Bagaimana sikap kita jika barang yang kita pinjam hilang

Sebagai manusia, kita tidak bisa berdiri sendiri. Itu sebabnya, menjaga hubungan sosial dengan orang-orang di sekitar sangat penting. Kita gak akan segan apabila sewaktu-waktu butuh bantuan, termasuk saat ingin meminjam barang.

Namun, untuk menjaga hubungan tetap baik dengan orang terdekat, meminjam barang juga ada etikanya, lho. Sayangnya, kita tidak pernah secara langsung diajarkan tentang etika meminjam barang milik orang lain. Memangnya apa saja? Berikut ulasan lengkapnya. 

Bagaimana sikap kita jika barang yang kita pinjam hilang
Bagaimana sikap kita jika barang yang kita pinjam hilang
ilustrasi orang sedang mengobrol (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Pertama, utarakan maksud dengan jelas kepada pemilik barang yang akan kita pinjam. Misalnya untuk apa barang tersebut digunakan, seberapa butuh kamu terhadap barang tersebut, kira-kira berapa lama akan dipinjam, serta perkiraan waktu akan dikembalikan.

Mungkin saja si pemilik tidak bisa meminjamkan terlalu lama karena barang akan digunakan. Lebih dari itu, siapa tahu pemilik tidak ikhlas jika barangnya digunakan untuk hal-hal negatif. Misalnya kamu ingin meminjam smartphone hanya untuk bermain game atau semacamnya.

Baca Juga: 6 Etika Menjaga Privasi Orang, Apalagi Kamu Sudah Dipercaya

Bagaimana sikap kita jika barang yang kita pinjam hilang
Bagaimana sikap kita jika barang yang kita pinjam hilang
ilustrasi orang meminjam barang (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kedua, kita harus sadar bahwa posisi diri kita merupakan peminjam. Jadi barang yang ingin dipinjam sepenuhnya hak pemilik orang lain. Pinjamlah baik-baik. Jika pemilik tidak berkenan, tentu kita tidak punya hak untuk memaksa.

Kita hanya berhak bertanya, kenapa barang tersebut tidak bisa dipinjamkan. Jangan sampai marah-marah, ya. Sebab, urusan bersedia atau tidaknya itu sepenuhnya hak orang tersebut. Kita berhak meminjam dan orang lain berhak untuk menolak. 

Bagaimana sikap kita jika barang yang kita pinjam hilang
Bagaimana sikap kita jika barang yang kita pinjam hilang
ilustrasi orang meminjam barang (pexels.com/RODNAE Productions)

Niat meminjam pastinya karena kita sangat membutuhkan barang tersebut. Namun, karena keterbatasan, kita terpaksa untuk meminjamnya dari orang lain. Alasannya beragam, tiba-tiba barang kita hilang atau mau segera dipakai dan tidak ada waktu untuk membeli terlebih dahulu.

Namun, tetap ingat bahwa etika meminjam tidak boleh diabaikan. Barang yang hendak kita pinjam sedang digunakan atau tidak oleh pemiliknya. Kalau dalam waktu tertentu si pemilik masih menggunakannya, kita harus sabar menunggu atau cari orang lain yang memiliki barang serupa untuk dipinjam.

Bagaimana sikap kita jika barang yang kita pinjam hilang
Bagaimana sikap kita jika barang yang kita pinjam hilang
ilustrasi orang meminjam barang (unsplash.com/RoseBox رز باکس)

Banyak orang di sekitar kita yang ketika meminjam barang tidak langsung dikembalikan. Padahal kebutuhan mereka sudah selesai, tapi malas untuk mengembalikan. Kadang barang milik orang lain disimpan sembarangan sehingga berisiko hilang. 

Ingat, kalau sudah selesai, langsung kembalikan. Jangan sampai si pemilik menjemput barang, ada baiknya kita yang mengantarkannya secara langsung. Lebih baik lagi sambil ucapkan terima kasih supaya selanjutnya kita dipercaya kalau-kalau ingin kembali meminjam.

Baca Juga: 5 Etika Hubungi Seseorang Lewat WhatsApp, Jangan Sepelekan

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Bagaimana sikap kita jika barang yang kita pinjam hilang
FOTO ILUSTRASI: Hukum meminjam barang atau uang seseorang, namun tiba-tiba menghilangkannya.

TRIBUNPALU.COM - Pinjam meminjam merupakan kebiasaan yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat.

Hal ini lantaran manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bantuan dari orang lain.

Biasanya seseorang meminjam barang atau uang kepada orang-orang terdekat, seperti keluarga dan sahabat.

Namun ternyata pinjam meminjam juga memiliki etika.

Baca juga: Keutamaan Puasa Syawal, Lengkap dengan Niat dan Tata Cara Puasa Syawal

Baca juga: Dahulukan Bayar Utang Puasa Ramadhan atau Puasa Syawal? Simak Penjelasan Ustaz Berikut Ini

Baca juga: Dampak Psikologis Pertanyaan Kapan Nikah Menurut Ustaz dan Psikolog

Bagaimana sikap kita jika barang yang kita pinjam hilang
Ilustrasi uang. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Apabila sudah selesai meminjam, harap segera dikembalikan agar pemilik barang tidak khawatir dalam mencari barang atau uang tersebut.

Namun apa jadinya jika barang yang dipinjam tiba-tiba hilang?

Dalam tayangan video di kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan hal tersebut.

Menurut pendakwah kelahiran Blitar itu, ketika seseorang sedang meminjam barang maka harus bertanggung jawab.

Apabila terdapat kerusakan atau kehilangan maka wajib memberitahu hal tersebut kepada pemilik barang.

Baca juga: Apakah Puasa Syawal Harus Dikerjakan Berurutan? Simak Penjelasan Detail dari Ustaz Adi Hidayat

Baca juga: Rayakan Idul Fitri 2021, Ini Lirik Lagu Takbiran oleh Ustaz Jefri Al Buchori, Lengkap Ada Videonya

Baca juga: Ustaz Tengku Zulkarnain Wafat, Ketua MUI Palu: Kita Kehilangan Sosok Pemberani

"Itu pinjaman tanggung jawab kita. Jadi kalau ada apa-apa wajib lapor ke pemiliknya," ujar Buya saat menjawab pertanyaan tersebut dari santrinya.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Tags:

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Yth Psikolog. Saya mau tanya bagaimana sikap kita terhadap teman yang pinjam barang / kendaraan sampai berhari - hari, dan setelah memulangkan ada yang rusak.

Parahnya lagi, jangankan diperbaiki berbicara saja tidak. Jadi bukannya dapat amal malah dosa karena kesal dengan sikapnya. Jadi bagaimana cara menghadapi model teman seperti ini? Terima kasih atas penjelasannya.

Pengirim: +6281369420xxx

Cari Tahu Bagaimana Model Peminjam

Manusia dilahirkan selain sebagai makhluk individual juga sebagai makhluk sosial yang memerlukan bantuan orang lain. Dalam kehidupan bersosial terutama dalam hal pinjam meminjam barang memang ada beberapa type manusia yang menyenangkan untuk dipinjami karena selalu mengembalikan barang yang dipinjam dengan ucapan terima kasih.

Namun ada juga type manusia yang ngeselin dalam hal meminjam, apalagi kalau anda termasuk orang yang gak enakan dan ga tegaan dengan orang lain sehingga akan menyulitkan dan menyusahkan anda sendiri.

Hal-hal yang bisa anda lakukan adalah:

1. Cari tahu bagaimana model orang yang akan kita pinjami, type yang kooperatif atau justru yang destruktif/merusak sehingga kita tahu konsekuensinya andaikan barang kita bakal dirusaknya,

2. Carilah kalimat menolak yang sopan untuk peminjan yang destruktif sehingga si peminjam akhirnya tidak jadi meminjam,

3. Kalau memang dia memaksa katakan bahwa anda membeli barang dengan susah payah dan anda memerlukan barang tersebut bukan untuk dipinjamkan,

4. Sebaiknya kalau dia meminjam uang, ada baiknya anda beri seikhlas anda karena anda harus siap biasanya resiko meminjam uang jarang dikembalikan kecuali kalau si peminjam memiliki kepribadian yang baik.

Retno Riani MPsi
Psikolog