Bagaimana syarat kandang bagi satwa harapan yang baik

Sarana serta teknik budi daya yang memadai sangat penting untuk diperhatikan sebelum melakukan proses budi daya satwa harapan tersebut. Dalam melakukannya, sangat dibuthkan sarana yang tepat sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Sarana budi dayanya pun berbeda-beda sesuai dengan jenis satwa yang dibudi dayakan.


Tedapat 5 jenis sarana utama yang paling dibutuhkan dalam budi daya satwa harapan yaitu,

  • Bibit Unggul.
  • Pakan.
  • Obat-Obatan
  • Air, dan
  • Wadah/Tempat atau Kandang.

a. Bibit unggul.

Bibit yang berkualitas diperoleh dari indukan yang unggul dan tergantung pada jenis satwa harapan yang hendak ingin dibudi dayakan. Pada umumya, bibit yang hendak untuk dibesarkan haruslah yang sehat, tidak cacat, dan nampak gesit. Pada budi daya hewan jangkrik, Sungut atau kaki yagn patah dan umurnya sekitar 10-20 hari. Induk yang baik adalah indukan yang ditangkap dari alam bebas sebab biasanya memiliki ketahanan tubuh atau fisik yang baik. Kalaupun indukan betina tidak didapatkan dari alam bebas, induk dapat dibeli dari peternakan. Induk jantan kalau bisa diusakan dari alam bebas sebab lebih agresif.

b. Pakan budi daya.

Pakan ternak adalah semua bahan yang diberikan kepada ternak berupa campuran dari berbagai macam bahan organik dan anorganik untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan, dan produksi. Pakan ternak memegang peranan yang sangat penting dan dengan manajemen pakan yang baik, makan pertumbuhan ternak dapat mancapai hasil yang sesuai dengan target yang diharapkan.

Setiap pakan satwa yang hendak diberikan haruslah memiliki nutrisi yang lengkap dan komposisi yang seimbang agar pemberian pakan tersebut dapat lebih efisien sesuai dengan kebutuan ternak tersebut. Jenis-jenis nutrisi yang terkandung didalam pakan budi daya ternak harapan harus memenuhi kebutuhan energi, protein, mineral, vitamin dan air.

Zat pakan yang berkualitas baik atau memiliki nilai gizi yang cukup akan berdampak baik bagi pertumbuhan ternak tersebut, yaitu dapat tumbuh sehat, penggemukannya berlangsung cepat, berkembang biak dengan baik, mengurangi jumlah ternak yang mati atau sakit dan jumlah anakan yang lahir dapat hidup sehat dan kebal dengan lingkungannya.

Pakan yang digunakan dapat berupa pakan yang bersumber dari bahan alami dan bahan buatan. pada pakan alami dapat berasal dari lingkungan sekitar seperti tanaman, limbah organik rumah tangga, dan limbah organik dari lingkungan sekitarnya. Sementara pakan buatan dapat dibuat dari berbagai campuran bahan baku hewani dan nabati yang tentunya dengan memperhatikan gizi, sifat, dan jenis ternak yang mengkonsumsi pakan buatgan tersebut.

c. Obat-obatan.

Dalam budi daya ternak, tentunya juga terkadang tidak pernah lepas dari masalah kesehatan pada hewan ternak tersebut, salah satu kendala yang sering dijumpai yaitu adanya hama dan penyakit yang menghambat laju pertumbuhan hewan ternak tersebut. Maka dari itu, langkah antisipasi masalah tersebut adalah dengan pemberian obat-obatan sesuai dengan dosis yang dinajurkan dan sesuai dengan jenis ternak yang dibudi dayakan.

d. Air.

Air juga mempunyai peranan penting dalam proses budi daya hewan ternak yang tentunya air tersebut juga memiliki prasyarat tertentu yang wajib untuk dipenuhi agar tidak mengganggu pertumbuhan hewan ternak saat mengkonsumsi air tersebut. Air juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga kelembapan kandang ternak atau media hidup pada satwa harapan.

e. Kandang ternak.

Kandang ternak adalah suatu bidang bangunan yang dibuat dan dimanfaatkan sebagai tempat perlindungan ternak dari pengaruh cuaca buruk, seperti hujan, panas matahari, angin kencang, serta ganggunan lainnya seperti hewan pemangsa. Sesuai dengan jenis ternaknya, hewan ternak memiliki sifat dan kebutuhan kandang yang berbeda-beda. Namun secara umum, persyaratan minimal yang harus dipenuhi dalam proses pembangunan kandang ternak adalah sama.Babarapa syarat minimal tersebut adalah sebagai berikut.

  • Ternak dapat leluasa dalam bergerak dan nyaman didalamnya.
  • Kandang ternak dapat menunjang produkstifitas ternak.
  • Sirkulasi udara pada kandang harus lancar dan memadai.
  • Mudah dibersihkan.
  • Dapat melindungi ternak dari kondisi lingkungan yang ekstrim yang dapat mengganggu kesehatan ternak.
  • Kandang harus mempermudah pengelola ternak dalam mengurus ternak.
  • Kandang yang sehat adalah kandang yang memiliki pembuangan limbah atau kotoran ternak yang layak serta tidak mengganggu lingkungan sekitarnya.
Untuk peralaan ternak yang harus dipenuhi adalah,
  • Tempat air minum.
  • Tempat pangan.
  • Timbangan ternak.
  • Sprayer, dan
  • Alat pembersih kotoran ternak.

Pemeliharaan satwa harapan memiliki tujuan yang berbeda beda tergantung pada jenis ternak hatrapan yang hendak untuk dibudi dayakan. teknik yang sangat perlu untuk diperhatikan dalam proses budi daya ternak harapan adalah pemeliharaan kandang, pemilihan bibit unggul, pola pemberian pakan ternak dan pencegahan dari hama penyakit.

a. Pemeliharaan kandang.

Kandang harus rutin dibersihkan dengan tujuan untuk menjaga kelembapannya minimal dibersihkan sekali dalam satu minggu. hal ini dianggap penting agar pada kandang tidak ditumbuhi jamur atau bakteri penyakit yang tidak diinginkan, termasuk dengan tempat atau wadah pakan yang berada didalam kandang ternak juga harus rutin untuk dibersihkan dari sisa pakan yang menempel.

b. Pemilihan Bibit.

Bibit ternak adalah hewan ternak yang memiliki sifat unggul dan mewarisi serta memnuhi prasyarat tertentu untuk dikembangbiakkan. Prosedur pemilihan bibit unggul yang baik dapat diketahui dengan melakukan seleksi pada setiap cacatan produksi setiap individu ternak, Penampilan fisik yang sehat, lincah, bentuk tubuh yang bagus, dan tidak cacat.

c. Pemberian pakan ternak.

Pembarian pakan merupakan faktor utama penentu tingkat produktifitas ternak. Cara pemberian pakannya juga berbeda beda sesuai jenis hewan ternak yang dibudi dayakan, umur ternak dan produktifitas ternaknya. Pemberian pakan ini harus benar-banar diperhatikan jumlah kebutuhannya, waktu penyaiannya dan cara pemberian pakannya. Pakan untuk jangkrik harus memiliki konsentrat dan sayuran. Untuk pakan tambahan (konsentrat) dapat diberikan dalam bentuk pelet atau juga bekatul yagn dicamourkan dengan sayuran.

d. Dalam budi daya satwa harapan seperti jangkrik dan cacing tanah, para peternak harus memperhatikan jenis hama apa saja yang sering mengganggu satwa peliharaan tersebut. Dalam garis besar, ada dua jenis hama yang sering ditemui pada budi daya ternak harapan yaitu (a) hama kompetitor seperti semut, kutu tanah, dan rayap. (b) hama predator seperti tikus, kadal, tokek, ayam, dan bebek.

Untuk penanganan hama tersebut, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu,

a. Menjaga kebersihan lingkungan kandang hewan.

b. Antisipasi semut dengan kapur semut.

c. Antisipasi kadal atau tikus dengan menutup kandang dengan baik dan rapat, dan

d. Antisipasi kutu tanah dengan fermentasi media cacing.

Itulah ulasan singkat tentang sarana dan peralatan budidaya satwa harapan diatas, semoga ada manfaatnya untuk anda dan terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan.

Sumber : KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2017.
Penulis : Suci Paresti, dkk.

Kandang merupakan salah satu kebutuhan penting dalam usaha peternakan. Kandang adalah struktur atau bangunan di mana hewan ternak dipelihara. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak. Terdapat banyak sekali jenis kandang, baik berdasarkan tipe maupun bahan yang digunakan untuk membuat kandang tersebut, sedangkan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. secara tidak langsung kandang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil peternakan. Kandang yang fungsional akan menambah pendapatan bagi para pemiliknya. Kali ini saya akan membahas tentang fungsi dan syarat-syarat suatu kandang.

1. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan, minum, pengelolaaan kotoran/ limbah dan perkawinan.

2.   Menjaga keamanan ternak dari pencurian.

3.   Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja.

4.   Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim (panas, hujan dan angin).

5.   Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit.

Pembuatan kandang untuk ternak perlu memperhatikan beberapa persyaratan antara lain dari segi teknis, ekonomis,  kesehatan kandang (ventilasi kandang, pembuangan kotoran), efisiensi pengelolaan dan kesehatan lingkungan sekitarnya.

C.  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah sebagai berikut:

1.   Kandang hendaknya dibuat dari bahan yang murah tetapi kuat, serta mudah didapatkan dari daerah sekitar.

2.   Tidak banyak dilewati lalu lintas umum

3.   Kandang mudah dibersihkan.

4.   Kandang terletak jauh dari tempat tinggal.

5.   Pertukaran udara di dalam kandang dapat berlangsung dengan baik.

6.   Sinar matahari dapat masuk ke dalam kandang.

7.   Lingkungan kandang bersih dan kering.

Pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih lokasi antara lain adalah :

1.   Ketersediaan sumber  air untuk minum, memandikan dan membersihkan kandang ternak,

2.   Dekat dengan sumber pakan

3.   Kemudahan akses transportasi untuk penyediaan pakan dan pemasaran, 

4.   Tersedia areal untuk perluasan jika dibutuhkan,

5. Lokasi lebih tinggi dari sekelilingnya sehingga memudahkan untuk pembuangan limbah dan menghindari genangan air pada waktu hujan, 

6.   Jarak kandang dengan bangunan umum dan perumahan minimal 10 m, 

7.   Tidak mengganggu kesehatan lingkungan,

8.   Relatif jauh dari jalan umum.

9.   Limbah ternak dapat tersalur dengan baik. 

Konstruksi sangat menentukan ketahanan bangunan, kandang harus dibuat sekokoh mungkin sehingga mampu menahan beban dan benturan serta dorongan yang kuat dari ternak, mudah dibersihkan, mempunyai sirkulasi udara yang baik sehingga  tidak lembab dan tersedia tempat penampungan kotoran beserta saluran drainasenya.

Konstruksi kandang dirancang sesuai dengan agroklimat wilayah setempat, tujuan pemeliharaan, dan status fisiologis ternak. Untuk dataran tinggi model kandang sapi Potong yang baik adalah lebih tertutup untuk melindungi ternak dari cuaca  dingin, sedangkan untuk dataran rendah kebalikannya yaitu bentuk kandang yang lebih tinggi dan lebih terbuka. Tipe dan bentuk kandang disesuaikan dengan  status fisiologis dan pola pemeliharaan ternak seperti kandang pembibitan, penggemukan, pembesaran, kandang beranak/ menyusui dan kandang pejantan.

Bahan kandang hendaknya disesuaikan dengan tujuan usaha dan kemampuan ekonomi. Dalam memilih  bahan kandang hendaknya dipilih bahan lokal yang banyak tersedia dan minimal tahan digunakan untuk jangka waktu 5 – 10 tahun agar sealam waktu itu kita sudah mempunyai keuntungan/ modal lagi untuk membuat kandang.

G.  Bagian-bagian kandang seperti

Lantai untuk ternak sapi harus  kuat, tahan lama, tidak licin dan tidak terlalu kasar, mudah dibersihkan dan mampu menopang beban yang ada diatasnya. Dapat berupa tanah yang dikeraskan, beton, pasir semen (PC) dan kayu yang kedap air. Tingkat kemiringan lantai kandang sangat penting untuk menjaga drainase kandang. Tingkat kemiringan lantai tidak boleh lebih dari 5% artinya perbedaan tinggi antara lantai depan dengan lantai belakang pada setiap panjang lantai 1 meter tidak boleh lebih dari 5 cm.

Untuk ternak kambing atau domba, Lantai kandang berkolong dapat dibuat dari bilah bambu atau kayu. Lebar bilah sekitar 3 cm dan jarak antar bilah sekitar 5 cm. Jarak antar bilah tidak tidak boleh terlalu rapat agar kotoran dapatjatuh ke kolong, tetapi juga tidak boleh terlalu longgar agar kaki kambing/ domba tidak terperosok ke bawah. Jarak lantai dari permukaan tanah 60-80 cm.

Kerangka kandang dapat dibuat dari bahan yang tersedia di lingkungan sekitar seperti bambu atau kayu. Kerangka kandang harus dibuat dengan bahan-bahan yang mempunyai kekuatan dan ketahanan yang lama

Atap kandang berguna untuk menghindarkan temak dari air hujan dan terik matahari serta menjaga kehangatan pada malam hari. Bahan atap dapat dibuat dari genting, ilalang, daun kelapa atau daun tebu. Atap kandang hendaknya dibuat miring sekitar 30 derajat, agar air hujan dapat lancar mengalir. Ketinggian atap hendaknya tidak terlalu rendah agar kandang tidak terasa panas. Teras kandang harus cukup lebar, agar tampias hujan tidak mengganggu ternak. Untuk daerah kering beriklim kering  sebaiknya ketingggian atap minimal 3,5 meter untuk menjamin sirkulasi udara didalam kandang.

Dinding kandang berguna untuk membentengi. ternak agar tidak lepas, menahan angin, dan menahan suhu udara agar tetap nyaman. Dinding kandang domba dapat dibuat dari papan, bilah bambu atau anyaman bambu untuk ternak sapi dapat memakai besi atau dinding. Di daerah yang anginnya kencang, dinding tertutup rapat setinggi ternak, sehingga ternak tidak terkena terpaan angin secara langsung.

Farida. S. M. dan Kaharudin. 2010. Petunjuk Praktis Perkandangan Sapi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ntb. Mataram