Berapa lama nabi muhammad saw melakukan dakwah islam di makkah

Dakwah Nabi Muhammad Saw. di Makkah selama tiga belas tahun penuh dengan rintangan dan Allah Swt. dalam Q.S. An-Najm ayat 62 pernah memerintahkan Rasul agar hijrah ke Abasya pada tahun keempat kenabiannya. “Nabi Muhammad Saw. melakukan dakwah secara terang-terangan di Makkah selama sepuluh tahun.

Nabi Muhammad SAW berdakwah di Makkah berlangsung selama 13 tahun nilai nilai yang diajarkan Nabi selama di Makkah adalah?

Nabi Muhammad berdakwah 13 tahun di Makkah. Yakni kepercayaan tentang keesaan Allah dengan menghindari segala macam kemusyrikan dan penyembahan berhala.

Berapa lama Nabi Muhammad melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi di kota Mekah?

Menurut sejarawan Muslim Arab, Ibn Ishaaq (wafat antara 150-159 H/761-770 M), selama tiga tahun pertama Rasulullah saw berdakwah secara sembunyi-sembunyi.

Materi yang disampaikan dalam dakwah Nabi Muhammad SAW selama di Mekah berfokus kepada?

Materi ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad pada saat dakwah periode Mekkah langsung terfokus kepada inti sari ajaran islam yaitu tauhidullah. Tauhidullah merupakan ajaran islam yang menjelaskan tentang kewajiban untuk mentauhidkan Allah atau mengesakan Allah.

Pada periode Makkah dakwah Rasulullah SAW berlangsung selama tahun * 2 poin?

dakwah nabi muhammadah pada periode mekkah berlangsung selama kurang lebih 13 tahun. Mulai dari nabi muhammad menerima wahyu pertama ketika berusia 40 tahun. Periode dakwah nabi muhammad di mekkah berakhir hingga nabi muhammad hijrah dari kota mekkah ke kota madinah.

Apa yang dimaksud dengan periode Mekah?

Periode pertama dinamakan Periode Makkah. Turunnya Alquran periode pertama ini terjadi ketika Nabi SAW bermukim di Makkah, yaitu selama 12 tahun, 5 bulan, dan 13 hari, sampai Nabi SAW melakukan hijrah. Sebagian ulama ada pula yang menyebut periode ini sebagai periode sebelum hijrah.

Karakteristik pendidikan Islam yang ada di Mekah dan Madinah?

Jika di Makkah lebih kepada pengajaran pendidikan Islam yang menekankan pada pemahaman tauhid dan pengajaran alquran, sedangkan di Madinah lebih meluas cakupannya yakni selain diajarkan tauhid dan alquran, masyarakat Madinah dibekali dengan pendidikan akhlak, amal ibadah, kehidupan sosial kemasyarakatan dan keagamaan.

Mengapa Nabi Muhammad SAW mendapat julukan Al Amin brainly?

Nabi Muhammad saw merupakan kekasih Allah SWT yang berakhlak mulia. Atas kejujuran yang dimilikinya, ia mendapatkan gelar Al Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya.

Apa julukan yang diberikan kepada Nabi Muhammad?

Julukan Al-Hasyir disematkan kepada Nabi Muhammad karena suatu saat beliau akan menjadi penyelamat bagi orang-orang yang taat. Penyelamatan ini akan dilakukan kepada umatnya pada hari kiamat. Selain mendapat gelar yang disebutkan di atas, Nabi Muhammad juga dijuluki sebagai nabiyurrahmah atau Nabi yang penyayang.

Mengapa Nabi Muhammad SAW sejak kecil mendapat gelar Al Amin?

Al Amin tersebut diberikan untuk Rasulullah SAW karena sifat beliau yang begitu terpuji serta dapat dipercaya. Nabi Muhammad SAW dikenal dengan kejujuran dan sifat amanahnya yang begitu luar biasa. Baik dalam berdagang ataupun kepentingan umat.

Suka duka dakwah awal Nabi Muhammad SAW

Republika/Mardiah

Ilustrasi Dakwah

Rep: Heri Ruslan Red: Elba Damhuri

REPUBLIKA.CO.ID -- Keyakinan Nabi Muhammad SAW mengenai pengutusannya sebagai rasul Allah menguat ketika beliau bertemu Waraqah saat hendak mengelilingi Ka’bah.

Waraqah meyakinkannya, “Demi Dia yang memegang hidupku, engkau adalah Nabi atas umat ini. Engkau telah menerima namuz besar seperti yang telah diberikan pada Musa as. Engkau pasti akan didustakan, disiksa, diusir, dan diperangi. Kalau sampai waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah.”

Maka dimulailah proses panjang dakwah Rasulullah saw menyeru bangsa Arab pada Islam. Dari 23 tahun masa kerasulan Nabi Muhammad SAW, 13 tahun di antaranya beliau habiskan di kota kelahiran beliau, Makkah. Sedangkan selama 10 tahun sisanya, beliau berdakwah di Madinah al-Munawwaroh.

Menurut sejarawan Muslim Arab, Ibn Ishaaq (wafat antara 150-159 H/761-770 M), selama tiga tahun pertama Rasulullah saw berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Beliau menyeru orang-orang yang beliau yakini dapat merahasiakan pesan yang dibawanya. 

Di antara mereka yang masuk Islam pada periode ini adalah Khadijah, Waraqah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakr, Zaid bin Haritsah, Sa’ad bin Abi Waqas, Utsman bin ‘Affan, Zubair bin Awwam, Abd al-Rahman bin ‘Auf, Abdullah bin Mas’ud, dan beberapa orang budak (termasuk Bilal bin Rabah).

Syeikh Tawfique Chowdhury menjelaskan dalam Mercy to the World, Seerah: Makkan Period, pendapat populer yang menyebut bahwa mayoritas pemeluk Islam pada periode ini berasal dari kalangan budak dan fakir miskin tidaklah benar. 

“Dari 67 Muslim pertama, hanya 13 di antaranya yang berasal dari golongan miskin, non-Arab, dan budak yang dibebaskan,” ujarnya.

Setelah tiga tahun, melalui sebuah wahyu, Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk menyampaikan dakwah secara terbuka. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (QS. Asy-Syu’araa’: 214). Rasulullah saw lalu mengumpulkan 30 orang kerabatnya di rumah beliau dan menyeru mereka pada Islam.

Di sebuah kesempatan yang lain, Rasulullah berdiri di atas sebuah bukit kecil bernama Safa dan mengumpulkan orang-orang Quraisy di Makkah. Setelah mereka berkumpul, dari atas bukit yang terletak berdekatan dengan lokasi Ka’bah itu, Rasulullah berkata, “Jika aku mengatakan kepada kalian bahwa sejumlah besar tentara sedang bersembunyi di balik gunung itu dan siap untuk menyerang kalian, apakah kalian akan percaya?”

Mereka menjawab, “Tentu saja, karena kami mempercayaimu. Kami tahu engkau selalu mengatakan yang benar.”

Lalu Rasulullah SAW berkata, “Tuhan telah memerintahku untuk mengingatkan kalian, orang-orangku, bahwa kalian harus menyembah satu Tuhan. Jika kalian tidak melakukannya, kalian akan mengundang amarah-Nya. Dan aku tidak akan mampu berbuat apapun untuk menolongku, meskipun kalian adalah orang-orang dari kaumku sendiri.”

Seruan terbuka tersebut segera memicu respon para pemimpin Quraisy. Penentangan mereka terhadap ajaran yang dibawa Rasulullah SAW berlangsung hingga bertahun-tahun setelahnya. Syeikh Tawfique mengatakan, alasan utama pemimpin Quraisy menentang Rasulullah saw dan menghalang-halangi dakwah Islam adalah faktor ekonomi.

Syeikh Tawfique menjelaskan, pada masa tersebut Makkah telah menjadi pusat peribadatan. Hal itu dikarenakan Ka’bah menjadi tempat bagi berhala-berhala milik berbagai suku dan kaum. Para pemimpin Quraisy khawatir suku-suku dan kaum-kaum tersebut berhenti mengunjungi berhala-berhala mereka di Makkah jika konsep ketuhanan yang esa diterima oleh masyarakat Arab.

  • nabi muhammad
  • dakwah nabi muhammad
  • dakwah islam
  • dakwah

Berapa lama nabi muhammad saw melakukan dakwah islam di makkah

Kaligrafi Nabi Muhammad, Nabi yang diutus Allah SWT. Foto: pixabay

Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul Allah saat ia berusia 40 tahun. Ini bertepatan dengan turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril di Gua Hira.

Usai mendapatkan wahyu, Rasulullah bimbang dan mengalami pergulatan batin yang hebat. Kemudian Rasulullah bertemu Waraqah dalam perjalanannya menuju Ka’bah.

Waraqah yang telah mendengarkan cerita serupa dari Siti Khadijah kemudian meyakinkan Rasulullah. Ia yakin bahwa Nabi Muhammad adalah nabi yang diutus Allah untuk menyempurnakan agama dan akhlak umat. Akhirnya Rasulullah memantapkan hatinya untuk berdakwah sampai akhir hayat.

Bagaimana sejarah dakwah Rasulullah dan perjuangannya memerangi Kafir Quraisy? Simak ulasan berikut agar lebih memahaminya.

Alquran, Wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril. Foto: pixabay

Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW

Perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW tentu jauh dari kata mulus. Banyak rintangan dan cobaan yang dilalui Rasulullah selama berdakwah. Bahkan penolakan berupa hinaan dan celaan dari Kafir Quraisy kerap beliau dapatkan.

Waraqah bahkan mengingatkan Rasulullah untuk berhati-hati. Ia berkata: "Pastilah kau (Muhammad) akan didustakan orang, akan disiksa, akan diusir dan akan diperangi. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup, pasti aku akan membela yang di pihak Allah dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula,"

Namun semua itu dilalui Rasulullah dengan sabar dan tawakkal. Rasulullah berdakwah selama 23 tahun sampai akhir hayatnya.

Dari 23 tahun masa kerasulannya, 13 tahun dihabiskan Rasulullah dengan berdakwah di kota kelahirannya, Mekah. Sedangkan 10 tahun sisanya dihabiskan dengan berdakwah di Kota Madinah.

Dalam tiga tahun awal masa dakwahnya di Mekah, Rasulullah berdakwah dengan cara sembunyi-sembunyi. Ia mendakwahi beberapa orang terdekatnya yang diyakini bisa merahasiakan pesan yang dibawanya.

Adapun mereka yang pertama masuk Islam pada periode ini adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khathab, Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin ‘Ubaidillah, Az-Zubair bin Al-Awwam, Abudurrahman bin Auf, Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan Said bin Zaid. Orang-orang ini kemudian mendapat julukan As-sabiqun Al-awwalun, yaitu orang-orang yang pertama masuk Islam.

Alquran, Wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril. Foto: freepik

Nabi muhammad terus melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi, sampai kemudian turun wahyu Allah SWT, Surat Al-Hijr ayat 94.

فَٱصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ ٱلْمُشْرِكِينَ

Faṣda' bimā tu`maru wa a'riḍ 'anil-musyrikīn

Artinya: Maka sampaikanlah olehmu (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.

Nabi Muhammad kemudian melakukan dakwahnya secara terang-terangan. Beliau memulai dakwahnya dari Bani Hasyim, keluarga terdekatnya. Namun hanya Ali Bin Abi Thalib saja yang mau masuk Islam dan pamannya, Abu Thalib, bersedia membelanya walaupun ia belum mau mengucapkan syahadat.

Banyak Kafir Quraisy yang menentang ajaran Nabi Muhammad SAW, termasuk paman Nabi sendiri yaitu Abu Lahab. Mereka melakukan segala cara untuk menolak ajaran yang dibawa Rasulullah. Bahkan mereka berencana untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.

Hingga akhirnya turun perintah Allah untuk hijrah ke Negeri Habasyah, di mana ada Raja yang adil di sana. Raja itu disebut-sebut tidak akan membiarkan rakyatnya ditindas dan dianiaya. Namun kemudian turun lagi perintah dari Allah untuk hijrah ke Kota Madinah.

Kemudian Rasulullah beserta para sahabatnya hijrah ke Madinah dan membangun Masjid Quba. Masjid ini dijadikan sebagai tempat sholat dan tempat menyusun tugas-tugas dakwah. Pembangunan Masjid Quba berjalan dengan lancar dan Nabi Muhammad pun turut mengulurkan tangan dalam menyelesaikan pembangunannya.

Rasulullah berdakwah sampai akhir hayatnya. Hingga akhirnya Rasulullah wafat pada hari Senin, 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah di usianya yang ke-63 tahun. Semua perjuangan Rasulullah telah membawa Islam dari jaman jahiliyah menuju peradaban Islam yang cerah.