Apa arti puasa menurut istilah

Senin, 18 April 2022 18:11

Kapanlagi Plus - Puasa dalam arti bahasa adalah hal yang sangat penting untuk diketahui. Pasalnya, puasa merupakan salah satu ibadah yang bisa dijumpai di berbagai agama. Terlebih di agama Islam, puasa menjadi salah satu ibadah yang tergolong sebagai rukun Islam. Maka dari itu, kita harus tahu arti puasa menurut bahasa dan syariat. Dengan begitu, kita bisa menjalankan ibadah satu ini dengan penuh khidmat.

Secara umum, puasa dikenal sebagai ibadah yang dijalankan dengan cara menahan diri lapar, haus, dan hawa nafsu dimulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Namun tak sekadar itu, tentu terdapat makna mendalam dan hikmah penting dalam ibadah puasa. Oleh karena itu, bagi setiap muslim, memahami puasa dalam arti bahasa dan syariat jadi suatu keharusan.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ulasan tentang puasa dalam arti bahasa adalah dan penjelasan penting lainnya.

1. Penjelasan Puasa dalam Arti Bahasa

Apa arti puasa menurut istilah

(credit: unsplash)

Puasa sudah menjadi bagian dari kosakata bahasa Indonesia. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puasa dalam arti bahasa Indonesia adalah meniadakan makan, minum, dan sebagainya dengan sengaja dengan motif agama.

Diakui atau tidak, puasa memang identik dengan agama Islam. Pasalnya, satu bulan ketika Ramadan umat muslim diwajibkan berpuasa. Maka dari itu, dalam KBBI juga diuraikan penjelasan arti puasa menurut agama Islam, yaitu salah satu rukun Islam berupa ibadah menahan diri atau berpantang makan, minum, dan segala yang membatalkannya mulai terbit fajar sampai terbenam matahari.

2. Puasa Menurut Agama Islam

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada penjelasan puasa dalam arti bahasa, puasa merupakan ibadah yang dilakukan umat Islam dengan cara menahan  lapar, haus, dan hawa nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Dalam Alquran, perintah tentang ibadah puasa, terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 183, yang artinya adalah sebagai berikut:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."

Berdasarkan arti ayat di atas, Allah Swt menurunkan perintah puasa kepada hamba-Nya yang beriman. Arti terjemahan tersebut sering kali di artikan bahwa, puasa tak sekadar jadi ibadah. Puasa juga merupakan suatu pertanda bahwa seseorang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt. Itulah mengapa puasa menjadi rukun Islam yang ketiga.

3. Syarat dan Rukun Puasa dalam Islam

Apa arti puasa menurut istilah

(credit: unsplash)

Sama halnya ibadah-ibadah lainnya dalam agama Islam, puasa juga mempunyai sejumlah syarat dan rukun yang harus terpenuhi. Tanpa terpenuhinya rukun-rukun dan syarat-syarat tersebut, ibadah puasa bisa jadi berkurang nilainya atau bahkan dinilai batal. Maka dari itu, selain tahu puasa dalam arti bahasa, penting juga untuk paham syarat dan rukun puasa dalam Islam.

Berikut syarat-syarat puasa bagi seorang muslim.

1. Beragama Islam

Untuk menjalankan ibadah puasa menurut ajaran Islam khususnya yang wajib, seseorang mutlak harus beragama Islam. 

2. Baligh

Seorang yang diwajibkan berpuasa juga sudah harus baligh, yaitu bisa membedakan baik dan buruk. Atau pada laki-laki ditandai dengan keluarnya air mani dan pada perempuan ditandai dengan haid.

3. Berakal Sehat atau Tidak Gila

Seorang yang tidak berakal sehat atau gila dibebaskan dari kewajiban berpuasa. Sebab, mereka tidak bisa memahami esensi dari puasa itu sendiri.

4. Mampu untuk Berpuasa

Seseorang yang tidak mampu berpuasa, misalnya karena sakit atau usia tidak diwajibkan berpuasa. Bila masih mampu mengganti di waktu lain, diperkenankan untuk mengganti. Namun jika tidak, maka diwajibkan menggantinya dengan membayar fidyah.

Sementara, berikut adalah rukun-rukun puasa bagi seorang muslim.

1. Membaca Bacaan Niat Puasa yaitu Nawaitu sauma ghadin an'adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita'ala (artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.)

2. Menahan Diri atau Menghindari Hal-hal yang Dapat Membatalkan Puasa 

Adapun hal-hal yang membatalkan puasa yaitu: makan, minum, hubungan suami-istri di siang hari, muntah disengaja, keluar mani disengaja, haid, nifas, serta murtad atau keluar dari ajaran agama Islam.

4. Jenis-Jenis Puasa

Dalam agama Islam ada banyak jenis ibadah puasa. Mulai dari yang hukumnya wajib untuk ditunaikan serta ada pula yang bernilai sunnah. Oleh karena itu, untuk melengkapi pemahaman puasa dalam arti bahasa, kalian juga perlu tahu jenis-jenis puasa wajib dan sunnah dalam agama Islam.

Tak akan lengkap rasanya bagi seorang muslim belajar arti puasa dalam bahasa, jika tidak mengetahui jenis-jenis puasa yang wajib dan sunnah. Berikut ulasan dan contoh-contoh puasa wajib dan sunnah dalam agama Islam.

Puasa wajib merupakan jenis puasa yang harus dilaksanakan setiap umat Islam. Jika seorang muslim mengerjakan puasa wajib, maka dia akan mendapatkan pahala, tapi jika meninggalkannya maka dia akan mendapat dosa. Contoh dari puasa wajib di antaranya puasa Ramadhan, puasa nazar, dan puasa denda.

Sementara itu, puasa sunnah merupakan ibadah puasa yang boleh untuk tidak dikerjakan. Namun, mengerjakan puasa sunnah akan membuat seorang muslim mendapatkan limpahan pahala. Beberapa jenis puasa sunnah antara lain puasa Syawal, puasa Senin Kamis, puasa Arafah, dan sebagainya.

5. Perkara yang Membatalkan Puasa

Apa arti puasa menurut istilah

(credit: unsplash)

Dalam menjalankan ibadah puasa, ada beberapa hal yang harus dihindari sebab bisa menyebabkan batal. Oleh karena itu, selain arti puasa, kita juga perlu tahu perkara apa saja yang bisa menyebabkan batalnya puasa. Berikut beberapa perkara tersebut.

1. Makan, Minum, dan Merokok dengan Sengaja

Seperti yang kita tahu, arti puasa secara garis besar adalah menahan lapar, haus, hawa nafsu, dan amarah. Sehingga jelas, bahwa makan, minum, dan merokok secara sengaja akan membatalkan puasa.

2. Muntah dengan Sengaja

Tak saja makan dan minum, muntah secara sengaja juga bisa membatalkan puasa. Namun, apabila tak sengaja muntah tidak akan membatalkan puasa.

3. Berhubungan Suami Istri dan Mengeluarkan Air Mani bagi Laki-laki

Saat berpuasa, hawa nafsu jadi hal yang harus dijaga, termasuk nafsu syahwat untuk berhubungan suami istri. Selain itu, bagi laki-laki juga tidak diperkenankan mengeluarkan air mani secara sengaja.

4. Nifas dan Haid

Nifas dan haid juga jadi alasan puasa seorang muslimah bisa menjadi batal. Sebagai gantinya, muslimah yang mengalami nifas dan haid wajib menggantinya di hari lain di luar bulan Ramadan.

5. Kehilangan Akal atau Gila

Hal yang membatalkan puasa selanjutnya adalah hilangnya akal atau gila. Sebagaimana berakal menjadi salah satu syarat seorang diwajibkan berpuasa.

6. Murtad

Seorang yang murtad atau keluar dari agama Islam, juga digugurkan kewajibannya untuk berpuasa.

7. Memasukkan Benda ke Bagian Tubuh

Memasukkan benda asing seperti makanan ke tubuh melalui lubang selain mulut ternyata juga bisa membatalkan puasa. Bagian tubuh yang dimaksud antara lain luang hidung, kedua telinga, mulut, qubul dan anus.

8. Berbuka dengan yang Haram

Memakan makanan haram merupakan larangan dalam agama Islam. Maka dari itu, hal lain yang juga bisa membatalkan puasa ialah berbuka dengan suatu yang haram. Tak saja membatalkan puasa, hal ini juga berdosa.

6. Golongan yang Tidak Diwajibkan Berpuasa Ramadhan

Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib bagi setiap umat Islam. Ibadah puasa Ramadhan dilakukan dengan sebagaimana yang dijelaskan dalam penjelasan arti puasa, yaitu dengan menahan lapar, haus, hawa nafsu, dan amarah.

Namun Islam merupakan agama yang adil. Sehingga, beberapa golongan yang tidak sanggup berpuasa tidak diwajibkan untuk melakukan ibadah ini. Berikut beberapa golongan orang yang tidak diwajibkan berpuasa Ramadan.

1. Anak kecil terlebih yang belum akil baligh. Meski demikian setiap orangtua muslim tetap dianjurkan untuk mengajarkan puasa pada anak-anaknya.

2. Orang yang kehilangan akal atau gila.

3. Orang yang sedang sakit atau orang tua yang sudah tidak kuat berpuasa juga tidak diwajibkan untuk mengerjakannya.

4. Wanita yang sedang dalam masa haid atau nifas.

5. Ibu yang tengah hamil atau sedang menyusui bayi.

6 Seseorang yang sedang dalam perjalanan atau musyafir.

Itulah di antaranya penjelasan tentang puasa dalam arti bahasa dan dalam ajaran agama Islam. Semoga bermanfaat, bisa menambah wawasan, dan menambah keimanan sebagai seorang muslim pada khususnya. Aamiin.

Baca artikel lainnya:

  • Arti Reboisasi, Manfaat, dan Ciri-Ciri Tanaman yang Bisa Dipilih

  • Arti Emoticon WA dan Sejarahnya, Ternyata Sudah Ditemukan Sejak Ratusan Tahun yang Lalu

  • 7 Rekomendasi Mouse Gaming Terbaik dengan Spek Bagus, Gamers Wajib Punya!

  • 8 Arti Mimpi Menikah Lagi dengan Pasangan atau Orang Lain, Ketahui Pula Penyebabnya

(kpl/gen/psp)

Apa arti puasa menurut istilah brainly?

Puasa/shiyam menurut bahasa adalah menahan diri dari sesuatu. Sedangkan menurut istilah, puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan segala yang membatalkan sejak dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah SWT.

Apa arti Ramadhan menurut bahasa dan istilah?

Ramadhan menurut istilah berakar dari bahasa arab "ramidha" atau "arramadh" yang berarti kekeringan. Ramadhan secara bahasa berarti bulan dalam Islam yang menjadi waktu khusus untuk melaksanakan kewajiban puasa Ramadhan selama sebulan penuh.

Apa yang dimaksud dengan puasa dalam agama Islam?

Pengertian Ibadah Puasa secara Syariat Islam Pelaksanaan puasa yang sesuai dengan syariat islam adalah dengan menahan diri dari makan minum serta semua perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya matahari hingga matahari tenggelam dengan diawali niat yang sudah tercantum dalam kitab suci Al-Qur'an.