Amanat teks wayang Bima Bungkus hubungannya dengan peristiwa dan karakter masyarakat sekarang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor : 02 A. Sekolah Mata Pelajaran Bab : : : SMK Negeri Jumo BAHASA JAWA 2 Materi Pokok Kelas/ Semester Alokasi Waktu : : : Crita Wayang X / Genap 45 Menit X 6 Jp (Pertemuan 4-6) KOMPETENSI INTI KI. 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4 KD. 3.2 Memahami isi teks crita Mahabharata KD. 4.2 Menulis sinopsis teks cerita teks (Bima Bungkus). Mahabharata (Bima Bungkus) dan menyajikannya. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) (IPK) 3.2.1. Menganalilis unsur-unsur pembangun 4.2.1 Menceritakan kembali isi cerita wayang Bima Bungkus dengan memperhatikan dalam teks wayang Bima Bungkus. unggah-ungguh basa secara lisan maupun 3.2.2. Menentukan nilai-nilai yang terkandung tulisan. dalam cerita wayang Bima Bungkus 3.2.3. Menafsirkan amanat teks wayang Bima 4.2.2 Menanggapi isi sinopsis cerita wayang Bungkus hubungannya dengan peristiwa Bima Bungkus. dan karakter masyarakat sekarang. 4.2.3 Menyunting sinopsis karya teman. RPP revisi 2019 semester Ganjil FORSI WK.1 KAB.TEMANGGUNG C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Menganalilis unsur-unsur pembangun dalam teks wayang Bima Bungkus. 2. Menentukan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita wayang Bima Bungkus dengan benar,. 3. Menafsirkan amanat teks wayang Bima Bungkus dengan kondisi masyarakat saat ini. 4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat: 5. Menceritakan kembali isi cerita wayang Bima Bungkus 6. Menanggapi isi sinopsis cerita wayang Bima Bungkus. 7. Menyunting sinopsis cerita wayang Bima Bungkus karya temannya D E. F MATERI PEMBELAJARAN 1. Materi Reguler 1. FAKTA Teks crita wayang Bima Bungkus 2. KONSEP Pangertene crita wayang 3. Prinsip • Struktur crita wayang • Unsur pembangun crita wayang 4. Prosedur Cara-cara menganalis dan menyunting crita wayang 2. Materi Remedial Siswa yang belum memenuhi KKM diminta untuk melihat indikator soal yang belum dikuasai, kemudian siswa diminta mempelajari dan mengerjakan kembali dan menjelaskan cara penyelesaian soal. 3. Materi Pengayaan Menemukan pitutur luhur dalam teks crita wayang Bima Bungkus PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Saintifik 2. Model Pembelajaran : a. Pertemuan Pertama : Problem Based Learning b. Pertemuan Kedua : Model Discovery Learning c. Pertemuan Ketiga : Problem Based Learning 3. Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab dan penugasan. MEDIA DAN ALAT PEMBELAJARAN Media : 1. Power Point, Teks crita wayang. Alat : 1. Laptop, LCD, Projector. G SUMBER BELAJAR 1. Buku bahasa jawa 2. Kamus 3. Internet 4. Sumber yang relavan 5. Teks Crita crita wayang H. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah-langkah pembelajaran PERTEMUAN KE-1 KEGIATAN PENDAHULUAN 10 Menit ➢ Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (Berdoa adalah Penguatan pendidikan karakter) ➢ Mengecek Kehadiran Peserta didik (Jika ada peserta didik yang tidak hadir ditanyakan mengapa sakit lalu meminta peserta didik untuk menengok temannya dan mendoakan kesembuhan peserta didik yang sakit adalah PPK) ➢ Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan memberi motivasi kepada pesertadidik. ➢ Peserta didik mengumpulkan tugas individu yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. ➢ Melalui tanya jawab membahas kembali tentang menapa ingkang kondisi dan materi yang akan dipelajari ➢ Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik dipapan tulis) memberi sedikit ulasan ➢ Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan crita wayang ➢ Menyampaikan garis besar cakupan materi crita wayang dan kegiatan yang akan dilakukan ➢ Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi crita wayang ➢ Guru menanyakan wayang Sintak Model Pembelajaran 1. Stimulation (stimulasi/ pemberianrang sangan tentang materi pembelajaran berkaitan dengan crita KEGIATAN PEMBELAJARAN Peserta didik diminta untuk memperhatikan dan mengamati , Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik: 1. crita wayang 2. Unsur pembangun crita wayang Peserta didik membaca contoh crita wayang “Bima Bungkus” yang disediakan (terlampir.). 60 Menit 2. Problem statement (pernyataan/ identifikasima salah) a. Peserta didik menanyakan butir-butir penting meliputi struktur (tema, alur, paraga, latar/setting, amanat) crita wayang b. Peserta didik mencoba menjawab butir-butir pertanyaan tentang struktur crita wayang c. Peserta didik mencoba menjawab pertanyaan pemilihan kata dan relevansi makna dengan jaman sekarang 3. Data collection (Pengumpulan Data). 1) Peserta didik mencari dan mengumpulkan data dari hasil diskusi maupun dari tayangan dan presentasi tentang: - Apa ingkang saged dipungladhi saking teks crita wayang “Bima Bungkus”? - Apa ciri saha struktur crita wayang “Bima Bungkus”? - Sebutna conto-conto crita wayang ? - Kepriye Teknik penulisan sinopsis crita wayang? 2. Peserta didik terlihat aktif dalam diskusi dan mengkaji pertanyaan-pertayaan yang disajikan kemudian menyelesaikan masalah yang ada, peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand out yang telah dibagikan. 3. Peserta didik termotivasi untuk berdiskusi tentang crita wayang “Bima Bungkus” dan bagaimana cara menganalisisi makna yang terkandung dalam crita tersebut. 4, Peserta didik menuliskan hasil pekerjaannya (untuk masing-masing peserta didik) dan hasil diskusi kelompok pada kertas manila yang telah disediakan dengan kreativitas masing-masing. Creativity, Communication dan Literasi (membuat ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi, menggunakan fitur, mengubah moda dan menjelaskan antar moda ) 4)Data Processing (Pengolahan Data) 1. Pesertadidik menuliskan hasil diskusi pada lembar aktivitas siswa 2. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusinya. 3. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil-hasil kerja kelompok. 5) Verification (Pembuktian) 1. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan (ditempelkan di papan refleksi) untuk digunakan sebagai bahan pada langkah berikutnya. 2. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian, Paparan serta menilai hasil karya dari kelompok lain yang telah ditempelkan pada dinding sekitar ruang belajar, mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompk sendiri kemudian mendiskusikan kembali pada kelompok masing- masing. 3. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan, meminta konfirmasi ataupun memberikan masukan terhadap kelompok lainnya 4. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau unik antara kelompok yang satu dengan yang lain. 5. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi berlangsung. 6) Generalization (menyimpulkan) 1. Peserta didik mengkaji ulang dan menyimpulkan hasil diskusi dalam kelompok tentang cerkak 2. Guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan pada materi baru dan berbeda pada tiap kelompok Catatan : Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamatisikap siswa dalam pembelajaran yang meliputisikap: disiplin, rasa percayadiri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, tanggung jawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan) Peserta Didik 1. 2. 3. 4. 5. 6. KEGIATAN PENUTUP Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang crita cekak dengan menghubungkan keterkaitan makna yang terkandung dalam teks melalui review indikator yang hendak dicapai pada hari itu. Memberikan tugas kepada peserta didik dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya yaitu mencari crita cerkak dari sumber lainnya seperti koran, majalah dan lain sebagainya Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator. Melakukan refleksi atau umpan balik untuk memberikan penguatan kepada peserta didik. Menyampaikan pesan Moral. Memberi salam. 10 menit PERTEMUAN KE- 2 KEGIATAN PENDAHULUAN 10 Menit ➢ Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (Berdoa adalah Penguatan pendidikan karakter) ➢ Mengecek Kehadiran Peserta didik (Jika ada peserta didik yang tidak hadir ditanyakan mengapa sakit lalu meminta peserta didik untuk menengok temannya dan mendoakan kesembuhan peserta didik yang sakit adalah PPK) ➢ Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan memberi motivasi kepada pesertadidik. ➢ Peserta didik mengumpulkan tugas individu yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. ➢ Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari ➢ Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik dipapan tulis) memberi sedikit ulasan ➢ Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan crita wayang ➢ Menyampaikan garis besar cakupan materi crita wayang dan kegiatan yang akan dilakukan ➢ Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi crita wayang Sintak Model Pembelajaran Data collection (Pengumpulan Data) KEGIATAN PEMBELAJARAN 60 Menit Contoh crita wayang “Bima Bungkus”? digunakan sebagai stimulan dengan pertanyaan untuk memasuki kegiatan Inti Menemukan struktur dan kaidah crita wayang yang terkandung di dalam crita wayang “Bima Bungkus”? yang sudah didapatkan. Data Processing (Pengolahan Data) Menemukan unsure-unsur crita cekak yang terkandung di dalam crita wayang “Bima Bungkus”?yang sudah didapatkan. Peserta didik Menganalisis unsur- unsur pembangun contoh cerita cekak yang sudah didapatkan, meliputi tema, alur, paraga, latar/setting, amanat. KEGIATAN PENUTUP Peserta Didik a. Tanya jawab mengenai unsur pembangun cerita wayang. b. Bersama peserta didik menyimpulkan unsur pembangun cerita wayang c. Umpan balik antar peserta didik, antara peserta didik dengan guru tentang kesimpulan struktur cerita wayang 10 menit PERTEMUAN KE-3 KEGIATAN PENDAHULUAN 10 Menit ➢ Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (Berdoa adalah Penguatan pendidikan karakter) ➢ Mengecek Kehadiran Peserta didik (Jika ada peserta didik yang tidak hadir ditanyakan mengapa sakit lalu meminta peserta didik untuk menengok temannya dan mendoakan kesembuhan peserta didik yang sakit adalah PPK) ➢ Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan memberi motivasi kepada pesertadidik. ➢ Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari ➢ Menyampaikan kompetensi dan cerita wayang tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan ➢ Menyampaikan garis besar cakupan materi crita wayang dan kegiatan yang akan dilakukan ➢ Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian ycerita wayang yang akan digunakan saat membahas materi cerita wayang Sintak Model Pembelajaran Generalization (menyimpulkan) KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Peserta didik menyajikan synopsis crita wayang “Bima Bungkus” secara lisan dan tulisan. b. Peserta didik memberi tanggapan hasil synopsis temannya c. Peserta didik menyunting hasil synopsis crita wayang “Bima Bungkus” yang dibuat temannya KEGIATAN PENUTUP Peserta Didik 60 Menit a. Umpan balik antarsiswa, antara siswa dengan guru tentang kesimpulan hasil merelevansikan crita wayang 10 menit I. PENILAIAN HASIL BELAJAR : 1. Teknik penilaian. a. Kompetensi Sikap: Observasi bentuk lembar observasi/jurnal b. Kompetensi Pengetahuan: Testertulis bentuk uraian c. Kompetensi Keterampilan: unjuk kerja /praktik, Observasi bentuk lembar observasi 2. Bentuk Penialian a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik (terlampir) b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja (terlampir) c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi (terlampir) d. Portopolio : Penilaian laporan. J. PENILAIAN HASIL BELAJAR 1 Penilaian Pengetahuan( testertulis/uraian ) ➢ Intrumen Penilaian/Soal 2 Penilaian Ketrampilan( mempresenatasikan ) ➢ Lembar Kerja ➢ Rubrik Penilaian 3 Pengamatan Sikap ➢ Jurnal Sikap Spritual ➢ Jurnal Sosial 4 Program Tindak Lanjut Mengetahui KepalaSekolah, Waka Kurikulum Drs. Mahfud Herman S., M.Pd NIP : 196012 05198703 1 005 Supardi, M. Pd NIP : 19660930 200701 1 012 ( lampiran 2 ) ( lampiran3 ) ( lampiran 4 ) ( lampiran 5 ) ( lampiran 6 ) Temanggung, Juli 2019 Baktya Tri Setiono, M.Pd NIP.- Lampiran 1. Materi Pembelajaran BAHAN AJAR MATA PELAJARAN : BAHASA JAWA MATERI : CRITA WAYANG Wayang yaiku sawijining wujud seni pertunjukan kang awujud drama kang khas. Seni kang kamot sajroning pertunjukan iki yaiku : seni swara, seni sastra, seni musik, seni tutur, seni lukis, lan sapanunggalane. Dene ana sawetara pihak kang duwe panganggep menawa pertunjukan wayang ora mung kesenian, nanging ngemot pralambang. Saora-orane wiwit abad kaping 19 nganti saiki, wayang wis dadi sasaran kajian lan didiskripsekake dening para ahli. Wayang akeh banget jenise minangka kesenian rakyat utawa kraton, ana wayang glek kang kagawe saka kayu, ana wayang kulit kagawe saka kulit, wayang klithik kagawe saka kayu, wayang beber digambar ana ing kertas utawa kulit lan sapiturute. Sumbere crita saka Ramayana lan Mahabarata, critacrita Menak, crita-crita Panji, syair-syair kepahlawanan utawa kreasi anyar kang nyritakake prastawaprastawa anyar. Saliyane kuwi werna-wernaning wayang iku uga ana kang sinebut wayang wong, kang dipragakake dening uwong, lan wis ana wiwit abad kaping 18. Wayang iki entuk sambutan kang apik saka masyarakat, mula ing jaman sateruse ketok akeh perkumpulan wayang wong. Ing pungkasaning jaman saiki wis akeh museum wayang antarane ing Jakarta lan Ngayogyakarta. Sawetara panaliten nyimpulake, wayang minangka sarana nggambarake alam pikirane piyayi Jawa kang dualistik. Ana rong prekara, pihak utawa klompok kang ora cocok, beda, antarane apik lan ala, babagan lair lan batin, alus lan kasar, Pandawa lan Kurawa. Kalorone nyawiji ana sajrone manungsa kanggo nggoleki keseimbangan. Wayang uga dadi sarana ngendhaleni sosial, umpamane kanthi kritik sosial kang diwujudake lumantar banyolan. Crita wayang iku duwe struktur formal. Struktur kuwi kedadeyan saka unsur-unsur kang padha gayut antarane siji lan sijine. Unsur-unsur yaiku tokoh, watak,alur, tema, latar, lakon, pesen kang kamot, pitutur (pesan moral) kang kakandhut sajroning crita wayang. Unsur crita wayang Unsur-unsur pembangun crita wayang iku padha karo unsur-unsur crita liyane, yaiku tema, latar/setting, penokohan, alur, pesen, punjering crita/sudut pandang, lan konflik, wos surasane crita, lan gawe ringkesan. BIMA BUNGKUS Jejer Ngastina. Duhkitaning Prabu Pandu lan Dewi Kunti jalaran lahire ponang jabang bayi kang awujud bungkus. Tan ana sanjata kang tumawa kanggo mbedah bungkus. Kurawa uga melu cawe-cawe arsa mecah bungkus, sanadyan amung lelamisan, bakune arsa nyirnaake si bungkus. Wisiking dewa sang bungkus den bucal ing alas Krendawahana.. Ing pertapan Wukir Retawu Bagawan Abiyasa kasowanan Raden Permadi kang kaderekaken repat punakawan. “Kanjeng Eyang, kadi pundi nasibipun Kakang Bungkus, sampun sawetawis warsa mboten wonten suraos ingkang sae, bab menika Eyaang, andadosaken duhkitaning Kanjeng Ibu Kunti…” Tartamtu Sang Winasis kang pancen luber ing pambudi sampun pirsa apa kang dadi lakon. “Putuku nggeeer, Permadi, mangertiya jer kakangmu nembe nglakoni karmane, ing tembe kakangmu Si Bungkus bakal dadi satriya utama, lan bakal oleh apa kang sinebut wahyu jati…” Ing Suralaya, Batara Guru nimbali Gajahsena, putra sang batara kang awujud gajah, kinen mecah si bungkus saengga dadi sejatining manungsa. Sang Guru ugi angutus Dewi Umayi kinen nggladhi kawruh babagan kautaman marang si bungkus. Purna anggennya peparing ajaran marang si bungkus, Dewi Umayi aparing busana arupa cawat bang bintulu abrit, ireng, kuning, putih, pupuk, sumping, gelang, porong, lan kuku Pancanaka. Salajengipun, Gajahsena mbuka bungkus. Pecahing bungkus dados sapatemon kekalihipun, kagyat dados lan perangipun. Binanting sang Gajahsena. Sirna jasad sang gajah. Roh lan daya kekiyatanipun manjing jroning angga sang bungkus. Praptene Betara Narada. Si Bungkus tumakon marang Sang Kabayandewa, “Heemmm, aku iki sopoh?” “Perkencong, perkencong waru doyong, ngger, sira kuwi sejatine putra kapindho ratu ing Amarta Prabu Pandudewanata. Sira lahir awujud bungkus, lan kersaning dewa sira kudu dadi satriya utama…, lan sira tak paringi tetenger Bratasena ya ngger…” Rawuhipun Ratu saking Tasikmadu kang nyuwun senjata pitulungan marang Bratasena kinen nyirnakaken raja raseksa aran Kala Dahana, Patih Kala Bantala, Kala Maruta lan Kala Ranu. Para raseksa sirna. Sekakawan kekiatan saking raseksi wau nyawiji marang Raden Bratasena, inggih punika kekiatan Geni, Lemah, Angin lan Banyu. Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa LEMBAR KERJA SISWA Wacanen teks crita wayang ing ngisor iki, banjur wangsulanan pitakenanipun kanthi leres! BIMA BUNGKUS Jejer Ngastina. Duhkitaning Prabu Pandu lan Dewi Kunti jalaran lahire ponang jabang bayi kang awujud bungkus. Tan ana sanjata kang tumawa kanggo mbedah bungkus. Kurawa uga melu cawe-cawe arsa mecah bungkus, sanadyan amung lelamisan, bakune arsa nyirnaake si bungkus. Wisiking dewa sang bungkus den bucal ing alas Krendawahana.. Ing pertapan Wukir Retawu Bagawan Abiyasa kasowanan Raden Permadi kang kaderekaken repat punakawan. “Kanjeng Eyang, kadi pundi nasibipun Kakang Bungkus, sampun sawetawis warsa mboten wonten suraos ingkang sae, bab menika Eyaang, andadosaken duhkitaning Kanjeng Ibu Kunti…” Tartamtu Sang Winasis kang pancen luber ing pambudi sampun pirsa apa kang dadi lakon. “Putuku nggeeer, Permadi, mangertiya jer kakangmu nembe nglakoni karmane, ing tembe kakangmu Si Bungkus bakal dadi satriya utama, lan bakal oleh apa kang sinebut wahyu jati…” Ing Suralaya, Batara Guru nimbali Gajahsena, putra sang batara kang awujud gajah, kinen mecah si bungkus saengga dadi sejatining manungsa. Sang Guru ugi angutus Dewi Umayi kinen nggladhi kawruh babagan kautaman marang si bungkus. Purna anggennya peparing ajaran marang si bungkus, Dewi Umayi aparing busana arupa cawat bang bintulu abrit, ireng, kuning, putih, pupuk, sumping, gelang, porong, lan kuku Pancanaka. Salajengipun, Gajahsena mbuka bungkus. Pecahing bungkus dados sapatemon kekalihipun, kagyat dados lan perangipun. Binanting sang Gajahsena. Sirna jasad sang gajah. Roh lan daya kekiyatanipun manjing jroning angga sang bungkus. Praptene Betara Narada. Si Bungkus tumakon marang Sang Kabayandewa, “Heemmm, aku iki sopoh?” “Perkencong, perkencong waru doyong, ngger, sira kuwi sejatine putra kapindho ratu ing Amarta Prabu Pandudewanata. Sira lahir awujud bungkus, lan kersaning dewa sira kudu dadi satriya utama…, lan sira tak paringi tetenger Bratasena ya ngger…” Rawuhipun Ratu saking Tasikmadu kang nyuwun senjata pitulungan marang Bratasena kinen nyirnakaken raja raseksa aran Kala Dahana, Patih Kala Bantala, Kala Maruta lan Kala Ranu. Para raseksa sirna. Sekakawan kekiatan saking raseksi wau nyawiji marang Raden Bratasena, inggih punika kekiatan Geni, Lemah, Angin lan Banyu. Soal 1. Sawise crita wayang ing dhuwur kokwaca, temtokake unsur-unsur pembangun sajroning crita 2. 3. 4. 5. wayang Mahabharata Bima Bungkus! Temtokake apa wae nilai-nilai kang kinandhut ing crita wayang Mahabharata Bima Bungkus! Andharana wosing crita wayang Mahabharata Bima Bungkus! Jlentrehna amanat-amanat kang kinandhut ing crita wayang Mahabharata Bima Bungkus! Golekana tuladha kabudayan kang dumadi ing ngalam donya iki adhedasar pitutur-pitutur luhur kasebut! Lampiran 3. Media Pembelajaran 1. Jenis Media : Tayangan dalam bentuk ppt file. 2. Proses Pembuatan : Media dibuat dalam bentuk dokumen ppt, yang disertai tayangan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran 3. Prosedur Penggunaan :  Penayangan media menggunakan Laptop dan LCD  Peserta diminta untuk mengamati tayangan ppt file MEDIA : POWER POINT Materi Cerkak Lampiran 4. Penilaian Teknik Penilaian : tes tertulis, penugasan dan instrumen penilaian. a. Instrumen Penilaian pengetahuan Kisi-Kisi Penilaian pengetahuan No . 1. KD Materi Memaha mi isi teks cerita wayang Mahabha rata Bima Bungkus cerita wayang Mahabhara ta Bima Bungkus Indikator 1. Menganalisis Tulis unsur-unsur pembangun dari beberapa bagian cerita wayang Mahabharata Bima Bungkus 2. Menyebutkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita Mahabharata Bima Bungkus 3. Mengevaluasi amanat dengan kondisi masyarakat saat ini dalam cerita Mahabharata Bima Bungkus Rubrik Penilaian Pedoman Penskoran penilaian pengetahuan 1. Soal nomor 1 Aspek Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik Siswa menjawab benar dan baik Siswa menjawab benar dan sedang Siswa menjawab kurang benar SKOR MAKSIMAL 2. Teknik Penilaia n Instrumen 1. 1. Soal nomor 1 2. Soal nomor 2 & 3 3. Soal nomor 4 & 5 Tingkat AB B S K Skor 4 3 2 1 4 Soal nomor 2 Aspek Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik Siswa menjawab benar dan baik Siswa menjawab benar dan sedang Siswa menjawab kurang benar SKOR MAKSIMAL Tingkat AB B S K Skor 4 3 2 1 4 3. Soal nomor 3 Aspek Siswa menjawab dengan benar dan sangat baik Siswa menjawab benar dan baik Siswa menjawab benar dan sedang Siswa menjawab kurang benar SKOR MAKSIMAL 4. Skor 4 3 2 1 4 Soal nomor 4 Aspek Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sangat baik Siswa mendeskripsikan dengan benar dan baik Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sedang Siswa mendeskripsikan dengan kurang benar SKOR MAKSIMAL 5. Tingkat AB B S K Tingkat AB B S K Skor 4 3 2 1 4 Soal nomor 5 Aspek Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sangat baik Siswa mendeskripsikan dengan benar dan baik Siswa mendeskripsikan dengan benar dan sedang Siswa mendeskripsikan dengan kurang benar SKOR MAKSIMAL Tingkat AB B S K Skor 4 3 2 1 4 a. Instrumen Penilaian Keterampilan Kisi-Kisi Penilaian Kinerja No. KD 1. Materi Indikator Menulis dan Crita Siswa mampu Wayang menyajikan sinopsis menceritakan teks Mahabharata kembali, (Bima Bungkus) menanggapi isi yang dibacanya. sinopsis , dan menyunting sinopsis cerita wayang Bima Bungkus karya temannya Rubrik Penilaian Kinerja (Membuat Sinopsis) No. Aspek yang Deskripsi Dinilai 1. Keutuhan cerita Menuliskan sinopsis cerkak secara runtut dan lengkap Teknik Penilaia n Kinerja Skor yang Dicapai Instrumen 1. Gawea sinopsis saka crita wayang Bima Bungkus mau! 2. Benerna tembungtembung kang durung trep ana ing sinopsis crita wayang Bima Bungkus gaweane kancamu banjur njlentrehna ana ing ngarep kelas! Skor Maksimal 5 a. 2. Menggunakan diksi yang tepat. Penggunaan tanda baca tepat. 5 3. Penggunaan Bahasa Tanda Baca 4 Ejaan Menggunakan ejaan yang benar. 5 5 Jumlah 20 Keterangan : 1. Siswa menuliskan sinopsis crita wayang secara lengkap dan runtut 2. Siswa menuliskan sinopsis crita wayang secara lengkap namun tidak runtut 3. Siswa kurang lengkap dalam menuliskan sinopsis crita wayang 4. Siswa menuliskan sinopsis crita wayang dengan diksi yang tepat 5. Siswa menuliskan sinopsis crita wayang dengan diksi yang kurang tepat 6. Penggunaan tanda baca dan ejaan tepat 7. Penggunaan tanda baca dan ejaan kurang tepat =5 =4 = 2-3 =5 = 3-4 =5 = 3-4 Rubrik Penilaian Kinerja (Menyunting dan mempresentasikan hasil suntingan) No. Aspek yang Dinilai 1. Ketepatan menyunting Deskripsi Skor yang Dicapai Menyunting hasil pekerjaan teman dengan tepat. Skor Maksimal 5 a. 2. Penggunaan Bahasa 3. Demonstrasi: - suara - keruntutan - kelancaran Menceritakan hasil suntingan di depan kelas dengan memperhatikan unggah ungguh basa 5 Suara terdengar dengan jelas dan keras Keruntutan penyampaian Kelancaran penyampaian 5 5 5 Jumlah Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1 : Sangat baik : Baik : Cukup : Kurang : Kurang sekali Pedoman Peskoran: skor yang diperoleh Penghitungannilai= ×100=Nilai skor maksimal 25 Lampiran 5 Jurnal Sikap Spiritual ( KI.1) Contoh : No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Butir Sikap 1 Tidak melakukan sholat Jumat yang diselengarakan disekolah Ketaqwaa n 2 Mengganggu teman yang sedang berdoa sebelum pelajaran dimulai Ketaqwaa n 3 Mengingatkan temannya untuk Toleransi melaksanakan sholat Dzuhur di hidup beragama sekolah. Dst. Deskripsi Sikap Spiritual No Nama Deskripsi Nilai sikap spiritual 1 Ketaqwaan sudah mulai berkembang 2 Ketaqwaan, perlu bimbingan 3 toleransi hidup beragama meningkat Tindak Lanjut Dipanggil dan di nasehati guru Dipanggil dan di nasehati guru Mendapat Pujan Lampiran 6 Jurnal Sikap Sosial (KI.2) Contoh : No Waktu Nama Siswa Catatan Perilaku Menolong orang lanjut usia untuk menyeberang jalan di depan sekolah. Berbohong ketika ditanya alasan tidak masuk sekolah di ruang guru. Menyerahkan dompet yang ditemukannya di halaman sekolah kepada satpam sekolah. 1 2 3 Mempengaruhi teman untuk tidak masuk sekolah. 4 Butir Sikap Kepedulian Kejujuran Kejujuran Kedisiplinan Tindak Lanjut Mendapat Pujian Dipanggil dan di nasehati guru Mendapat Pujian Dipanggil dan di nasehati guru Dst. Deskrips Sikap Sosial No Nama Deskripsi Nilai Sikap Sosial 1 Kepedulian meningkat 2 Kejujuran perlu bimbingan 3 Kejujuran meningkat dan kedisiplinan perlu bimbingan 4 Kepedulian perlu bimbingan Lampiran 7 REMEDIAL Remedial dapat dilakukan dengan alternatif sebagai berikut :

1. Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta yang mengalami kesulitan, jika ada beberapa peserta didik yang tidak mencapai KKM. 2. Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, baik dipandu langsung oleh guru atau tutor sebaya oleh kelompok yang terlebih dahulu mencapai ketuntasan belajar (learning mastery) yang sifatnya penyederhanaan dari pelaksanaan pembelajaran. 3. Pemberian tes ulang penyederhanaan. PENGAYAAN Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian. Pengayaan dilakukan dengan cara peserta didik diminta mencari di internet terkait dengan materi tambahan tentang seluk beluk letak wilayah dan pengaruhnya bagi keadaan alam Indonesia. Program pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok untuk membahas materi yang terkait