Kenapa ibu hamil tidak boleh makan nasi Banyak?

Informasi Umum | Diperbarui 20 December 2021

Apakah nafsu makan Ibu menurun akhir-akhir ini? Saat hamil muda, banyak wanita yang tak lagi berselera menyantap aneka makanan sehingga berat badan ikut turun. Padahal, sangat penting mengkonsumsi berbagai sajian bergizi agar janin bisa tumbuh dengan optimal. Untuk mengatasi hal ini, Ibu harus mengetahui penyebab hilangnya nafsu makan saat hamil muda agar dapat menemukan jalan keluar yang tepat: 

Kenapa ibu hamil tidak boleh makan nasi Banyak?
Kenapa ibu hamil tidak boleh makan nasi Banyak?

1.Mual

Menurut American Pregnancy Association, lebih dari separuh wanita yang hamil muda mengalami mual sehingga menyebabkan berkurangnya nafsu makan.  Rasa mual yang umunya terjadi di pagi hari membuat Ibu malas sarapan yang mengakibatkan tubuh menjadi lemah sepanjang hari dan nafsu makan pun tak kunjung bangkit lagi. Umumya rasa mual ini hilang saat kandungan menginjak usia 12 minggu, namun ada juga beberapa wanita yang terus mengalaminya hingga akhir masa kehamilan. 

2.Perubahan hormon

Saat hamil muda, tubuh beradaptasi akan kehadiran embrio dengan meningkatkan produksi hormon progesteron yang membuat lapisan pada saluran uterus semakin tebal. Efek samping dari meningkatnya produksi hormon progesteron adalah melambatnya aktivitas sistem pencernaan yang membuat Ibu kehilangan nafsu makan.  

3.Penciuman sensitif

Pernahkah Ibu merasa mual saat mencium bau tertentu ketika hamil muda? Indra penciuman yang semakin sensitif memang banyak dialami oleh ibu hamil yang menyebabkan hilangnya nafsu makan saat mencium aroma masakan tertentu. Jika Ibu menyadari hal ini terjadi di awal kehamilan, segeralah temui dokter kandungan untuk mendapat solusi yang tepat agar pola makan tak sampai terganggu. 

4.Konstipasi

Banyak wanita yang hamil muda mengalami konstipasi karena peningkatan hormon progesteron dalam tubuh dan adanya asupan zat besi tambahan dari suplemen yang dikonsumsi. Konstipasi menyebabkan feses mengeras sehingga susah dikeluarkan dan menimbulkan rasa tidak nyaman di perut yang membuat Ibu jadi malas makan. 

5.Tumbuhnya janin

Pada saat hamil muda, uterus yang menjadi tempat tumbuhnya janin menekan saluran pencernaan sehingga membuat perut terasa penuh walau tidak mengonsumsi makanan apapun. Semakin besar ukuran janin, tekanan terhadap saluran pencernaan juga semakin terasa sehingga membuat Ibu kehilangan nafsu makan, sebab ketika perut terisi sedikit saja akan timbul rasa sakit, mual, dan bahkan bisa menyebabkan muntah. 

Baca Juga: 7 Ide Menu Sahur Sehat dan Nikmat untuk Anak [Bikin Semangat Sahur]

Sekarang Ibu sudah tahu kan, penyebab hilangnya nafsu makan saat hamil muda? Meski sedang tidak ingin mengonsumsi apapun, janin tetap membutuhkan asupan nutrisi untuk tumbuh kembangnya sehingga Ibu harus tetap makan secara teratur. Jika nafsu makan tak juga timbul setelah beberapa waktu, mintalah nasihat dokter agar Ibu bisa kembali berselera menyantap hidangan bergizi untuk kesehatan calon anak yang dinanti. Semoga sehat selalu ya, Bu!

Perubahan hormon dan bentuk tubuh yang dialami ibu hamil selama kehamilannya dapat memengaruhi mood dan kebiasaan makan. Salah satunya, merasa mual makan nasi saat hamil muda. Hal ini harus bisa segera diatasi karena nasi merupakan sumber karbohidrat yang baik dan dibutuhkan bayi selama pertumbuhannya di janin.

Yuk, simak penjelasan mengenai penyebab mual makan nasi saat hamil muda dan manfaat nasi bagi ibu hamil di bawah ini.

  • Mengapa Mual Makan Nasi Saat Hamil Muda? Ini Penyebabnya!
  • Gejala Mual dan Muntah Saat Hamil
  • 10 Manfaat Makan Nasi Saat Hamil
  • Risiko Makan Nasi Saat Hamil

Kenapa ibu hamil tidak boleh makan nasi Banyak?

Seorang ibu bertanya di laman Klik Dokter, apa penyebab ia mual makan nasi saat hamil muda. Dan dr. Kurniawan Ramadhan, dokter umum RS Sulianti Saroso memberikan penjelasannya. Berikut ini penjelasan dr. Kurniawan.

Secara ilmiah, mual dan muntah selama kehamilan dinamakan emesis gravidarum, sementara secara umum, kondisi ini dikenal dengan istilah morning sickness atau ‘ngidam’ orang Indonesia menyebutnya.

Gejala ini diderita oleh sekitar 80 persen ibu hamil, dan biasanya dimulai sejak usia kehamilan 4-8 minggu dan berlangsung hingga minggu 14-16.

Dr. kurniawan mengatakan, penyebab emesis gravidarum hingga kini belum diketahui, dan kalaupun ada, sifatnya belum pasti. Sementara para ahli menjelaskan, hal itu dipengaruhi  peningkatan hormon reproduksi seperti human Chorionic Gonadotropine (hCG), estrogen, dan progesteron pada ibu hamil. Selain itu, infeksi kuman H. Pylori dan faktor psikis juga bisa menjadi pemicu terjadinya keluhan mual dan muntah.

Artikel terkait: 9 Cara Alami Atasi Mual saat Hamil, Ampuh dan Bumil harus Coba!

Gejala Mual dan Muntah Saat Hamil

Kenapa ibu hamil tidak boleh makan nasi Banyak?

Menurut dr. Kurniawan, mual dan muntah yang disebabkan kehamilan ditandai dengan gejala sebagai berikut:

  1. Produksi air liur meningkat. Mual makan nasi saat hamil muda kerap dialami ibu-ibu di Indonesia. Ketika pikirannya, pandangannya, atau penciumannya tertuju pada nasi, biasanya ibu hamil akan merespons dengan mengeluarkan air liur, dan ia menjadi sensitif terhadap hidangan tersebut. Penyebab hingga kini tidak dapat dijelaskan. Ada yang mengatakan, ini berkaitan erat dengan gejala psikologis yang muncul secara tidak sadar, di mana ibu mencari perhatian terhadap pasangannya dalam upaya mendapatkan jenis makanan yang tidak biasa sewaktu hamil.
  2. Badan terasa lemas, karena pemasukan (intake) makanan yang kurang.
  3. Mual dan muntah terutama di waktu pagi.
  4. Mual berkurang setelah mengonsumsi makan makanan asam.

Bila Bunda mengalaminya, dr. Kurniawan menyarankan agar tidak perlu khawatir, karena hal ini normal pada ibu hamil, dan biasanya gejalanya akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Sebagai alternatif, gantilah nasi dengan jenis karbohidrat yang lain yang ibu sukai, seperti kentang, roti gandum, atau lainnya.

Dan bila gejala berlanjut sangat parah hingga membuat ibu benar-benar tidak bisa makan, dehidrasi, tidak beraktivitas karena terlalu lemas, dan berat badan turun drastis, ada baiknya segera berobat untuk mendapatkan penanganan medis.

Artikel terkait: Suka makan nasi merah? Ini 11 Manfaat beras merah yang perlu Anda ketahui

10 Manfaat Makan Nasi Saat Hamil

Kenapa ibu hamil tidak boleh makan nasi Banyak?

Beras merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Kandungan gizinya juga tidak kalah penting bila dibandingkan dengan jenis karbohidrat lainnya. Yuk, cek apa saja manfaat nasi secara khusus bagi ibu hamil dan janin.

1. Sumber Energi yang Baik

Beras (Oryza sativa) adalah salah satu biji-bijian sereal tertua di dunia, di mana orang telah menanamnya setidaknya sejak 5.000 tahun. Ini adalah makanan pokok bagi lebih dari setengah populasi dunia.

Sekitar 90 persen beras yang ada di dunia berasal dari Asia. Jenisnya juga ada ribuan yang mana dibedakan dari cara mengolah dan juga warnanya. Dua di antaranya beras putih dan beras merah.

Selain dimasak dalam bentuk nasi, beras juga bisa dijadikan produk dalam bentuk tepung, sirup, minyak, dedak, serta susu.

Beras mengandung banyak sekali nutrisi penting, di antaranya kalori, karbohidrat, protein, dan juga lemak (meski jumlahnya sangat sedikit). Berikut ini kandungan nutrisi yang terdapat dalam setiap 100 gram nasi putih:

  • Kalori 130
  • Karboghidrat 28,7 gram
  • Protein 2,36 gram
  • Lemak 0,19 gram

Jumlah karbohidrat yang tinggi dalam nasi merupakan sumber energi yang baik untuk tubuh. Mengonsumsi nasi akan memberi Anda kekuatan dan energi selama kehamilan.

Selain kandungan nutrisi di atas, nasi juga kaya akan serat. Namun, jumlah serat pada nasi merah lebih tinggi daripada nasi putih, yakni sekitar 1,6 gram dalam setiap 100 gram nasi.

2. Mencegah Sembelit

Beras mengandung serat larut dalam jumlah bervariasi yang disebut pati resisten. Pati ini meningkatkan butirat (butyrate) dalam usus yang bermanfaat mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi penghalang usus, dan mengurangi risiko kanker usus besar.

Kehadiran pati resisten dalam nasi memfasilitasi pertumbuhan bakteri menguntungkan di perut yang membantu pergerakan usus menjadi normal dan lancar selama kehamilan. Ini juga membantu pencernaan makanan yang lebih baik.

3. Menguatkan Tulang

Kehadiran nutrisi penting seperti vitamin D, tiamin dan riboflavin, serta mineral seperti kalsium, serat dan zat besi membuat nasi menjadi makanan kaya nutrisi yang membantu memperkuat tulang dan gigi.

4. Mengontrol Tekanan Darah

Nasi membantu mengatur tekanan darah. Kandungan natriumnya yang rendah menyeimbangkan dan mengurangi efek asupan natrium dari makanan lain.

5. Mencegah Infeksi Urino-Genital

Beras adalah diuretik alami, yang berarti meningkatkan frekuensi buang air kecil. Ini membantu dalam mencegah infeksi urino-genital selama kehamilan yang sebaliknya dapat berdampak buruk pada Anda dan janin Anda.

6. Meningkatkan Imunitas Tubuh

Beras kaya akan antioksidan yang meningkatkan kekebalan tubuh Bunda dan membantu tubuh melawan infeksi serta penyakit. Tentu ini akan sangat dibutuhkan selama kehamilan.

Artikel terkait: 10 Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh Anak agar Tak Mudah Sakit

7. Membantu Mengontrol Kadar Gula Darah

Kenapa ibu hamil tidak boleh makan nasi Banyak?

Selain nasi putih, makan nasi merah saat hamil memiliki manfaat tersendiri. Kehadiran serat tidak larut yang besar dan kandungan glikemik yang rendah menjadikan beras merah sebagai makanan yang tepat untuk mengatur kadar gula dalam tubuh. Beras merah terutama, membantu dalam mitigasi diabetes gestasional yang umum terjadi selama kehamilan.

8. Membantu Perkembangan Otak dan Sistem Saraf

Beras merah kaya akan nutrisi neurotransmitter yang membantu meningkatkan fungsi kognitif bayi dan membantu perkembangan otak. Beras merah juga merupakan sumber yang kaya akan magnesium yang membantu dalam pengaturan saraf dan otot dan menjaga keduanya tetap rileks.

9. Mencegah Insomnia

Beras, terutama beras merah, mengandung melatonin, hormon tidur yang melemaskan saraf dan meningkatkan siklus tidur, sehingga menjadikan kualitas tidur Anda lebih baik. Tentu ini sangat membantu ibu memiliki waktu istirahat yang cukup –beberapa ibu hamil mengalami fase sulit tidur atau insomnia.

10. Mengontrol Kolesterol

Salah satu manfaat terbesar nasi adalah makanan bebas kolesterol. Seperti terlihat pada penjelasan kandungan gizi beras di atas, beras tidak mengandung lemak –ada tapi sangat sedikit. Dengan demikian, mengonsumsi nasi dapat menyeimbangkan kolesterol dari makanan lain dan menjauhkan ibu dari masalah yang terkait dengan kolesterol.

Risiko Makan Nasi Saat Hamil

Meski memiliki banyak manfaat baik, tetap saja, nasi harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Makan nasi berlebihan terutama selama kehamilan bisa menyebabkan beberapa masalah.

  1. Kenaikan berat badan. Mengonsumsi nasi yang berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan berakibat pada obesitas bagi ibu.
  2. Meningkatkan kadar gula darah. Berbeda dengan beras merah yang sangat baik dalam mengontrol gula darah, kandungan glikemik pada nasi putih justru sangat tinggi dan bisa mengakibatkan kadar gula darah naik.
  3. Menurut ulasan 2019 melansir Medical News Today, nasi putih dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Ini karena skor indeks glikemiknya yang tinggi, yang dapat menyebabkan lonjakan besar gula darah setelah makan.
  4. Kematian dini pada janin. Beras mengandung arsenik dalam jumlah yang cukup besar. Zat ini sangat berbahaya terutama pada bayi karena dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran bayi lahir mati atau menyebabkan kematian dini pada janin. Oleh karena itu, makanlah nasi secara bijak.
  5. Kerusakan permanen pada bayi. Beberapa ibu hamil senang mencamil nasi mentah. Kebiasaan ini harus dihindari karena besar kemungkinan nasi mentah mengandung pestisida dan bahan kimia lain dalam jumlah tinggi yang tidak baik untuk kesehatan ibu atau janin. Efek samping dari kebiasaan ini tidak hanya bisa menyebabkan ibu sakit perut parah, tetapi juga kerusakan permanen pada bayi.
  6. Mengandung logam berat. Logam berat (seperti kadmium, kromium, timah, nikel, dan arsenik) dapat terakumulasi dalam tubuh dari waktu ke waktu dan menyebabkan efek kesehatan yang merugikan. Banyak penelitian telah melaporkan jumlah logam berat yang berlebihan dalam beras dari beberapa negara. Untuk mencegah logam-logam ini masuk ke dalam tubuh Anda, makanlah nasi yang berasal dari beras organik atau yang ditanam jauh dari kawasan industri atau pertambangan.
  7. Nasi merah juga mengandung antioksidan yang disebut asam fitat atau fitat, yaitu antinutrisi yang mencegah tubuh menyerap mineral penting, seperti zat besi dan seng.

Berdasarkan penjelasan di atas kita jadi lebih paham, bahwa bila dikonsumsi secara bijak nasi dapat bertindak sebagai makanan super. Agar lebih aman juga, ibu hamil disarankan mengonsumsi nasi merah dari pada nasi putih.

Baca juga:

Fakta Gizi Nasi Putih dan Ini Anjuran Konsumsi Harian Nasi yang Aman

Bayi makan nasi, kapan waktu terbaik? Jangan sampai keliru, Parents!

5 Resep dan Cara Memasak Nasi Terlezat Dari Berbagai Negara

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

Bolehkah makan nasi banyak saat hamil?

Nasi memang menjadi sumber karbohidrat utama, namun nasi juga cepat menaikkan gula darah. Oleh karena itu, ibu hamil harus memerhatikan porsi karbohidrat yang tepat. Di trimester kedua kehamilan, Mama disarankan untuk mengonsumsi nasi sebanyak 300 gram untuk mencukupi kebutuhan janin.

Jika ibu hamil lapar apakah janin juga lapar?

Ketika ibu lapar, bukan berarti bayinya juga ikut lapar. Meskipun sedang hamil, Bunda juga harus tetap memperhatikan berat badan dan porsi makan agar tetap ideal, dan tentunya mengonsumsi makanan yang bergizi dan bermanfaat untuk pertumbuhan serta perkembangan janin.

Bolehkah ibu hamil mengurangi makan nasi?

Boleh-boleh saja Anda menjalankan diet rendah karbohidrat, selama jumlahnya masih cukup untuk mendukung perkembangan bayi dan memenuhi kebutuhan nutrisi Anda sendiri. Karbohidrat menyediakan gizi, protein, dan lemak sehat untuk si bayi.

Kenapa ibu hamil tua harus mengurangi makan nasi?

Nasi merupakan makanan pokok orang Indonesia sekaligus sumber karbohidrat untuk menambah energi bagi ibu hamil. Tapi melansir dari Hellosehat, nasi juga cepat meningkatkan kadar gula dalam darah. Karena itu, ibu hamil biasanya disarankan menghindari asupan nasi jika memiliki diabetes gestasional.