Allah swt memberikan anggota tubuh manusia dalam bentuk sebaik-baiknya


Bersyukur atas segala kenikmatan yang Allah berikan kepada kita adalah suatu hal yang diperintahkan oleh Allah SWT di banyak ayat. Di antaranya adalah firman Allah SWT:“Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar kepada-Nya kalian menyembah.” [QS Al Baqarah: 172]

Bersyukur kepada Allah SWT artinya adalah menjalankan ketaatan kepada Allah dengan cara menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat-nikmat-Nya bukanlah sekedar dengan mengucapkan hamdalah atau bersujud syukur. Akan tetapi ada cara lain yang lebih umum untuk bersyukur kepada Allah SWT. Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah di dalam kitab Al Qaulul Mufid (1/268), ada tiga cara mensyukuri nikmat Allah  yaitu:

1. Bersyukur dengan hati.

Yaitu dengan meyakini dan mengakui bahwa segala nikmat yang dia dapatkan pada hakikatnya adalah berasal dari Allah  semata.

2. Bersyukur dengan lisan.

Yaitu dengan membicarakan kepada orang lain tentang nikmat yang Allah berikan kepadanya sebagai bentuk rasa syukur dan pengakuan kepada Allah, bukan dengan tujuan untuk membanggakan diri dan menimbulkan rasa iri kepada orang lain.

3. Bersyukur dengan anggota tubuh.

Yaitu dengan cara menggunakannya untuk melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah SWT.

Demikianlah cara-cara bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya. Dengan bersyukur, maka nikmat Allah akan semakin bertambah. Sebaliknya, jika tidak bersyukur, maka azab dari Allah akan datang mengancam. Sebagaimana Allah  SWT berfirman: “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” [QS Ibrahim: 7]

Kegiatan tausiah minggu ini oleh Ustadz Jihad Mursal Ritonga dan dihadiri oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Muhammad Rusydy, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Ahmad, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial dan Budaya (Kesosbud) Yoan Dema serta staf Kantor Camat Mandau. Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama oleh ustadz dan seluruh staf yang mengikuti tausiah di mushalla Kantor Camat Mandau, Jumat, (11/01/19).


Alquran. Sumber: Dreamstime.com

Surat At Tin ayat 4 memiliki arti tentang manusia yang telah diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Surat At Tin merupakan surat ke-95 yang termasuk dalam golongan Surat Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekkah. Surat At Tin memiliki delapan ayat, tetapi pada pembahasan kali ini kita akan berfokus pada ayat keempat, ya!

Surat At Tin Ayat 4 dan Artinya

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ - ٤

Artinya: “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Dilansir dari Tafsirweb.com, pada ayat keempat ini Allah menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakannya (manusia) dengan tubuh yang tegak sehingga dapat memakan makanan dengan tangan, dan Allah menciptakannya dengan kemampuan memahami, berbicara, mengatur, dan berbuat bijak sehingga memungkinkannya menjadi khalifah di muka bumi sebagaimana yang Allah kehendaki.

Kemudian, Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir/Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar menafsirkan siapa pun yang mentadabburi firman Allah (ayat ke-4 Surat At Tin) dia tidak akan berani menghinakan manusia ciptaan Allah dan tidak pula ia akan menghinakan setiap makhluk ciptaan Allah yang dipuji oleh-Nya.

Tafsir seelanjutnya dikemukakan oleh Li yAddabbaru Ayatih/Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil yakni, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baiknya susunan karena wujud dan bentuknya (yang baik). Kemudian, kami kembalikan beberapa manusia, yaitu orang kafir dan kami menjadikannya masuk ke dalam neraka. Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas berkata, “Ayat ini turun pada kelompok yang memiliki umur pendek”.

Contoh Pengamalan Surat At Tin Ayat 4

Ilustrasi Berbuat Kebaikan. Sumber: 123rf.com

Berdasarkan tafsir tersebut, bentuk amalan yang dapat umat Islam lakukan adalah sebagai berikut.

• Mensyukuri nikmat Allah SWT.

• Mensyukuri karunia Allah SWT.

• Tidak menghina ciptaan Allah SWT.

Mari terus sebarkan dan saling mengingatkan dalam kebaikan karena Allah selalu mengetahui perilaku hamba-Nya! (AA)

Alquran. Sumber: Unsplash.com

Surat At Tin ayat 4 mengandung arti “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Berdasarkan tafsir dari Kementerian Agama Saudi Arabia, maksud dari ayat tersebut adalah Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya ciptaan dan seindah-indahnya rupa. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tafsir Surat At Tin ayat 4 sampai dengan ayat 6, pelajari Surat At Tin terlebih dahulu.

Surat At Tin adalah surat dalam Alquran yang terdiri dari delapan ayat. Nama surat ini diambil dari kata wattini yang terdapat pada ayat pertama surat tersebut. Maknanya adalah buah tin. Surat At Tin termasuk dalam surat makkiyah. Surat dalam juz 30 ini, menjelaskan bahwa manusia adlah makhluk yan terbaik baik dalam sisi rohani maupun jasmani. Untuk memahami artinya, simaklah delapan Surat At tin berikut ini!

Surat At Tin ayat 4 dan Seluruh Ayat Lengkapnya

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ - ١

Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,

وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙ - ٣

dan demi negeri (Mekah) yang aman ini.

لَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ فِيْٓ اَحْسَنِ تَقْوِيْمٍۖ - ٤

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,

ثُمَّ رَدَدْنٰهُ اَسْفَلَ سَافِلِيْنَۙ - ٥

kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمْ اَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُوْنٍۗ - ٦

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.

فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّيْنِۗ - ٧

Maka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?

اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَحْكَمِ الْحٰكِمِيْنَ ࣖ - ٨

Bukankah Allah hakim yang paling adil?

Sesuai judulnya, dalam artikel ini kita akan mengulas tafsir dari tiga ayat saja, yakni ayat keempat, ayat kelima, dan ayat keenam. Tafsir Alquran ini bersumber dari Tafsir Al Mukhtashar yang dilansir melalui Tafsirweb.com.

• Ayat 4. Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakannya (manusia) dengan tubuh yang tegak, shingga dapat memakan makanannya dengan tangan; dan Allah menciptakannya dengan kemampuan memahami, berbicara, mengatur, dan berbuat bijak, sehingga memungkinkanya menjadi khalifah di muka bumi sebagaimana kehendak dari Allah SWT.

• Ayat 5. Namun, manusia akan terjatuh kedalam jurang neraka Jahanam jika dia tidak mengikuti jalan petunjuk. Kemudian Allah menyebutkan (سافلين) dengan kata jamak, karena yang dimaksud adalah seluruh manusia. Mereka -dengan kepercayaan yang sesat- telah merubah fitrah mereka dan meyakini batu dan waktu sebagai tuhan.

• Ayat 6. إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ الصّٰلِحٰتِ (kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh) Maka mereka ini tidak dikembalikan ke derajat yang paling rendah, namun ke surga Allah yang sangat luas di illiyyin. فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ(maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya) Yakni mereka mendapatkan balasan atas ketaatan mereka dengan balasan yang kekal dan tak terputus.

Jika Anda merupakan ahli agama dan menemukan kekeliruan dalam artikel ini silakan memberi masukan di kolom komentar. Hal ini guna mencerahkan pemahaman umat muslim. Mari kita yakini firman Allah tersebut dengan senantiasa bersyukur, berbuat baik, dan saling berbagi kebaikan!(AA)