Apa yang harus dilakukan ketika memberikan pertolongan kepada orang yang mengalami pendarahan luar?

Perdarahan terjadi ketika darah mengalir ke luar tubuh karena berbagai sebab. Mulai dari cedera, masalah organ, luka, dan lainnya. Kerap salah kaprah, perdarahan berbeda dengan pendarahan yang terjadi di dalam tubuh.

Dalam dunia medis, keluarnya darah di dalam dan luar tubuh disebut dengan hemorrhage. Penting untuk tahu bagaimana pertolongan pertama perdarahan yang tepat. Sebab, seseorang mungkin saja kehilangan nyawa hanya dalam waktu lima menit.

Pertolongan pertama perdarahan

Siapa saja bisa menjadi penyelamat nyawa seseorang, apabila sudah tahu bagaimana cara melakukan pertolongan pertama perdarahan. Ini penting karena seseorang yang mengalami cedera bisa saja meninggal dunia karena kehilangan terlalu banyak darah, meski lukanya sebenarnya tidak terlalu fatal.

Lalu, bagaimana first aid untuk perdarahan?

Orang yang mengalami perdarahan harus tetap tenang untuk menjaga detak jantung dan tekanan darahnya terkendali. Ketika salah satu saja dari kedua hal ini terlalu tinggi, maka perdarahan akan menjadi kian cepat.

Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah segera membaringkan orang yang mengalami perdarahan. Tujuannya untuk mengurangi risiko pingsan. Selain itu, posisikan area yang luka lebih tinggi dari jantung.

Langkah kedua, buang partikel asing yang mungkin menempel di luka jika ukurannya kecil. Namun apabila ukurannya cukup besar seperti panah, pisau, atau senjata lainnya, biarkan seperti itu.

Melepaskan objek yang berukuran besar justru akan menimbulkan bahaya dan membuat perdarahan semakin parah. Obyek seperti ini perlu dilepaskan di kamar operasi.

Langkah ketiga, gunakan perban atau kain untuk menjaga objek itu tetap berada di posisinya atau tidak bergeser. Langkah ini juga dapat membantu menyerap perdarahan.

Selain perban atau kain, bisa juga menggunakan tangan Anda sendiri. Namun, pastikan sudah memakai sarung tangan pelindung.

Terakhir, pastikan memberi tekanan perlahan pada area luka hingga perdarahan menjadi lebih pelan dan berhenti. Setelah itu, tetap tahan agar perban atau kain tetap berada di area luka dan tempatkan kompres es di sekitarnya.

Tetap panggil bantuan medis sembari memberikan first aid.

Apa yang tidak boleh dilakukan?

Terkadang ketika melihat seseorang mengalami perdarahan, kita mungkin juga ikut panik. Sebisa mungkin, tetap tenang agar bisa berpikir jernih. Panik justru akan membuat situasi semakin membingungkan.

Sebagai panduan penanganan pertama perdarahan, berikut ini hal-hal yang sebaiknya tidak boleh dilakukan:

  • Melepaskan kain atau perban ketika perdarahan berhenti
  • Membuka area luka untuk memeriksa apakah perdarahan berhenti
  • Melepaskan kain atau perban dari luka, jika sudah penuh dengan darah sebaiknya tambah dengan kain atau perban baru lagi di atasnya
  • Memindahkan orang yang mengalami cedera di kepala, leher, punggung, atau kaki
  • Memberikan tekanan pada cedera di area mata

Kapan termasuk dalam kondisi darurat?

Untuk membedakan mana perdarahan yang bisa diberikan first aid oleh orang biasa dan mana yang termasuk kondisi darurat, berikut ini beberapa parameternya:

  • Perdarahan akibat cedera serius
  • Perdarahan tidak bisa dikendalikan
  • Pendarahan internal

Jika ini yang terjadi, tim medis akan berusaha mengendalikan perdarahan sebelum membawa korban ke rumah sakit. Jenis penanganan yang diberikan bergantung pada penyebab perdarahan. Mungkin saja diperlukan operasi untuk menghentikan hemorrhage, meski ini lebih langka terjadi.

Selain itu, jangan tunda penanganan medis ketika melihat korban mengalami:

  • Shock (kulit dingin, denyut jantung lemah, pingsan)
  • Demam tinggi
  • Cedera dan perlu jahitan
  • Tertusuk objek
  • Luka di area wajah
  • Infeksi pada luka
  • Gigitan hewan atau manusia
  • Perdarahan tidak berhenti setelah 20 menit sejak first aid diberikan

Konsekuensi perdarahan tak tertangani

Berdasarkan jenis perdarahannya, berikut ini gambaran apa yang bisa terjadi ketika tidak tertangani:

Apabila kecelakaan atau cedera menyebabkan perdarahan, first aid bisa membantu meredakan. Jika lukanya kecil, maka bisa sembuh tanpa ada penanganan lebih lanjut.

Namun apabila luka cukup signifikan, mungkin diperlukan prosedur jahitan, pemasangan perban khusus, hingga operasi.

Ketika ada kondisi medis menyebabkan perdarahan akut dan korban kehilangan lebih dari 30% volume darahnya, kematian bisa terjadi dengan cepat. Korban harus mendapatkan transfusi darah.

Perlu dingat pula bahwa kondisi medis yang menyebabkan perdarahan perlahan seperti kanker, HIV/AIDS, penyakit Crohn, hingga gangguan ginjal juga dapat menyebabkan cedera organ.

Catatan dari SehatQ

Situasi apapun yang menyebabkan perdarahan tentu bisa memicu stres dan rasa takut luar biasa. Namun, kunci dari suksesnya penanganan pertama perdarahan adalah tetap tenang dan berpikir jernih.

Ada baiknya selalu mempersiapkan first aid kit tetap dalam jangkauan sehingga bisa memberikan pertolongan pertama sesegera mungkin. Namun ketika situasi tampak tak terkendali dan tidak yakin apakah bisa menangani situasi sendiri, jangan tunda mencari bantuan medis darurat.

Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar perdarahan yang termasuk darurat dan tidak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Apa yang harus dilakukan ketika memberikan pertolongan kepada orang yang mengalami pendarahan luar?

Sahabat Betha..! Selamat Pagi, Apa kabar hari ini ? mudah - mudahan semuanya dalam kondisi sehat ya, Seperti biasa, saatnya RS Betha Medika memberikan informasi seputar kesehatan,.....Untuk Kali ini Kepala Unit IGD RS Betha Medika, Gunawan Saputra,S.Kep.Ners akan berbagi informasi seputar " Pertolongan Pertama Pada Pendarahan Luar " mudah-mudahan informasi ini dapat menambah luas wawasan kita tentang dunia kesehatan ya......... Kira-kira apa yang anda lakukan jika mendapati seseorang tergeletak bersimbah darah dengan luka terbuka dan darah yang mengalir terus ? lari ? menonton ? atau pingsan ?  Perdarahan Adalah keluarnya darah dari arteri, vena atau kapile. Perdarahan bias berupa perdarahan luar atau perdarahan dalam. Perdarahan luar yaitu perdarahan yang terjadi  di permukaan tubuh yag terlihat. Perdarahan dalam yaitu perdarahan yang terjadi di dalam tubuh dan seringkali sulit dinilai. Perdarahan Luar Perdarahan luar terjadi ketika pembuluh darah terbuka. Misalnya pada keadaan luka robek. Perdarahan arteri biasanya cepat dan berat. Karena darah arteri memiliki tekanan yang besar, biasanya darah yang keluar akan menyemprot sehingga sulit terbentuk bekuan dan lebih sulit untuk di control. Tingginya kadar oksigen pada darah arteri memberi warna pada darah di pembuluh ini lebih cerah. Perdarahan vena umumnya lebih mudah untuk di control dari pada perdarahan arteri. Perdarahan jenis ini biasanya lebih sering terjadi karena letak vena lebih dekat dengan permukaan kulit. Darah vena memiliki tekanan yang lebih rendah, sehingga walaupun mengalir, biasanya perdarahannya tidak sampai menyemprot. Hanya perdarahan vena leher dan paha yang biasanya menyebabkan perdarahan perdarahan berat yang sulit untuk di control. Rendahnya kadar oksigen pada darah vena memberikan gambaran darah yang berwarna merah gelap atau marun. Perdarahan kapiler, merupakan perdarahan tersering, akibat terpotongnya pembuluh darah kapiler. Perdarahan jenis ini biasanya lambat. Karena pembuluh darah yang kecil dan memiliki tekanan yang rendah. Pembekuan biasanya dengan mudah terjadi. Darah ini lebih pucat dari pada darah arteri. Pertolongan Pertama Perdarahan Luar Umumnya dapat dikontrol dengan melakukan penekanan langsung pada sekitar luka untuk menghentikan perdarahan hingga pertolongan datang. Tujuannya untuk mengurangi kehilangan darah dan memberikan kesempatan untuk terjadinya pembekuan normal. 1. Penanganan  a. Periksa keamanan lingkungan dan korban b. Gunakan alat pelindung diri (APD) seperti sarung tangan dan kaca mata c. Coba hentikan perdarahan dengan melakukan penekanan langsung atau secara tidak langsung pada sekitar luka secara terus menerus d. Baringkan pasien bila perdarahan berasal dari tungkai atau terjadi perdarahan berat. e. Bila perdarahan berat tidak terkontrol dengan cara diatas, lakukan haemostatic dressing jika ada penolong terlatih untuk melakukannya. f. Bila perdarahan berat tidak terkontrol dengan cara di atas gunakan tourniquet di atas titik luka jika ada penolong terlatih untuk melakukannya 2. Penekanan Langsung Identifikasi luka dan lakukan penekanan sebagai berikut. a. Lakukan penekanan kuat untuk menghentikan perdarahan b. Tekan dengan menggunakan tangan atau pembalut tekan steril atau pakaian bersih dan pastikan bahwa tekanan dapat dipertahankan dan menutupi seluruh area luka. Jika perdarahan berlanjut, tambahkan pembalut lain dan balutkan lebih kuat di atas luka. Jangan di ganti pembalut/kasa yang basah oleh darah, karena akan mengganggu proses pembekuan darah yang diharapkan terjadi. c. Penekanan dapat dipertahankan atau dapat dilakukan pembalutan dengan ketat diatas pembalut tekan. d. Monitor airway, breathing dan circulation korban. Pantau tanda-tanda perburukan kondisi korban seperti nafas dan nadi yang bertambah cepat atau melambat, perubahan warna kulit dan gelisah. Untuk membantu mengontrol perdarahan, jika memungkinkan lakukan : a. Batasi pergerakan korban b. Immobilisasi bagian yang luka c. Anjurkan korban untuk tetap istirahat total 3. Torniket  Alat ini sebaiknya digunakan pada perdarahan di lengan atau tungkai yang tidak dapat di control dengan penekanan langsung. Perban lebar minimal 5cm dapat digunakan sebagai torniket 5-7cm di atas titik luka. Perban harus di balutkan dengan cukup kuat untuk menghentikan perdarahan. Torniket tidak boleh tertutup oleh pakaian atau perban lainnya. 4. Penekanan tidak langsung Apabila terdapat benda yang menancap maka : a. Benda tersebut tidak boleh dicabut atau dibuang, karena benda tersebut bias membantu dalam menyumbat luka dan mengurangi perdarahan b. Tempatkan pembalut di sekitar benda yang menancap tersebut dan lakukan penekanan pada pembalut. Semoga Artikel ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian, Salam Semakin sehat, untuk kita semua dari kami, keluarga Besar Rumah Sakit  Betha Medika.