Berdasarkan wujudnya suatu zat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan pada sebuah benda dalam berbagai bentuk. Namun tahukah kalian yang disebut benda merupakan zat yang tersusun atas partikel-partikel. Dimana, partikel-partikel tersebut tersusun dan saling berikatan satu dengan yang lainnya, sehingga terbentuklah sebuah benda (zat) yang dapat diraba, dilihat atau dirasakan.

Nah, bagi kalian yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai benda atau zat, ikuti terus pembahasannya sampai akhir, agar kalian bisa tahu dan memahami macam-macam zat atau benda dan juga karakteristiknya.

Seperti disampaikan di atas, benda atau zat tersusun atas partikel-partikel, dimana partikel yang satu dengan yang lainnya akan saling berikatan. Ikatan inilah yang menguraikan macam-macam zat. Dalam hal ini menjadi beberapa jenis, yakni zat padat, zat cair, dan zat gas.

Zat padat adalah zat atau benda yang memiliki bentuk dan volume yang tetap, kokoh, dan mudah ditempa. Selain itu zat padat mampu dalam menyerap panas. Contoh dari zat padat ini adalah kelereng, batu, tembok, kayu dan besi.

Zat cair adalah zat atau benda yang memiliki volume tetap tetapi bentuknya berubah-ubah sesuai dengan tempat atau wadahnya. Seperti kita menuang air ke dalam gelas, maka air tersebut akan berbentuk gelas tetapi volumenya tetap sama. Contoh zat cair yaitu bensin, teh dalam gelas, air minum dalam ceret, dan sirop dalam gelas.

(Baca juga: Mempelajari Sifat Molekuler Zat)

Zat gas adalah zat atau benda yang memiliki volume dan bentuk yang selalu berubah-ubah sesuai dengan tempat atau wadahnya. Karakteristik dari zat gas ini tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan dan pada umumnya gas tidak berwarna. Contoh zat gas antara lain udara, Oksigen (O2), Karbon Dioksida (CO2), balon, ban sepeda, dan ban motor.

Teori Partikel

Salah satu yang menjadi pembeda antara zat padat, cair dan gas adalah dari susunan partikelnya. Hal ini dikarenakan partikel zat berukuran sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh  karena itu, susunan dan sifat partikel sangat menentukan dalam wujud zat.

Zat padat : jarak antar molekul-molekul benda padat dan sangat dekat satu sama lain, memiliki gaya tarik menarik antar molekul yang paling kuat.

Zat cair : gaya tarik antar molekul zat cair lebih kecil dibandingkan dengan zat padat, tetapi lebih besar dibandingkan dengan zat berwujud gas. Zat berwujud cair tidak memiliki bentuk yang tetap.

Zat gas : molekul-molekul gas bergerak secara acak. Gas memiliki gaya tarik antar molekul yang paling kecil, karena itu gas tidak memiliki bentuk yang jelas. Jarak antar molekul sangat jauh satu sama lain, massa jenis dan viskositas gas jauh lebih kecil dibandingkan dengan padatan dan cairan.

Suara.com - Saat kamu makan es krim, minum kopi, atau makan kue, ketiganya sebenarnya termasuk zat yang menempati ruang dan memiliki massa. Dalam ilmu fisika, zat tersebut disebut materi.

Artinya, materi tersebut memiliki volume. Sementara itu, maksud memiliki massa berarti memiliki berat. Berarti, syarat suatu zat bisa disebut materi jika memiliki volume dan massa.

Materi bisa memiliki volume dan massa karena juga ada wujudnya. Dalam fisika juga, materi digolongkan menjadi tiga macam wujud atau bentuk, yaitu padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud tersebut memiliki ciri yang berbeda-beda.

Penggolongan Materi Secara Fisika Padat, Cair, dan Gas

Baca Juga: Nobel Fisika 2021 Dimenangkan 3 Ilmuwan yang Berjasa Ungkap Perubahan Iklim

Dikutip dari Ruang Guru, materi yang wujudnya padat memiliki susunan partikel lebih rapat. Kemudian, materi yang berwujud cair, partikel penyusunnya agak sedikit renggang. Sementara itu, materi berwujud gas, susunan partikelnya saling berjauhan.

Contoh materi berwujud padat, cair, dan gas sangat banyak di kehidupan sehari-hari. Misalnya, es batu, air, dan uap air. Es batu termasuk materi berwujud padat karena susunan partikelnya rapat-rapat. Oleh sebab itu, permukaan es batu keras atau padat. Karena padat, bentuk dan volume es batu bakal tetap.

Sedangkan air termasuk materi berwujud cair. Jika disimpan dalam wadah, air akan mengikuti bentuk wadah tersebut. Hal itu disebabkan karena partikel-partikel penyusun air memiliki jarak yang agak berjauhan, sehingga partikel-partikelnya pun bisa bergerak mengikuti wadahnya. Makanya, bentuk air akan berubah-ubah, tapi volumenya tetap sama.

Sementara itu, uap air yang biasanya dihasilkan dari air yang dipanaskan hingga mendidih. Uap air termasuk dalam wujud gas. Partikel-partikel penyusun uap air ini sangat renggang, sehingga bisa bergerak bebas. Oleh sebab itu, bentuk dan volume uap air bisa berubah-ubah, mengikuti bentuk wadahnya.

Lebih mudahnya, perbedaan dari ketiga wujud tersebut sebagai berikut:

Baca Juga: Rumus Massa Jenis dalam Fisika Lengkap dengan Contoh Soalnya

1. Padat- Jarak antar partikel padat

- Bentuk dan volume tetap

Berdasarkan wujudnya suatu zat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

Berdasarkan wujudnya suatu zat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
Lihat Foto

FREEPIK/BRGFX

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Cara mengklasifikasi materi adalah dengan mengelompokkan benda-benda berdasarkan wujudnya. Klasifikasi materi adalah zat padat, zat cair dan gas. Berikut ini penjelasannya:

Klasifikasi materi

Mengutip Kemdikbud RI, alam semesta terdiri atas planet-planet, salah satunya adalah Bumi yang menjadi tempat tinggal manusia. Terdapat gunung, udara, laut dan lain-lain di Bumi.

Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini tersusun atas materi. Terdapat jutaan materi yang menempati alam semesta. Ada planet, bintang, udara, lautan dan lainnya.

Materi di alam semesta sangat beragam, yang terdiri atas unsur air, udara, tanah dan api. Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang.

Para ilmuwan melakukan klasifikasi materi bertujuan agar lebih mudah dipelajari dan disusun secara sistematis.

Berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan menjadi zat padat (solid), zat cair (liquid), dan zat gas.

Baca juga: Ciri-ciri Makhluk Hidup

Contoh wujud zat yang sederhana dan mudah dipahami adalah air. Saat dalam bentuk bongkahan es disebut dalam wujud padat. Saat es dipanaskan dan mencair maka akan berubah kembali menjadi air.

Kemudian saat air dipanaskan pada suhu 100 derajat Celcius, air akan berubah menjadi uap air. Uap air merupakan air dalam wujud gas.

Jadi, materi dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:

Menurut KBBI, zat padat adalah bahan dalam bentuk keras, bentuknya tetap tidak berubah. Contoh zat padat adalah beberapa jenis logam seperti besi, emas, dan seng.

Menurut KBBI, zat cair adalah bahan dalam bentuk yang mudah mengalir dan mencari tempat terendah, bisa dianggap sebagai bentuk antara (antara bentuk padat dan gas). Contoh zat cair adalah air, minyak goreng, bensin.

Menurut KBBI, gas adalah zat ringan yang sifatnya seperti udara (dalam suhu biasa tidak menjadi cair). Contoh zat gas adalah udara, asap, uap air.

Baca juga: Zat Tunggal: Unsur dan Senyawa

Perbedaan sifat zat padat, cair dan gas

Berikut ini perbedaan sifat antara zat padat, cair, dan gas:

Zat padat

Ciri-ciri zat padat adalah:

  1. Mempunyai bentuk dan volume tertentu;
  2. Jarak antarpartikel zat padat sangat rapat;
  3. Partikel-partikel zat padat tidak dapat bergerak bebas.
Zat cair

Ciri-ciri zat cair adalah:

  1. Mempunyai volume tertentu, tetapi tidak mempunyai bentuk tetap, bergantung pada media yang digunakan;
  2. Jarak antarpartikel zat cair lebih renggang;
  3. Partikel-partikel zat cair dapat bergerak bebas namun terbatas.
Zat gas

Ciri-ciri zat gas adalah:

  1. Tidak mempunyai volume dan bentuk yang tertentu;
  2. Jarak antarpartikel gas sangat renggang;
  3. Partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel Fisika kelas 7 ini menjelaskan tentang berbagai macam sifat serta perubahan bentuk zat secara fisika dan kimia.

--

Teman-teman, coba kamu lihat benda-benda yang ada di sekitarmu, deh. Nah, benda-benda, seperti meja, kursi, handphone, kasur, atau benda lain yang kamu lihat itu merupakan zat atau materi, lho! Apa itu zat? Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Zat terbagi menjadi beberapa macam wujud (bentuk) dan bisa berubah bentuk. Artikel ini bakal menjelaskan apa saja macam-macam sifat dan perubahan bentuk zat secara fisika dan kimia. Bagi kamu yang penasaran, baca artikelnya sampai habis, ya!

Wujud Suatu Zat

Oke, sebelum itu, mari kita lakukan percobaan kecil. Siapkan tiga buah botol, lalu isi ketiga botol tersebut dengan air. Beri nomor 1, 2, dan 3 pada botol. Masukkan botol 1 ke dalam freezer dan tunggu sampai 60 menit. Tuang isi botol 2 ke dalam panci dan panaskan hingga mendidih. Sementara itu, diamkan botol 3 tanpa memberi perlakuan apa-apa. Kemudian, lihatlah apa yang terjadi. Apakah terjadi perubahan di antara ketiganya?

Yap! Air pada botol 1 akan berubah menjadi es yang padat, air pada botol 2 akan menguap menjadi uap air (gas), dan air pada botol 3 tidak terjadi perubahan apa-apa, wujudnya tetap cair.

Berdasarkan percobaan di atas, kita dapat mengetahui dua hal. Pertama, terdapat tiga macam wujud (bentuk) suatu zat, yaitu padat, cair, dan gas. Nah, apa itu zat? Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Pada percobaan, yang dimaksud zat adalah si air dalam botol itu, ya. Kemudian yang kedua, kita tahu ternyata zat dapat mengalami perubahan bentuk. Misalnya pada botol 1, awalnya wujud zat botol 1 adalah cair. Setelah dimasukkan ke dalam freezer, wujudnya berubah menjadi es padat.

Kamu tahu nggak, wujud suatu zat merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh zat tersebut. Nah, nggak hanya wujud, masih ada sifat-sifat lain yang dimiliki oleh suatu zat. Perubahan bentuk zat juga nggak cuma dari cair menjadi padat aja, tapi juga ada perubahan bentuk yang lain. Baik sifat dan perubahan bentuk zat, pada dasarnya digolongkan menjadi dua, yaitu secara fisika dan kimia. Penjelasan lebih lengkap mengenai sifat dan perubahan bentuk zat bisa kita simak sama-sama berikut ini.

Sifat Zat

Sifat suatu zat dibedakan menjadi dua, yaitu secara fisika dan kimia. Kita bahas satu-persatu, ya.

Sifat Fisika Zat

Sifat fisika suatu zat berkaitan dengan penampilan atau keadaan fisis zat tersebut, di antaranya:

1. Wujud zat

Masih ingat dengan percobaan di atas? Dari percobaan di atas tadi kita jadi tahu ya kalau wujud suatu zat terbagi menjadi tiga, yaitu padat, cair, dan gas. Nah, wujud zat juga dapat berubah ke wujud lain. Apa aja sih bentuk perubahannya? Eits! Tahan dulu ya. Kita akan membahasnya di bagian perubahan bentuk zat. Jadi, pastikan kamu membaca artikel ini sampai tuntas.

2. Warna

Warna merupakan salah satu sifat fisika yang dapat kamu amati secara langsung, nih. Setiap zat memiliki warna yang berbeda-beda. Bahkan, warna bisa menjadi faktor yang digunakan untuk membedakan antara zat satu dengan zat yang lainnya. Contohnya, batu bara berwarna hitam, kayu berwarna coklat, besi berwarna abu-abu keperakan, dan masih banyak lagi.

3. Kelarutan

Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk larut dalam pelarut. Air merupakan pelarut untuk zat-zat terlarut. Apakah semua zat dapat larut? Jawabannya, enggak. Kita ambil dua contoh kasus, misalkan ada dua gelas berisi air. Gelas pertama, kamu campur dengan garam, sedangkan gelas kedua kamu campur dengan minyak. Lalu, aduk dan lihat perbedaannya. Hasilnya, garam pada gelas pertama lama kelamaan akan hilang karena larut dengan air. Sementara itu, minyak pada gelas kedua tidak dapat larut dengan air, sehingga membentuk dua lapisan terpisah.

4. Daya hantar listrik

Suatu zat atau benda digolongkan menjadi dua berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan listrik, yaitu konduktor dan isolator. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor. Contohnya benda-benda yang terbuat dari logam, seperti besi, alumunium, tembaga, kawat, dsb. Sementara itu, benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Contohnya, benda-benda non-logam, seperti kain, plastik, karet, kayu, dsb.

5. Kemagnetan

Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda juga digolongkan menjadi dua, yaitu benda magnetik dan benda non-magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet, sedangkan benda non-magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Umumnya, benda-benda logam akan memiliki sifat magnetik dan kebalikannya, benda non-logam akan memiliki sifat non-magnetik.

Baca juga: Pengertian Magnet dan Bentuknya

Nah, sampai di sini cukup jelas ya penjelasannya. Sekarang, kita lanjut yuk ke sifat kimia suatu zat. Ada apa aja ya kira-kira?

Sifat Kimia Zat

Sifat kimia suatu zat berkaitan dengan perubahan kimia yang dialami oleh zat tersebut, antara lain:

1. Mudah terbakar

Coba sebutkan benda apa aja yang memiliki sifat mudah terbakar? Kertas, kayu, kain, bensin, minyak tanah, gas elpiji, dan masih banyak lagi, ya. Umumnya, benda-benda tersebut terbakar karena adanya interaksi langsung dengan api. Bahan-bahan yang mudah terbakar merupakan bahan yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran. Bahkan, jika reaksi kebakaran yang ditimbulkan amat cepat, hal ini dapat menyebabkan ledakan, loh.

2. Berkarat

Reaksi antara logam dengan air dan oksigen dapat menimbulkan karat pada logam tersebut. Oleh karena itu, sesuatu yang terbuat dari logam, seperti besi dan seng akan mudah berkarat bila terkena air dan udara pada waktu yang cukup lama. Contohnya pada pagar besi. Siapa yang pagar rumahnya terbuat dari besi? Kalau kamu perhatikan, seiring waktu, pagar itu akan berkarat. Nah, biasanya, pagar besi selalu dilapisi cat untuk memperlambat proses pengaratan.

Berdasarkan wujudnya suatu zat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu
Proses perkaratan pada besi (sumber: Joris Kingma via YouTube)

Baca juga: Tiga Cara Mencegah Korosi pada Logam

3. Mudah meledak

Interaksi antara zat yang mudah meledak dengan udara, api, atau cahaya matahari dapat menimbulkan ledakan. Pernah nggak kamu membaca peringatan “simpan di tempat yang terhindar dari sinar matahari” pada kemasan botol parfum? Hayo, kira-kira apa alasannya, ya? Ternyata, parfum yang sering kamu pakai itu mengandung bahan kimia yang mudah terbakar, lho. Jadi, harus disimpan pada suhu ruangan yang rendah. Jika terlalu banyak terkena sinar matahari, hati-hati, botol parfum bisa meledak.

4. Beracun

Beberapa zat bisa berubah menjadi sangat beracun ketika mengalami reaksi kimia tertentu. Contohnya adalah gas karbon monoksida (CO). Gas ini dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari atom karbon. Gas karbon monoksida sulit sekali dideteksi karena wujudnya yang tidak berwarna dan tidak berbau. Apabila seseorang menghirup gas karbon monoksida, maka akan menyebabkan aliran oksigen dalam darah tidak lancar, gagal bernafas, hingga kematian. Wow, seram banget nggak, sih?

Berdasarkan wujudnya suatu zat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

Bagaimana, nih? Sekarang kamu jadi tahu deh kalau sifat zat itu nggak hanya berupa wujud bendanya aja. Kamu masih bingung apa bedanya sifat fisika dengan kimia? Oke, intinya sih, sifat fisika dapat dilihat dari penampakan atau keadaan fisisnya, sedangkan sifat kimia dilihat dari perubahan kimia yang dialami oleh zat itu. Paham, ya? Kita lanjut ke bahasan selanjutnya, yuk!

Perubahan Bentuk Zat

Perubahan Fisika

Perubahan fisika adalah perubahan bentuk dan ukuran suatu zat, tapi tidak menghasilkan zat jenis baru. Beberapa contoh peristiwa yang termasuk ke dalam perubahan fisika, antara lain membeku, mencair, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal.

Berdasarkan wujudnya suatu zat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

Nah, contohnya dapat kamu lihat pada percobaan yang sudah kita lakukan di atas tadi. Terdapat dua perubahan bentuk zat yang terjadi, yaitu pembekuan air pada botol 1 dan penguapan air pada botol 2. Saat air membeku atau menguap, bentuk dan ukurannya berubah, tapi sifat dan struktur zatnya tetap sama.

Selain itu, zat yang mengalami perubahan fisika dapat kembali ke bentuk semula. Misalnya, air pada botol 1 mula-mula cair, kemudian dibekukan hingga menjadi es yang wujudnya padat. Jika es itu dipanaskan, maka lama kelamaan akan meleleh dan kembali cair, seperti wujud semula.

Perubahan Kimia

Selanjutnya, ada perubahan kimia. Perubahan kimia adalah perubahan bentuk dan ukuran suatu zat, serta menghasilkan zat baru. Beberapa contoh peristiwa perubahan kimia yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari kita, di antaranya besi yang berkarat, kayu menjadi lapuk, makanan dan minuman yang menjadi basi, daging yang membusuk, dan masih banyak lagi.

Contoh perubahan kimia di atas tidak hanya mengubah bentuk dan ukuran zat, tapi juga menghasilkan zat baru. Meskipun begitu, selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi akan tetap sama dengan massa zat sesudah reaksi.

Berdasarkan wujudnya suatu zat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan apa aja macam-macam sifat serta perubahan zat baik secara fisika maupun kimia. Ternyata, banyak sekali contohnya dalam kehidupan sehari-hari kita, ya. Yuk, pelajari materi pelajaran lainnya lewat aplikasi belajar ruangbelajar. Belajar lebih nyaman dengan layar yang lebih besar!

Berdasarkan wujudnya suatu zat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu

Referensi:

Winarsih, A. dkk. (2008). IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Widodo, W. dkk. (2014). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII Edisi Revisi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Sumber Gambar:

GIF ‘Rust Timelapse’ [Daring]. Tautan: https://www.youtube.com/watch?v=dUogqMkbk50 (Diakses: 21 Februari 2020)

Artikel ini diperbarui pada 19 Agustus 2021.