Ada lebih dari 30 jenis mikroba (bakteri, virus, dan parasit) yang dapat menular melalui kontak seksual. Namun ada 8 mikroba yang paling banyak terjadi melalui aktivitas seksual yang kemudian dimasukkan sebagai penyebab infeksi menular seksual
(IMS). Infeksi Menular Seksual (IMS) ditularkan melalui hubungan seksual, baik melalui vagina, anus, maupun rongga mulut. Dari 8 IMS yang ada, 3 diantaranya disebabkan oleh bakteri, yaitu sifilis, klamidia dan gonore. Show Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang pemeriksaan klamidia dan gonore. Klamidia disebabkan oleh infeksi Chlamydia trachomatis. Gonore disebabkan oleh infeksi Neisseria gonorrhoeae. Menurut data CDC, Klamidia memiliki proporsi terbesar dari semua IMS yang dilaporkan ke CDC. Studi juga menunjukkan tingginya prevalensi infeksi klamidia pada masyarakat umum, khususnya di wanita muda. Demikian juga dengan infeksi gonore. WHO mencatat pada tahun 2016 diperkirakan ada 376 juta kasus infeksi menular seksual baru terjadi setiap tahun di seluruh dunia, dan dari jumlah tersebut ada 127 juta kasus klamidia dan 87 juta kasus gonorrhoea. Jumlah ini mungkin lebih besar karena sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala. Walaupun tidak bergejala, kedua infeksi tersebut bisa menyebabkan masalah serius seperti kemandulan, radang panggul, kerusakan organ reproduksi, keguguran, hingga menyebabkan infeksi pada bayi yang dikandung. CDC juga mencatat peningkatan kasus infeksi gonore yang kebal terhadap pengobatan. Oleh karena itu pemeriksaan rutin diperlukan untuk deteksi dini sehingga mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Pemeriksaan rutin ditujukan terutama pada wanita muda yang sudah aktif secara seksual, ibu hamil, orang yang memiliki banyak pasangan seksual, dan laki-laki yang melakukan hubungan seks dengan laki-laki. Ada sejumlah tes diagnostik untuk chlamydia dan gonorrhea, yaitu:
Klamidia dan gonore sering terjadi bersamaan karena faktor risiko penularannya mirip. Pemeriksaan amplifikasi DNA atau PCR menjadi alat periksa yang paling baik karena paling spesifik, sensitif, dan dapat dilakukan menggunakan berbagai bahan periksa, juga dapat menunjukkan infeksi yang sedang terjadi. Pemeriksaan ulang perlu dilakukan setelah pengobatan untuk evaluasi hasilnya. Bila pada pemeriksaan berikutnya masih didapatkan bakteri klamidia dan gonore maka perlu dilakukan biakan kuman untuk melihat antibiotik yang masih sensitif untuk bakteri tersebut. Infeksi berulang umum terjadi pada gonore dan klamidia, sehingga pemeriksaan pasangan seks perlu dilakukan bila terdiagnosa positif agar tidak terjadi infeksi bolak balik. Referensi Articles from The Canadian Journal of Infectious Diseases & Medical Microbiology You may also likeApa penyebab penyakit klamidia?Bakteri chlamydia trachomatis adalah penyebab utama chlamydia. Bakteri ini dapat menular ketika seseorang melakukan seks anal, oral, vaginal, dan saling bersentuhannya alat kelamin. Selain itu, mainan seks yang tidak dicuci bersih atau dilapisi kondom baru juga bisa menjadi media penularan chlamydia.
Klamidia seperti apa?Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Jika tidak segera diobati, chlamydia dapat meningkatkan risiko kemandulan, terutama pada wanita. Chlamydia dapat dialami oleh pria atau wanita. Pada pria, penyakit ini dapat menyerang saluran kencing (uretritis).
Apa yang dimaksud penyakit gonore?Gonore atau kencing nanah adalah suatu penyakit menular seksual yang dapat terjadi pada pria maupun wanita. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria Gonorrhoeae atau Gonococcus yang terbilang sangat menular.
Apa ciri ciri gonore pada wanita?Gejala gonore pada wanita. Keputihan encer, kental, atau kehijauan.. Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil.. Keinginan untuk buang air kecil lebih sering.. Bercak di antara periode menstruasi.. Rasa sakit saat penetrasi vagina.. Rasa sakit yang tajam di perut bagian bawah.. Gatal dan nyeri di anus.. |