Apa yang membedakan antara nilai dasar nilai instrumental dan nilai praksis dalam pancasila

03 Agustus 2020 01:08

Pertanyaan

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

02 September 2020 14:34

- Nilai dasar didasarkan dalam hakikat kelima sila Pancasila. Nilai dasar bersifat subjektif sehingga didalamnya terdapat cita - cita, tujuan, serta nilai - nilai yang baik dan benar. - Nilai instrumental adalah penjabaran dari nilai dasar yang dijabarkan dalam peraturan perundang undangan. - Nilai Praksis adalah realisasi ketentuan - ketentuan yang terdapat dalam undang - undang yang diwujudkan dengan sikap dan tindakan seseorang.

Pancasila adalah ideologi yang merepresentasikan bangsa Indonesia dan menjadi dasar bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Sebagai ideologi dasar, pancasila merupakan ideologi terbuka, sehingga bangsa Indonesia dapat senantiasa mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila seiring dengan berkembangnya zaman.

Sesuai dengan namanya yaitu panca yang berarti lima dan sila yang berarti prinsip, pancasila terdiri dari 5 prinsip yaitu

  1. Ketuhanan yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kelima prinsip ini masing-masing dilambangkan oleh simbol tertentu yang memiliki pemaknaan khusus.

Dalam hakikatnya sebagai prinsip-prinsip dasar yang menjadi pegangan bagi sebuah bangsa dan negara, tentu saja pancasila harus memiliki nilai-nilai tertentu. Secara garis besar, nilai dalam pancasila terbagi menjadi dua yaitu nilai obyektif dan nilai subyektif. Namun, ada pula 3 klasifikasi nilai lagi dalam pancasila, yaitu nilai dasar, nilai praktis, dan nilai instrumental.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengupas lebih lanjut mengenai 3 jenis nilai yang ada pada Pancasila.

Nilai Dasar Pancasila

Kelima sila dari Pancasila merupakan perwujudan dari 5 nilai dasar pancasila

Nilai dasar pancasila merupakan hakikat, makna, atau esensi yang terkandung dalam pancasila itu sendiri. Nilai dasar ini bersifat universal karena merupakan sesuatu yang dianggap sebagai evident truth atau sebuah kebenaran hakiki yang disetujui oleh semua orang.

Karena merupakan kebenaran hakiki, tentu saja nilai dasar ini merupakan nilai-nilai positif yang berguna bagi semua orang. Selain itu, nilai-nilai ini juga harus merupakan gambaran atau kristalisasi dari karakteristik komunitas yang dituju, karena kelak akan menjadi dasar dari segala aktivitas di komunitas tersebut.

Pancasila sendiri memiliki 5 nilai dasar yang sesuai dengan kelima sila yang ada di pancasila itu sendiri. Kelima nilai dasar tersebut adalah

  1. Ketuhanan yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sebagai nilai dasar, maka kelima sila ini diharapkan dapat menjadi sumber norma dan sumber hukum bagi bangsa dan negara Indonesia.

Namun, jika pancasila hanya berupa nilai dasar yang ada pada kelima sila tersebut, maka akan sangat rancu. Oleh karena itu, dibutuhkan nilai-nilai instrumental yang menjadi penjelas atau pemandu bagi kita untuk menjalankan apa yang diamanatkan oleh nilai dasar.

 

Nilai Instrumental Pancasila

Undang undang dan instrumen hukum lainnya merupakan contoh dari nilai instrumental yang terkandung dan bersumber pada pancasila

Jika nilai dasar adalah intisari dari apa yang diamantkan oleh sebuah sistem nilai, maka nilai instrumental adalah parameter, panduan, atau koridor yang memungkinkan kita untuk mewujudkan nilai dasar tersebut.

Ketika nilai instrumental dikaitkan dengan perilaku manusia, maka hasilnya adalah nilai atau norma moral. Namun, jika nilai instrumental dikaitkan dengan keberjalanan negara, maka keluarannya adalah undang-undang, garis besar haluan negara, ataupun strategi-strategi lain yang bersumber dari nilai dasar.

Jadi, pada intinya nilai instrumental adalah instrumen-instrumen yang menjabarkan parameter dan cara untuk mencapai hal-hal yang diamanatkan oleh nilai dasar. Tanpa adanya nilai instrumental, maka nilai dasar akan sangat sulit untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena sangat abstrak.

 

Nilai Praktis Pancasila

Menghormati dan menjunjung tinggi perbedaan suku dan budaya di Indonesia merupakan contoh dari nilai praktis atau nilai praksis Pancasila dalam kehidupan kita sehari-hari

Nilai praktis atau kerap disebut pula sebagai nilai praksis adalah perwujudan dari nilai dasar dan nilai instrumental dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari. Nilai praktis dari pancasila selalu berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman dan juga perkembangan dari nilai-nilai instrumental yang menjadi dasarnya.

Namun, perubahan-perubahan ini tidak akan pernah mempengaruhi fakta bahwa nilai praktis merupakan perwujudan sikap dari nilai-nilai dasar yang terkandung dalam pancasila.

Contoh dari nilai praktis antara lain adalah kita harus menghormati seluruh agama meskipun berbeda dengan keyakinan kita, sesuai dengan sila pertama pancasila. Contoh lainnya adalah kita harus memperlakukan orang secara adil tanpa pilih kasih ataupun mencurangi orang lain, sesuai dengan sila kedua pancasila.

Untuk pengertian dan contoh-contoh yang lebih lengkap dari nilai praktis pancasila, teman-teman dapat membaca mengenai penjabaran butir-butir pancasila beserta contoh pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ketiga jenis nilai ini saling terkait satu dengan yang lainnya, oleh karena itu, tidak boleh dan tidak mungkin ada penyimpangan di tiap tingkatan nilai. Karena, pasti akan segera disadari ketika perwujudan nilai tersebut tidak cocok dengan nilai dasar atau nilai instrumentalnya.

Lihat Foto

SYIFA NURI KHAIRUNNISA

Patung Pancasila besar yang jadi lambang cinta Indonesia dan Pancasila di Gereja Katedral Jakarta

KOMPAS.com - Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang memuat nilai-nilai luhur sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila merupakan sebuah ideologi yang bersifat terbuka, artinya Pancasila senantiasa bergerak seiring dengan perkembangan aspirasi masyarakat yang sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.

Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung tiga nilai yaitu nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis.

Nilai Dasar Pancasila

Nilai Dasar Pancasila yaitu asas-asas yang diterima sebagai dalil yang bersifat mutlak. Nilai dasar diterima sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi.

Nilai-nilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.

Nilai dasar ini merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar.

Baca juga: Contoh Perilaku yang Melanggar Nilai Pancasila

Cita-cita dan tujuan negara tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar atau UUD 1945. Nilai dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1045 dijadikan tertib hukum tertinggi, sumber hukum positif, dan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental.

Mengubah pembukaan UUD 1945 yang memuat nilai dasar ideologi Pancasila sama halnya dengan membubarkan negara. Nilai dasar dalam pembukaan dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945 yang mengatur tentang lembaga negara, hubungan antarlembaga, serta tugas dan wewenang penyelenggara negara.

Nilai Instrumental Pancasila

Nilai instrumental merupakan nilai pelaksanaan umum dari nilai dasar. Umumnya berbentuk norma sosial dan norma hukum yang diwujudkan dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.

Nilai instrumental dapat berubah dalam pengembangan dan pengamalannya sebagai arahan untuk kehidupan nyata. Perubahan tersebut tidak boleh menyimpang dari nilai dasarnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA