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Gerakan massa air laut ini dapat secara mendatar berupa arus permukaan dan arus dasar, ataupun secara vertikal, dari lapisan bawah ke atas atau sebaliknya.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya arus laut antara lain sebagai berikut.

1] Gerakan angin yang arahnya tetap sepanjang tahun, yang mengakibatkan arus laut berupa gerakan air permukaan yang arahnya mendatar. Contohnya adalah sebagai berikut.

  • a] Angin Passat menggerakkan massa air laut berupa arus permukaan yang meliputi arus khatulistiwa utara bergerak di Samudra Pasifik dan Atlantik, serta arus khatulistiwa selatan yang bergerak di Samudra Pasifik, Atlantik, dan Hindia.
  • b] Angin Barat mengakibatkan adanya Arus Teluk [Gulfstream] yang bergerak dari pantai Timur Amerika Serikat menyusuri Samudra Atlantik sampai ke pantai Barat Benua Eropa sekitar Inggris, dan arus Kuroshio [arus hitam] di sekitar pantai timur Kepulauan Jepang.

2] Perbedaan tinggi permukaan air laut, mengakibatkan terjadinya arus atau gerakan air untuk mengisi wilayah laut di tempat lain yang permukaannya lebih rendah. Arus yang terjadi akibat perbedaan tinggi permukaan laut dinamakan arus kompensasi atau arus pengisi. Berdasarkan arah gerakannya, arus kompensasi dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

  • a] Arus kompensasi mendatar, seperti arus anti khatulistiwa di Samudra Pasifik dan Atlantik, Oyashio di Jepang, dan arus Labrador di Pantai Timur Kanada
  • b] Arus kompensasi vertikal atau tegak, seperti Arus Kalifornia di Pantai Barat Amerika Serikat, Benguella di Pantai Barat Afrika Selatan, Canari di Pantai Barat Afrika Utara, dan arus Australia Barat.

3] Adanya rintangan pulau atau benua, mengakibatkan arus laut berbelok mengikuti garis pantai pulau atau benua tersebut. Contohnya antara lain arus Brasil, arus Meksiko, dan arus Agulhas.

4] Perbedaan suhu dan salinitas [kadar garamair laut, menyebab- kan perbedaan kerapatan atau densitas massa air laut sehingga menimbulkan gerakan air laut dari wilayah yang memiliki densitas tinggi ke wilayah yang densitasnya rendah. Arus laut yang diakibatkan oleh perbedaan suhu dan kadar garam dinamakan arus thermohalin.

Di dalam sistem sirkulasi arus laut, kita mengenal beberapa istilah yang berhubungan dengan proses dan karakter gerakan arus, seperti up welling dan down welling, serta arus panas dan arus dingin.

1] Up welling current adalah naiknya peristiwa massa air dingin dari lapisan laut dalam ke lapisan permukaan karena adanya kekosongan massa di permukaan. Zone up welling merupakan wilayah yang kaya dengan sumber daya ikan karena di daerah tersebut merupakan tempat berkumpulnya plankton sebagai makanan ikan. Contoh zone up welling di Indonesia adalah sekitar perairan Maluku.

2] Down welling adalah gerakan atau aliran air dari permukaan laut ke wilayah yang lebih dalam karena terjadinya penumpukan massa air di permukaan.

3] Arus panas adalah arus yang suhunya relatif lebih tinggi jika dibandingkan suhu air laut yang dilaluinya. Contohnya, antara lain arus Khatulistiwa, arus Teluk [Gulfstream], arus Kuroshio, dan arus Agulhas.

4] Arus dingin adalah jenis arus laut yang suhunya relatif lebih dingin dibandingkan dengan suhu air yang dilaluinya, seperti arus Oyashio, arus Peru, arus Benguella, arus Labrador, dan arus Falkland.

Seperti halnya up welling, pertemuan antara arus panas dan dingin merupakan wilayah yang sangat diminati plankton sehingga merupakan kawasan yang kaya akan sumber daya ikan laut. Contoh pertemuan kedua arus yang berbeda suhunya antara lain di Kepulauan Jepang yang merupakan kawasan pertemuan arus Kuroshio dan Oyashio, serta di Kepulauan Falkland, yaitu merupakan zone pertemuan antara arus Humboldt dan arus Falkland.

Pasang naik dan pasang surut air laut merupakan fenomena gerakan air laut yang terjadi dua kali setiap hari. Pada saat pasang naik, permukaan air laut mengalami kenaikan beberapa sentimeter dari keadaan normal, sebaliknya saat pasang surut permukaan laut mengalami penurunan. Wilayah pantai yang menjadi kawasan peralihan antara pasang-surut air laut dinamakan zone litoral. Penyebab utama dari gejala alam ini adalah adanya gaya tarik [gravitasi] bulan dan matahari terhadap Bumi, namun yang lebih terasa pengaruhnya adalah gravitasi bulan karena jarak matahari dan Bumi sangat jauh.

Tinggi muka air laut pasang naik dan pasang surut tidak sama setiap hari. Hal ini sangat bergantung dari posisi Matahari, Bumi, dan bulan. Pada 1 Hijriyah [bulan baru] dan 14 Hijriyah [bulan purnama], di mana posisi ketiga benda langit ini terletak pada satu garis lurus maka gaya tarik matahari dan bulan terhadap Bumi berakumulasi menjadi satu. Pada saat inilah terjadi pasang-surut tertinggi di muka Bumi yang dikenal dengan pasang purnama. Pada tanggal 7 dan 21

Hijriyah, ketika posisi matahari, Bumi, dan bulan membentuk sudut 90°, gaya tarik matahari dan bulan terhadap Bumi saling berlawanan. Akibatnya, pada kedua tanggal tersebut gejala pasang-surut mencapai puncak terendah, yang dikenal dengan istilah pasang perbani

sumber : Utoyo, Bambang. 2009. Geografi 1 Membuka Cakrawala Dunia : untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta. PT. Bumi Aksara

]]>