Apa konflik yang terjadi pada cerita tiga ikan

Apa konflik yang terjadi pada cerita tiga ikan

Kisah Tiga Ekor Ikan (Vanda Parengkuan)

Kecipak! Kecimpung!

Pinka dan Pinku adalah dua anak ikan koi yang cantik. Kedua anak ikan ini berada di akuarium dekat sofa ruang tamu.

Pengalaman mereka hari itu ternyata sungguh luar biasa. Mereka telah merencanakan sesuatu selama berhari-hari. Pembicaraan mereka didengar oleh  Takeo, si ikan mas tua yang murung. Takeo ingat keluhan si Pinka,

“Ah... Sepertinya kita tidak mungkin melihat pemandangan lain. Kita tidak mungkin menjadi seperti burung-burung di taman yang terbang bebas. Itu cuma impian!” 

Pinku lalu memberi semangat dan membujuk Pinka untuk tetap mau menjalankan rencana mereka.

Takeo sebenarnya sudah melarang mereka. Namun kedua ikan yang masih muda itu tak mau mendengar nasihat Takeo.

Ya, rencana mereka itu akan mereka laksanakan hari ini, pikir Takeo. Ia memerhatikan mereka dengan wajah cemberut. Dia kesal karena kedua ikan pink itu tak mau mendengar nasihatnya. Ia juga kesal karena hiasan tumbuhan di akuarium jadi tersentak-sentak,  di saat kedua ikan itu berenang bolak-balik, mencoba melompat.

Dua ekor ikan kecil itu mengambil ancang-ancang dari dasar akuarium. Mereka lalu mengepak sirip mereka, melompat ke udara dengan sirip yang berkilauan, dan terbang keluar. Namun kemana? BLUK!!

Mereka terjun ke lantai. Takeo tersenyum sedih melihat mereka. 

“Siapa yang akan menemukan kami? Kami akan mati tanpa air,” tangis Pinka dan Pinku.

Tiba-tiba, Haruko, anak perempuan pemilik ketiga ekor ikan itu datang. Ia membawa makanan untuk ikan-ikan peliharaannya. Ia terkejut ketika melihat Takeo hanya sendirian di dalam akuarium.

  Haruko mencari-cari Pinka dan Pinku yang hilang. Ia mulai menangis sedih. Seketika, Takeo melupakan dendamnya. Ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Dia mengangkat tubuhnya dan melompat untuk bergabung dengan dua ikan pink kecil itu.


Page 2

Vanda Parengkuan Minggu, 4 Maret 2018 | 08:00 WIB

Apa konflik yang terjadi pada cerita tiga ikan

Kisah Tiga Ekor Ikan (Vanda Parengkuan)

Haruko melihat di mana Takeo jatuh dan melihat Pinka dan Pinku di lantai, di samping akuarium. Dengan sukacita, ia mengambil ketiga ikan itu. Ia gembira mereka masih hidup, karena kebanyakan ikan peliharaannya telah mati.

Takeo, Pinka dan Pinku akhirnya menjadi sahabat akrab seumur hidup mereka.

Teks: Edi 

Dok. Majalah Bobo

Pertanyaan

Cermatilah kutipan fabel berikut ini.

Ya, rencana mereka akan mereka laksanakan hari ini, pikir Takeo. Ia memperhatikan mereka dengan wajah cemberut. Dia kesal karena kedua ikan itu tak mau mendengar nasihatnya. Ia juga kesal karena hiasan tumbuhan di akuarium menjadi tersentak-sentak di saat kedua ikan itu berenang bolak-balik karena mencoba untuk melompat.

Dua ekor ikan kecil itu mengambil ancang-ancang dari dasar akuarium. Mereka lalu mengepak sirip mereka, melompat ke udara dengan sirip yang berkilauan, dan terbang keluar. Namun, kemana? Bluk! Mereka terjun ke lantai. Takeo tersenyum sedih melihat mereka. “Siapa yang akan menemukan kami? Kami akan mati tanpa air,” tangis Pinka dan Pinku.

(Sumber: http://bobo.grid.id/Cerita/Dongeng/Kisah-Tiga-Ekor-Ikan)

Akibat konflik pada fabel tersebut adalah ...

  1. Pinka dan Pinku tergelepar di lantai.

  2. Pinka dan Pinku berpisah dengan Takeo.

  3. Takeo menjadi kesal dengan kedua temannya.

  4. Takeo tidak dapat menolong Pinka dan Pinku.

Pertanyaan

Bacalah dongeng berikut ini!

Kisah Tiga Ikan Mas

Tiga ekor ikan mas yang saling bersahabat, tinggal di sebuah danau besar. Mereka selalu bersama-sama, mulai dari bermain sampai mencari makan. Ketiga ikan mas itu mempunyai sifat yang sangat berbeda. Ikan mas yang pertama, sangat cerdas. Ia selalu menggunakan otaknya untuk berpikir. Ikan mas kedua, hanya menggunakan otaknya jika sedang ada masalah. Sedangkan ikan mas ketiga, tak pernah mau menggunakan otaknya untuk berpikir.

Pagi ini, tiga ikan mas itu bersama-sama mencari makanan di tepian danau. Di sana ada banyak serangga, makanan kesukaan mereka. Tiba-tiba, datang dua anak laki-laki yang hendak bermain di tepi danau. Mereka pun melihat ketiga ikan mas itu.

"Wah, ada ikan mas. Hmm, sepertinya akan lezat jika menjadi lauk," seru salah satu anak. "Benar. Ayo, kita ambil jaring untuk menangkap ikan-ikan itu!" sahut anak yang lain. Kedua anak laki-laki itu pun berlari pulang. Mereka mengambil jaring untuk menangkap ikan. Sementara itu, ketiga ikan mas mulai panik. Mereka bingung harus melakukan apa.

Ikan mas pertama yang biasa berpikir, langsung berenang menjauhi tepian danau. Ia kembali ke tengah danau. Sekarang, tinggal dua ekor ikan mas yang masih di tepian danau. Tak selang berapa lama, kedua anak laki-laki itu kembali. Salah seorang anak laki-laki terlihat membawa jaring di tangannya. Ia sudah bersiap menangkap ikan mas. "Loh kok ikan mas nya hanya tinggal dua? Bukannya tadi ada tiga?" Ucap salah satu anak laki-laki. Dia heran karena ikan mas nya hanya tinggal dua. Namun anak laki-laki lain tidak perduli. Toh masih ada dua ikan mas yang bisa mereka tangkap.

Ikan kedua yang hanya mau berpikir ketika saat ada masalah, langsung berpura-pura mati. Ia berpikir, jika berpura-pura mati, pasti kedua anak itu tidak akan menangkapnya. Benar saja, ikan mas kedua tidak di jaring oleh kedua anak laki-laki itu.

Sementara ikan mas ketiga yang selalu malas berpikir dan berusaha, semakin bingung dan panik. Dia mencoba berenang menjauh namun terlambat, jaring terlebih dahulu menangkap tubuhnya. Kedua anak laki-laki itu pun berlari pulang dengan membawa ikan mas ketiga. Mereka sangat senang karena mendapat ikan mas sebagai lauk makan mereka. Sedangkan ikan mas pertama dan ikan mas kedua berhasil selamat. Karena mereka mau berpikir dan berusaha.

Pesan moral yang dapat diambil dari dongeng di atas adalah ....

  1. Kita akan selamat jika bekerja sama dengan orang lain

  2. Kita akan berhasil jika mau berpikir dan berusaha

  3. Keberhasilan datang dari orang yang rajin

  4. Jangan percaya dengan teman sendiri

Dongeng fabel kisah tiga ikan akan menjadi cerita motivasi hewan yang kakak ceritakan untuk menemani waktu kalian menunggu buka puasa. Sama seperti Dongeng Cerita Motivasi Anak sebelumnya, kisah ini mengajarkan kita untuk menjadi orang yang pintar dan banyak akal. Selamat membaca.

Cerita Motivasi Hewan : Dongeng Fabel Tiga Ikan

Pada suatu hari, ada tiga ekor Ikan yang hidup dalam sebuah kolam yang cukup besar. Ketiga Ikan tersebut bersahabat. Namun, memiliki sifat yang sangat berbeda. Ikan yang pertama memliki sifat yang sangat bijaksana. Ia akan bepikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu. Ikan kedua sangat pintar, ia mampu membuat keputusan sangat cepat apabila sedang dibutuhkan. Sedangkan, Ikan yang ketiga memiliki sifat pasrah. Ia percaya dengan nasib.

Apa konflik yang terjadi pada cerita tiga ikan

Suatu hari, pada saat matahari sudah terbenam. Tanpa sengaja Ikan pertama yang bijaksana mendengar percakapan dua ekor Beruang.

‘’Lihatlah kawan! Ada Ikan-ikan besar yang segar di kolam ini. Ayo kita kembali besok untuk menangkap Ikan-ikan ini.’’ Kata Beruang pertama.

Kedua beruang itu pergi meninggalkan kolam Ikan. Mereka pun merencanakan rencananya untuk menangkap Ikan-ikan tersebut. Ikan pertama pun segara menemui kedua sahabatnya dan memceritakan apa yang ia dengar dengan penuh rasa takut.

‘’Apa yang harus kita lakukan? Jika kedua Beruang itu datang ?’’ tanya Ikan kedua cemas.

Mereka bertiga pun berpikir cukup lama.

‘’bagaimana jika kita meninggalkan tempat ini secepatnya? Kita dapat berenang melalui sebuah saluran, kita pun dapat mencapai ke kolam yang lain dan selamat. Bagaimana?’’ kata Ikan pertama.

Mereka pun memikirkan usulan dari Ikan pertama.

‘’Mengapa kita harus pergi sekarang? Kita tunggu saja hingga para Nelayan datang. Setelah itu aku akan mencari sebuah akal untuk melepaskan diri.’’ Ucap Ikan kedua.

‘’Aku sudah lama tinggal dalam kolam ini. Bagaimana bisa aku meninggalkan kolam ini? Apapun yang akan terjadi akan selalu terjadi. Karena itu, aku tidak akan meninggalkan tempat ini.’’ Jawab Ikan ketiga .

Mendengar pendapat kedua sahabatnya tersebut. Akhirnya, Ikan pertama yang bijaksana pergi meninggalkan kolam melalui saluran tanpa kedua sahabatnya. Ia pun menuju rumahnya yang baru.

‘’Akhirnya aku selamat dari kedua Beruang besar itu.’’ Ujar Ikan pertama dengan perasaan lega. Ikan pertama tidak mau mendapat masalah begitu bahaya datang, ia segera antisipasi cari aman.

Keesokkan harinya, kedua Beruang itu pun kembali datang ke kolam tersebut.

‘’Daging-daging itu pasti sangat enak. Sudah tidak sabar untuk memakannya. Hahaa’’ kata Beruang kedua. Mereka pun mulai menebarkan jalarnya ke kolam.

Banyak sekali Ikan yang terperangkap pada jala kedua Beruang tersebut. Termasuk kedua Ikan yang di tinggalkan oleh Ikan pertama tersebut. Ikan pintar pun mencari akal untuk melepaskan diri.

Ikan kedua yang pintar pun akhirnya memiliki akal berpura-pura mati di dalam jala.

‘’Coba, kau lepaskan Ikan yang mati itu.’’ Kata salah satu Beruang sambil meleparkannya kembali kedalam kolam.

‘’Akhirnya, aku dapat selamat.’’ Kata Ikan kedua yang pintar. Ia berhasil menyelamatkan diri dengan cara yang sangat cerdik.

Sedangkan Ikan ketiga yang sudah pasrah akan nasibnya, masih terperangkap di dalam jala. Ia pun mulai menggeliat berusaha untuk melapaskan diri. Namun, usahanya gagal.

‘’Apa yang sedang kau laukakan Ikan malang? Hahaa.’’ Kata Beruang pertama sambil mengambil Ikan ketiga.

‘’Ayo cepat potong Ikan ini.’’ Kata beruang kedua.

Akhirnya, kedua Beruang tersebut mengambil sebuah pisau dan dengan cepat memotongnya. Dan tamatlah riwayat Ikan ketiga. Karena kesalahannya sendiri, yang hanya bisa pasrah tanpa usaha untuk menyelamatkan diri dari ancaman bahaya.

Pesan moral dari Cerita Motivasi Hewan : Dongeng Fabel Tiga Ikan adalah jangan mudah menyerah ketika menghadapi tantangan. Gunakan kebijaksanaan dan kepintaranmu untuk bisa mengatasi suatu masalah. Jadilah anak yang pintar dan bijaksana dengan rajin membaca dan belajar.

Ikuti terus berbagai dongeng motivasi di blog ini. Dan ingat bagikan url blog ini kepada teman-teman kalian melalui facebook, twiiter, google plus, path atau yang lainnya yah. Sampai jumpa di dongeng kami selanjutnya.

Simpan