Berapa mL HCl diperlukan untuk membuat pH campuran menjadi 4

larasatipurna @larasatipurna

August 2018 1 536 Report

Sebanyak 20 ml larutan KOH 0,1 M ditetesi dengan larutan HCL 0,1 M

a. perkirakan pH awal larutan KOHb. secara teori, berapa ml larutan hcl diperlukan untuk mencapai titik ekivalenc.berapa pH pada titik ekivalen.

d.berapa ml larutan HCL yang diperlukan untuk membuat pH campuran menjadi 4 ?

e.gambarkan sketsa kurva titrasinya

f.tentukan indikator yang dapat digunakan dan bagaimana perubahan warnanya pada titik akhir titrasi

You're Reading a Free Preview
Page 4 is not shown in this preview.

a) ERLANGGA HAL 83 26. Sebanyak 20 mL larutan KOH 0,1 M ditetesi dengan larutan HCl 0,1 M Perkirakan pH awal larutan KOH b) Secara teori, berapa mL larutan HCl diperlukan untuk mencapai titik ekivalen? c) Berapa pH pada titik ekivalen? d) Berapa mL larutan HCl yang diperlukan untuk membuat pH campuran menjadi 4 ? e) Buat table volume HCl dengan pH f) Gambarkan sketsa kurva titrasinya.N g) Tentukan indikator yang dapat digunakan dan bagaimanakah perubahan warnanya pada titik akhir titrasi? Titrasi 20 mL KOH 0,1 M dengan x mL HCl 0,1 M NO VHCl (mL) [H+] pH 1 0 2 5 KOH BERSISA 3 10 4 15 HABIS 5 20 SEMUA 6 7 8 9 25 30 35 40 HCl BERSISA Log 2 = 0,301 Log 3 = 0,477 Log 7 = 0,845 Log 11 = 1,041 Data no 1 s/d 4 [OH − ] = nOH − − n H + Vtotal Data no 6 dst [H + ] = a) n H + − nOH − Vtotal 27. Sebanyak 20 mL larutan KOH 0,1 M ditetesi dengan larutan CH3COOH 0,1 M (Ka 10-5) perkirakan pH awal larutan KOH b) secara teori, berapa mL larutan CH3COOH diperlukan untuk mencapai titik ekivalen? c) Berapa pH pada titik ekivalen? d) Berapa mL larutan CH3COOH yang diperlukan untuk membuat pH campuran menjadi 4 ? e) Buat tabel VCH3COOH dg pH f) Gambarkan sketsa kurva titrasinya. g) Tentukan indikator yang dapat digunakan dan bagaimanakah perubahan warnanya pada titik akhir titrasi? h) Jelaskan kesalahan yang akan terjadi jika pada titrasi asam lemah dengan basa kuat digunakan metil merah sebagai indikator? Titrasi 20 mL KOH 0,1 M dengan x mLCH3COOH 0,1 M 1 NO 1 2 3 4 5 VCH3COOH (mL) 0 5 10 15 20 6 7 8 9 25 30 35 40 [H+] pH KOH BERSISA HABIS SEMUA CH3COOH BERSISA Data no 1 s/d 4 Data 5  Garam Hidrolisis Basa Data no 6 dst (buffer asam) NO TITRASI 1 As Kuat + Bs Kuat 2 As Kuat + Bs Lemah 3 As Lemah + Bs Kuat 4 As Lemah + Bs Lemah EKIVALEN Garam netral (tidak terhidrolisis) Garam Hidrolisis Asam Garam Hidrolisis Basa Garam Hidrolisis Sempurna pH pH = 7 pH < 7 pH > 7 pH < 7  Ka > Kb pH = 7  Ka = Kb pH > 7  Ka < Kb nH+ = molasam x valensi nOH- = molbasa x valensi valensi asam  lihat jumlah ion H+ valensi basa  lihat jumlah ion OHvalensi garam  lihat jumlah muatan kation atau anion CaSO4  kation 2+ atau anion -2  valensi garam = 2 FeCl3  kation 3+ atau anion -3  valensi garam = 3 2 a) 26. Sebanyak 20 mL larutan KOH 0,1 M ditetesi dengan larutan HCl 0,1 M Perkirakan pH awal larutan KOH b) Secara teori, berapa mL larutan HCl diperlukan untuk mencapai titik ekivalen? c) Berapa pH pada titik ekivalen? d) Berapa mL larutan HCl yang diperlukan untuk membuat pH campuran menjadi 4 ? e) Buat table volume HCl dengan pH f) Gambarkan sketsa kurva titrasinya.N g) Tentukan indikator yang dapat digunakan dan bagaimanakah perubahan warnanya pada titik akhir titrasi? Titrasi 20 mL KOH 0,1 M dengan x mL HCl 0,1 M NO VHCl [H+] pH (mL) 1 0 13 2−0 − [OH ] = 20 Log 2 = 0,301 Log 3 = 0,477 Log 7 = 0,845 Log 11 = 1,041 = 0,1 H + = 10 −13 KOH BERSISA 2 3 4 5 5 10 15 20 12,7 12,48 12,16 7 6 7 8 9 25 30 35 40 1,94 1,7 1,56 1,47 Data no 1 s/d 4 [OH − ] = HABIS SEMUA [ H + ]sisa Vtotal Data no 6 dst [H + ] = HCl BERSISA d. 20 mL KOH 0,1 M + X mL HCl 0,1 M  pH =4 (HCl bersisa) [H + ] = nOH − − n H + n H + − nOH − Vtotal 0,1X − 2 = = 10 −4 X + 20 0,1X − 2 X + 20 0,0001 X + 0,002 = 0,1X − 2 2,002 = (0,1 − 0,0001) X 2,002 X= = 20,04 0,0999 10 −4 = 3 n H + − nOH − Vtotal a) 27. Sebanyak 20 mL larutan KOH 0,1 M ditetesi dengan larutan CH3COOH 0,1 M (Ka 10-5) perkirakan pH awal larutan KOH b) secara teori, berapa mL larutan CH3COOH diperlukan untuk mencapai titik ekivalen? c) Berapa pH pada titik ekivalen? d) Berapa mL larutan CH3COOH yang diperlukan untuk membuat pH campuran menjadi 4 ? e) Buat tabel VCH3COOH dg pH f) Gambarkan sketsa kurva titrasinya. g) Tentukan indikator yang dapat digunakan dan bagaimanakah perubahan warnanya pada titik akhir titrasi? h) Jelaskan kesalahan yang akan terjadi jika pada titrasi asam lemah dengan basa kuat digunakan metil merah sebagai indikator? Titrasi 20 mL KOH 0,1 M dengan x mL CH3COOH 0,1 M NO VCH3COOH [H+] pH (mL) 1 0 n − −n + − [OH ]sisa = [OH − ]sisa OH H Vtotal 2−0 = = 0,1 20 13 [H+] = Kw / [OH-]= 10-14 / 0,1 = 1013 2 5 [OH − ]sisa = nOH − − nH + Vtotal 2 − 0,5 1,5 [OH − ]sisa = = = 0,06 25 25 10 −14 + [H ] = = 1,67.10 −13 −2 6.10 3 10 3,3 . 10-13 4 5 15 20 7. 10-13 [OH − ] = [OH − ] = 25 Vtotal 12,4 8 12,16 HABIS SEMUA Garam Hidroliss Basa [OH − ] = −14 10 2 [ ] = 5.10 −11 −5 10 40 nOH − − nH + Kw [ AnionGaram] Ka 8,85 − 5,5 [H + ] = 30 12,7 Kw [ AnionGaram] Ka [ H + ] = 10 −5 7 [OH − ]sisa = = 10 5 −14 10 10 −8,5 [ H + ] = − 5,5 = 10 5 5 n + − nOH − [H + ] = K a H nOH − [OH 6 −] KOH BERSISA 2,5 − 2 0,5 = 10 −5 2 2 10 −5 4 [ H + ] = 10 −5 3− 2 1 = 10 −5 2 2 CH3COOH BERSISA Buffer Asam 5,6 [H + ] = K a 5,3 10 −5 [H ] = 2 + 4 n H + − nOH − nOH − 8 35 [ H + ] = 10 −5 3,5 − 2 1,5 = 10 −5 2 2 3.10 −5 [H ] = 4 5,12 + 9 a) a) 40 [ H + ] = 10 −5 4−2 = 10 −5 2 5 29. Sebanyak 20 mL larutan HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NH3 0,1 M perkirakan pH awal larutan HCl b) secara teori, berapa mL larutan NH3diperlukan untuk mencapai titik ekivalen? c) Berapa pH pada titik ekivalen? d) Berapa mL larutan CH3COOH yang diperlukan untuk membuat pH campuran menjadi 4 ? e) Gambarkan sketsa kurva titrasinya. f) Tentukan indikator yang dapat digunakan dan bagaimanakah perubahan warnanya pada titik akhir titrasi? g) Jelaskan kesalahan yang akan terjadi jika pada titrasi basa lemah dengan asam kuat digunakan fenolftalein sebagai indikator? 30. Sebanyak 20 mL larutan HF (Ka = 10-4) ditetesi dengan larutan NH3 0,1 M (Kb = 10-5) perkirakan pH awal larutan HF b) secara teori, berapa mL larutan NH3diperlukan untuk mencapai titik ekivalen? c) Berapa pH pada titik ekivalen? d) Berapa mL larutan NH3 yang diperlukan untuk membuat pH campuran menjadi 4 ? e) Gambarkan sketsa kurva titrasinya. f) Tentukan indikator yang dapat digunakan dan bagaimanakah perubahan warnanya pada titik akhir titrasi? g) Jelaskan kesalahan yang akan terjadi jika pada titrasi basa lemah dengan asam kuat digunakan fenolftalein sebagai indikator?

5

Titrasi adalah prosedur menetapkan kadar suatu larutan dengan mereaksikan sejumlah larutan tersebut yang volumenya terukur dengan suatu larutan lain yang telah diketahui kadarnya (larutan standar) secara bertahap. Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi, titrasi dibedakan menjadi titrasi asam basa, titrasi pengendapan, dan titrasi redoks. Dalam artikel ini, yang akan dibahas lebih lanjut hanya titrasi asam basa saja.

Pada label yang tertera pada botol cuka makan umumnya terdapat informasi kadar cuka tersebut. Misalkan, pada suatu botol cuka tertulis 25% asam cuka, bagaimana cara memastikan kebenaran dari kadar tersebut? Penentuan kadar asam cuka dapat dilakukan dengan prosedur eksperimen menggunakan metode titrasi.

Dalam menentukan kadar asam cuka, metode titrasi yang digunakan adalah titrasi asam basa. Titrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang diketahui kadarnya atau sebaliknya, kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang diketahui, dengan didasarkan pada reaksi netralisasi. Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu keadaan di mana asam dan basa tepat habis bereaksi secara stoikiometri. Titik ekivalen umumnya dapat ditandai dengan perubahan warna dari indikator. Keadaan di mana titrasi harus dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi. Jadi, untuk memperoleh hasil titrasi yang tepat, maka selisih antara titik akhir titrasi dengan titik ekivalen harus diusahakan seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan dengan memilih indikator yang tepat pada saat titrasi, yakni indikator yang mengalami perubahan warna di sekitar titik ekivalen.

Perubahan pH pada Titrasi Asam Basa

Pada saat larutan basa ditetesi dengan larutan asam, pH larutan akan turun. Sebaliknya, jika larutan asam ditetesi dengan larutan basa, maka pH larutan akan naik. Jika pH larutan asam atau basa diplotkan sebagai fungsi dari volum larutan basa atau asam yang diteteskan, maka akan diperoleh suatu grafik yang disebut kurva titrasi. Kurva titrasi menunjukkan perubahan pH larutan selama proses titrasi asam dengan basa atau sebaliknya. Bentuk kurva titrasi memiliki karakteristik tertentu yang bergantung pada kekuatan dan konsentrasi asam dan basa yang bereaksi.

Titrasi asam kuat dengan basa kuat

Sebagai contoh, 40 mL larutan HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M sedikit demi sedikit. Berikut kurva titrasi yang menggambarkan perubahan pH selama titrasi tersebut.

Kurva titrasi asam basa: HCl dengan NaOH. Sumber: Silberberg, Martin S. & Amateis, Patricia. 2015. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (7th edition). New York: McGraw-Hill Education

Dari kurva tersebut dapat disimpulkan:

  • Mula-mula pH larutan naik sedikit demi sedikit
  • Perubahan pH drastis terjadi sekitar titik ekivalen
  • pH titik ekivalen = 7 (netral)
  • Indikator yang dapat digunakan: metil merah, bromtimol biru, atau fenolftalein. Namun, yang lebih sering digunakan adalah fenolftalein karena perubahan warna fenolftalein yang lebih mudah diamati.

Titrasi asam lemah dengan basa kuat

Sebagai contoh, 40 mL larutan CH3COOH 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M sedikit demi sedikit. Berikut kurva titrasi berwarna biru yang menggambarkan perubahan pH selama titrasi tersebut dibandingkan dengan kurva titrasi HCl dengan NaOH yang berwarna merah.

Kurva titrasi CH3COOH dengan NaOH dan titrasi HCl dengan NaOH
(Sumber: McMurry, John E., Fay, Robert C., & Robinson, Jill K. 2016. Chemistry (7th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.)

Dari kurva tersebut dapat disimpulkan:

  • Titik ekivalen berada di atas pH 7, yaitu antara 8 – 9
  • Lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen lebih kecil, hanya sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7 hingga pH ±10
  • Indikator yang digunakan: fenolftalein. Metil merah tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalen.

Titrasi basa lemah dengan asam kuat

Sebagai contoh, 40 mL larutan NH3 0,1 M ditetesi dengan larutan HCl 0,1 M sedikit demi sedikit. Berikut ditampilkan kurva titrasi yang menggambarkan perubahan pH selama titrasi tersebut

Kurva titrasi NH3 dengan HCl
(Sumber: McMurry, John E., Fay, Robert C., & Robinson, Jill K. 2016. Chemistry (7th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.)

Dari kurva tersebut dapat disimpulkan:

  • Titik ekivalen berada di bawah pH 7, yaitu antara 5 – 6
  • Lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen hanya sedikit, sekitar 3 satuan, yaitu dari pH ±7 hingga pH ±4
  • Indikator yang digunakan: metil merah. Fenolftalein tidak dapat digunakan karena perubahan warnanya terjadi jauh sebelum tercapai titik ekivalen.

Perhitungan Konsentrasi Larutan Asam/Basa pada Titrasi Asam Basa

Langkah-langkah menghitung konsentrasi larutan asam/basa pada titrasi asam basa:

1. Menuliskan persamaan reaksi netralisasi yang terjadi, misal antara larutan asam A dengan larutan basa B

2. Menyatakan perbandingan jumlah mol asam A dan basa B yang bereaksi agar tepat habis bereaksi

3. Menghitung konsentrasi larutan asam/basa dari persamaan perbandingan tersebut

dengan, = jumlah mol asam A dan basa B

a, b = koefisien reaksi asam A dan basa B

MA, MB = molaritas asam A dan basa B

VA, VB = volum larutan asam A dan basa B

Jika valensi dari asam A dan basa B yang bereaksi diketahui, konsentrasi larutan asam/basa juga dapat dicari dengan rumus:

Contoh Soal Titrasi Asam Basa

Contoh Soal 1

Berapa konsentrasi dari larutan asam asetat CH3COOH jika diketahui untuk titrasi 25 mL larutan CH3COOH tersebut diperlukan 15 mL larutan NaOH 0,05 M agar mencapai titik ekivalen?

Jawab:

Persamaan reaksi netralisasi CH3COOH dengan NaOH:

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)

Dari persamaan reaksi, diperoleh: 1 mol CH3COOH 1 mol NaOH

Contoh Soal 2

Sebanyak 40 mL larutan asam sulfat 0,25 M dititrasi dengan suatu basa bervalensi satu, dan ternyata dibutuhkan 57 mL basa tersebut. Berapakah kemolaran basa yang digunakan tersebut?

Jawab:

Reaksi netralisasi terjadi antara asam sulfat H2SO4 (asam kuat bervalensi dua) dengan suatu basa bervalensi satu.

Referensi

Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry: The Central Science (13th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.

Johari, J.M.C. & Rachmawati, M. 2009. Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI Jilid 2. Jakarta: Esis.

McMurry, John E., Fay, Robert C., & Robinson, Jill K. 2016. Chemistry (7th edition). New Jersey: Pearson Education, Inc.

Petrucci, Ralph H. et al. 2017. General Chemistry: Principles and Modern Applications (11th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.

Purba, Michael. 2006. Kimia 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Retnowati, Priscilla. 2005. SeribuPena Kimia SMA Kelas XI Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Silberberg, Martin S. & Amateis, Patricia. 2015. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change (7th edition). New York: McGraw-Hill Education.

Materi: Titrasi Asam Basa Kontributor: Nirwan Susianto

Alumni Kimia FMIPA UI

Materi StudioBelajar.com lainnya:

  1. Larutan Penyangga
  2. Stoikiometri
  3. Struktur Atom

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA