Apa penyebab mata juling pada bayi?

Bunda dan Ayah mungkin merasa panik dan khawatir saat melihat mata Si Kecil nampak juling. Namun pada sebagian kondisi, mata juling pada bayi ternyata normal ditemui, kok. Untuk mengetahui penjelasan lengkapnya, yuk simak pada artikel ini.

Juling atau strabismus adalah kondisi saat posisi bola mata tidak selaras atau tidak lurus, baik mengarah ke dalam atau ke luar. Kondisi ini dapat membuat pandangan menjadi tidak fokus. Mata juling bisa berkembang sejak masa anak-anak, bahkan sejak bayi dan balita.

Apa penyebab mata juling pada bayi?

Mata Juling Palsu pada Bayi

Pada rentang usia 0–6 bulan, bila mata Si Kecil nampak juling, terutama saat ia sangat lelah, Bunda tidak perlu khawatir.

Ini karena, beberapa bayi terlahir dengan lipatan kulit ekstra pada sudut dalam matanya, sehingga menyebabkan bayi terlihat juling, padahal sebenarnya tidak. Fenomena ini disebut pseudoesotropia atau juling palsu, dan cukup umum terjadi pada bayi, terutama bayi Asia yang memiliki tulang hidung kecil dan hampir datar.

Pseudoesotropia biasanya akan tampak saat mata bayi fokus pada benda yang sangat dekat. Jarak antara kedua pupil mata yang terlalu dekat akan memberi efek juling palsu semakin jelas.

Umumnya, seiring bertambahnya usia, lipatan di sudut mata bayi akan menghilang dan tulang hidungnya pun semakin terbentuk. Setelah menginjak usia 6 bulan, mata Si Kecil seharusnya tidak nampak juling lagi dan sudah mampu fokus pada suatu benda.

Cara Mengatasi Mata Juling pada Bayi

Bila Si Kecil sudah berusia 6 bulan tetapi matanya tetap nampak juling, Bunda perlu membawanya ke dokter mata untuk diperiksa.

Beberapa kondisi bisa menjadi penyebab hal tersebut, seperti adanya gangguan pada otot mata atau pada saraf yang mengontrol gerakan mata, kelainan genetik, serta kondisi medis tertentu (misalnya cerebral palsy). Selain itu, bayi prematur atau lahir dengan berat badan rendah juga lebih berisiko mengalami mata juling.

Mata juling perlu ditangani sedini mungkin. Pasalnya jika dibiarkan, mata juling dapat memicu terjadinya mata malas yang akan mengganggu penglihatan Si Kecil.

Sejumlah penanganan yang bisa menjadi pilihan untuk menangani mata juling adalah:

  • Penggunaan kacamata khusus, untuk memperbaiki posisi bola mata bayi, agar kembali lurus.
  • Penggunaan penutup mata (eye patch) selama beberapa jam per hari. Cara ini dapat melatih otot mata yang juling, sehingga kondisi juling dapat berkurang.
  • Penggunaan obat tetes mata dengan kandungan atropin, yang diteteskan pada mata yang tidak juling agar pandangannya kabur, sehingga mata yang juling dilatih untuk melihat dengan fokus.
  • Terapi penglihatan, untuk melatih koordinasi otot-otot mata.
  • Operasi pada otot mata, agar posisi bola mata menjadi lurus dan gerakan kedua bola mata bisa selaras.

Walaupun mata juling pada bayi bisa disebabkan oleh hal yang normal, namun Bunda tetap perlu memerhatikan kondisi mata Si Kecil dan memeriksakannya ke dokter secara teratur. Pemeriksaan mata dianjurkan mulai dari 3 hari setelah bayi lahir, dan setiap 5–6 bulan, hingga usianya 1 tahun.

Terakhir diperbarui: 4 Februari 2022

Mata juling pada anak perlu mendapatkan penanganan khusus. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan anak mengalami gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau penglihatan ganda. Oleh karena itu, kenali gejalanya agar mata juling pada anak bisa diatasi sejak dini.

Mata juling atau strabismus sering kali muncul pada masa kanak-kanak. Pada kondisi mata juling, otot mata yang terhubung ke otak tidak bekerja dengan tepat. Akibatnya, gerakan mata kiri dan mata kanan menjadi berbeda, yang seharusnya bergerak ke arah yang sama.

Apa penyebab mata juling pada bayi?

Mata juling dapat dialami anak sejak ia lahir atau berkembang seiring masa pertumbuhannya. Kebanyakan mata juling dapat terdiagnosis saat anak berusia 1–4 tahun dan jarang sekali berkembang setelah usia 6 tahun.

Gejala Mata Juling

Telah disebutkan sebelumnya bahwa mata juling dapat terlihat ketika mata tidak bergerak ke arah yang sama di saat bersamaan.

Umumnya, satu mata yang garis pandangnya ke depan adalah mata yang lebih dominan atau lebih kuat. Sementara itu, satu mata lagi yang garis pandangnya tidak selalu ke depan merupakan mata yang lebih lemah.

Selain itu, ada beberapa gejala lain mata juling pada anak yang dapat Anda kenali, antara lain:

  • Menutup salah satu mata atau memiringkan kepala saat berusaha melihat suatu benda agar lebih jelas
  • Menyipitkan mata saat terpapar sinar matahari yang cerah
  • Melihat dua objek yang sebenarnya hanya ada satu objek atau penglihatan ganda
  • Mengalami kesulitan saat melihat sesuatu

Kondisi mata juling justru lebih sering disadari oleh orang lain daripada penderitanya sendiri. Oleh karena itu, kenali dengan baik beberapa gejala mata juling pada anak di atas agar dapat ditangani sedini mungkin.

Penyebab Mata Juling

Tidak diketahui dengan pasti penyebab terjadinya mata juling. Namun, ada kemungkinan hal ini berkaitan dengan kelainan genetik. Risiko mata juling juga meningkat pada anak yang memiliki kondisi tertentu, seperti:

  • Kelahiran prematur
  • Hidrosefalus
  • Sindrom down
  • Cedera kepala
  • Tumor otak
  • Cerebral palsy

Kondisi mata juling juga dapat dipicu oleh gangguan penglihatan, seperti mata plus, rabun jauh atau katarak.

Cara Mengatasi Mata Juling

Ada beberapa cara yang umumnya direkomendasikan untuk mengatasi mata juling pada anak, antara lain:

1. Menggunakan kaca mata atau lensa kontak

Pada beberapa kasus, penggunaan kacamata anak sudah cukup untuk meluruskan mata, terutama pada mata juling yang tergolong ringan. Selain itu, penggunaan kacamata secara rutin juga dapat menguatkan otot mata dan kemampuan melihat anak.

2. Memakai penutup mata sementara

Penutup mata sementara akan ditempelkan pada mata yang dominan untuk merangsang mata yang lebih lemah. Penggunaannya sekitar 2–6 jam dalam sehari dan cukup efektif untuk anak berusia di bawah 7 tahun.

Tujuannya adalah untuk membuat mata bergerak ke arah yang sama dan menguatkan otot mata.

3. Melakukan operasi otot mata

Operasi otot mata dilakukan untuk mengubah panjang atau posisi otot di sekitar mata agar tampak lurus. Operasi ini sering kali disertai dengan terapi penglihatan untuk meningkatkan koordinasi mata.

Meski telah menjalani operasi, anak tetap harus menggunakan kacamata guna memperkuat otot matanya.

4. Menggunakan obat tetes mata atau suntik botox

Dokter mungkin akan meresepkan obat tetes mata untuk mengaburkan penglihatan di mata yang dominan. Selain itu, mata juling juga dapat diatasi dengan menggunakan suntik botox guna melemahkan otot mata yang bekerja secara berlebihan.

5. Melakukan uji keseimbangan dan fokus mata

Dokter akan menilai seberapa baik mata anak untuk fokus dan bergerak dengan melakukan pengujian. Pengujian dilakukan untuk melatih kemampuan otot mata dalam mengatur fokus penglihatan dan menyeimbangkan gerakan bola mata.

Sementara itu, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan di rumah untuk melatih otot mata anak dan salah satunya adalah dengan teknik pencil push up. Teknik ini bertujuan untuk mengarahkan kedua mata pada titik yang sama.

Anda hanya perlu meletakkan pensil sejauh 30 cm di depan mata anak, lalu minta ia untuk memusatkan penglihatan pada satu titik di ujung pensil. Gerakkan pensil mendekati hidung dan tarik kembali menjauhi hidung.

Latihan ini dapat dilakukan selama beberapa menit, tetapi hentikan apabila Si Kecil mengeluhkan pandangannya mulai terasa kabur.

Jangan remehkan kondisi mata juling pada anak, karena bila kondisi ini tidak ditangani dengan benar, kemungkinan otak tidak dapat menangkap hal-hal yang dilihat pada bagian mata yang lemah. Hal tersebut dapat mengakibatkan mata malas (amblyopia) dan bahkan dapat menyebabkan hilangnya penglihatan.

Jika Anda melihat gejala mata juling pada anak Anda, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan menunda pemeriksaan, karena bila mata juling pada anak terdeteksi sejak dini, berbagai komplikasinya dapat dihindari, termasuk kebutaan.

Terakhir diperbarui: 9 Mei 2021

Mata juling pada bayi sampai usia berapa?

Setelah menginjak usia 6 bulan, mata Si Kecil seharusnya tidak nampak juling lagi dan sudah mampu fokus pada suatu benda.

Bagaimana cara mengatasi mata juling pada bayi?

Mengatasi mata juling pada bayi.
Kacamata. Penggunaan kacamata akan membantu anak untuk melihat dengan kedua bola mata sehingga terhindar dari mata malas yang menjadi salah satu penyebab juling. ... .
Penutup mata. ... .
3. Lensa kontak khusus. ... .
4. Obat tetes mata..

Apakah mata juling pada bayi bisa disembuhkan?

Jika terdeteksi dan diobati sejak dini, mata juling pada bayi seringkali dapat diobati dengan cara yang sangat baik. Bayi dengan strabismus memiliki beberapa pilihan pengobatan untuk meningkatkan kesejajaran dan koordinasi mata.

Bagaimana cara mendeteksi awal anak yang terkena mata juling?

Gejala Mata Juling.
Menutup salah satu mata atau memiringkan kepala saat berusaha melihat suatu benda agar lebih jelas..
Menyipitkan mata saat terpapar sinar matahari yang cerah..
Melihat dua objek yang sebenarnya hanya ada satu objek atau penglihatan ganda..
Mengalami kesulitan saat melihat sesuatu..