Berapa lama kram perut awal hamil

Jakarta -

Perubahan tubuh yang ekstrem adalah hal yang kerap dialami oleh ibu hamil ketika trimester pertama kehamilan. Kram perut dan mulas salah satu perubahan tersebut. Dikutip dari Haibunda, sakit yang diakibatkan oleh kram perut dan mular mirip seperti yang dirasakan wanita ketika haid.

Dokter kandungan dari Mayapada Hospital, dr Karno Suprapto, SpOG, menjelaskan bahwa seseorang yang mengalami perut kram dan mulas menggambarkan adanya kontraksi dari rahim. Rasa sakit ini berbeda dengan dengan kontraksi kehamilan yang rasa sakitnya berkali-kali lipat. Namun hal ini tak menjadi alasan bahwa kram perut dan mulas disepelekan.

"Intensitas berbeda, kalau mau melahirkan katanya sepuluh kali rasa sakitnya dari kram perut karena haid. Kalau ibu hamil muda hanya menangis saat kram perut, tapi kalau mau melahirkan mungkin menjerit," jelas dr Karno.

Perut kram yang terjadi di usia kehamilan 8 sampai 12 minggu harus diwaspadai karena kondisi kandungan yang masih lemah. Jika rasa sakit akibat perut kram dan mulas tetap terjadi semakin sering mulai dari 8 sampai 12 minggu, maka risiko terjadi keguguran semakin tinggi. Untuk itu penting untuk mengetahui penyebab dan cara penanganan kram perut dan mulas pada trimester pertama kehamilan.

Berikut ini faktor yang menyebabkan kram perut dan mulas pada ibu hamil di trimester kehamilan.

1. Hormon

Kram perut dan mulas muncul pada ibu yang hamil muda diakibatkan oleh kurangnya hormon progesteron. Tak hanya itu, kekurangan hormon progesteron juga menyebabkan keguguran. Saat kehamilan, hormon progesteron berfungsi menenangkan rahim.

2. Diare

Penyebab lain munculnya kram perut dan mulas juga dapat disebabkan oleh diare. Rasa sakitnya cenderung mudah hilang ketika buang air besar.

3. Stres

Pada trimester pertama, ibu hamil rentan terkena stres. Stres ini bisa menyebabkan banyak hal, termasuk perut kram dan mulas pada ibu hamil muda. Jika stres tidak ditangani dengan baik, hal tersebut bisa berakibat fatal hingga keguguran.

4. Orgasme

Orgasme juga dapat menjadi penyebab munculnya kram perut dan mulas. Hal ini dikarenakan pada saat wanita mencapai orgasme, ia akan mengalami kejang rahim dan membuat kram perut. Selain orgasme, berhubungan intim selama hamil juga bisa bikin perut kram. Untuk itu, ahli menyarankan untuk mengurangi intensitas berhubungan intim.

5. Infeksi saluran kemih

Beberapa jenis perut kram yang dirasakan ibu hamil juga dapat disebabkan oleh infeksi saluran kemih. Hal ini menurut dr Karno berbeda dengan kram seperti haid. Jika perut ditekan, maka akan timbul rasa sakit. Berbeda dengan kram seperti haid. Selain perut kram, gejala umum infeksi saluran kemih biasanya sakit saat buang air kecil.

Untuk mengatasinya, ibu hamil harus beristirahat dengan cukup, mengonsumsi obat penguat sesuai resep dokter, meminum air hangat, air jahe, atau teh hangat, dan mengompres perut yang kram dengan handuk atau botol berisi air hangat. Jika kram perut tak kunjung hilang, segera ke dokter untuk dilakukan USK.

"Namun, jika diberi obat masih sakit, biasanya harus diperiksa. Mungkin akan dilakukan pemeriksaan USG supaya tahu kehamilannya dalam rahim atau luar rahim," tambah dr Karno.

Bagaimana cara mengatasinya? Klik DI SINI

Simak Video "Bedanya Cemas di Quarter Life Crisis dan Anxiety Disorder"



(up/up)

Berapa lama kram perut awal hamil

Berapa lama kram perut awal hamil
Lihat Foto

Shutterstock/gpointstudio

Ilustrasi kram perut saat hamil, penyebab kram perut saat hamil, kenapa perut kram saat hamil, mengatasi kram perut saat hamil.

KOMPAS.com- Wanita yang sedang mengandung buah hatinya acapkali ketar-ketir ketika merasakan kram perut saat hamil.

Kondisi ini biasanya normal dan muncul ketika rahim tumbuh membesar. Namun, terkadang kram perut saat hamil juga bisa jadi tanda masalah kehamilan.

Berikut ciri-ciri kram perut saat hamil yang normal dan tanda bahaya yang perlu diwaspadai.

Baca juga: 6 Penyebab Kram Perut saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

Kram perut saat hamil yang normal

Penyebab kram perut saat hamil bisa dipengaruhi perubahan kondisi fisik dan rahim ibu hamil.

Dilansir dari Verywell Family, kram saat hamil muda atau di trimester awal kehamilan biasanya muncul ketika rahim tumbuh besar.

Kram ini biasanya terjadi di perut bagian bawah atau punggung bawah. Selain sakit, kram ini terkadang rasanya seperti perut ditarik, ditekan, atau nyeri haid biasanya.

Ketika menginjak trimester kedua, kram saat hamil muncul ketika otot rahim mengalami kontraksi.

Penyebab kram saat hamil ini bisa berasal ketika kandung kemih penuh, sembelit, perut begah, kembung, saat olahraga, atau setelah berhubungan seks.

Di trimester akhir kehamilan, sesekali ibu hamil merasakan kram perut saat hamil berupa nyeri di perut bagian bawah.

Baca juga: Kista saat Hamil, Apakah Berbahaya?

Kram perut saat hamil yang perlu diwaspadai

Penyebab kram perut saat hamil yang perlu diwaspadai bisa terkait keguguran, kehamilan etopik, preeklamsia, solusio plasenta, sampai infeksi saluran kencing.

Melansir Tommy’s, ibu hamil perlu waspada apabila kram saat hamil dalam kondisi:

  • Sakit atau nyeri kram sangat parah
  • Kram terjadi terus-menerus atau nyerinya tak kunjung hilang dalam beberapa jam
  • Disertai pendarahan
  • Ada rasa sakit di ujung bahu
  • Keluar flek coklat
  • Ingin pingsan
  • Buang air besar atau kecil terasa sakit atau tidak nyaman
  • Air ketuban pecah
  • Keputihan berlebihan
  • Sakit punggung berlebihan
  • Panggul atau bagian bawah perut seperti ditekan
  • Wajah, tangan, atau kaki bengkak
  • Sakit kepala sangat parah
  • Muntah terus-menerus dan tidak enak badan
  • Demam
  • Urine baunya tidak sedap, keruh, atau berdarah

Apabila ibu hamil mendapati gejala penyerta kram saat hamil di atas, segera konsultasikan ke dokter.

Baca juga: Penyebab Keputihan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Cara mengatasi kram perut saat hamil

Kram saat hamil yang normal umumnya bisa hilang setelah wanita yang menjajal beberapa langkah berikut:

  • Istirahat dan ambil jeda dari segala aktivitas
  • Hindari posisi yang memicu kram perut
  • Mandi air hangat
  • Gunakan sabuk elastis khusus kehamilan

Apabila beragam cara mengatasi kram saat hamil di atas sudah dijajal tapi rasa tidak nyaman di perut ini tak kunjung sembuh, ibu hamil juga jangan ragu berkonsultasi ke dokter.

Baca juga: Perut Begah Saat Hamil, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

“Kenali tanda kehamilan di minggu pertama agar mendapatkan perawatan terbaik. Dengan begitu, kehamilan dapat berjalan dengan sehat. Tanda kehamilan di minggu pertama yang perlu diperhatikan adalah munculnya rasa kembung, kram perut yang disertai bercak darah, mual dan muntah, kelelahan, hingga perubahan pada payudara.”

Halodoc, Jakarta – Tanda kehamilan di minggu pertama sering kali tidak terasa signifikan, sehingga banyak calon ibu yang tidak menyadarinya. Padahal, momen kehadiran dan pertumbuhan bayi di dalam rahim bisa saja menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu. Nah, agar ibu tidak melewatkan momen kehadiran Si Kecil di dalam perut, ketahui tanda-tanda kehamilan minggu pertama.

Mungkin ini kedengarannya aneh untuk calon ibu, tetapi pada minggu pertama sebenarnya kehamilan belum benar-benar terjadi. Sebab, kehamilan dihitung selama 40 minggu sejak hari pertama haid terakhir (HPHT). Kehamilan baru terjadi hanya ketika tubuh melepaskan sel telur dari ovarium yang biasanya terjadi antara akhir minggu ke-2 atau awal minggu ke-3. 

Pelepasan sel telur ini disebut masa subur atau ovulasi yang berarti kamu subur dan siap untuk hamil. Agar bisa terjadi kehamilan, sel telur yang sudah dilepaskan harus bertemu sperma pada tuba fallopi.

Baca juga: Perkembangan Janin Usia 1 Minggu

Mengenal Tanda Kehamilan 

Siklus ovulasi yang biasanya terjadi pada hari ke-13 sampai ke-20 setelah HPHT akan menentukan tanggal pembuahan. Ovulasi juga dipengaruhi oleh seberapa lama siklus haid seorang wanita. Rata-rata wanita memiliki siklus menstruasi sekitar 28 hari, tetapi sebagian wanita memiliki siklus yang berbeda.

Untuk mengetahui siklus menstruasi, kamu bisa mencatat tanggal menstruasi selama beberapa bulan, mengukur suhu basal tubuh (suhu tubuh saat baru bangun tidur di pagi hari) menjelang ovulasi, atau mengamati tekstur cairan vagina yang terlihat lebih jernih dan licin. Kamu juga bisa menggunakan cara praktis, yaitu dengan menggunakan alat tes ovulasi.

Selain tidak dapat haid, gejala minggu pertama kehamilan sebenarnya mirip seperti gejala minggu pertama siklus menstruasi. Berikut ini adalah tanda kehamilan di minggu pertama:

1. Perut Kembung

Hampir serupa dengan tanda-tanda di awal siklus menstruasi, tanda kehamilan di minggu pertama juga menyebabkan kamu mengalami perut kembung. 

Hal ini terjadi akibat adanya perubahan hormon yang membuat sistem pencernaan menjadi lebih lambat dalam menjalankan prosesnya sehingga memicu perut kembung. Biasanya, gejala kembung disertai dengan sembelit atau konstipasi.

2. Mual dan Muntah

Mual dan muntah pada kehamilan di minggu pertama dikenal juga sebagai morning sickness. Meskipun dikenal sebagai morning sickness, mual dan muntah dapat terjadi kapan saja. 

Morning sickness umumnya terjadi di minggu pertama hingga minggu ke 9. Memasuki trimester kedua, biasanya gejala ini akan berangsur menghilang. 

Baca juga: Hasil Testpack 2 Garis Berjauhan, Apa Artinya?

3. Kelelahan

Kelelahan menjadi keluhan yang kerap dialami ibu hamil di minggu pertama. Hal ini disebabkan hormon progesteron yang meningkat, sehingga menyebabkan ibu mengalami kelelahan dan mengantuk sepanjang menjalani kehamilan.

Untuk meringankan gejala ini, sebaiknya ibu perbanyak waktu istirahat dan pastikan ruangan tidur selalu nyaman untuk beristirahat. Pastikan ibu juga mengelola tingkat stres dengan baik.

4. Kram Perut Disertai Bercak Darah

Kram perut menjadi salah satu tanda kehamilan di minggu pertama. Kram perut biasanya akan disertai munculnya bercak darah. Hal ini bisa terjadi karena ada proses implantasi janin ke rahim. 

Bercak darah yang disebabkan oleh implantasi biasanya akan memiliki jumlah yang lebih sedikit dari menstruasi, memiliki warna merah muda hingga kecoklatan, kram perut yang dirasakan juga lebih ringan dibandingkan menstruasi, dan bercak darah yang keluar tidak lebih dari 3 hari. 

Segera periksakan kondisi kesehatan jika bercak darah dan kram perut yang dialami lebih dari 3 hari dan dirasa semakin memburuk.

5. Perubahan pada Payudara

Payudara akan mengalami perubahan di minggu pertama kehamilan dengan terlihat lebih besar. Selain itu, payudara akan terasa lebih lembut dan halus. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormon pada tubuh ibu hamil. 

Tidak hanya pada kulit payudara, perubahan juga terjadi pada bagian areola yang menjadi lebih gelap dan membesar. Puting juga akan lebih besar dibandingkan biasanya. 

Itulah beberapa tanda kehamilan di minggu pertama. Selain tanda utama tersebut, kehamilan di minggu pertama juga menyebabkan peningkatan buang air kecil, nyeri sendi dan otot, dan perubahan suasana hati.

Baca juga: Cek Fakta: Amankah Makan Buah Pir Saat Hamil?

Jika kamu mengalami beberapa gejala terkait dengan kehamilan, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan pada dokter kandungan maupun bidan. Tidak perlu repot, kamu bisa langsung buat janji pemeriksaan kandungan dengan dokter spesialis kebidanan kandungan di RS Hermina.

Jangan khawatir, RS Hermina memiliki 42 cabang di Indonesia sehingga mudah ditemukan dan diakses untuk pemeriksaan kesehatan. Yuk, langsung buat janji dengan download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk pemeriksaan kesehatan dan kandungan yang lebih baik di RS Hermina. 

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. 1 Week Pregnant: What Are the Signs?
The Bump. Diakses pada 2022. Pregnancy Week by Week. 1 Week Pregnant.
Healthline. Diakses pada 2022. Early Pregnancy Symptoms.
Medical News Today. Diakses pada 2022. Week 1 of Pregnancy: Symptoms and Testing.