Senyawa yang dapat digunakan sebagai monomer untuk polimerisasi adisi adalah

Ngomong-ngomong tentang Polimer, sebagian dari kita mungkin masih banyak yang belum tahu – kecuali siswa kelas XII. Namun demikian, polimer ini sejatinya telah ada begitu dekat dengan keseharian kita. Dalam berbagai bentuk. Ya, kita telah menggunakan polimer selama ribuan tahun, dalam bentuk kayu, karet, kapas, wol, kulit, sutra dan lain-lain. Di dalam keseharian, kita semua pasti tidak asing dengan benda-benda seperti gelas plastik, lensa kontak, sisir, karet gelang, panci dan yang lainnya bukan? Nah, ini semua polimer. Tak hanya itu, beberapa polimer bahkan ada juga di dalam tubuh kita, sebagai contoh asam nukleat dan protein (rambut, darah dan lain-lain).

Lantas, apa sebenarnya yang disebut dengan Polimer?

Kata Polimer sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata, yakni Poli yang berarti banyak, dan meros yang berarti unit atau bagian. Jadi Polimer merupakan senyawa besar yang terbentuk dari hasil penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit molekul yang kecil. Unit molekul pembentuk senyawa ini disebut monomer. Ini artinya, senyawa polimer terdiri dari banyak monomer.

Klasifikasi Polimer

Polimer diklasifikasikan berdasarkan sumber, struktur, mode polimerisasi, dan gaya molekuler.

Polimer Berdasarkan Sumber

Berdasarkan sumbernya, Polimer dibagi menjadi 3, yakni Polimer Alami, Polimer Sintetis dan Polimer Semi-Sintetis.

Polimer Alami

Polimer alami diperoleh dari tumbuhan dan hewan. Contohnya protein, selulosa, pati, resin dan lain-lain.

Polimer Sintetis

Polimer Sintetis adalah polimer buatan manusia, yang dibuat di laboratorium. Contoh: polietena, nilon 66 dan Buna-S.

Polimer Semi-Sintetis

Polimer Semi-Sintetis adalah polimer alami dengan modifikasi kimia. Contoh: karet vulkanisasi dan selulosa asetat.

Polimer Berdasarkan Struktur

Berdasarkan strukturnya, Polimer dibagi menjadi tiga, yakni Polimer Linear, Polimer Rantai Bercabang dan Polimer Ikat Silang atau Polimer Jaringan.

Polimer Linear

Dalam Polimer Linear, monomer dihubungkan dalam rantai panjang dan lurus. Rantai Polimer biasanya menumpuk satu atas yang lain dan membentuk struktur yang dikemas dengan baik.

Polimer Linear memiliki kepadatan tinggi, kekuatan tarik tinggi dan titik leleh tinggi. Contoh: polietena berdensitas tinggi, polivinil klorida, nilon 6 dan lain-lain.

Polimer Rantai Bercabang

Polimer ini terdiri dari rantai samping unit monomer yang melekat pada rantai utama. Karena percabangan ini, polimer rantai bercabang tidak dapat disusun secara rapat. Polimer ini memiliki kepadatan rendah, kekuatan tarik rendah dan titik leleh rendah. Contoh Polimer Rantai Bercabang adalah polietena berdensitas rendah.

Polimer Ikat Silang

Polimer Ikat Silang dikenal juga sebagai polimer jaringan. Polimer ini bukan saja keras, tetapi juga kaku dan rapuh. Contohnya: Bakelit, Melamin, Resin Formaldehida.

Polimer Berdasarkan Mode Polimerisasi

Berdasarkan Mode Polimerisasinya, polimer dibagi menjadi dua, yakni Polimer Adisi dan polimer Kondensasi. Polimer Adisi lalu dibagi menjadi dua lagi, yaitu Kopolimer dan Homopolimer.

Polimer Adisi

Polimer Adisi dibentuk dengan penambahan monomer tanpa eliminasi molekul-molekul produk sampingan. Monomer dari polimer Adisi adalah senyawa tak jenuh. Contoh: Teflon Polietena dan lain-lain.

Homopolimer

Polimer Adisi yang dibentuk oleh polimerisasi spesies monomer tunggal. Contoh: Polivinil klorida, Polipropilena, Polietena

Kopolimer

Polimer Adisi yang dibentuk oleh polimerisasi adisi dari dua jenis monomer yang berbeda. Contoh: Buna-S, Buna-N, dan lain-lain.

Polimer Kondensasi

Polimer Kondensasi dibentuk oleh kondensasi dari dua monomer yang berbeda dengan atau tanpa diikuti lepasnya molekul kecil, seperti air, alkohol, dan hidrogen klorida.

Monomer dari polimer kondensasi memiliki setidaknya dua gugus fungsi. Contohnya: Bakelit, Nilon 66, Terilen dan lain-lain.

Polimer Berdasarkan Gaya Molekul

Berdasarkan gaya molekulnya, polimer dibedakan menjadi Elastomer, Serat, Polimer Termoplastik, dan Polimer Termoseting.

Elastomer

Dalam Elastomer, rantai polimer disatukan oleh gaya intermolekul yang lemah. Gaya yang lemah memungkinkan polimer untuk diregangkan. Rantai polimer memiliki beberapa ikatan silang yang membantu polimer untuk kembali ke bentuk aslinya. Contoh: Buna-S, Buna-N, Neoprena.

Serat

Dalam Serat, rantai polimer disatukan oleh gaya antermolekul yang kuat ( ikatan hidrogen atau interaksi dipol-dipol). Gaya yang kuat memberikan sifat kristal.

Serat berbentuk seperti benang dengan kekuatan tarik tinggi dan modulus tinggi. Contoh: Poliamida (nilon 66) dan Poliester (terilen).

Termoplastik

Polimer Termoplastik memiliki rantai polimer linear atau sedikit bercabang. Gaya tarik antarmolekul bersifat intermediet antara elastomer dan serat.

Polimer Termoplastik dapat dilunakkan berulang kali pada pemanasan dan mengeras pada pendinginan dengan sedikit perubahan sifat. Polimer jenis ini dapat dibentu menjadi bentuk yang diinginkan. Contoh: Polietena, Polistirena, Poliviniklorida dan lain-lain.

Karena Termoplastik tidak memiliki ikatan silang, gaya antarmolekul yang ada diantara rantai polimer mudah dirusak oleh pemanasan. Oleh karena itu, mereka dapat dibentuk menjadi bentuk yang diinginkan.

Termosetting

Polimer Termoseting adalah rantai polimer yang memiliki ikatan silang atau sangat bercabang. Rantai polimer mengalami perluasan ikatan silang pada pemansan dalam cetakan. Polimer termoset menjalani perubahan permanen pada pemanasan. Polimer termoseting tidak dapat digunakan kembali seperti polimer termoplastik. Contoh: Bakelit, Resin, Urea-formaldehida dan lain-lain.

Reaksi Polimerisasi

Reaksi Polimerisasi terdiri dari 2 jenis, yakni Polimerisasi Adisi dan Polimerisasi Kondensasi.

Polimerisasi Adisi

Pada Polimerisasi Adisi monomer bergabung tanpa eliminasi molekul produk apapun. Monomer adalah senyawa tak jenuh dan turunannya. Monomer ditambahkan ke rantai yang menghasilkan peningkatan panjang rantai.

Polimer Adisi umumnya tidak reaktif secara kimia. Hal ini disebabkan ikatan C-C dan C-H yang sangat kuat. Karena itu, sangat sulit untuk mendaur ulang polimer adisi. Atau dengan kata lain, polimer adisi tidak dapat terurai.

Polimerisasi Adisi terjadi lewat dua mekanisme, yaitu mekanisme radikal bebas dan mekanisme ionik. Namun demikian, mekanisme radikal bebas lebih sering dijumpai. Senyawa tak jenuh dan turunannya mengikuti mekanisme radikal bebas. Untuk menghasilkan radikal bebas, dibutuhkan inisiator. Dalam hal ini termasuk benzoil peroksida dan butil peroksida tersier.

Polimerisasi adisi radikal bebas: Senyawa tidak jenuh dan turunannya berpolimerisasi dengan metode ini. Ini terjadi pada inisiator pembangkit radikal bebas seperti benzil peroksida, butil peroksida tersier, dll. Polimerisasi melibatkan langkah-langkah berikut:

(i) Inisiasi rantai: Peroksida organik mengalami fisi homolitik untuk membentuk radikal bebas yang bertindak sebagai inisiator. Inisiator menambah ikatan rangkap pada karbon-karbon untuk membentuk radikal bebas baru.

(ii) Propagasi rantai: Radikal bebas menambah ikatan ganda monomer untuk dapat membentuk radikal bebas yang lebih besar. Proses ini berlanjut sampai radikal tersebut hancur

iii) Terminasi rantai: Rantai itu berakhir ketika dua radikal bebas bergabung.

Polimerisasi Kondensasi

Dalam metode ini, dua atau lebih monomer bi-fungsional mengalami kondensasi dengan penghapusan beberapa molekul sederhana seperti air, alkohol, dll. Produk dari setiap langkah sekali lagi merupakan jenis bi-fungsional dan urutannya terus berlanjut. Karena, setiap langkah menghasilkan jenis fungsionalisasi yang berbeda dan tidak bergantung satu sama lain, proses ini disebut juga sebagai polimerisasi pertumbuhan.

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

persamaan reaksi pembakaran sempurna metana dalam oksigen adalah?. Hitung volume oksigen yang dibutuhkan untuk membakar 4,0 g metana​

унтьсна Lan в Ан пранут 25+ 301 7 20903​

1. Setarakan lah jumlah atom dengan mengubah angka koofisien.2. Mulai lah menyetarakan jumlah atom yang memiliki indeks tertinggi.3. Tetapkan koofisie … n reaksi dari zat dengan indeks terbesar4. Setarakan jumlah atom yang terdapat lebih dari suatu zat baik di ruas kiri maupun ruas kanan sehingga di peroleh persamaan yang setara ​

mengapakah atom V dan atom X adalah isotop Why V atom and C atom are isotopes?

Perhatikan rumus struktur senyawa berikut! CH3 I CH3-CH-CH=CH-CH₂-CH3 T CH3 Nama senyawa di atas adalah ....​

4. Diketahui energi ikatan H - F, H- H, dan F - F berturut-turut adalah 563, 436, dan 160 kJ/mol. Hitunglah kalor yang diperlukan untuk menguraikan 10 … gram HF menjadi unsur-unsurnya (A, H = 1, dan F = 19)! ​

tentukan molekul dari masing masing atom berikut 7CaCl.2H2OCa?Cl?H?O?​

9. Reaksiini : CH₂CH C1 CH₂=CH₂ + HC1 Disebutreaksi.... A. Substitusi B. Adisi C. Polimerisasi D. Eliminasi E. Oksidasi​

Pak Mehmed akan membuat pagar rumah sepanjang 15 m dengan tinggi 1,2 m.Jika toko hanya menjual hebel dalam ukuran pembelian kelipatan 1 m²,hebel yang … harus dibeli pak Mehmed adalah sebanyak?Tolong dibantu ya kak​

Diket c - h = 412,3 ; h - o = 463 ; o = o = 272 ; c = o = 803 tentukan ∆H reaksi pembakaran gas butana (C4H10)​