Apa saja usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko kegagalan usaha makanan khas daerah

1. Ide dan Peluang Usaha Makanan Khas Daerah 

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan hasil alam. Berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat kita jadikan sebagai bahan pangan nabati dan hewani bisa dengan mudah kita temui di sekitar kita. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak putusputusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan karunian-NYA kepada manusia berupa akal pikiran dan kemampuan berpikir melebihi makhluk ciptaanNYA yang lain. Dengan akal dan pikiran kita dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani menjadi produk yang beraneka ragam.Salah satunya adalah produk makanan khas daerah. Pada awalnya Perencanaan Dari Sebuah Usaha Makanan Khas Daerah kita hanya bisa menemukan makanan –makanan khas daerah di tempat asalnya saja, namun seiring dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah diberbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. Contohnya ; pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan diberbagai daerah, bahkan di mancanegara. Hal ini merupakan peluang usaha yang potensial bagi para wirausawahan kuliner dalam memulai bisnisnya. Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau moment. Jadi, peluang usaha makanan khas daerah merupakan kesempatan yang muncul dan menjadi inspirasi (ide) bagi seseorang dalam melakukan Perencanaan Dari Sebuah Usaha Makanan Khas Daerah.

Dalam menciptakan peluang usaha pengolahan makanan khas daerah banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya : 

a. Ide Usaha 

Beberapa faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah: 

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri, antara lain : 

1) Pengetahuan yang dimiliki; 

2) Pengalaman yang pernah dilalui; 

3) Kemampuan untuk melihat dan menjadikan pengalaman orang lain sebagai pelajaran; 

4) Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.

Faktor eksternal, yaitu hal – hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara lain:

1) Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan; 

2) Kesulitan yang dihadapi sehari–hari. 

3) Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain; 

4) Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

b. Risiko Usaha 

Resiko usaha yaitu kegagalan atau ketidak berhasilan dalam menangkap peluang usaha. Dalam Perencanaan Dari Sebuah Usaha Makanan Khas Daerah, resiko untuk mengalami kerugian bahkan kebangkrutan terbuka lebar. Oleh karena itu sebelum memulai usaha, kita harus menganalisa risiko yang ada. Risiko usaha dapat ditimbulkan karena : 

1) Permintaan (perubahan mode, selera, dan daya beli) 

2) Perubahan kongjungtur (perubahan kondidi perekonomian yang pasang surut) 

3) Persaingan

4) Akibat lain, seperti : bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan lain-lain. 

Namun sesungguhnya ada berapa unsur yang dapat dilakukan dalam mengurangi risiko usaha yaitu : 

1) Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan 

2) Adanya keinginan kuat untuk berprestasi, dorongan berinisiatif, dan motivasi untuk melaksanakan strategi usaha. 

3) Adanya kemampuan merencanakan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam lingkungan usahanya. 

4) Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah modal usaha untuk memperoleh keuntungan

c. Keberhasilan dan Kegagalan Dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan Khas Daerah 

Dalam melakukan usaha ada dua kemungkinan yang dapat terjadi yaitu kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi wirausaha, dia tidak akan putus asa bila mengalami kegagalan. Ia akan berusaha bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Seorang wirausahawan yang tangguh akan menggunakan kegagalannya sebagai pengalaman dan tidak akan mengulangi kegagalan serupa. Demikian pula dengan keberhasilan. Jangan sampai keberhasilan yang diperoleh membuat kita terlena sehingga tidak mau lagi melakukan inovasiinovasi untuk meningkatkan keberhasilan usaha. 

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seorang wirausahawan itu dikatakan berhasil atau gagal. Sebagai seorang wirausahan, keberhasilan dan kegagalan merupakan dua sisi mata uang, ini berarti bahwa sewaktu-waktu ia dapat mencapai hasil yang baik, tetapi di waktu yang lain ia kurang berhasil. Untuk itu perlu diidentifkasi faktor apa saja yang menyebabkan ia gagal atau berhasil. 

Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya sebagai berikut : 

1) Keyakinan yang kuat dalam berusaha 

2) Sikap mental yang positif dalam berusaha 

3) Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri 

4) Tingkah laku yang bertanggungjawab 

5) Inovatif dan kreatif 

6) Keunggulan dalam menjalankan usaha 

7) Sasaran yang tepat dalam memulai usaha 

8) Pengelolaan waktu yang efektif dan efsien

9) Pengembangan diri 

10) Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan 

Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut: 

1) Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha 

2) Kurang berambisi 

3) Tidak disiplin 

4) Pendidikan yang tidak cukup 

5) Sikap selalu menunda-nunda 

6) Kesehatan terganggu 

7) Kurang tekun 

8) Kepribadian yang negatif 

9) Tidak jujur 

10) Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain 

Selanjutnya faktor non teknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha makanan khas daerah diantaranya: 

1) Perencanaan : Usaha makanan khas daerah harus dibuat dengan perencanaan yang sangat matang. Rencanakan jenis makanan, lokasi usaha, penyedia bahan makanan, alat yang dibutuhkan, dan lain-lain. 

2) Menetapkan tujuan: Tujuan pengolahan makanan khas daerah harus jelas, apakah usaha makanan khas daerah yang dilakukan hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan proft (keuntungan). 

3) Adaptasi: Tantangan dan persaingan dalam bisnis usaha makanan tidak ada habisnya. Oleh karena itu diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dalam mengatasi tantangan-tantangan. Kemampuan seorang wirausahawan dalam menghadapi tantangan dapat menentukan apakan usaha bisa bertahan atau tidak. 

4) Inovasi merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha makanan khas daerah. Seorang wirausawan makanan khas daerah harus terus-menerus fokus untuk selalu melakukan inovasi dan peningkatan mutu agar pelanggan selalu merasa terikat dengan usaha makanan yang dirintis baik dalam hal rasa, bentuk maupun pelayanan. 

5) Memasarkan merupakan kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha makanan khas daerah. Walaupun produk makanan khas daerah yang kita hasilkan memiliki cita rasa yang enak dengan kualitas yang prima, namun jika pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk maka usaha yang kita jalani tidak akan berlanjut.

6) Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan kunci utama suatu usaha.

Baca Juga 

Demikian Artikel Perencanaan Dari Sebuah Usaha Makanan Khas Daerah Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)



  • Jenis - Jenis Dari Budidaya Sebuah Ternak Hias
  • Sarana Produksi Dan Teknik Budi Daya Ternak Hias
  • Perencanaan Usaha Produk Teknologi Transportasi Dan Logistik


Pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya beriringan dengan pendapatan nasional yang meningkat pula dapat menunjukkan perkembangan dan kemajuan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan dari permintaan domestik, eksport, dan import serta investasi.

Kegiatan pengelolaan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber daya alam di Indonesia cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di Provinsi Banten yang memiliki potensi laut yang sangat besar. Hasil laut tersebut dimanfaatkan manjadi makanan khas daerah, seperti sate bandeng sehingga meningaktgkan perekonomian daerah tersebut.

Apa saja usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko kegagalan usaha makanan khas daerah
Risiko dan Peluang Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah

Faktor – faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah faktor internal dan eksternal.

yaitu : faktor yang bersumber dari dalam diri seseorang sebagai sumbjek yang diantartanya adalah sebagai berikut.

a. Pengetahuan yang dimiliki;

b. Pengalaman dari individu itu sendiri,

c. pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan suatu masalah,

d. intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.

Menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang dihadapinya dengan kemampuan kreatifitasnya.

Yaitu, hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis. faktror – faktor eksternal antara lain:

a. masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,

b. kesulitan yang dihadapi sehari-hari,

c. kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk sesuatu yang baru,

d. pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Untuk merintis suatu usaha apapun bentuknya, tentunya kita harus melihat bagaimana prospek usaha yang akan dilakukan. Demikian pula untuk memulai usaha pengelolaan makanan khas daerah, harus diketahui bagaimana prospek usaha ini. Setalah mengetahui prospek usaha, barulah mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Tugas wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah sebagai berikut ini.

a. Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang.

b. Membeli alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.

c. Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen.

d. Mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang lebih kecil.

e. Mengumpulkan informasi usaha.

f. Mengurangi resiko usaha.

Unsur-unsur dalam mengurangi resiko usaha antara lain sebagai berikut.

a. Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelola usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan,

b. Adanya kerja prestatif, dorongan beriniisatif dan antusiasme untuk melaksanakan strategi usaha,

c. Adanya kemampuan untuk merencanakan taktik dan strategi demi mewujudkan  perubahan  di dalam lingkungan usaha,

d. Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengelola keadaan usaha demi keuntungan.

Dalam usaha pun, kita harus menganalisis risiko yang ada. Risiko usaha ialah kegagalan atgau ketidakberhasilan dalam menangkap peluang usaha. Resiko dapat muncul dikarenakan beberapa hal berikut ini.

a. Permintaan (perubahan mode, selera, dan daya beli),

b. Perubahan konjungtur (perubahan kondisi perekonomian yang pasang surut),

d. Akibat lain, seperti bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknlogi, dan lainnya.

Dalam melakukan usaha, sebaiknya kita memiliki etika bisnis yang sesuai dengan aturan agama sebab usaha tidak hanya mengejar keuntungan saja, melainkan juga harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar.

Sumber: Prakarya-Kemdikbud_RI.