Anda menjadi bagian dari kelompok karya ilmiah Remaja yang mewakili madrasah anda cara menyikapinya

Gak mau kan kalian pada ikut ekskul KIR, tapi pas ditanya gak tau KIR itu apa atau gak kegiatanya apa aja. Nah kali ini kita akan bahas KIR secara garis besarnya.
Di sini kita akan menghadirkan dua orang, yang satu orang yang masih awam dengan KIR dan orang yang udah mengenal KIR. Enjoy it!

Apaan tuh KIR? kok baru denger? Mungkin kata ‘KIR’ masih terdengar sedikit asing bagi orang awam.Padahal nama KIR sendiri udah ada sejak TAHUN 1970. Kepanjangan dari kata KIR sendiri adalah “Kelompok Ilmiah Remaja”. Intinya KIR itu organisasi ekskul yang bergerak di bidang Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Dimana hasil dari Penelitiannya diharapkan ngehasilin karya ilmiah. Jadi kalo gak ngehasilin karya ilmiah bukan KIR namanya.

Ilmiah ya? berarti ekskulnya anak IPA dong sama yang pinter-pinter dong?

Eits salah tuh. Emang banyak yang blang kayak gitu, tapi KIR bukan ekskul anak IPA doang sama anak-anak pinter. Buktinya banyak kok anak-anak yang ikut KIR itu anak IPS bahkan anak Bahasa loh. Jadi di KIR tuh gak penting ngambil program pendidikan apa, selama ia berminat sama kegiatan-kegiatan ilmiah dia bisa gabung.

Terus juga yang orang bilang anak KIR pasti pinter, kutu buku, culun, rambut belah tengah, maen rumus doang, autis, dan gak gaul. Itu semua SALAH, sekali lagi SALAH BESAR. Kenyataanya anak-anak KIR sendiri banyak yang merupakan anak gaul, atau dalam kata lain sama aja kalo kita liat kayak anak-anak pada umumnya. Bahkan hampir gak kelihatan kalo mereka adalah anak-anak KIR.

Wah keren juga ya. Oya tadi Katanya KIR udah ada dari tahun 1970an, gmana ceritanya sampe ada KIR? Jadi pertama kali adanya KIR tuh hasil dari Konfrensi Anak-anak Dunia (Childern of World Confrence) yang diselenggarain UNESCO di Generobe Perancis tahun 1963. Nah salah satu hasilnya adalah “Diperlukanya pendidikan IPTEK di luar sekolah”. Gara-gara nih hasil banyak negara-negara yang mengediriin KIR, terasuk di Indonesia. Maka muncul istilah “Youth Science Club” atau di Indonesia lebih dikenal “Kelompok Ilmiah Remaja”.

Tapi di Indonesia adanya KIR tuh telat, soalnya KIR baru dikenalin di dunia pendidikan Indonesia sekitar tahun 1969 oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Maklum aja LIPI sendiri baru ada tahun 1967. Jadi gak heran kalo emang KIR mulai berkembang di tahun 1970an.

Alamak tua banget dong, udah 40 tahunan. Banyak dong KIR yang udah pada tua tapi masih eksis?
Haha emang udah tua banget, udah punya anak lagi kali haha. Tapi sayangnya gak semua KIR yang udah tua tetep berdiri sampe hari ini.

Lah? Emang Kenapa? Jadi gini, emang banyak KIR yang udah berdiri dari tahun 70an, tapi banyak juga yang pada akhirnya vakum. Ada beberapa pendapat dari orang-orang yang udah berkecimpung di dunia KIR. Jadi setelah mereka (sekolah-sekolah) diriin KIR, kebanyakan kegiatan-kegiatan KIR ngebosenin dan kaku, atau gak mereka gak tau KIR ‘mau dibawa kemana?’. Gara-gara ini, peminat KIR jadi makin sedikit, dan  pada akhirnya vakum.

Tapi ada juga yang masih bertahan sampe sekarang, bahkan ada yang sampe angkatan 15, 27, ataupun 30an. Meskipun cuma dikit KIR yang kayak gitu.

Kalo kegiatan rutin KIR biasanya kapan? Pada umunya kegiatan rutin KIR ada 3 menurut waktunya, yakni: -Mingguan: Percobaan/praktikum per-divisi, materi sains, rapat mingguan (pengurus) dll. -Bulanan: Pertemuan dengan alumni, silaturahmi dengan KIR sekolah lain, kunjungan ilmiah, pelatihan dasar ilmiah. -Tahunan:

Penyeleksian, pengenalan KIR, Ultah KIR, rapat pleno KIR, Refreshing keluar kota, Latihan dasar kepemimpinan KIR, Regenerasi KIR.

Aish, banyak juga kegiatanya. Itu ada jalan-jalanya juga?
Tentu, soalnya kalo kita kegiatan di lab terus, atau di kelas kan pasti bosen, makanya ada beberapa KIR yang bkin kegiatan di luar sekolah. Ada yang kunjungan ke objek-objek ilmiah kayak Obervatorium Bosscha, LAPAN di Sumedang, Pabrik Pocari Sweat, BATAN Bandung, dan masih banyak yang lainya. Intinya kita gak bakal jenuh ikut KIR, soalnya kita bsa ngunjungin tempat-tempat yang gak semua orang bisa datengin.

Asik juga ya, terus di KIR juga ada organisasinya gak?
Oh itu mah udah pasti, sama aja kayak ekskul-ekskul lain juga ada organisasinya. Ada pengurusnya, pembina, anggota, sama ada juga alumni-alumninya.

Kalo mau masuk KIR ada tesnya gak?
Ada beberapa KIR yang nerima anggota baru make seleksi, ada juga yang engga. Jadi tergantung kebijakan di KIR itu sendiri.

Kalo dites kira-kira tesnya kayak apa?
Nah ini juga setiap KIR beda, ada yang di wawancara, make tes tertulis, ada juga yang dikasih penugasan. Tergantung dari kebijakan KIR itu sendiri.

Terus kalo kita ikut tesnya, kita bisa langsung jadi anggota?
Oh belum tentu, kalo ada tes, pasti ada yang tesisih dong. Jadi gak semua orang bisa jadi anggota. Tapi bagusnya, anak-anak yang masuk seleksi anggota bisa lebih ngerasa milikin KIR ketimbang yang engga. Soalnya kalo gak ada seleksi, anggota itu merasa punya hak buat masuk KIR terus berhak juga keluar KIR sesuka hatinya.

Hmm yaya ngerti-ngerti. Terus kalo jadi pengurus itu gimana?
Nah kalo pengurus itu anak-anak yang ngurusin sega aktivitas KIR. Baik acara mingguan, bulanan maupun tahunan. Untuk jadi pengurus KIR, seorang anggota harus ngejalanin pelatihan lagi, bahkan terkadang harus diseleksi lagi baru bisa dilantik jadi pengurus. Karena untuk jadi pengurus dibutuhin komitmen lebih ketimbang jadi anggota.

Oya tadi di awal katanya harus ngehasilin karya ilmiah ya? terus karya ilmiahnya buat apa?
Yup betul, sayang kan kalo udah cape-cape ikut KIR tapi gak ngehasilin apa-apan. Lagi pula kalo gak ngehasilin karya ilmiah bukan kelompok ilmiah namanya. Nah karya ilmiahnya bisa buat diikutin di lomba-lomba penelitian. Baik tingkat sekolah, regional, provinsi, nasional, atau bahkan internasional. Banyak keuntungan kalo kita bisa ikut lomba-lomba penelitian, selain kita jadi terbiasa buat neliti, hasil penelitian kita juga bisa ngehasilin uang dari ikut lomba-lomba itu, bahkan sertfikat dari lomba-lomba itu bisa jadi nilai plus untuk masuk ke perguruan tinggi.

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

36 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack


Apa yang dimaksud Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)? Apa manfaat KIR bagi siswa, guru pembimbing, dan sekolah?

K elompok Ilmiah Remaja (KIR) adalah kelompok remaja yang melakukan serangkaian kegiatan yang menghasilkan suatu hasil yang disebut karya ilmiah. Karya ilmiah itu sendiri mempunyai arti sebagai suatu karya yang dihasilkan melalui cara berpikir yang menurut kaidah penalaran yang logis, sistematis, rasional dan ada koherensi antar bagian bagiannya. Sebagai suatu kegiatan ekstrakurikuler di tingkatan SLTP, SMU, SMK, Madrasah bahkan Pondok Pesantren, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) ini merupakan suatu organisasi yang sifatnya terbuka bagi para remaja yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kini maupun masa mendatang.

Manfaat

1.    Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) bagi siswa adalah a.   Membangkitkan rasa ingin tahu terhadap fenomen alam yang berhubungan dengan iptek; b.   Meningkatkan daya nalar terhadap fenomen- fenomena alam; c.   Meningkatkan data kreasi dan daya kreatif serta daya  kritis; d.   Menambah wawasan terhadap iptek; e.   Meningkatkan keterampilan menguasai iptek; f.   Meningkatkan minat baca terhadap iptek; g.   Memperluas wawasan komunikasi melalui pengalaman diskusi, debat dan presentasi ilmiah; h.   Mengenal cara-cara berorganisasi; i.    Sebagai wahana untuk menempa kematangan sikap dan kepribadian; j.   Mengenal sifat-sifat ilmiah, jujur, optimis, terbuka, pemberani, toleransi, kreatif, kritis, dan skeptis; k.   Sebagai ajang uji coba prestasi dan prestise; l.   Membuka kesempatan untuk mendapatkan prioritas melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. 2.    Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) bagi guru pembimbing adalah a.    Menambah wawasan ilmu pengetahuan secara luas; b.    Menambah keterampilan membimbing kelompok ilmiah remaja; c.    Meningkatkan rasa ingin tahu terhadap iptek; d.    Meningkatkan minat baca terhadap iptek; e.    Menambah pengetahuan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah; f.    Mengenal sikap-sikap dan perkembangan pribadi-pribadi siswa lebih mendalam; g.    Meningkatkan kesejahteraan hidup. 3.  Manfaat Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) bagi sekolah adalah a.    Memberikan nilai tambah dan nilai unggulan kompetitif bagi sekolah; b.    Menambah keterampilan dalam mengelola dan mengembang-kan sekolah; c.    Memperluas hubungan kerja sama dengan instansi lainnya;meningkatkan situasi dan kondisi seklah yang kondusif untuk belajar; d.  Menambah fungsi sekolah lanjutan/menengah sebagai tempat pengembangan riset/penelitian.