TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 23 Juli pada tiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Perayaan ini senada dengan disahkannya Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan anak pada 23 Juli 1949. Perayaan Hari Nasional 2022 mengangkat tema "Anak Telindungi, Indonesia Maju”. Masih berkaitan dengan momentum perayaan Hari Anak Nasional 2022, salah satu sosok yang menarik untuk dikulik adalah Ria Enes dengan bonekannya yang bernama Susan. Ria Enes dikenal sebagau sosok yang aktif di dunia anak-anak Indonesia tepatnya di era 1990-an. Pamornya semakin naik daun dengan sosok boneka Susan, boneka yang setia menemaninya dalam menjalankan kegiatannya mengisi acara-acara. Pemilik nama asli Wiwiek Suryaningsih ini sejatinya juga merupakan seorang penyiar radio, penyanyi, pembawa acara, dan pendongeng anak. Ria Enes menyelesiakan pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 4 Malang pada 1987. Ria Enes melanjutkan studinya di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Dr. Soetomo. Semasa kuliah, Ria Enes aktif sebagai penyiar radio di Surabaya, tepatnya di Radio Carolina dan Radio Suzanna. Di tempat kedua inilah, Ria Enes menciptakan sosok karakter Susan. Karakter Susan diciptakannya dengan mengambil nama tempat kerjanya, yaitu Radio Suzanna. Hal itu berawal ketika Ria Enes harus menggantikan kawan penyinar seniornya, Bung Dino. Saat mengantikkan slot siaran itulah, atas inisiatifnya, Ria Enes menciptakan setting seolah tengah berbicara dengan sosok anak kecil. Suara anak kecil tersebut dihasilkannya sendiri dengan sedikit mengubah nada dan gaya bicara seperti anak-anak. Karakter anak kecil ‘fiktif’ itulah, Ria Enes memanggilnya dengn Suzan. Di luar dugaannya, siarannya itu mendapatkan respons positif dari para pendengar radio. Semenjak sat itu, Ria Enes dan Susan mendapatkan banyak tawaran untuk tampil di banyak acara. Saat diminta tampil di acara off air, Ria Enes membeli sebuah boneka untuk menggambarkan tokoh Susan di hadapan pemirsa. Ria Enes semakin serius mendalami bidang anak-anak dengan merilis beberapa album lagu anak-anak berjudul Si Kodok, Kodok dan Semut, dan Susan Punya Cita-Cita. Saat ini, Ria Enes menggeluti dunia anak-anak di bidang pendidikan melalui lembaga bernama Dunia Susan yang didirikan pada 1994. NAOMY A. NUGRAHENI Baca: Ria Enes Masih Ingin Tampil di Layar Televisi, tapi... Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
JATIM | 23 September 2021 10:23 Reporter : Rizka Nur Laily M Merdeka.com - Dulu Boneka Susan sangat terkenal, terutama di kalangan anak-anak. Keberadaan Boneka Susan tak bisa dipisahkan dari Ria Enes. Lahir di Malang pada 29 Juni 1968, Ria menyelesaikan pendidikan SD hingga SMA di kota kelahirannya. Selanjutnya, ia menempuh pendidikan tinggi dan lulus dengan gelar sarjana dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo Surabaya. 2 dari 3 halaman
Perempuan bernama asli Wiwik Suryaningsih itu memulai kariernya sebagai penyiar di Radio Carolina. Ia melakoni pekerjaan di Radio Carolina selama sembilan bulan. Tahun berikutnya, yakni pada 1988 Ria pindah ke Radio Suzana. Saat itu, ia juga sering mendapat pekerjaan tambahan sebagai pembawa acara dalam acara-acara khusus di TVRI Surabaya. Sebagai penyanyi, Ria beberapa kali diganjar penghargaan. Dua di antaranya ialah HDX Award 1991 untuk album “Si Kodok” dan HDX Golden Award 1992-1993 untuk albumnya “Suzan Punya Cita-cita”. Setahun berikutnya, pada 1994, ia mendapatkan Srikandi Award sebagai wanita berprestasi seperti dikutip dari buku Apa & Siapa Orang Jawa Timur Edisi 1995-1996 (Citra Almamater, 1996: 30). 3 dari 3 halaman
Sementara itu, Boneka Suzan yang ia populerkan sebagai media penyampai pesan, khususnya kepada anak-anak mengantarkannya mendapat gelar sarjana Ilmu Komunikasi. Saat mengerjakan skripsi, Ria meneliti sejauh mana kredibilitas Boneka Susan di mata anak-anak. Jadilah skripsi berjudul “Tanggapan Anak-Anak Terhadap Figur Suzan sebagai Penyampai Pesan” (Studi Penelitian Deskriptif tentang Tanggapan Anak-anak Usia TK-SD di Surabaya dan Jakarta terhadap Figur Suzan sebagai Penyampai Pesan). Ria Enes mengaku kehadiran Boneka Suzan yang membuatnya dikenal publik berawal dari kegemarannya bermain boneka. Kemudian terjadilah inspirasi menghadirkan Boneka Suzan sebagai penyampai pesan kepada anak-anak. (mdk/rka)Sosok Ria Enes Parapuan.co- Hari ini, tepatnya Minggu (20/3/2022), diperingati sebagai Hari Dongeng Sedunia. Untuk merayakannya, PARAPUAN akan mengulik soal sosok pendongeng perempuan Indonesia yang bernama Ria Enes. Kawan Puan mungkin sudah tidak asing dengan sosok perempuan yang satu ini. Ia memang kerap tampil mendongeng di berbagai acara dengan membawa boneka Susan miliknya. Boneka Susan sudah menemani Ria Enes sejak menjadi penyiar di stasiun radio Suzana yang terletak di Kota Surabaya pada tahun 1991. Mengutip dari Kompas.com, Ria Enes yang sempat menjadi bintang tamu dalam acara yang dipandu Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, mengaku sudah bersama dengan boneka Susan selama 30 tahun. "Umur berapa ya? 19 kayaknya, jadi udah hampir 30 tahun," kata Ria di kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL pada Selasa (14/7/2020). Nama Susan yang disematkan pada bonekanya tersebut diketahui terinspirasi dari tempatnya bekerja dahulu. "Itu karena siaran di Radio Suzanna Surabaya. Dulu enggak ada secara fisik, enggak ada Susan," tutur Ria. Baca juga: Hari Dongeng Sedunia, Ini 5 Tips untuk Menjadi Pendongeng yang Baik Mom's Life Asri Ediyati | Haibunda Kamis, 16 Jul 2020 19:00 WIB Jakarta - Bunda masih ingat Ria Enes dan boneka Susan? Ya, karakter ini begitu terkenal di era 1990-an karena dianggap ajaib oleh anak-anak. Daya tariknya ada pada Ria Enes yang merupakan ventriloquist (orang yang berbicara tanpa banyak pergerakan mulut) mengisi suara boneka Susan. Jadi seakan Ria Enes dan boneka Susan adalah dua orang berbeda. Berbagai acara televisi hingga acara ulang tahun anak, Ria Enes dan boneka Susan rasanya enggak pernah absen. Tapi, tahu enggak sih asal-usul karakter boneka Susan? Ria Enes pun sedikit menceritakan hal ini di acara bincang-bincang yang dipandu Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Diceritakannya, ia pertama kali memiliki boneka Susan di usia 19, tepatnya di tahun 1991. Jadi, kurang lebih sudah 30 tahun karakter Susan lahir. Wah, sudah cukup tua ya, Bunda? "(Asal-usulnya) Karena siaran di radio Susana, Surabaya," ujar pendongeng itu di acara Okay Boss Trans 7, beberapa waktu lalu.
Ria Enes mengatakan kalau karakter Susan lahir belum ada fisiknya alias bonekanya. "Dahulu, secara fisik enggak ada. Karena siaran radio terus kemudian yang tertarik dengan figur Susan ini. Akhirnya ada yang nawarin lagu baru cari fisiknya (boneka)," tutur Ria Enes. Lagu-lagu Ria Enes dan Boneka Susan mayoritas diciptakan oleh mendiang Papa T Bob. Mulai dari Susan Punya Cita-cita, Si Kodok, hingga Anak Sekolah. Wanita 52 tahun itu juga mengaku belajar menjadi ventriloquist butuh waktu bertahun-tahun. Namun, dibandingkan belajar jadi ventriloquist, proses menemukan karakter itu yang paling sulit. Makanya enggak heran, karakter Susan ini begitu melekat di generasi 90-an ya? "Kan supaya moveless lips ya. Tapi kalau karakternya (Susan) itu yang paling menentukan," kata Ria Enes. Simak juga sisi lain Ria Enes tentang dirinya saat menjadi ibu: (aci/som)
Ventrilokuis Ria Enes dan boneka Susan dalam wawancara via zoom bersama Kompas.com, Kamis (6/1/2022). JAKARTA, KOMPAS.com - Seniman ventrilokuis, Ria Enes bersama boneka Susan adalah karakter yang sangat populer di era 1990-2000an. Ria Enes dan boneka Susan telah menjadi ikon bagi anak yang bertumbuh di era 1990an, di mana boneka Susan kerap hadir menghibur lewat dongeng-dongengnya. Namun, Ria Enez memastikan, ketika tidak sedang manggung, Susan tetap diperlakukan layaknya boneka biasa olehnya. Baca juga: Lama Tak Terlihat, Begini Kabar Terbaru Boneka Susan Milik Ria Enes "Enggak omong lah, saya masih waras, saya sehari-hari enggak ngobrol, ini benar-benar kebutuhan kamera, kebutuhan penonton, audiens," kata Ria Enes dalam wawancara eksklusif virtual bersama Kompas.com, Kamis (6/1/2022). "Termasuk suami saya, enggak mungkin saya candaan dengan suami saya dengan suara Susan," lanjutnya. Ria Enes berhasil menghidupkan karakter boneka Susan dengan teknik ventrilokuisme. Dalam ilmu tersebut, Ria Enes menggunakan suara perut saat memerankan Susan. Baca juga: Ria Enes Ungkap Cerita Temukan Boneka Susan "Istilahnya, saya berhasil menciptakan seolah Susan ini hidup kan. Itu ada ilmunya namanya ventrilokuisme ya. Itu memang mengajarkan bagaimana menghidupkan boneka, bukan memberi roh atau meniupkan roh, tapi bahwa seolah kita dua orang yang berbicara," ujar Ria. Selain menguasai ilmu dan trik tersebut, Ria menuturkan, tetap harus menjaga image Susan agar tak mudah dilupakan orang lain. "Kemudian supaya image itu terjaga, maka kita memperlakukan seperti dia hidup. Jadi cara menggendongnya, terus jangan sampai penonton melihat kita memasukkan ke dalam box atau koper," ucap Ria. Baca juga: Ria Enes Buka Suara Tren Spirit Doll hingga Singgung Motif Bisnis Sebagai informasi, tren spirit doll kini mulai ramai di kalangan pesohor Tanah Air. Sebut saja, beberapa nama seperti Ivan Gunawan, Celine Evangelista hingga Soimah. Mereka memiliki spirit doll, merawatnya dan hampir memperlakukannya seperti manusia. Namun, Ria Enez berharap tak ada halusinasi bagi para pesohor Tanah Air yang kini diketahui memiliki boneka. "Sejauh memang tidak menjadi kelekatan dan membuat kita menjadi halu gitu, ya wajar aja. Jadi tergantung gitu. Jangan sampai kalau tidak bersama bonekanya enggak bisa, itu jangan sampai," tutur Ria. Diketahui, sebelum dikenal bersama boneka Susan, Ria Enes memulai karier sebagai penyiar radio Surabaya pada tahun 1991. Saat itu, karakter imajinatif Susan sudah terbentuk, namun hanya dalam suara dan bukan boneka. Album-album Ria dan boneka Susan pun laris di pasaran dengan 12 album dari tahun 1991 hingga 2004. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |
Apa maksud ria enes punya boneka susan
Pos Terkait
Copyright © 2024 apakahyang Inc.
